KONSELING DLM
PENANGANAN MASALAH
REMAJA
SEHAT JIWA
SOSIAL
PENDAHULUAN
KELUARGA
REMAJA
SEKOLAH LINGK.
Konseling
A. Pengertian Konseling
Konseling kesehatan remaja adalah konseling
yang diberikan oleh konselor kepada seorang
klien remaja atau kelompok remaja yang
membutuhkan teman bicara untuk mengenali dan
memecahkan masalahnya.
Konsep Dasar Konseling
A. Pengertian Konseling
Konsep Dasar Konseling
B. Tujuan
Membantu remaja agar mampu memahami masalah
Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah
remaja
Mendorong remaja menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah
Membantu remaja untuk mengambil keputusan
sendiri dan melaksanakan keputusannya serta
bertanggung jawab terhadap keputusannya
Memberikan dukungan emosi, mengurangi
kekhawatiran dan penderitaan.
Konsep Dasar Konseling
C.MANFAAT
Timbulnya pemahaman dan pengertian diri
sehingga menemukan jalan keluar bagi
dirinya dan dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri
Remaja mencapai perkembangan yang
optimal, baik secara akademis, psikologis
dan sosial
D. Teknik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi yg menyembuhkan shg
klien dpt mengekspresikan perasaan
dan pikirannya terjadi katarsis
emosional
Konselor menumbuhkan perasaan
aman shg klien merasa menemukan
orang yg mengerti dirinya
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Kesulitan Belajar
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal) untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulainya kesulitan belajat, Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya kesulitan belajar, baik secara
fisik, psikologis maupun sosioekonomi, Mengidentifikasi upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalahnya
Tell Memberikan informasi tentang gaya belajar, penyebab gangguan konsentrasi dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan remaja
Help Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan setelah mengambil keputusan untuk mengatasi kesulitan belajar
Mendorong klien remaja melakukan pilihan perubahan yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah untuk mengambil keputusan, Setelah itu, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang
telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien,
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seorang ahli seperti dokter, psikolog atau psikiater. Pakah konselor perlu memfasilitasi
komunikasi antara lain dengan orangtua atau keluarga dekat lainnya
Apakah konseling perlu dirujuk pada pelayanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi kesulitan belajar
pada akhir sesi ke-2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan
2. Masalah Gizi
Tujuan Mengenali permasalahan gizi, Mencari penyebab masalah gizi, Membantu mencari solusi permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah gizi, Mengidentifikasi faktor yangmempengaruhi timbulnya masalah gizi, Pola makan,
Psikologis/stress, meniru idola, Keluhan penyakit (kecacingan, malaria, TB, dan infeksi kronis)
Explain Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
gizi
Setelah klien remaja mengambil kepuitusan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
-Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
-Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
-Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah gizi
pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
Topik Tumbuh Kembang Remaja (Pubertas)
Tujuan Mengenali permasalahan tumbuh kembang remaja, Mencari penyebab masalah tumbuh kembang remaja, Membantu mencari
solusi permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah tumbuh kembang remaja, Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi timbulnya
masalah tumbuh kembang remaja, yaitu: factor genetic, kecukupan gizi, olahraga, psikososial , Upaya yang sudah dilakukan
untuk mengatasi masalahnya
Tell Memberikan informasi tumbuh kembang remaja, sesuai dengan yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tumbuh kembang sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
tumbuh kembang, Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
-Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
-Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
-Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah
tumbuh kembangakhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
Topik Kesehatan Reproduksi Seperti: gangguan menstruasi, IMS
Tujuan Mengenali permasalahan kesehatan reproduksi Mencari penyebab masalah kesehatan reproduksi, Membantu mencari solusi
permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah kesehatan reproduksi
Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan reproduksi yaitu Anatomi dan fisiologis organ,
Kebersihan diri, Perilaku seksual, Psikologis/stress
Tell Memberikan informasi kesehatan reproduksi, sesuai dengan yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
-Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
-Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
-Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Topik Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif (NAPZA)
Tujuan Konseling Penyalahgunaan NAPZA mampu mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan dirinya menyalahgunakan
NAPZA
Penyalahguna NAPZA mampu mengmbil langkah-langkah menyelesaikan masalah interpersonal dan
emosionalnya
Penyalahgunaan NAPZA mampu mengambil keputusan untuk mengatasi ketergantungan
Penyalahguna NAPZA memahami jenis-jenis dan dampak dari penyalahguna NAPZA
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi perilaku berisiko klien remaja
Konselor dapat melakukan penggalian latar belakang klien remaja menyalahgunakan NAPZA, jenis yang
digunakan, intensitas penggunaan, tahapan penggunaan dan mengidentifikasi orang-orang terdejat klien remaja
yang dapat memberikan dukungan emosional terhadap klien remaja.
Tell Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penyalahgunaan NAPZA sehingga klien
remaja mampu menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA
Mendorong klien remaja melakuakn pilihan solusi yang telah disepakati
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah gizi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Lanjutan teknik konseling napza
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil
keputusan untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan
yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog
dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang
terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien
remaja untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya
(control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
Topik Kehamilan Tidak Diinginkan
Tujuan Klien remaja mampu menerima dan menjaga kesehatan diri dan kehamilannya
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Help Menentukan pilihan upaya yang bisa dilakukan klien remaja untuk menjaga kesehatan diri dan kehamilannya
Mendorong klien berani melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kehamilan tidak diinginkan
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi
masalah kehamilan tidak diinginkan akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
Topik Depresi Yang ditandai dengan suasana hati yang murung dan sedih, merasa putus asa dalam wktu sekurang-kurangnya 2
minggu
Tujuan Mengenali kondisi depresi yang sedang dihadapi klien remaja, Mencari penyebab depresi, Membantu mencari solusi
permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya depresi , Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi timbulnya depresi, baik fisik, psikologis,
maupun sosioekonomi, Mengidentifikasi ada tidaknya keinginan atau upaya bunuh diri. Bila ditemukan, segera lakukan rujukan
ke psikiater, dan jika tidak, lanjutkan ke poin berikutnya, Menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi
depresi
Tell Memberikan informasi mengenai tanda-tanda, penyebab, dampak depresi, dan lain-lain yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah depresi sehingga klien remaja mampu menentukan
pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakukan klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
depresi, Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
-Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan ps aaikiater
-Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
-Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah
depresiakhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Konseling Pre Tes HIV
Topik
Dialog antara klien remaja dan konselor yang mambahas tentang tes HIVdan kemungkinan dampak yang terjadi bila
klien remaja/orang lain mengetahui hasil tes HIV klien remaja secara khusus
Tujuan Dilaksanakan untuk membantu klien remaja dalam membuat keputusan yang baik tentang apakah akan menjalani tes
HIV atau tidak
Menilai kemampuan klien remaja untuk menerima suatu hasil tes positif termasuk dukungan emosional dan praktis yang
tersedia bagi mereka
Memastikan bahwa klien remaja memahami kekurangan dan implikasi hasil tes sebelum memutuskan untuk melakukan
tes HIV
Memberikan klien remaja waktu yang cukup untuk mempertimbangkan apakah akan menjalani tes atau tidak
Mempersiapkan/membantu klien remaja dalam menghadapi hasil tes dengan sikap yang baik bila terbukti terinfeksi HIV.
Namun bila hasilnya negative, dapat mengarahkan klien remaja untuk menjaga agar tetap negatif
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi apakah klien remaja mungkin pernah berada dalam risiko tertular HIV
Menggali kemungkinan berbagai kerahasiaan memberitahu hasil tes kepada pasangan, teman atau keluarga dekat
Tell Memberi informasi umum tentang tes HIV, masa jendela (window period), penurunan risiko penularan HIV, pengobatan yang
tersedia, kekurangan dan implikasi hasil tes sebelum memutuskan untuk melakukn tes HIV
Menjelaskan bagaimana kerahasiaan akan dijaga
Menginformasikan pentingnya memberitahu hasil pre tes kepada pasangan atau keluarga terutama bila hasilnya positif
Lanjutan teknik konseling HIV (Pre Test HIV)
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Menanyakan secara mendalam tentang perasaan klien remaja, dan situasi klien setelah
melakukan pre tes
Tell Membacakan hasil tes:
- Konselor harus member perhatian dengan menanyakan kembali kesiapannya untuk
mengetahui hasil
- Bacakan dengan nada datar, mulai dengan identitas klien remaja, jangan menambah
komentar, jangan menunjukkan ekspresi muka tertentudan jangan tergesa-gesa
- Memunggu reaksi klien ramaja dengan cara berdiam diri kurang lebih 15-30 detik
Memberikan informasi tentang penularan dan pencegahan penularan HIV
Menginformasikan pentingnya memberitahu hasil post tes kepada pasangan atau keluarga
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah perilaku berisikonya
sehingga terhindar dari penularan HIV
Lanjutan teknik konseling HIV (Post Test HIV utk hasil tes negatif)
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil
keputusan tentang masalah perilakunya yang berisiko terhadap penularan HIV
Setelah klien remaja mengambil keputusan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan
yang telah diambil
Return Evaluasi/penilaian kebutuhan tes ulang untuk menentukan tingkat risiko penularan HIV
dalam masa 6 bulan mendatang
Memotivasi agar klien remaja mau melakukan tes ulang dalam masa 6 bulan mendatang,
terutama bila klien remaja masih mempunyai kebiasaan berperilaku berisiko
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog
dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang
terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien
dalam mengatasi masalah perilakunya yang berisiko terhadap penularan HIV pada akhir sesi
ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.