Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PENDIDIKAN DI

DESA KUALA DUA

Bagus Rosadipa (12017032)

Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan

Pendidikan adalah suatu jalan yang akan ditempuh oleh sebagian


besar bagi anak-anak maupun orang dewasa, namun kerap kali di dunia
pendidikan itu sendiri kita akan banyak menjumpai faktor-faktor yang
menjadi penyebab, baik yang membuat anak itu berkembang maupun
faktor tersebut menjadi hambatan untuk anak itu berkembang. Menurut
Indah Pakaya, Johnny H. Posumah, Salmin Dengo (2021) (Pengaruh
Lingkungan Sosial Terhadap Pendidikan Masyarakat Di Desa Biontong I
Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara)
Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan
manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. kelakuan
manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni
dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya.

Sama halnya yang saya perhatikan didalam kehidupan saya yaitu


dari saya masih anak-anak hingga dewasa kita pasti melakukan interaksi
social pada lingkungan kita, seperti pada lingkungan masyarakat,
lingkungan sekolah dan lain-lainnya. Peran lingkungan terhadap
pendidikan itu sangatlah penting dalam membentuk karakter pada anak,
yang dimana anak bisa saja memiliki karakter yang baik jika
lingkungannya sehat dan begitu juga sebaliknya, jika lingkungan
memberikan dampak yang buruk pada anak maka anak tersebut bisa jadi
memiliki karakter yang buruk. Begitu juga dalam kehidupan seperti saat
ini, pendidikan memiliki peran yang amat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, yang dimana maju mundurnya suatu
bangsa dipengaruhi dan berkaitan dengan keberhasilan pendidik
bangsanya.

Lingkungan hidup merupakan suatu lingkungan yang tidak dapat


dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena tanpa dukungan
lingkungan maka manusia tidak dapat berkembang secara normal.
Lingkungan hidup yang kurang baik juga akan mempengaruhi
pemikiran dan sikap seseorang. Lingkungan hidup merupakan unsur
terpenting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Sejak lahir, manusia
telah menemukan dirinya berada di lingkungan yang baru dan asing.
Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk.
Lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang baik, lingkungan
yang buruk juga akan membentuk karakter dan perilaku yang buruk.
Anak berkembang dari hubungan interaktif antara gerakan internal dan
kondisi lingkungan eksternal.

Dari segi sosial, dikelilingi oleh teman merupakan salah satu


faktor yang sangat penting, sebagian besar anak tidak lagi melanjutkan
sekolah karena lebih memilih mengikuti teman, baik teman yang lebih
memilih berangkat kerja daripada sekolah maupun yang lebih memilih
berangkat sekolah. ke sekolah, temanmu lebih memilih berangkat kerja.
menikah lebih awal daripada melanjutkan studi. Rendahnya tingkat
pendidikan menyebabkan banyak anak putus sekolah dan masyarakat
sosial budaya masih menganggap bahwa pendidikan tidak penting,
seperti banyaknya perempuan yang putus sekolah atau tidak mau
melanjutkan pendidikan karena ide. yang sudah menjadi budaya yang
suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga tanpa harus belajar. Serta
kurangnya motivasi pihak lain, baik masyarakat maupun pemerintah
sekitar, terhadap kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Saya coba mengunjungi sekolah-sekolah yang ada didesa kuala


dua dan yang saya kunjungi itu mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini), SD (Sekolah Dasar), dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan
SMA (Sekolah Menengah Atas) untuk mecari informasi terkait
pengaruhnya dampar dari lingkungan terhadap pendidikan. Saya
berkomunikasi dengan guru-guru yang ada disekolah tersebut,
bagaimana pandangan mereka terhadap lingkungan yang ada, apakah
berpengaruh besar terhadap pendidikan atau kurang berpengaruh
terhadap pendidikan.

Cerita-cerita yang diberikan ke saya sangatlah bemanfaat dan


juga memberikan saya wawasan terhadap diri saya. Saya senang
berkomunikasi dengan para guru yang saya wawancarai, karena mereka
memberikan informasi yang ada dilingkingun pendidikan mereka dan
mereka juga menceritakan suka, duka dan harapan mereka selama
mereka menegajar disana. Banyak yang senang karena mereka dapat
mengajar dan membantu anak-anak dalam proses pendidikan disekolah
dan ada juga yang mengeluh karena banyak anak-anak yang bawel dan
juga mungkin kurangnya adab sopan santun pada karakter anak, hal
tersebut bisa juga karena faktor dari lingkungan kehidupan mereka
disehari-harinya.

Dewantara (2010) (Membangun Kepribadian dan Watak Bangsa


Indonesia) berpendapat bahwa lingkungan sosial terbagi menjadi tiga
tempat, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Lingkungan rumah merupakan penentu utama keberhasilan
akademik. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan
formal yang memegang peranan penting dalam membina dan
membimbing perilaku etis pada anak. Lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan ketiga setelah lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah, sehingga bagi anak hendaknya dididik baik dalam
pemecahan masalah maupun dalam perilaku dan akhlak.
Para guru menceritakan bahwa banyak murid yang dimana
mereka itu pasti membawa gaya gaya hidup keseharian mereka pada
lingkungan pendidikan mereka, karena itu lingkungan sangatlah
berpengaruh pada pendidikan mereka. Begitu juga dengan lingkungan
pendidikan yang ada, disetiap sekolah yang ada di Desa Kuala Dua ini
ada yang memiliki lingkungann yang baik dn juga ada yang kurang baik
untuk membangun karakter pada anak. Dari sekian banyaknya sekolah
yang saya kunjungi, saya melihat dari anak-anak SD hingga SMP itu
banyak yang sudah terpengaruh dengan perilaku buruk, karena saya juga
banyak melihat perilaku anak-anak terebut bagaimana mereka
berinteraksi dengan para guru-guru, teman-teman mereka dan juga
bagaimana mereka berinteraksi dengan pendatang seperti saya.

Tetapi yang saya saluti terhadap guru-guru disana yaitu saya


salut karena mereka tetap bersemangat mengajar dan juga selalu
mempunyai keinginan untuk membentuk karakter yang baik untuk anak-
anak disana, rasa peduli mereka terhadap anak-anak di Desa Kuala Dua
itu selalu ada di diri mereka. Mereka tidak ada kata tidak semangat
dalam membentuk karakter pada anak-anak disana, sehingga itu juga
memberikan dampak pada guru-guru yang ada disana untuk membangun
mental yang kuat didalam proses tersebut. Para guru selalu bersemangat
untuk memberikan atau megaplikasikan ilmu yang mereka miliki
dengan harapan agar generasi-generasi yang ada akan menjadi generasi
yang lebih baik dari mereka.

Melihat semangat para guru pada pengabdiannya disekolah-


sekolah tersebut membuat saya kagum terhadap mereka, walaupun
disekolah tempat mereka mengajar masih minim fasilitas untuk
menjunjung aktivitas belajar-mengajar. Salah satu contoh yang saya lihat
di salat satu sekolah yang ada di Desa Kuala Dua yaitu minimnya
fasilitas seperti mereka yang mengajar digedung yang masih bisa
dibilang kurang layak untuk anak-anak, tetapi hal tersebut tidak
menghambat semangat guru-guru disana untuk melanjutkan proses
mengajar dan juga hal itu tetap berlangsung dengan aman dan lancer
seperti tidak adanya keluhan dan kendala.

Tidak hanya fasilitas yang minim pada sekolah-sekolah yang ada


di Desa Kuala Dua tersebut, tetapi yang saya amati disana juga
minimnya guru-guru yang ada dan juga minimnya ketertarikan anak
terhadap pendidikan. Seperti salah satu contoh yang ada pada sekolah
disana atau lebih tepatnya SMA yang dimana kurangnya guru di tingkat
sekolah tesebut dan juga murid disana tidak banyak sehingga membuat
para murid kurang tertarik untuk belajar. Saya juga ada memasuki salah
satu kelas disekolah tersebut dan murid yang ada dikelas tersebut hanya
ada lima orang didalam kelas dan saya bertanya kepada mereka kenapa
hanya berlima, ternyata mereka itu angkatan pertama pada sekolah
tersebut. Walaupun mereka angkatan pertama tetapi saya juga melihat
kelas yang lainnya juga tidak memiliki banyak murid, hal tersebut juga
mempengaruhi pada anak-anak dikelas tersebut seperti kurangya
ketertarikan untuk belajar.

Pada waktu awal saya dan teman-teman berkunjung kesekolah-


sekolah yang ada di Desa Kuala Dua ini kami juga mendapatkan respon
bahwasannya kami diberikan tugas dari kampus untuk mengajar
disekolah-sekolah tersebut, walaupun kami sebenarnya KKL (Kuliah
Kerja Lapangan). Dari hal tersebut saya sudah melihat bahwa banyak
sekolah yang ada disini itu masih banyak yang kekurangan guru atau
kekurangan tenaga pengajar untuk sekolah-sekolah tersebut.

Dapat dikatakan dengan jelas bahwa bagian utama pembentukan


kecerdasan (pemahaman), sikap, dan minat dalam rangka pembentukan
kepribadian dilakukan oleh sekolah, yang menunjukkan pentingnya dan
besarnya pengaruh sekolah. Selain bertanggung jawab atas
pengembangan kepribadian siswa secara keseluruhan, fungsi terpenting
sekolah adalah memberikan ilmu pengetahuan dan menyelenggarakan
pendidikan intelektual. Fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual
dapat disamakan dengan fungsi keluarga dalam pendidikan moral.

Permasalahan yang sering dihadapi sekolah sebagai


penyelenggara pendidikan khususnya dalam kegiatan sekolah adalah
rendahnya prestasi belajar siswa. Kesuksesan merupakan hasil yang
dicapai seseorang ketika melakukan aktivitas. Gagne (1985) (The
Condition of Learning Theory of Instruction) menegaskan bahwa kinerja
pembelajaran dibagi menjadi lima dimensi: kompetensi intelektual,
strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut
Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990) (Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan), hasil belajar dibagi menjadi tiga aspek: kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam pendidikan umum, prestasi akademik adalah
tingkat yang dicapai seorang siswa dalam menguasai suatu mata
pelajaran, yang dinyatakan dalam nilai atau angka.

Banyak anak di Desa Kuala Dua yang memiliki permasalahan


terhadap pendidikan seperti kurang lancarnya membaca, kurangnya
akhlak pada karakter anak dan masih banyak permasalahan yang
lainnya. Hal tersebut juga disebabkan oleh pengaruh lingkungan mereka,
karena dilingkungan masyarakat atau lingkungan sosial mereka atau
juga bisa jadi dari lingkungan keluarga mereka itu sangat berpengaruh
pada anak dan hal tersebut juga bisa menjadi karakter pribadi pada anak.

Pada permasalahan kurang lancarnya membaca pada anak, saya


mendapatkan bahwa masih ada murid SMA di Desa Kuala Dua itu
masih kurang lancer dalam baca-membaca, yang dimana hal tersebut
tidaklah layak untuk anak-anak yang sudah melakukan atau mengikuti
jenjang sekolah yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan kurang minatnya
pada si pembaca untuk membaca. Pada siswa SMA seharusnya anak
tersebut sudah lancar dalam proses baca-membaca. Tetapi pada kali ini
saya menemukan siswa SMA yang masih kurang lancar atau masih
bergagap dalam proses membacanya, mungkin hal tersebut dikarenakan
oleh faktor kurangnya guru sehingga membuat anak-anak disekolah
memiliki waktu luang yang banyak sewaktu disekolah dan juga faktor
dari minimnya siswa disekolah itu, sehingga membuat minat belajar
siswa menjadi kurang.

Pada permasalahan akhlak pada karakter anak itu juga


berpengaruh pada anak untuk kehidupan kedepannya. Ketika saya
berkunjung kesekolah, saya juga ada membantu mengajar di sekolah
yang saya kunjungi dan ketika saya mengajar disekolah yang saya
kunjungi, saya juga banyak mendapatkan perilaku yang kurang
menyenangkan dari anak-anak disekolah tersebut. Etika menempati
tempat yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hal ini disebabkan
akhlak memberikan kerangka dasar,dengan landasan ini digunakan
sebagai bekal manusia dalam menjalani hidup untuk mencapai
kebahagiaan di dunia maupun di akherat.

Ada beberapa anak-anak SMA yang saya wawancarai terkait


bagaimana lingkup yang ada disekolah tersebut, apakah memberikan
dampak yang baik atau buruk untuk anak-anak yang ada disini dan hasil
dari dari wawancara saya, siswa yang saya tanyai itu menceritakan
pengalamannya selama ia berada dijenjang pendidikan. Ia berkata bahwa
pengaruh yang ada disini bisa juga dibilang kurang baik tetapi lebih
dominan kearah baiknya, walaupun banyak anak-anak yang memberikan
pengaruh yang tidak baik ke satu sama lain. Hal tersebutlah yang
membuat anak-anak di Desa Kuala Dua itu mendapatkan dampak
pengaruh lingkungan terhadap diri mereka masing-masing, karena hal
tersebut sebenarnya tergantung kepada diri kita masing-masing dan hal
itu tidak juga ketergantungan kepada orang lain tetapi hal tersebut
tergantung diri kita masing-masing. Ada juga siswa yang bersependapat
dengan hal tersebut dan juga ada siswa yang tidak bersependapat
dengan hal tersebut, ada salah satu siswa yang berpendapat bawha bukan
hanya lingkungan yang memiliki faktor yang besar atau berdampak
besar terhadap pendidikan tetapi masih banyak hal lain seperti dari diri
siswanya sendiri apakah ada niat atau tidak.

Seperti yang kita ketahui bahwa pengaruh lingkungan bisa juga


berdampak pada sikap moral anak, yang selalu kita takuti yaitu anak-
anak yang memiliki karakter yang kurang baik yang dikarenakan oleh
lingkup hidupnya. Hal tersebut bisa saja merusak generasi anak bangsa
kita dan bisa menjadi dampak buruk bagi geneasi selanjutnya. Dalam
masyarakat, anak-anak bergaul dengan teman sebayanya dan dengan
mereka yang lebih muda atau bahkan lebih tua, melalui pergaulan ini
mereka akan belajar bagaimana orang lain berperilaku dan mereka akan
dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat dan anak-anak akan
belajar bagaimana orang lain berperilaku. bisa berpikir untuk mencari
solusi.

Begitu juga dengan pengaruh tempat tinggal anak-anak di Desa


Kuala Dua, hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar untuk anak-
anak disana yang dimana anak-anak disana juga memiliki peran didalam
kepengaruhan lingkungan tersebut dan setiap lingkungan memegang
peran dan pengaruhnya sendiri. Meskipun lingkungan tidak sepenuhnya
membentuk perilaku dan cara berpikir seseorang. Karena setiap
individu juga berbeda-beda dalam respon atau tanggapannya terhadap
rangsangan yang dibawa oleh lingkungannya, maka peran dan pengaruh
lingkungan juga sangat berperan penting bagi setiap individu dan
perilakunya.

Lingkungan sosial terdiri dari seluruh orang/orang yang


mempengaruhi individu. Penelitian Hertati (2009) (hubungan
Lingkungan Sosial dengan Efektivitas Belajar Mahasiswa)
menegaskan bahwa lingkungan sosial adalah lingkungan interaksi antar
manusia, interaksi antara pendidik dengan peserta didik, dan orang lain
yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Menurut Dalyonoo (2010)
(Psikologi Pendidikan) pengaruh lingkungan sosial dirasakan baik
secara langsung maupun tidak langsung. pengaruh langsung seperti
dalam pergaulan sehari-hari seperti keluarga, teman, teman sekelas dan
rekan kerja, dll. Purwanto (2003) (Psikologi Pendidikan) “mengusulkan
bahwa lingkungan sosial mencakup semua orang, orang atau pihak lain
yang mempengaruhi kita”.

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial adalah lingkungan


sosial yang mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan tingkah laku dan sikap moral anak. Apabila anak berada
pada lingkungan yang baik maka akan mampu memberikan hal yang
baik dan sebaliknya jika lingkungan kurang baik maka dapat berdampak
buruk pula terhadap perkembangan perilaku anak.

Faktor lain yang juga mempengaruhi pendidikan anak di Desa


Kuala Dua yaitu faktor pengaruh dari lingkup keluarga atau rendahnya
minat untuk melanjuti pendidikan disekolah. Pendidikan merupakan hak
dasar setiap orang yang harus dihormati oleh negara. Pendidikan
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena dapat
membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan bahkan
kemiskinan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

Ada juga anak yang memiliki keluarga yang kurang dalam


perekonomian sehingga membuat anak tersebut terpaksa untuk putus
didunia pendidikan. Secara umum keluarga Indonesia perlu
memperhatikan dua hal yang sangat penting yaitu pendidikan dan
kebutuhan ekonomi keluarga. Khususnya dalam bidang pendidikan,
terkadang sebuah keluarga bisa meninggalkan bentuk pendidikannya
untuk beralih ke pendidikan formal seperti SD hingga SMP. Namun
permasalahan pendidikan di Indonesia sangatlah mendesak karena
tingginya angka putus sekolah dan pilihan hidup yang bergantung pada
berfungsinya perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam
setiap masyarakat terdapat berbagai bentuk kelompok sosial, baik yang
berupa keluarga maupun kelompok sosial lainnya.

Begitu juga dengan anak-anak yang ingin melanjuti dunia


pendidikan atau ingin melanjutkan ke pendidikan sarjana, akan tetapi
mereka terhambat oleh masalah perekonomian mereka sehingga
membuat mereka tidak bisa melanjuti pendidikan mereka. Hal tersebut
sangat disayangkan karena minimnya pendidikan pada anak sangatlah
berpengaruh terhadap kehidupannya.

Ketika saya mengajar siswa SMA di Desa Kuala Dua, saya


sempat bertanya kepada beberapa siswa disekolah tersebut, yang saya
tanyai itu terkait pendidikan sarjana apakah mereka mau melanjutkan
pendidikan mereka atau tidak dan jawaban yang saya dapati yaitu tidak,
dan saya rasa hal tersebut karena pengaruh dari kurangnya minat belajar
pada anak, akan tetapi ternyata banyak juga yang mengeluh akan
perekonomian keluarga mereka, dan hal itu menyebabkan anak ingin
langsung bekerja supaya memiliki pemasukan untuk biaya hidup
keluarga mereka. Walaupun hal tersebut sangat sulit untuk anak-anak
tersebut, akan tetapi hal itu sangat disayangkan karena tidak melanjuti
pendidikan mereka ke jenajang yang lebih tinggi.

Walaupun niat dari siswa-siswa tersebut sudah baik, yaitu ingin


membantu perekonomian keluarga, tetapi menurut saya hal tersebut
tidak bisa juga dijadikan alasan untuk putusnya jenjang pendidikan
mereka, karena banyak faktor yang bisa membantu mereka untuk
melanjuti pendidikan mereka. Jika mereka ingin membantu keluarga dan
memutuskan pendidikan mereka, apakah pekerjaan yang mereka dapati
itu nyaman untuk dikerjakan? Menurut saya untuk sekarang yang
dimana pekerjaan banyak yang mencari orang-orang bersajana tinggi
atau minimal S1 itu sangatlah sulit untuk mendapatkan lowongan
pekerjaan, apalagi pendidikan kita hanya SMP atau SMA. Jadi menurut
saya lebih baik untuk melanjuti pendidikan kita dan minimal ya S1,
karena kita lebih baik untuk mengikuti zaman kalau soal-soal seperti itu.

Tetapi jika memang anak memiliki bakat dalam berdagang atau


berbisnis, menurut saya itu tidak ada masalah. Itu semua tergantung
pada diri anak nya sendiri, karena mereka yang memilih jalan hidup
mereka, dan jika mereka memiliki lingkungan hidup yang mensupport
untuk melakukan bisnis saya rasa itu juga peluang mereka untuk
berkembang.

Jadi kesimpulan yang dapat saya berikan yaitu karakter diri kita
itu akan menyesuaikan lingkungan dikehidupan kita pada sehari-
harinya. Lingkungan sosial (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat) mempunyai dampak positif dan nyata terhadap
pendidikan masyarakat. Dengan kata lain, semakin baik lingkungan
sosial maka semakin sehat pula pendidikan masyarakatnya dan juga
mempunyai korelasi yang erat dan mempunyai arti penentu yang kuat,
penting bagi perkembangan pendidikan masyarakat. Dengan kata lain,
keadaan pendidikan masyarakat pada tingkat dominan ditentukan oleh
keadaan lingkungan sosialnya.

Saya juga ingin memberikan saran dari diri saya, saya rasa akan
bermanfaat untuk perkembangan lingkup hidup atau lingkungan yang
ada di Desa Kuala Dua. Yang pertama yaitu pada pentingnya peran
orang tua adalah menciptakan kondisi dalam lingkungan keluarga agar
memberikan perhatian yang besar terhadap pola asuh anggota keluarga
khususnya anak, setelah itu pastinya untuk guru-guru yang ada yaitu
harus mampu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang mengedepankan pendidikan masyarakat, Dan yang terakhir yaitu di
lingkungan masyarakat, diharapkan tokoh masyarakat berperan aktif
dalam meningkatkan kesadaran dan menggerakkan partisipasi
masyarakat untuk mencapai kemajuan pendidikan. Saya rasa jika itu
semua bisa terlaksanakan maka Desa Kuala Dua juga bisa berkembang
lebih maju untuk kedepannya dan bisa menciptakan atau memiliki
lingkungan yang positif untuk generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai