Anda di halaman 1dari 11

BAB IX

RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB:


IDE-IDE BESAR
Di dalam ruang kelas sebuah pendekatan komprehensif menuntut guru
untuk:

1. Bertindak sebagai seorang penyayang, model, dan mentor yang memperlakukan


siswa dengan kasih sayang dan respek.
2. Menciptakan sebuah komunitas bermoral di dalam ruangan kelas.
3. Berlatih memiliki disiplin moral.
4. Menciptakan sebuah lingkungan kelas yang demokratis
5. Mengajarkan nilai-nilai yang baik melalui kurikulum menggunakan pelajaran
akademik sebagai kendaraan untuk membahas permasalahan etika.
6. Menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif dalam mengajar anak-anak
untuk bersikap serta dapat saling membantu, dan bekerja sama.
7. Mengembangkan “semi hati nurani” dengan membantu mereka mengembangkan
tanggung jawabnya secara akademik dan rasa hormat terhadap nilai – nilai belajar
dan bekerja.
8. Menyemangati siswa untuk merefleksikan moral melalui membaca, menulis,
berdiskusi, latihan membuat keputusan dan berpendapat.
9. Mengajarkan mereka mencari resolusi dari sebuah konflik sehingga para siswa
memiliki kapasitas dan komitmen untuk memecahkan masalah tanpa kekerasan.
Pendekatan komprehensif menuntut sekolah untuk:

1. Memiliki sifat penyayang di luar lingkungan kelas dengan menggunakan peran


model yang inspiratif, memberikan pelayanan sekolah dan komunitas kepada para
siswa untuk membantu mereka mempelajari bagaimana cara peduli terhadap orang
lain dengan cara memberikan kepedulian yang nyata kepada mereka.
2. Menciptakan kebudayaan moral yang positif mengembangkan lingkungan sekolah
secara menyeluruh yang mendukung dan memperkuat nilai – nilai yang diajarkan di
dalam kelas.
3. Mengikutsertakan wali murid dan masyarakat sekitar sebagai rekan kerja untuk
mengajarkan nilai – nilai pendidikan.
GURU SEBAGAI PENGASUH (PEMBERI KASIH SAYANG), CONTOH, DAN
MENTOR

1. Guru sebagai pemberi kasih sayang: memperlakukan siswa dengan hormat dan
penuh kasih sayang.
2. Ketika anak – anak tidak mengetahui jawabannya, guru mendorong siswa untuk
menemukannya.
3. Menghormati perhatian pada anak-anak.
4. Membangun hubungan yang manusiawi.
5. Menggabungkan antara contoh yang baik dan pengajaran langsung.
6. Membantu siswa untuk mengerti benar tentang kecurangan.
Mengajarkan Siswa • Salah satu cara dimana guru dapat mengembangkan
Untuk Peduli kepedulian tentang apa itu kebenaran adalah dengan
menunjukkan bahwa guru tersebut benar – benar
Dengan Nilai-nilai peduli.
Moral • Para guru dapat melakukannya dengan cara bereaksi
terhadap penyimpangan nilai-nilai moral.
• Penelitian mengenai pengasuhan anak  menemukan
bahwa anak – anak yang paling empati dan alturistik
memiliki orang tua yang bereaksi keras terhadap
pelanggaran anak – anak mereka
Bercerita Sebagai • Mendongeng adalah cara yang alami untuk melibatkan
Pengajar Moral dan mengembangkan sisi emosional karakter anak.
Membimbing Setiap • Mencoba untuk menemukan, menegaskan, dan
Siswa (Satu persatu) mengembangkan bakat dan kekuatan khusus setiap
anak.
• Memuji siswa melalui catatan tertulis; meminta siswa
membuat jurnal dan menulis komentar sebagai
tanggapan atas entri mereka sebagai cara untuk
membuat hubungan pribadi dengan setiap siswa,
membangun self – esteem, dan menawarkan saran
untuk menangani masalah moral sosial
• Menggunakan konferensi pribadi untuk memberi siswa
umpan balik korektif ketika mereka membutuhkannya.
Memberikan 1. Dilakukan secara individual dan pada waktu dimana
Bimbingan Secara guru dan siswa tersebut dapat mendiskusikan
permasalahannya tersebut secara bijaksana.
Individu
2. Bantu anak untuk mengerti tentang konsekuensi
terburuk dari tindakan mereka, baik terhadap mereka
sendiri maupun terhadap orang lain.
3. Diikuti dengan pembicaraan-pembicaraan
selanjutnya antara guru dan siswa untuk memonitor
masalah tersebut dan menegaskan kepada siswa
tersebut tentang perbaikan – perbaikan yang telah
dibuat.
Merangkul Para • Misalnya kepercayaan diri seorang anak dapat
Siswa dengan Cara ditingkatkan melalui catatan sederhana dari gurunya.
• Contoh: Seorang calon guru memerhatikan bahwa
Komunikasi Tulisan
banyak siswa kelas enamnya yang memiliki pandangan
negatif terhadap diri mereka sendiri. Oleh karena itu,
dia menulis sebuah catatan untuk semua anak dimulai
dari karakteristik seorang anak yang dia sukai. Dia juga
meminta para siswa untuk membalas tulisan tersebut
dengan menuliskan apa yang mereka suka dari diri
mereka.
Keterbatasan • Tanpa bantuan dari orang – orang rumah, seorang guru

Tentang Hal yang mungkin tidak akan dapat mengurangi jumlah anak yang
suka mengganggu yang harus dihadapi oleh para guru.
Didapatkan Guru • “Sleeper effect” : efek – efek dari sebuah intervensi guru
yang mungkin akan muncul beberapa tahun kemudian.
• Nilai – nilai pendidikan di dalam kelas perlu dimulai dari
hubungan antara guru dan siswanya.
• Kesadaran akan pentingnya hubungan guru – siswa ini
membutuhkan seorang guru yang memiliki visi moral.
• Banyak guru mengajar di tempat pertama yang tidak
hanya karena mereka menyukai anak – anak, tetapi
mereka ingin membuat sebuah perbedaan dalam
kehidupan para siswanya, mengajarkan mereka tentang
nilai–nilaiyang baik seperti membaca dan berhitung,
memengaruhi mereka menjadi apa yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai