Anda di halaman 1dari 23

BUKU PEDOMAN

TEKNIK KONSELING
Konselor Tenaga Kesehatan
Konselor Sebaya

TUJUAN

PEMBELAJARAN UMUM
Agar peserta mampu mempraktikkan
teknik-teknik dasar konseling, GATHER
(Satu tuju)
Untuk konselor tenaga kesehatan
: mampu
melakukan GATHER, dengan teknik-teknik
konseling
Untuk konselor sebaya
:
Mampu melakukan Greet-Ask-Tell, dengan
teknik-teknik konseling

TUJUAN PEMBELAJARAN
Agar peserta :

KHUSUS

Memahami perbedaan antara pengertian konsultasi


dan konseling
Memahami tugas sebagai konselor (tenaga
kesehatan dan sebaya)
Memahami keterbatasan sebagai konselor (tenaga
kesehatan dan sebaya)
Memahami dan mempraktikkan keterampilan
sebagai konselor
:
Sikap yang positif sebagai konselor
Mendengar aktif

Metode pembelajaran
Pembelajaran aktif

Melibatkan peserta secara aktif, melalui


Bermain peran sebagai konselor dan klien, serta
sebagai observer yang mampu menilai apakah
seorang konselor sudah bisa bersikap positif dan
mampu mendengar aktif (latihan triad)
Refleksi diri
:
Misalkan
: Orang seperti apa yang bisa
anda/kalian rasa nyaman saat anda/kalian curhat
kepadanya?

Latihan-latihan lain

Metode

evaluasi
Bertujuan untuk memberikan umpan balik
dari peer, apakah peserta sudah mampu
bersikap positif dan mendengar aktif
sebagai konselor --- menggunakan lembar
evaluasi dalam lampiran buku pedoman

KOMPETENSI KOGNITIF
Konselor

tenaga kes

Perbedaan konseling
dan konsultasi
Pemahaman
mendengar aktif
Refleksi isi
Refleksi perasaan
Refleksi makna (isi
maupun perasaan)

Pemahaman GATHER

Konselor

idem

sebaya

KOMPETENSI AFEKTIF
Konselor

tenaga
kesehatan
Rapport yang positif
Komunikasi verbal
dan non verbal
Empati

Konselor

idem

sebaya

KOMPETENSI PSIKOMOTOR
Konselor

tenaga kes

Sampai pada HelpReturn


Sampai pada
membantu remaja
untuk menyelesaikan
masalahnya

Konselor

sebaya

Sampai pada Tell,


tidak menuntut
sampai Help
Sampai pada
menemukenali
masalah teman
sebaya --- merujuk

MATERI KONSELING
Konselor

tenaga kes

Pemahaman
perbedaan konseling
dan konsultasi
Pemahaman tentang
karakteristik remaja
Kompetensi konselor
Mendengar aktif

GATHER

Konselor

Idem

sebaya

LATAR BELAKANG
Remaja

merupakan
kelompok
unik
dengan
kebutuhan
khusus,
yaitu
kebutuhan untuk mengenal jati dirinya.
Rasa ingin tahu dan coba-coba yang
tidak didahului pertimbangan
Berpeluang menimbulkan masalah yang
terkait dengan kesehatannya
Perlu
dua jalur pendekatan, yaitu
konseling oleh tenaga kesehatan dan
sebaya

TUJUAN KONSELING
Konseling oleh tenaga
kesehatan

Konseling oleh sebaya

Agar remaja mendapatkan


pelayanan konseling dengan
baik sehingga remaja
terbantu dalam
menyelesaikan masalahnya,
dengan pemahaman, empati,
dan dukungan kepada remaja

Agar remaja lebih mudah


mengkomunikasikan
masalahnya kepada teman
sebaya.
Agar remaja termotivasi
untuk memberikan informasi
yang benar mengenai
kesehatan remaja

PERBEDAAN KONSELING OLEH


TENAGA KESEHATAN DAN SEBAYA
Konseling oleh tenaga
kesehatan

Konseling oleh sebaya

1. Membantu remaja dalam


1. Sebagai agen yang dekat
menyelesaikan masalahnya.
dengan remaja dalam
2. Langkah GATHER dalam
rangka menemukenali
konseling.
remaja yang memiliki
masalah
2. Berhenti pada langkah Tell,jika konselor tidak
melanjutkan ke langkah
selanjutnya.

PERSAMAAN KONSELING OLEH


TENAGA KESEHATAN DAN SEBAYA

Proses membantu
Mempersyaratkan adanya minat membantu
Menuntut aspek-aspek yang dibutuhkan

sebagai konselor
Sikap

empati, kongruensi, penerimaan tanpa syarat

Keterampilan

Pengetahuan

mendengar aktif, GATHER


kesehatan remaja

APA YANG MEMBEDAKAN ANTARA


KONSELOR SEBAYA DAN KONSELOR
AHLI?
Konselor

sebaya bukanlah konselor ahli


sehingga dalam melaksanakan tugas sebagai
konselor sebaya, akan dibimbing oleh konselor
ahli atau pengelola program kesehatan remaja
di Puskesmas/fasilitas lainnya atau
pendamping.

TUGAS KONSELOR
Konselor Tenaga Kesehatan

Konselor Sebaya

Sebagai pendengar yang baik


Meningkatkan kewaspadaan remaja
terhadap informasi yang kurang
bertanggung jawab
Meningkatkan pengetahuan remaja
yang berhubungan dengan kesehatan
remaja
Menemukan sedini mungkin masalah
kesehatan remaja
Membantu menyelesaikan masalah
remaja SESUAI dengan
kemampuannya
Memberikan informasi yang benar
tentang kesehatan remaja
Merujuk ke ahli terkait dengan
masalah remaja pada kasus di luar
kemampuannya

Sebagai pendengar yang baik


Membantu petugas PKPR
atau pendamping untuk
menemukan sedini mungkin
masalah teman sebaya
Membantu menyelesaikan
masalah klien sebaya SESUAI
kemampuan
Memberikan informasi yang
benar tentang kesehatan
remaja
Mengajak atau merujuk klien
sebaya ke ahli jika
masalahnya di luar
kemampuan

TUGAS KONSELOR

TUGAS UTAMA KONSELOR SEBAYA


Membantu

petugas PKPR atau


pendamping untuk menemukan sedini
mungkin masalah kesehatan klien sebaya

KLIEN SEBAYA
Remaja

yang memiliki rentang usia yang


relatif sama dengan konselor sebaya,
yaitu berada pada usia sekolah tingkat
lanjutan pertama atau atas, yang
membutuhkan bantuan

ALASAN KONSELOR SEBAYA


DIBUTUHKAN
Remaja

lebih menyukai atau memilih untuk


curhat kepada teman-teman sebaya,
dibandingkan kepada orang tua atau guru.
Sayangnya, teman remaja kurang memiliki
pengetahuan yang cukup tentang
kesehatan remaja

MENJALANKAN PERAN SEBAGAI


KONSELOR SEBAYA
Seringkali

seorang konselor

sebaya mengalami keraguraguan dalam memulai tugasnya

Tidak

jarang peran sebagai konselor

sebaya tidak kunjung dilakukan karena


tidak satupun rekan sebaya datang
kepada kamu untuk meminta pertolongan
atau kamu merasa ragu bagaimana cara
masuk pada pembicaraan

Konselor

sebaya perlu

memasarkan ketrampilan
yang kamu miliki ini kepada
mereka.

Untuk

itu perlu diketahui langkah-langkah

praktis dalam menjalankan peran


sebagai konselor sebaya.
1.Kapan:

kapankah kita harus menjalankan

peran sebagai seorang konselor sebaya?


2.Dimana:

pelaksanaan konseling idealnya

tentu dalam ruang tertutup yang menjamin


privasi seseorang. Dimana : kita bisa
memperoleh rekan sebaya?

3.

Apa yang harus dibicarakan: memulai


pembicaraan terhadap rekan pribadi tentu
tidak sesulit terhadap rekan yang baru saja
ditemui

4.

Kepada siapa: siapa yang perlu didekati


oleh konselor sebaya?

5.

Bagaimana: pendekatan terhadap rekan


sebaya membutuhkan strategi yang
bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai