Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurul Hidayah

NPM : A1B.18.0024
Matkul : Aplikasi Komputer V

Jawaban UAS Aplikasi Komputer V


1. Jenis-jenis skala pengukuran ada empat : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala
ratio.

- Skala nominal
Skala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun menurut jenis (kategorinya) atau
fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan
karakteristik yang lainnya.
Skala nominal adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau pengkategorian
peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama sekali tidak
menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya menunjukkan perbedaan kualitatif (Uhar
suharsaputra,  2012:72). Adapun ciri-ciri dari skala nominal adalah:
a)    Kategori data bersifat mutually exclusive (salign memisah).
b)    Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang). Hasil perhitungan dan
tidak ditemui bilangan pecahan. Angka yang tertera hanya lebel semata. Tidak mempunyai
ukuran baru. Dan tidak mempunyai nol mutlak.
 

- Skala ordinal
Skala ini adalah pengukuran yang mana skala yang digunakan disusun secara runtut dari yang
rendah sampai yang tinggi. Skala ordinal sekala yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi
sampai skala yang terendah atau sebaliknya.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data
memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik
khusus yang dimilikinya.
 

- Skala interval
Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain dengan
bobot nilai yang sama, sementara menurut (Uhar) dalam bukunya, metodologi penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, menjelaskan bahwa skala interval adalah skala pengukuran
yang mana jarak satu tingkat dengan yang lain sama. Ciri-ciri dari skala ini menurut Uhara ada
lima :
a)    Kategori data bersifat saling memisah.
b)    Kategori data memiliki aturan yang logis.
c)    Kategori data ditentukan sekalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
d)    Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.
e)    Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam sekala (tidak punya nilai nol absolut).
 
Skala rasio.

Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak. Dengan demikian
sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat.
 

B.   -Skala sikap
Skala ini hanya digunakan untuk mengukur sikap, perkembangan ilmu sosiologi dan pisikologi
yang banyak menggunakan ini untuk khusus mengukur sikap. Beberapa skala sikap yang dapat
digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social antara lain :
 
- Skala likert
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah sepesifik dijelaskann oleh peneliti.
Yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Kemudian dijabarkan melalui dimensi-
dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indicator yang dapat dijadikan tolak ukur untuk
menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian
(Iskandar, 2009:83).
Penyataan atau pernyataan tadi kemudian direspon dalam bentuk skala likert, yang diungkapkan
melalui kata-kata misalnya ; setuju, sangat setuju, tidak pasti, tidak setuju, sangat tidak setuju.
 

- Skala guttuman
Skala guttaman menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, yaitu ya-tidak, postif-
negatif, tinggi-rendah, yakin-tidak yakin, setuju-tidak setuju, dll.
 

- Semantic defentrial.
Skala differensial digunakan untuk mengatur sikap perbedaan simantik, responden untuk
menjawab pernyataan dalam satu garis kontinum yang bertentangan yaitu positif negative. Data
yang diperoleh biasanya data interval yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau
kelompok (Iskandar, 2009:84) .
Skala ini berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas-dingin, baik-
buruk, dll. Karakteristik bipolar mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek :
a)    Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik satu objek
b)    Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak.
c)    Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan satu objek

- Rating scale
Berdasarkan ketiga skala semua data yang diproleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan.
Sedangkan rating scale adalah data mentah yang didapar berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif.
Dalam model rating scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah
tersedia, tapi menjawab dari jawaban kuantitatif, dengan demikian raing scale lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja.
 
2.  Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau
kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan
oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam angket dan paling
sering digunakan untuk riset yang berupa survei, termasuk dalam penelitian survei deskriptif.

Penggagas dan pencipta skala likert adalah Rensis Likert asal Amerika Serikat yang menerbitkan suatu laporan
yang menjelaskan penggunaannya. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variable

Contoh Kasus Penghitungan Menggunakan Skala Likert

Sekelompok tim mahasiswa gizi sedang melakukan uji organoleptik (pengujian terhadap bahan makanan
berdasarkan kesukaan) sebuah produk dengan menggunakan skala Likert. Aspek yang akan diukur dalam uji
organoleptik tersebut adalah cita rasanya. Ada 100 responden atau panelis yang memberikan jawaban dari angket
yang diberikan. Berikut rangkuman hasil penilaian 100 responden tersebut.

▪ Responden yang menjawab sangat suka (skor 5) berjumlah 8 orang


▪ Responden yang menjawab suka (skor 4) berjumlah 14 orang
▪ Responden yang menjawab netral (skor 3) berjumlah 21 orang
▪ Responden yang menjawab tidak suka (skor 2) berjumlah 31 orang
▪ Responden yang menjawab sangat tidak suka (skor 1) berjumlah 26 orang
Rumus: T x Pn

T =Totaljumlahyangmemilih 
Pn = Pilihan angka skor Likert
▪ Responden yang menjawab sangat suka (5) = 8 x 5 = 40
▪ Responden yang menjawab suka (4) = 14 x 4 = 56
▪ Responden yang menjawab netral (3) = 21 x 3 = 63
▪ Responden yang menjawab tidak suka (2) = 31 x 2 = 62
▪ Responden yang menjawab sangat tidak suka (1) = 26 x 1 = 26
▪ Semua hasil dijumlahkan, total skor = 247
Interpretasi Skor Perhitungan

Agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y)
untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut:

Y=skortertinggilikertXjumlahresponden
X = skor terendah likert x jumlah responden

Jumlah skor tertinggi untuk item “Sangat Suka” adalah 5 x 100 = 500, sedangkan item “Sangat Tidak Suka” adalah
1 x 100 = 100. Jadi, jika total skor penilaian responden diperoleh angka 247, maka penilaian interpretasi responden
terhadap cita rasa produk tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.
Rumus Index %  =  Total Skor / Y x 100

Pra Penyelesaian

Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang jarak) dan interpretasi persen agar
mengetahui penilaian dengan metode mencari Interval skor persen (I).
Rumus Interval

I=100/JumlahSkor(Likert)
Maka=100/=20
Hasil(I)=20
(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)
erikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:

▪ Angka 0%   – 19,99% = Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)


▪ Angka 20% – 39,99%  = Tidak setuju / Kurang baik)
▪ Angka 40% – 59,99%  = Cukup / Netral
▪ Angka 60% – 79,99%  = (Setuju/Baik/suka)
▪ Angka 80% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)
Penyelesaian Akhir

= Total Skor / Y x 100

= 247/ 500 x 100

= 49.4 %,  berada dalam kategori “Cukup/Netral”


 
3. -Menetapkan tujuan pemakaian kuesioner dari pertimbangan psikologis. Pertimbangan ini
mencakup cara pengutaraan variabel yang berpengaruh pada cara responden dalam menjawab pertanyaan
kuesioner.
-Ciptakan petunjuk kuesioner yang meliputi cara menjawab, jumlah pertanyaan dan cara lainnya yang
memudahkan responden dalam menjawab.

-Gunakan pertanyaan yang panjang dan detail. Gunakan bahasa yang sederhana karena responden akan cenderung
menjawab dengan cepat apalagi bila jenis pertanyaannya adalah tertutup.

-Meskipun pertanyaan kuesioner disarankan untuk detail dan panjang, namun kalimatnya harus padat dan jelas bila
perlu gunakan tanda miring, tebal dan garis bawah.

-Kuesioner memakai bahasa yang baik, sopan dan jelas. Lebih pentingnya lagi adalah gunakan bahasa yang tidak
menjadikan pertanyaan memiliki beragam tafsir dan ambigu.

-Pertanyaan pada kuesioner berhubungan dengan persoalan dan masalah yang akan dicari solusinya.

Contoh Soal

NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1 Saya merasa senang dengan keadaan di kantor
2 Atasan memberikan perintah yang membingungkan saya
3 Institusi memberikan honor sesuai dengan kinerja sya
Ket :

STS = Sangat tidak setujuS=Setuju

TS= Tidak setujuSS=Sangat setuju

N=Netral

 
4. – Wawancara : Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan
narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula
dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
-Observasi : Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks
karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode
pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden,
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi.Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden
yang kuantitasnya tidak terlalu besar
- Angket (Kuesioner) : Kuesioner merupakan metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui
dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
- Studi dokumen : studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek
penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna
untuk bahan analisis.Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya:
autobiografi

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.

5. Analisis Item 1 Valid atau Tidak:

-Correlations Item_1 adalah : 0,084


-Nilai r tabel untuk N=5  pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

-Karena nilai r hitung Item_1 sebesar 0,084 < r tabel 0,878, maka dalam uji validitas Item_1 adalah tidak valid

Analisis Item 2 valid atau Tidak

-Correlations Item_2 adalah : 0,639

-Nilai r tabel untuk N=5  pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

-Karena nilai r hitung Item_2 sebesar 0,639 < r tabel 0,878, maka dalam uji validitas Item_2 adalah tidak valid

Analisis Item 3 valid atau Tidak

-Correlations Item_3 adalah : -0,052

-Nilai r tabel untuk N=5  pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

-Karena nilai r hitung Item_3 sebesar -0,052 < r tabel 0,878, maka dalam uji validitas Item_3 adalah tidak valid

Analisis Item 4 valid atau Tidak

-Correlations Item_4 adalah : 0,825

-Nilai r tabel untuk N=5  pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

-Karena nilai r hitung Item_4 sebesar 0,825 < r tabel 0,878, maka dalam uji validitas Item_4 adalah tidak valid

Analisis Item 5 valid atau Tidak

-Correlations Item_5 adalah : 0,807

-Nilai r tabel untuk N=5  pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

-Karena nilai r hitung Item_5 sebesar 0,807 < r tabel 0,878, maka dalam uji validitas Item_5 adalah tidak valid

5. Analisis Item 1 Valid atau Tidak:

- Correlations Item_1 adalah : 0,084

- Nilai r tabel untuk N=5 pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

- Karena nilai r hitung Item_1 sebesar 0,084 < r tabel 0,878, maka dalam uji
validitas Item_1 adalah tidak valid
Analisis Item 2 valid atau Tidak

- Correlations Item_2 adalah : 0,639

- Nilai r tabel untuk N=5 pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

- Karena nilai r hitung Item_2 sebesar 0,639 < r tabel 0,878, maka dalam uji
validitas Item_2 adalah tidak valid

Analisis Item 3 valid atau Tidak

- Correlations Item_3 adalah : -0,052

- Nilai r tabel untuk N=5 pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

- Karena nilai r hitung Item_3 sebesar -0,052 < r tabel 0,878, maka dalam uji
validitas Item_3 adalah tidak valid

Analisis Item 4 valid atau Tidak

- Correlations Item_4 adalah : 0,825

- Nilai r tabel untuk N=5 pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

- Karena nilai r hitung Item_4 sebesar 0,825 < r tabel 0,878, maka dalam uji
validitas Item_4 adalah tidak valid

Analisis Item 5 valid atau Tidak

- Correlations Item_5 adalah : 0,807

- Nilai r tabel untuk N=5 pada signifikan 5%, ditemukan nilai r tabel : 0,878

- Karena nilai r hitung Item_5 sebesar 0,807 < r tabel 0,878, maka dalam uji
validitas Item_5 adalah tidak valid

Anda mungkin juga menyukai