Anda di halaman 1dari 4

Self management

Pengertian

Self-management adalah sebuah teori yang ditemukan oleh Bandura pada tahun 1970. Self-
management ini memiliki arti, menurut Gie (1996), adalah sesuatu yang mampu membawa ke
arah tercapainya tujuan hidup dengan segenap kegiatan dan langkah untuk mengatur dan
mengelola diri sebaik mungkin. Jadi, self-management ini adalah cara kita untuk dapat
sepenuhnya mengendalikan keberadaan diri kita, yang berupa fisik dan emosi.
Menurut Gie (1995), self management atau manajemen diri memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai
berikut:

a. Pendorong Diri (Self Motivation) 

Pendorong diri (self motivation) merupakan adanya sebuah dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang yang bisa menambah semangat sehingga nantinya seseorang dapat melakukan berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya dorongan diri pada individu itu
sendiri, maka dalam diri individu akan tumbuh minat dan keinginan kuat untuk memperoleh
kesenangan atau sesuatu yang diinginkannya.

b. Penyusunan Diri (Self Organization)

Penyusunan diri (Self Organization) adalah sebuah aturan terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan diri seseorang sehingga dapat tercapainya efisiensi dalam kehidupan individu. Dapat
dikatakan juga sebagai pengorganisasian diri. Jadi individu mampu mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu maupun lainnya yang dapat membantu pembentukan self
management.

c. Pengendalian Diri (Self Control) 

Pengendalian diri (Self Control) adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga dapat tercapainya sebuah keinginan serta tidak
merugikan orang lain.

d. Pengembangan Diri (Self Development) 

Pengembangan diri (self development) adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri
untuk mengembangkan sebuah potensi. Dengan adanya pengembangan diri seseorang dapat
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

Langkah-langkah Self Management 

Menurut Watson dan Tharp (2007), langkah-langkah atau tahapan dalam self
management atau manajemen diri adalah sebagai berikut: 

1. Memilih tujuan (selecting goals). Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus
diukur, dapat dicapai, positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu. Hal ini
adalah penting bahwa setiap harapan menjadi sebuah realistis. 
2. Menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku (translating goals into target
behaviors). Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang
telah dipilih untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi beberapa
hambatan dan memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya.
3. Pemantauan diri (self-monitoring). Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati
dan secara sistematis, dan membuat catatan perilaku dalam buku harian, mencatat
segala perilaku beserta komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan
konsekuensi yang terkait. 
4. Membuat rencana perubahan (working out a plan for change). merancang sebuah
program untuk mewujudkan perubahan yang sebenarnya. Berbagai rencana untuk
tujuan yang sama bisa dirancang, masing-masing perencanaan tujuan bisa efektif.
Beberapa jenis sistem penguatan diri diperlukan dalam rencana ini karena penguatan
merupakan landasan terapi perilaku yang baru. Penguatan diri adalah strategi
sementara yang digunakan sampai perilaku baru telah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa peningkatan yang
dilakukan akan dipertahankan. 
5. Perencanaan tindakan evaluasi (evaluating an action plan). Rencana perubahan
evaluasi digunakan untuk dapat menentukan tujuan yang akan tercapai. Evaluasi
adalah proses yang berkelanjutan dan bukan kejadian satu kali, dan perubahan diri
adalah latihan seumur hidup.

Faktor yang Mempengaruhi Self Management 

Menurut Junaidi (2010), beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap self
management adalah sebagai berikut: 

1. Kesehatan (health). Dengan adanya penyesuaian diri maka kesehatan fisik menjadi
hal yang paling penting bagi seseorang. Karena untuk mencapai kesehatan antara
perasaan dan emosi seseorang harus seimbang. 
2. Keterampilan (skill). Seseorang yang mampu mengatur kehidupannya, dilihat bahwa
orang tersebut mampu melakukannya apa tidak, maka individu tersebut dapat
menyimpulkan untuk menjadi orang yang memiliki beberapa keahlian dibidang
tertentu, maka terwujudlah tujuan dalam hidupnya. 
3. Aktivitas (action). Seseorang yang memiliki imajinasi moral yang tinggi maka orang
tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang mampu mengembangkan aktivitas
hidupnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan bagi orang
lain. 
4. Identitas diri (identity). Identitas diri adalah sebuah rancangan yang mengharuskan
individu untuk menata prinsip secara konsisten. Dan untuk mengukur pemahaman
seseorang dan memberikan penilaian terhadap keadaan diri yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk melakukan sebuah tindakan.
Self Motivation
Pengertian :
Self-motivation adalah kemampuan untuk mendorong diri melakukan sesuatu dalam rangka
mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas. Self-motivation biasanya didorong oleh keinginan
untuk melakukan sesuatu, untuk menciptakan dan menghasilkan. Dorongan inilah yang membuat
sesorang mampu melanjutkan apa yang dia kerjakan meski tidak ada imbalan atau tidak ada yang
memerintah. Self-motivation bisa datang dari dalam diri atau dari faktor eksternal. Faktor yang
datang dari dalam diri misalnya kesukaan akan sesuatu atau hobi, memunculkan rasa bahagia, dan
sebagainya. Sementara faktor yang datang dari luar adalah misalnya karena prestasi, hadiah, dan
tanggung jawab.
Terdapat beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang untuk membangun self-
motivation yang kuat, antara lain:

1. Keyakinan dan Kepercayaan Diri

Keyakinan diri adalah keyakinan atas kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan, dan
kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sementara kepercayaan diri adalah
percaya pada kemampuan diri untuk bisa memperoleh keberhasilan dan menikmati keberhasilan
tersebut. Keduanya merupakan faktor penting dalam mendorong terbentuknya self-motivation.

2. Berpikir Positif

Disadari atau tidak, pikiran positif berhubungan erat dengan kepercayaan diri dalam proses
membangun self-motivation. Selalu berpikir positif akan menjaga diri kita dari berpikiran negatif
tentang apa yang belum terjadi. Apabila kita berpikir positif, maka kita akan berfokus pada
perencanaan hal-hal yang positif, sehingga hasilnya pun akan jauh lebih positif. Tetapi jika kita
terbiasa berpikir negatif, maka energi yang dikeluarkan oleh dari kita juga negatif, sehingga
respon yang kita terima dari lingkungan dan orang-orang di sekeliling kita akan negatif pula.

3. Fokus pada Target

Salah satu kunci untuk menumbuhkan self-motivation yang kuat adalah adanya target yang telah
ditentukan. Target tersebut akan membantu kita untuk fokus menjalankan rencana. Tanpa target
kita akan terombang-ambing tanpa tujuan, sehingga tidak ada dorongan untuk bergerak. Tentukan
target yang jelas, menantang, dan relevan. Pastikan untuk selalu memonitor proses pencapaian
target, dengan begitu progress dapat terukur dan akan mendorong diri kita untuk terus bergerak.

4. Lingkungan yang Mendukung

Dalam proses pencapaian target apapun, lingkungan merupakan faktor penting bagi keberhasilan
proses. Lingkungan yang mendukung, baik tempat, rekan tim, maupun pimpinan, akan
mendorong tercapainya target yang direncanakan. Tetapi bukan berarti kita menyandarkan
keberhasilan pencapaian target kepada faktor luar saja. Meminta tugas yang sesuai minat kita
kepada atasan juga bisa saja dilakukan sehingga ketertarikan tersebut memotivasi kita untuk
bergerak. 

Anda mungkin juga menyukai