Anda di halaman 1dari 6

Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah suatu kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapa seseorang
merasakan itu, karena ada pengaruh perilaku seseorang terhadap orang lain.

Kemampuan mengenali perasaan tersebut diantaranya :

 Menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan seseorang.


 Membela diri dan mempertahankan pendapat atau sikap asertif.
 Kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri.
 Berdiri dengan kaki sendiri atau kemampuan kemandirian untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan orang
 Menyenangi diri sendiri meskipun seseorang memiliki kelemahan, jadi ada unsur
penghargaan dirinya.
 Serta kemampuan mewujudkan potensi seseorang yang dimiliki dan merasa senang atau
puas dengan potensi yang diraihnya.

Kesadaran diri itu merupakan dasar bagi seseorang dalam mencapai kecerdasan emosionalnya. Jadi
bisa diartikan secara sederhana bahwa kesadaran diri itu seperti mawas dir, karena di situ ada
kemampuan dalam mengelola emosi diri kita agar menjadi emosi yang baik sehingga kita bisa
menyeimbangkan antara kehidupan masa lalu, masa kini, dan, masa depan.

Goleman menjelaskan bahwa “kesadaran diri itu adalah perhatian terus-menerus terhadap keadaan
batin seseorang atau keadaan batin diri kita, jadi dalam keadaan refleksi diri ini pikiran akan
mengamati dan menggali pengalaman termasuk di dalamnya emosi”.

Pendapat yang lainnya menjelaskan tentang teori kecerdasan bahwa “kesadaran diri itu berarti
waspada”. Waspada terhadap suasana hati terutama terkait di dalamnya juga emosi. Akan ada
pikiran-pikiran dan suasana hati jika kita aplikasikan ke diri kit aitu berarti kita memiliki kesadaran
diri berarti kita orang yang mawas diri yang bisa menyeimbangkan kondisi emosi kita yang kadang
emosinya naik atau turun. Lawan dari kesadaran diri itu berarti orang yang tidak memiliki kesadaran.
Bagi orang yang tidak mawas diri dia tidak bisa menyeimbangkan antara pikiran emosi yang masa
lalu emosi, saat ini, dan emosi yang akan datang.

Goleman menyebutkan ada 3 kecakapan atau 3 keterampilan utama dalam kita mengungkap
kesadaran diri, diantaranya :

1. Mengenali emosi
Misalnya coba bayangkan diri kita apakah kita mampu mengenali emosi kita?
Mengenali emosi diri tersebut meliputi :
 Mengenali pengaruh emosi yang kita rasakan
Artinya mengetahui makna emosi yang sedang kita rasakan dan mengapa emosi itu
terjadi.
Contoh : Saat kita marah.
- Kenapa sih kita marah.
- Apa penyebabnya kita marah.
- Mengapa kita marah.
 Keterkaitan antara perasaan dengan pikiran yang sedang kita alami

Ini bisa terjadi lalu menyadari keterkaitan antara perasaan kita dengan apa yang kita
pikirkan, antara lain :
- Mengetahui bagaimana perasaan kita mempengaruhi kinerja kita.
 Mengetahui bagaimana perasaan kita dapat mempengaruhi perilaku kita
- Bagaimana perasaan itu bisa mempengaruhi perilaku atau kinerja kita.
 kesadaran Yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai atau hal-hal yang atau sasaran
yang akan kita tuju
- Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan sasaran
sasaran kita saat kita mengenali emosi. Apakah kita memiliki kesadaran yang
menjadi pedoman untuk mencapai nilai-nilai dan sasaran-sasaran yang yang
ingin kita tuju.

Seorang psychiater yang mempelopori pendekatan eksistensi di luar negeri yang dikutip oleh
Kusworo dia menjelaskan bahwa “kesadaran diri itu adalah kapasitas yang memungkinkan manusia
mampu mengamati dirinya sendiri maupun membedakan dirinya dengan dunia orang lain serta
kapasitas yang memungkinkan manusia mampu menempatkan diri di masa yang lalu, masa kini,
maupun masa depan”. Kesadaran diri itu menjadi sangat penting untuk dimiliki seorang manusia
karena dengan memiliki kesadaran diri dia mampu menyeimbangkan pikiran emosi dan hal-hal yang
terkait dengan dirinya sehingga tercapai kecerdasan emosional.

2. Pengakuan diri yang akurat

Pengakuan diri itu berarti kita mengetahui sumber daya batinniyah atau kemampuan dari batin.
Orang yang memiliki kecakapan pengakuan diri yang akurat itu memiliki indikasi seperti :

 Dia sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahannya.


Jika itu diri kita berarti kita harus menyadari tentang kekuatan atau kelebihan dan
kelemahan kelemahan diri kita.
 Menyempatkan diri untuk merenung.
Dalam bahasa agama Islam yaitu Muhasabah diri sendiri dengan cara belajar dari
pengalaman, antara lain :
- Kenapa pengalaman ini aku alami.
- Kenapa hal tidak menyenangkan atau hal menyenangkan bisa terjadi.
Jika hal menyenangkan bisa membuat bersyukur dan hal yang tidak
menyenangkan bisa membuat bersabar.
 Kita harus mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri
dengan perspektif yang luas.

Pengakuan diri yang akurat itu sama dengan penerimaan diri kita. Jadi Seseorang itu harus bisa
menerima dirinya dengan penerimaan yang baik, jika tidak ada penerimaan diri yang baik maka
individu itu akan mengalami hambatan anatara lain :

- Untuk bisa berkembang


- Bisa berprestasi
- Untuk bisa meluaskan aktualisasi dirinya
- Untuk bisa memperoleh kesadaran diri yang bagus

Dalam pengakuan diri yang akurat ini diharapkan kita memperoleh perspektif yang baru sehingga
kita mau belajar dan bersemangat untuk mengembangkan diri.

3. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri yang diartikan sebagai kesadaran yang kuat tentang harga diri dan kemampuan diri
kita sendiri.

Jadi orang dengan kemampuan kepercayaan diri ini dia akan :

 Berani tampil dengan keyakinan dirinya.

Berani menyatakan keberadaannya atau PD.

 Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan bersedia berkorban demi
kebenaran.
Contoh : Ketika kita lihat aksi mahasiswa yang demo.
Menurut saya orang itu punya kepercayaan diri yang bagus karena dia berani
berkorban demi membela kebenaran. Karena memang di usia mahasiswa itu cara
berpikirnya kritis dan keberanian untuk membela kebenaran nya jauh lebih tinggi
daripada ketakutannya dalam menghadapi aparat dan lain sebagainya. Sehingga
kepercayaan dirinya pada sebagian besar para mahasiswa yang demo itu emang bisa
di akui bahwa mereka adalah orang-orang orang yang berusaha membela kebenaran
berusaha percaya diri pada tempatnya.
Percaya diri tidak pada tempatnya ini merupakan kemampuan kepercayaan dirinya
overdosis misalna tampil di tiktok atau media media sosial yang lainnya yang
membuat konten-konten pembohongan dan hanya sekedar mendapatkan like yang
banyak kemudian meraih keuntungan dari penderitaan orang lain atau hal-hal
fenomena lainnya yang bisa kita amati.
 Punya ketegasan
Mampu membuat keputusan yang baik walaupun dalam keadaan tidak pasti. Ini
masih minim dimiliki oleh generasi muda, ada sebagian-sebagian yang yang berani
untuk tegas tapi sebagian yang lain masih ragu untuk bener tidak atau takut
disalahkan. Fenomena itu masih masih kita rasakan, kadang memang satu sisi ketika
kita ingin menyuarakan kebenaran tetapi sekarang sudah diatur terkait undang-
undang ite dan lain sebagainya sehingga ketika sebagian ingin menyuarakan
kebenaran tetapi kadang diliputi dengan emosi yang tidak stabil yang akhirnya
keluar dalam komentar-komentar itu adalah sebuah kritik yang menghujat, kritik
yang kurang bijak. Itu yang sebenarnya sebenarnya harus kita waspadai harus kita
harus belajar menahan diri untuk tidak mengeluarkan komentar-komentar yang
akan merugikan diri kita sendiri.

Dengan adanya kesadaran diri, kita diharapkan mampu mendayagunakan, mengekspresikan,


mengendalikan, dan mengkomunikasikan dengan pihak lain sehingga akan berdampak positif.
Pentingnya keterampilan kesadaran diri itu ketika kita sudah menyadari apa kelebihan dan
kekurangan kita, mampu mengenali emosi kita, mampu mendayagunakan emosi yang baik. Itu yang
dapat menstabilkan emosi kita, kita diharapakan untuk :

- Menjadi pribadi-pribadi yang baik.


- Bisa mengembangkan diri lebih baik.
- Bisa mengkomunikasikan kepada orang lain.

Ini semua dilakukan agar kita bisa memberikan manfaat untuk orang lain bukan malah memberikan
hal-hal buruk pada diri kita atau kepada orang lain.
Kecerdasan emosional yang paling mendasar yaitu penyadaran diri. Jadi kalau orang sudah memiliki
penyadaran diri dia akan mampu bertindak dan berpikir yang tepat dengan situasi yang ada.

Langkah yang sangat mendasar untuk seseorang mencapai kematangan emosi yaitu bisa
menempatkan segala sesuatu sesuai porsinya. Kematangan emosi bisa dilihat untuk menjadi sosok
yang dewasa bukan dari segi usia kronologis namun usia mental nya.

Contoh :

Kadang melihat orang udah tua tapi perilaku seperti anak kecil dan kadang kita juga melihat anak
yang masih kecil tapi bisa berpikir dewasa ini berarti kita anggap bahwa dia belum mencapai
kematangan emosi yang baik.

Pentingnya kita memiliki kesadaran diri adalah agar kita bisa berlatih sabar.

4 tahapan

1) Tahap ketidaktahuan
Pada masa bayi ideal dan anak-anak biasanya belum memiliki kesadaran diri yang baik atau
disebut juga sebagai tahap kepolosan dan ini masih dimaklumi kalau belum memiliki
kesadaran diri.
2) Tahap Brontak
biasanya ini terjadi pada masa-masa remaja di mana antara keinginannya dengan nilai-nilai
atau aturan-aturan dari orang-orang dewasa di sekitarnya itu kadang seringkali bertolak
belakang sehingga pada remaja yang mengalami tahap pemberontakan karena dia berada di
masa transisi antara masa anak itu ke masa remaja atau berada di masa transisi antara masa
remaja menuju masa dewasa awal biasanya juga sering terjadi konflik ya di tahap berontak
ini di tahap kesadaran diri yang berontak ini gitu Jadi tapi ini sangat rentan konflik
3) Tahap kesadaran normal akan diri
biasanya ini sudah ada pada masa masa dewasa awal ya jadi tahap ini seseorang sudah mulai
melihat kesalahannya dia mampu bisa memahami emosinya dan belajar untuk bertanggung
jawab terhadap tindakannya Karena dia sudah sudah mulai dari segi kognitif dari segi apa
emosi dari segi lain-lainnya pun sudah semakin matang itu di masa ini
4) Tahap kesadaran diri yang kreatif
dalam tahapan ini kesadaran diri yang kreatif itu mampu melihat kebenaran secara objektif
jadi ini biasanya di masa-masa dewasa yang akhir Walaupun ada juga di masa dewasa awal
ada yang sudah mencapai tahapan ini. dalam tahap kesadaran diri yang kreatif ini seseorang
mampu memiliki kegiatan yang positif jadi baik itu aktivitas religiusnya dan dia juga mampu
melakukan kegiatan-kegiatan positif dengan orang-orang dalam lingkungan sosialnya dan dia
juga mampu melihat perspektif yang lebih luas itu sehingga dia bisa memperoleh inspirasi
inspirasi yang bagus atau malah bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. mampu membuat
peta mental yang bagus yang sehingga dia bisa tahu ketika ada permasalahan seperti ini
Sikap apa yang harus aku ambil, solusi apa yang harus aku ambil sehingga tidak tidak
merugikan banyak orang dan bisa memberikan kebermanfaatan. tahap kesadaran diri yang
kreatif memang ini ibaratnya yang tahapan yang paling Puncak kata yang paling ideal jadi
kita upayakan agar diri kita bisa memiliki kesadaran diri di tahapan ini

Apakah kesadaran diri ini bisa secara otomatis kita miliki Sesuai dengan perkembangan usia kita?
Tentu saja tidak kesadaran diri ini harus diusahakan harus diupayakan.
Lalu bagaimana cara mengupayakan nya? agar kita bisa menjadi orang yang memiliki kesadaran diri
yang bagus atau orang yang bisa berada dalam tahap kesadaran diri yang kreatif itu tadi itu ada
beberapa langkah yang yang bisa kita lakukan anatara lain :

1) Menemukan kembali perasaan-perasaan kita


Artinya kita coba memahami perasaan perasaan kita jadi sering-seringlah berdialog dengan
diri sendiri agar kita lebih memahami tentang diri kita agar kita bisa mengetahui apa sih
sebenarnya hal-hal yang kita sukai dan yang tidak kita sukai hal-hal yang membuat kita
berkenan dan hal-hal yang tidak membuat kita berkenan.
2) pelajari dan dan pahami keinginan-keinginan
Setiap kita pasti punya harapan punya cita-cita punya motivasi ingin melakukan apa itu kita
kita kenali kita petakan , kalau teman-teman sering menulis buku harian bisa dituliskan
terkait perasaannya terkait keinginan-keinginannya agar semakin cepat dan jelas tentang
Apa sih yang sebenarnya kita harapkan Apa sih yang sebenarnya kita inginkan dan
bagaimana sih terkait perasaan kita dengan kita mengenali keinginan Keinginan kita akan
bisa mempertimbangkan keputusan apa dan solusi apa untuk mencapai keinginan keinginan
kita
3) menentukan kembali relasi diri dengan aspek-aspek ke tak sadar anaknya gini dah individu di
masyarakat modern ini kan ininya banyak cenderung ini yang lebih mengutamakan aspek
kesadaran yang dipandang identik dengan rasionalitas maka untuk mencapai kesadaran diri
seseorang itu perlu menemukan kembali relasi diri dengan aspek ketidaksadarannya gitu
tidak hanya dengan menemukan kembali perasaannya tetapi juga menemukan kembali
sumber pemecahan bagi masalah-masalah yang

manfaat kita memiliki kesadaran diri yang baik itu

1) mampu mampu menyadarinya dengan sadar gitu yang mampu menyadarinya dengan penuh
kesadaran bahwa manusia itu ternyata makhluk yang terbatas yaitu manusia itu tidak
selamanya itu mampu mengaktualisasikan potensi nya itu jadi kalau kita mau sabar itu pas
banget dengan kita mau bikin diri dengan cara kita banyak bermuhasabah diri itu kita
menjadi diri yang sadar ibaratnya diri yang tahu diri dihadapan Allah kita bahwa kita itu
makhluk yang terbatas yang sangat kecil di hadapan Allah Ya nggak ada apa-apanya Maka
jangan pernah kita berlaku sombong Jangan pernah kita melupakan Tuhan kita gitu jangan
hanya karena pas ada masalah aja kita mendekat dengan begitu dekatnya kepada Allah itu
sebenarnya
2) kita jadi menyadari bahwa manusia itu memiliki potensi untuk menggali potensi nya gitunya
memahami potensinya menggali potensi nya dan mengambil tindakan yang tepat gitu atas
dirinya jadi dengan mengetahui potensi kita kita jadi tahu itu apa sih yang sebenarnya harus
kita lakukan itu tentunya harus tentunya hal harus didasarkan pada apakah yang akan kita
lakukan dari potensi yang sudah kita miliki pemberian dari Allah itu bisa menjadikan kita
menjadi diri yang lebih bermanfaat untuk orang lain karena sebaik-baik orang itu adalah
salah satunya adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain
3) mengupayakan dirinya agar bisa mencapai sesuatu yang lebih baik itu tidak ada pergi itu jadi
harus mengupayakan dirinya mengusahakan dirinya Karena Allah tidak akan merubah nasib
suatu kaum tanpa manusia itu kaum itu merubah dirinya gitu jadi memang kalau kita Artikan
secara positif Ya kita harus merubah diri kita ke arah yang lebih baik begitu dan selanjutnya
manfaat yang lainnya kita jadi menyadari bahwa manusia itu ternyata pada dasarnya nggak
sendirian yang memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain dan menyadari
bahwa setiap orang itu akan terpisah tetapi juga terkait dengan yang lainnya kita jadi hal hal
itu akan membuat kita memiliki kebermaknaan hidup Karena kita jadi menyadari kita butuh
juga dengan orang lain kita nggak bisa hidup sendiri Kita jadi kita tidak boleh menjadi orang
yang egois lalu dengan meningkatkan kesadaran dia juga manusia akan mampu
meningkatkan tanggung jawabnya dan Bagaimana konsekuensi konsekuensi itu dipilih oleh
nya jadi kalau kita punya kesadaran diri ketika kita mengambil sebuah tindakan gitu Ya kita
harus siap dengan konsekuensi yang kita ambil dari tindakan itu gitu bukannya malah ketika
ada masalah kita kita lari dari masalah atau dari apa namanya mengkambinghitamkan orang
atau yang lainnya gitu Jangan sampai kita seperti itu dan kita jadi menyadari juga bahwa
kecemasan itu timbul dari penerimaan ketidakpastian di masa depannya jadi saya pernah
diskusi dengan seorang dokter ya beli orang-orang medis lho padahal tetapi mereka sangat
psikologi jadi Beliau berkata bahwa seringkali menemukan pasien-pasiennya itu mengalami
psikosomatis gitu yang bersumber dari Kecamatan yang dialaminya dan sumber kecemasan
itu bisa berawal dari bisa berasal maksud saya bisa berasal dari masa lalunya jadi dia masih
mengingat tentang masa lalunya yang sulit untuk move on bahasanya anak muda air atau
dia mencemaskan tentang masa depannya yang belum belum

Anda mungkin juga menyukai