Anda di halaman 1dari 7

MODUL

PSIKOMETRI &
PENYUSUANAN
SKALA
PSIKOLOGI

Fakultas Psikologi
Universitas Islam Bandung
2021

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


1. Capaian Pembelajaran

Mampu menjelaskan mengenai metode dan teknik pengukuran (C2,A3)


2. Bahan Kajian

1. Penskalaan pengukuran (Pengenalan berbagai macam skala; likert, semantic diff)


2. Jenis data hasil pengukuran
3. Penerapan statistik dalam penyusunan skala psikologi
3. Tujuan
Setelah mempelajari modul Psikometri ini mahasiswa diharapkan:
1. Mampu menjelaskan jenis data pengukuran
2. Mampu menjelaskan penskalaan pengukuran
3. Mampu menjelaskan penerapan statistik dalam Psikometri

4. Uraian Materi

Model Penskalaan
Penskalaan adalah proses penetapan angka atau skor pada titik tertentu sepanjang suatu
kontinum. Misalnya ketika responden menjawab 2 pada pertanyaan 1+1, maka jawaban
responden diberikan skor 1 sedangkan jika responden menjawab 1 maka responden akan
diberikan skor 0.
Penskalaan merupakan proses perubahan dari kondisi kualitatif menjadi kuantitatif. Misalnya
pilihan jawaban yang akan diberikan oleh responden berupa setuju (S) dan tidak setuju (TS),
pilihan S dan TS ini merupakan data dengan kondisi kualitatif, sehingga dengan penskalaan
data tersebut dirubah menjadi kuantitatif, jawaban setuju diberikan skor 1 dan jawaban tidak
setuju diberi skor 0.
Terdapat 3 Jenis penskalaan :
• Penskalaan berorientasi stimulus
Dasar penetapan angka / skor adalah stimulusnya. Dalam model ini kuantifikasi titik letak
stimulus pada kontinum akan menjadi nilai skala bagi stimulus tersebut. Contohnya indikator
stres adalah perasaan dibenci orang lain, maka itemnya:
“Merasa dibenci banyak orang” pilihan jawabannya “YA TIDAK”
Karena indikator ini menggambarkan indikasi adanya stres maka subjek yang memilih jawaban
“YA” diberi skor 1 jika jawabannya “TIDAK” diberi skor 0 (skala nominal).
• Penskalaan berorientasi respon
Respon yang dipilih subjek menjadi dasar penetapan angka atau skor. Contonya pilihan respon
berjenjang seperti SS S TT TS STS maka skor untuk pilihan jawaban SS ditetapkan 5,
STT – 3, TS – 2, STS – 1 (skor ini berlaku untuk item favourable) dan untuk item unfavourable
berlaku sebaliknya. Skala yang digunakan dalam penskalaan respon umumnya merupakan skala
ordinal. Contoh jenis skala yang berorientasi respon
Mengerjakan tugas Bersama rekan kerja menyenangkan

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


Jika menggunakan skala Guttman maka pilihannya setuju- tidak setuju. Jika menggunakan
skala Likert maka pilihannya Sangat setuju , setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Dapat juga mengunakan Semantic deferential seperti contoh dibawah ini.
Mengerjakan tugas dengan rekan kerja
Menyenangkan 123456789 Membosankan

• Penskalaan berorientasi subjek


Tujuan penskalaan ini adalah meletakkan individu pada suatu kontinum penilaian sehingga
kedudukan individu secara relatif menurut suatu atribut dapat diperoleh. Penetapan skor
dilakukan berdasarkan pada pilihan jawaban subjek sesuai dengan responnya positif atau
negatif. Respon positif terhadap item favourable diberi skor lebih tinggi daripada respon negatif
karena isi jawaban menunjukkan adanya indikasi ke arah itu dan untuk item unfavourable
sebaliknya.
Dalam model ini ditempatkan subjek/ individu sesuai dengan karakteristik/ kualitas atribut yang
dimilikinya pada titik-titik disepanjang kontimun.
Prosedur penskalaan subjek adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan atribut psikologisnya.
2. Berikan skor pada respon subjek pada tiap item
3. Hitung skor keseluruhan (total skor)
4. Tempatkan masing-masing subjek pada kontinum sesuai dengan total skor yang
diperoleh subjek itu.
Contoh untuk tes ability :
Subjek A, benar pada 15 item salah pada 5 item
Subjek B, benar pada 12 item salah pada 2 item dan kosong 6 item
Subjek C, benar pada 17 item.

Jenis data pengukuran


Nominal
Skala nominal merupakan penugasan terbatas sebagian besar angka ke objek. Artinya, angka
digunakan hanya untuk memberi label atau mengklasifikasikan objek. Statistik yang tepat
untuk digunakan dengan skala ini adalah jumlah atau frekuensi. Misalnya, jumlah kasus dapat
mewakili jumlah siswa dalam kelas guru tertentu. Hitungan tersebut dapat ditampilkan secara
grafis menggunakan grafik batang yang mewakili jumlah frekuensi siswa dalam kelas atau
kelompok etnis dalam wilayah geografis tertentu dari suatu negara. Sebagai contoh, skema
pengkodean numerik diselenggarakan sesuai dengan tingkat nominal pengukuran seperti jenis
kelamin, perempuan diberika skor 1 dan laki-laki diberi skor 2. Dalam skala nominal angka 2
pada pemberian skor tidak menunjukkan lebih besar dari 1, hanya untuk pemberian label atau
identitas saja.
Ordinal
Skala ordinal berasal dari urutan ranking skor. Skor atau angka dalam skala ordinal tidak
dianggap sebagai bilangan real seperti yang didefinisikan sebelumnya (yaitu, tidak ada unit
pengukuran yang berjarak sama antara setiap bilangan bulat pada skala. Contoh dalam ilmu

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


perilaku termasuk menggunakan skala tipe Likert untuk mengukur sikap atau skala penilaian
untuk mengukur kinerja guru di kelas. Contoh konstruksi lain yang sering diukur pada tingkat
ordinal termasuk depresi, kemampuan, bakat, ciri kepribadian, dan preferensi. Sebenarnya,
statistik deskriptif yang diperbolehkan untuk digunakan dengan skala ordinal tidak termasuk
mean dan standar deviasi, karena statistik ini secara matematis menyiratkan lebih dari sekadar
urutan peringkat objek. Secara formal, penggunaan mean dan standar deviasi menyiratkan
bahwa persamaan matematis interval antara bilangan bulat berturut-turut (bilangan real) yang
mewakili sifat laten individu pada beberapa konstruk hadir. Namun, jika data empiris
terdistribusi hampir normal, dan jumlah titik skala melebihi empat, memperlakukan data
ordinal sebagai interval menghasilkan hasil yang serupa secara statistik, jika tidak identik.
Interval
Interval skala interval merupakan skala yang pengukuran memiliki karakteristik “kesetaraan
interval” antara titik pengukuran. Misalnya, pada skala suhu, interval suhu yang sama
diperoleh dengan mencatat volume ekspansi gas yang sama. Sebuah titik nol arbitrer atau
relatif ditetapkan untuk skala tertentu (yaitu, Celcius atau Fahrenheit), dan skala tetap invarian
ketika konstanta ditambahkan. Nilai tes kecerdasan yang digunakan didasarkan pada tingkat
pengukuran interval.
Ratio
Rasio skala mewakili skala yang pengukuran memiliki karakteristik “kesetaraan interval”
antara titik pengukuran. Misalnya, pada skala suhu, interval suhu yang sama diperoleh dengan
mencatat volume ekspansi gas yang sama. Sebuah titik nol mutlak ada untuk skala tertentu
(yaitu, suhu diukur dalam Kelvin), dan skala tetap invarian ketika konstanta ditambahkan.
Skala rasio tidak umum dalam pengukuran psikologis karena tidak adanya atribut, dinyatakan
sebagai nol mutlak, jarang terjadi. Namun, skala rasio dapat digunakan dalam pengukuran
psikofisik ketika skala dirancang untuk mengukur respons terhadap stimulus visual atau
stimulus pendengaran. Dalam hal ini, pengukuran nol akan memiliki arti yang jelas.
Statistik dalam Psikometri
Penerapan statistik dalam psikometri diantaranya dalam pendeskripsian atribut. Misalnya skor
45 dalam suatu tes apa artinya? (sama dengan rata-rata atau lebih tinggi / rendah dari rata-rata).
Statistik digunakan untik inferensis, sebagai deduksi logis tentang suatu kejadian / situasi yang
tidak dapat diobservasi langsung. Misalnya kita tidak akan tahu berapa banyak orang yang
nonton suatu acara tv, tanpa bertanya kepada semua orang. Dengan statistik dalam metode
survey, pengambilan data dapat melalui sampel yang nantinya dibuat inferensis tentang
persentase orang yang nonton tv. Kemudian statistik deskriptif digunakan untuk menyusun
deskripsi berdasar pengumpulan data. Sedangkan statistik Inferensial digunakan untuk
membuat inferensis dari hasil observasi terhadap kelompok kecil orang (sampel) terhadap
populasi (kelompok besar). Mengestimasi karakteristik kelompok besar berdasar observasi
terhadap kelompok kecil.
Pemanfaatan statistik yang dimanfaatkan dalam psikometri diantaranya :
1. Property of scale : magnitude, interval equal, absolut nol
2. Tipe skala bilangan : nominal, ordinal, interval, rasio
3. Distribusi frekuensi : grafik (poligon, histogram dll)
4. Median, Percentile ranks
5. Mean, standard deviasi
6. Distribusi normal

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


7. Korelasi dan determinasi
8. Regresi
9. Analisis Faktor

F. Tes Formatif
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan tepat
1. Jelaskan yang dimaksud dengan penskalaan yang berorietasi stimulus, dan berikan
contoh tes yang mengguanakn jenis penskalaan ini?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan penskalaan yang berorietasi Respon, dan berikan
contoh tes yang mengguanakn jenis penskalaan ini?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan skala pengukuran interval dan berikan contohnya?
4. Sebutkan dan jelaskan jenis data yang tidak digunakan dalam pengukuran Psikologi?

G. Evaluasi

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI / FORUM


KRITERIA <40 (41‐60) (61‐80) Skor 81 NILAI
Inisiatif dan Tidak Menanggapi Menanggapi Konsisten
Kecepatan menanggapi sebagian besar sebagian besar menanggapi
sebagian besar posting dalam posting dalam posting dalam
posting dan beberapa hari periode 24 jam; waktu kurang
jarang setelah diskusi membutuhkan dari 24 jam;
berpartisipasi dimulai; sesekali menunjukkan
inisiatifnya dorongan untuk inisiatif yang
rendah posting baik
Relevansi Tema posting Sesekali Sering posting konsisten
Topik tidak terkait dgn postingnya topik yang posting
isi diskusi; keluar topik; terkait dengan topik yang
membuat Sebagian besar isi diskusi; terkait dengan
pernyataan postingnya memberikan topik diskusi;
singkat atau tidak terlalu pendek wawasan lebih mengutip
relevan dan tidak jauh dalam topik referensi
memberikan diskusi
tambahan
wawasan lebih
berkaitan
jauh dalam
topik dengan topik

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


Ekspresi Tidak Hubungan yang Pendapat dan Mengungkapkan
Gagasan mengekspresikan tidak jelas ide-ide pendapat dan
pendapat atau dengan topik, dinyatakan ide-ide secara
ide yang jelas; terlihat dengan dengan jelas; singkat dan jelas
tidak ada minimnya hanya sesekali yang
hubungannya ekspresi keluar topik berhubungan
dengan topik pendapat atau dengan topik
gagasan
Pendapat dan
ide-ide
Kontribusi Tidak melakukan Kadang-kadang Sering mencoba Menyadari
thd upaya untuk membuat untuk kebutuhan
pembelajaran berpartisipasi refleksi yang mengarahkan kelompok
dalam belajar berarti pada diskusi dan diskusi; sering
bersama upaya belajar menyajikan mencoba untuk
sebagaimana bersama; sudut pandang memotivasi
tujuan diskusi; keterlibatannya yang relevan diskusi
tampak acuh tak untuk kelompok;
kecil dalam
acuh dipertimbangkan menyajikan
kelompok
oleh kelompok; pendekatan
berinteraksi kreatif dalam
secara bebas membahas topik
diskusi

H. Siapkan Pertemuan berikutnya


• Pelajari dan eksplorasi materi mengenai pengujian kualitas alat ukur
a) Analisis Item
b) Validitas
c) Reliabilitas

Daftar Pustaka

Anastasi (1976).Psychological testing. Macmillan


Azwar, S. (2015). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jum Nunnally (1994). Psychometric Theory. McGraw-Hill, Inc
Noor, Hasanuddin. (2013). Psikometri: Jauhar Mandiri. Bandung
Robert M. Kaplan (2004).Psychological Testing.Principles, Applications, and Issues.
Wadsworth Publishing

Salkind, N. J. (2007). Encyclopedia of measurement and statistics volume 1. California: SAGE


Publications, Inc.

MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019


MODUL LIPATAN SERBET MAKAN 2019

Anda mungkin juga menyukai