Anda di halaman 1dari 29

INTERVENSI PSIKOLOGIS

KONSELING INDIVIDUAL DAN KELOMPOK


DISKUSI

• Baca kasus-kasus berikut dengan teliti


• Bagaimana anda menanggapi kasus tersebut ketika
dia pertama kali mengungkapkannya kepada anda?
KASUS (1)
• Hendra adalah seorang pegawai baru. Hasil seleksi mengindikasikan
bahwa dia seorang calon pegawai yang memiliki kualitas yang sangat
bagus dan dapat menjadi asset yang berharga bagi perusahaan. Akan
tetapi selama 2 bulan bekerja Hendra tidak menunjukkan performance
yang istimewa, walaupun pekerjaannya diselesaikan dengan baik. Pegawai
baru lain yang kualitas personalnya tidak sebagus Hendra justru
menunjukkan performance kerja yang lebih bagus daripada Hendra.
Ketika menghadap kamu untuk evaluasi bulanan Hendra mengatakan
bahwa dia sangat menikmati pekerjaannya dan betah kerja di sini. Dia
hanya mengaku kalau kadang kehilangan konsentrasi saat bekerja. Baginya
pekerjaan ini segala-galanya dan dia harus menunjukkan yang terbaik,
harus lebih baik dari orang lain.
3
KASUS (2)
• Nanik (28 tahun) adalah seorang karyawan dengan performance yang sangat bagus.
Suatu hari dia datang untuk konsultasi. Dia bercerita bahwa akhir-akhir ini dia
sering gelisah. Dia juga mengaku bahwa dia pernah melakukan aborsi pada usia 24
tahun. Dia diperkosa oleh pamannya hingga ia hamil. Dia tidak mungkin menikah
dengan pamannya karena sang paman adalah adik kandung ibunya sendiri. Selain itu
sejak diperkosa dia juga sangat benci kepada pamannya itu. Baginya sang paman
seorang yang sangat jahat dan pengecut. Akan tetapi dia juga tidak bisa melanjutkan
kehamilannya karena dia sedang merintis karir dan kehamilan tanpa nikah akan
menghancurkan masa depannya, termasuk masa depan karirnya. Keluarga Nanik
juga sangat menekankan pentingnya menjaga nama baik keluarga. Bila ketahuan
hamil, mungkin saja dia akan diusir dari keluarga. Orangtuanya tidak mungkin
percaya kalau dia diperkosa pamannya karena sang paman adalah orang yang paling
dibagggakan dalam keluarga besar ibunya. Baginya tidak ada pilihan lain kecuali
aborsi, dan aborsi itu dilakukannya ketika kehamilannya menginjak 3 bulan. Pada
”hari ulang tahun” aborsinya, Nanik sering mengalami tekanan psikologis yang
hebat, tidak bisa tidur, dan terbayang-bayang bayi kecil yang mencaci-maki dia.
4
REFLEKSI (1)

• Seandainya kasus tersebut benar-benar terjadi dan yang


bersangkutan datang untuk konseling kepada anda,
bagaimana perasaan anda?
REFLEKSI (2)

• Dengan menggunakan skala 1-10 berapa anda memberi


skor (semakin tinggi skor berarti semakin bersedia)
sejauh mana anda bersedia untuk membantu dia? Apa
pertimbangannya?
SIKAP DASAR KONSELOR

• Kebutuhan orang yg datang konseling/konsultasi:


• Didengarkan
• Dibantu menjawab pertanyaan
• Dibantu menyelesaikan masalah
• Sikap dasar seorang konselor/konsultan: KESEDIAAN
MEMBANTU
KONSELING
DEFINISI KONSELING
• Konseling merupakan relasi timbal balik antara konselor yang
secara profesional terlatih dan kompeten dengan individu yang
mencari bantuan karena memiliki ‘concern’ pribadi (Pietrofesa
et al.).
• Konseling merupakan proses yang intensif untuk membantu
orang normal untuk mencapai tujuan-tujuan mereka atau supaya
dapat berfungsi lebih efektif (Ivey & Simek-Downing).
JENIS-JENIS KONSELING
(Gazda dkk, 2005)
• Crisis counseling
• Facilitative counseling
• Preventive counseling
• Developmental counseling
• Problem-solving counseling
CRISIS COUNSELING
• Konseling krisis dilakukan bila kondisi klien memerlukan
penanganan dengan segera. Misal terkait dengan usaha
bunuh diri, harus segera mengambil keputusan. Sifatnya
mendesak.
• Jangka waktu: segera, mendesak (immediate)
• Peran konselor: dukungan personal, mencari dukungan-
dukungan lain yg dibutuhkan, intervensi langsung, atau
rujukan ke klinik/lembaga yg kompeten.
FACILITATIVE COUNSELING
• Masalah lebih terkait dengan beban psikilogis yang
dialami atau dirasakannya. Klien memerlukan tempat
untuk berbicara dan “curhat”
• Jangka waktu: bervariasi (jangka pendek, jangka
menengah, jangka panjang)
• Peran konselor: terutama mendengarkan aktif, refleksi
isi dan perasaan, memberikan informasi
PREVENTIVE COUNSELING
• Tujuan: untuk mencegah seseorang jatuh ke dalam
masalah atau mencegah masalah yg dihadapi menjadi
lebih berat. Hal yg potensial membawa masalah:
pergaulan, HP, internet, situs jejaring sosial, dsb.
• Jangka waktu: fleksibel
• Peran konselor: memberikan informasi, merujuk ke
program-program yang sesuai
DEVELOPMENTAL COUNSELING
• Masalah-masalah yang mungkin terkait: penyesuaian diri
dg perkembangan, misal pengembangan konsep diri yg
positif.
• Jangka waktu: sepanjang rentang hidup
• Peran konselor: klarifikasi nilai, me-review pengambilan
keputusan, konseling individual menyangkut
perkembangan personal dalam hubungan dengan orang
lain dan lingkungan
PROBLEM SOLVING COUNSELING
• Pemecahan masalah mungkin muncul dengan sendirinya
selama proses konseling, tapi sering ada masalah yang
memerlukan strategi khusus untuk memecahkannya
• Tujuan konseling problem solving:
• Membantu klien mengembangkan strategi untuk
memecahkan masalah yg dihadapinya sekarang (≠ membantu
memecahkan masalah)
• Membantu klien belajar problem solving skills yang dapat
digunakan bila menghadapi masalah di kemudian hari
KONSELING DAN KONTEKS
• Praktek dan prinsip dasar konseling berlaku umum,
berlaku di setiap setting atau konteks konseling.
• Yang membedakan adalah:
• Siapa orang yg datang ke konseling dg segala latar belakangnya
• Jenis masalahnya
• Dampak masalah itu bagi lingkungan tempat klien berada
(tinggal, bekerja, bergaul, berelasi, dll)
• Dalam konseling PIO, apa yg khas?
COUNSELING SKILLS

BASIC SKILLS ADVANCE SKILLS


• Mendengarkan aktif • Problem solving
• Bertanya • Konfrontasi
• Refleksi isi (parafrase) • Self-disclosure
• Refleksi perasaan (empati) • Immediacy (in-interview
• Klarifikasi behaviour processing)
• Merangkum

17
PENGALAMAN DIDENGARKAN

•Bilamana anda merasa didengarkan?


• Merasa didengarkan bila yang diajak bicara
bersikap atau berperilaku seperti apa?
MENDENGARKAN

• Mendengarkan ≠ mendengar
• Mendengarkan: dengan penuh perhatian
• Sikap pendengar: saling menghadap, mata, tangan,
seluruh badan. Bahasa non-verbal sangat berperan dlm
mendengarkan.
MENDENGARKAN
• Cara yang salah:
- Sibuk sendiri
- Langsung memotong,
- “Saya sudah tahu”
- Reaksi emosional
- Pendengar sibuk menyusun tanggapan
BERTANYA

• Tujuan: untuk memahami situasi atau memperdalam


pemahaman akan situasi
• Pertanyaan terbuka: untuk menggali masalah,
eksplorasi diri klien
• Pertanyaan tertutup: untuk klarifikasi, informasi
singkat
BAGAIMANA BERTANYA YANG FASILITATIF?

• Tidak interogatif
• Bukan utk memuaskan rasa ingin tahu konselor
• Membantu orang untuk lebih memahami dirinya sendiri
dan masalahnya
MEMASTIKAN BAHWA PENDENGAR MEMAHAMI

• PENTING: memahami situasi dari sudut pandang orang


yang mengalaminya.
• Syarat: konselor menangkap dengan benar apa yang
disampaikan klien, baik yg diungkapkan maupun tidak
• Bagaimana kita dapat memastikan pemahaman kita?
• Jangan menebak-nebak dan merasa pasti benar
• Refleksi isi
• Refleksi perasaan
REFLEKSI ISI (PARAFRASE)

• Tujuan: untuk memastikan kita memahami


dengan tepat apa yang disampaikan klien
• Cara: merumuskan ulang apa yang diungkapkan
klien
• Refleksi isi (parafrase) tidak dilakukan setiap
kali klien cerita

24
LAKUKAN PARAFRASE

• Kemarin saya makan siang dengan teman kerja saya. Dia itu teman
saya sejak SMA dan dulu kami saling suka tetapi tidak pernah
pacaran karena saya sudah punya pacar yaitu suami saya sekarang.
Dia memang belum nikah.Tiba-tiba saja dia bilang kalau dia suka
sama saya. Jelas saya kaget karena selama ini kami berteman saja,
dan dia tahu bahwa saya sudah bersuami. Rasanya jadi malas
berangkat kerja kalau ingat peristiwa itu.
REFLEKSI PERASAAN (EMPATI)

• Empati : memahami situasi dari sudut pandang orang


yang mengalaminya. Pengalaman mendalam yang sering
tidak diketahui orang lain adalah bagaimana perasaan
orang tsb terhadap permasalahan yg dihadapinya.
• Dalam konseling: empati = refleksi perasaan
• Syarat: konselor menangkap perasaan klien, baik yg
diungkapkan maupun tidak.
MERANGKUM
• Merangkum berarti memilah persoalan: merumuskan
persoalan pokok dan persoalan-persoalan yang
menyertai persoalan pokok.
• Persoalan pokok dapat dilihat dari:
• Awal alasan datang konseling atau pemicu untuk bertemu
• Tema yang sering diungkapkan.
• Persoalan yang paling dirasakan berat
• Persoalan yang urgen/kritis yang harus segera ditangani
SELF-DISCLOSURE

• Konselor membuka diri kepada klien: pengalamannya,


nilai-nilai yang dipegang, harapan-harapannya, dsb.
• Syarat: rapport harus sudah terbentuk dengan baik.
• Manfaat self-disclosure:
• Klien merasa bahwa dia memiliki teman yang mempunyai
concern yang sama
• Klien mendapatkan insight dalam memahami dan
memecahkan masalahnya
KONFRONTASI

• Konfrontasi: menunjukkan adanya inkonsistensi apda


klien: apa yang dikatakan tentang dirinya atau apa yang
dilakukan.
• Syarat penting untuk konfrontasi: rapport harus sudah
terbentuk dengan baik
• Cara: bukan menyalahkan, tetapi secara jelas, konkrit,
dan dengan bahasa non-verbal yang tetap ramah.

Anda mungkin juga menyukai