Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan 6

Skala Pengukuran Variabel


Skalapengukuran
Skala Pengukuran Variabel
merupakan
seperangkat aturan yang diperlukan
untuk mengkuantitatifkan data dari
pengukuran suatu variabel.
1. Macam-macam
Skala Nominal skala pengukuran (1)
Penelitian dengan instrument penelitian skala
nominal, sebenarnya tidak melakukan
pengukuran tetapi lebih pada mengkategorikan,
memberi nama, dan menghitung fakta-fakta dari
obyek yang diteliti.
Contoh:
Peneliti dapat mengkategorikan: pegawai pria
dan wanita, suku Sunda, Jawa, Batak dan lain-
lain.
• Macam-macam
Skala skala
nominal akan pengukurandata
menghasilkan (1)
yang disebut data nominal atau data
diskrit, yaitu data yang diperoleh dari
mengkategorikan, memberi nama dan
menghitung fakta-fakta dari obyek yang
diobservasi.
2. Macam-macam
Skala Ordinal skala pengukuran (2)
• Skala ordinal adalah skala yang berjenjang
dimana sesuatu “lebih” atau kurang dari
yang lain. Data yang diperoleh dari
pengukuran dengan skala ini disebut data
ordinal yaitu data berjenjang yang jarak
antara satu data dengan data yang lain
tidak sama.
• Contoh: golongan gaji pegawai.
3. Macam-macam
Skala Interval skala pengukuran (3)
Skala interval adalah skala yang jarak antara satu
data dengan data lain sama tetapi tidak
mempunyai nilai nol (0) absolut (nol yang
berarti tidak ada nilainya)
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala yang jarak antara satu
data dengan data lain mempunyai jarak yang
sama tetapi mempunyai nilai nol (0) absolut .
Skala menurut fenomena sosial yang
• diukur
Skala pengukuran untuk mengukur perilaku
susila dan kepribadian.
Contoh: skala sikap, skala moral, test karakter,
skala partisipasi sosial.
• Skala pengukuran untuk mengukur berbagai
aspek budaya lain dan lingkungan sosial.
Contoh: skala untuk mengukur status sosial
ekonomi, lembaga2 sosial, kemasyarakatan,
kondisi kerumahtanggaan.
Skala
Skala Sikap
likert
Skala Guttman
Rating Scale
Semantic Defferensial
Skala Thurstone
• Skala Likert (1)
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
• Dengan skala likert , maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian subvariabel
dijabarkan menjadi komponen2 yang dapat terukur
(indikator). Indikator ini kemudian dijadikan titik tolak
untuk menyusun item instrument yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh
responden.
• Skalasetiap
Jawaban Likert
item (2)
instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negative, yang
dapat berupa kata-kata antara lain:
Sangat Setuju (sangat positif)
Setuju (Positif)
Ragu-ragu (netral)
Tidak setuju (negatif)
Sangat tidak setuju (sangat negatif)

Skala Likert (3)
Untuk keperluan analisis secara kuantitatif (untuk pernyataan
positif), maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:
• Sangat Setuju / Sangat positif diberi skor 5
• Setuju / Positif diberi skor 4
• Ragu-ragu / Netral diberi skor 3
• Tidak setuju / negative diberi skor 2
• Sangat tidak setuju / sangat negatif diberi skor 1
Skala
ini Guttman
 Skala (1)
didapat jawaban yang tegas, ya-
tidak, benar-salah, positif-negatif, pernah-
tidak pernah. Penelitian dengan
menggunakan skala Guttman bila ingin
mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan. Skala
Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk
pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam
bentuk checklist.
Skaladiberi
 JawabanGuttman (2) 1 dan terendah
skor tertinggi
nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1
dan jawaban tidak setuju diberi skor 0.
Contoh:
Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di
ruang kerja anda?
a. Tidak pernah
b. Pernah
Semantic
 Skala Defferensial
pengukuran yang berbentuk semantic
defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini
juga untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak
checklist atau pilihan ganda, tetapi tersusun dalam
satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya
teletak dibagian kanan garis, dan jawaban sangat
negative terletak terletak di bagian kiri garis atau
sebaliknya.
 Data yang diperoleh adalah data interval, dan
biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh
seseorang.
DariRating Scale
ketiga skala pengukuran, data yang diperoleh
semuanya adalah data kualitatif yang kemudian
dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Oleh
karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena
lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial
ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan,
proses kegiatan dll.
Contoh:
Kenyaman ruang loby kampus UNIKOM:
5 4 3 2 1

Kebersihan area parkir Kampus UNIKOM:


5 4 3 2 1

Anda mungkin juga menyukai