Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KE 5

SKALA PENGUKURAN DAN


INSTRUMEN PENELITIAN
SKALA PENGUKURAN
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif.
Jenis-jenis skala pengukuran :
1. skala nominal
2. skala ordinal
3. skala interval
4. skala ratio
1. Skala nominal

Adalah skala yang hanya digunakan untuk


memberikan katagori saja, dimana antara
katagori tersebut tidak diketahui tingkat
perbedaannya.
Misalnya :
laki-laki, perempuan
Islam, kristen, katolik, hindu, budha.
sehat , sakit.
2. Skala ordinal
Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, tetapi jarak
atau interval antar tingkatan belum jelas.
CIRI CIRINYA
Antara katagori “Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya
Antara katagori “tdk” diketahui “besar” perbedaannya
Dapat Diurutkan
Misalnya :
tk. Pendidikan ; Tdk sekolah, Tamat SD, Tamat SMP
Kanker stadium Satu, Dua, Tiga
Status sosial Tinggi, menengah, bawah
3. Skala Interval
Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau
interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak.
CIRI-CIRI
“Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya“Dpt” diketahui
“besar” perbedaannya.
Dapat Diurutkan dan“Tidak” diketahui besar kelipatannya
Perbandingan jarak interval memiliki arti kuantitatif
Misalnya :
Suhu 300C tidak sama dengan suhu 150C + suhu 150C
Tek Darah 200 mmHg bukan 2 kali 100 mmHg
 4. Skala Rasio

Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk


menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau
interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak .
CIRI-CIRI
“Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya“Dpt” diketahui
“besar” perbedaannya
Dapat Diurutkan dan“Dapat” diketahui besar kelipatannya
Memiliki nilai 0(nol) mutlak(absolut)
Perbandingan nilai rasio memiliki arti kuantitatif
Misalnya : Berat 100 Kg = 2 X Berat 50 kg
Desain Pengukuran
Dalam penelitian sosial biasanya menggunakan
• 1. Skala Likert
• 2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
• 4. Skala Rating
1. Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
Contoh:Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai
dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
2.Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri
dari dua alternatif.
Misalnya :
• Ya Tidak
• Baik Buruk
• Pernah Belum Pernah
• Punya Tidak Punya
Contoh :Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat
pimpinan diperusahaan ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
3. Skala Semantik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak
dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi
tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana
nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri
sedangkan nilai yang sangat positif terletak
disebelah kanan.
Contoh:Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?
1…………………………………………………….5
STB SB
4. Skala Rating 
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah
data kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini: 5 4 3 2 1
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen Penelitian : adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam misalnya : panas dg
Calorimeter; suhu dg termometer; panjang dg
mistar (meteran) dan sebagainya. Instrumen-
instrumen tersebut mudah didapat dan telah
teruji validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena


sosial umumnya dan bidang ekonomi dan bisnis
khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk
itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian.Misalnya bentuk
instrumen : 1)Checklist 2)Pilihan Ganda 3) Rating
Scale.Bentuk instrumen yang dipilih antara lain
tergantung pada metode pengumpulan data yang
akan digunakan seperti : angket (kuesioner),
observasi dan wawancara (interview).
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN YANG DIGUNAKAN HARUS VALID DAN


RELIABEL.

VALID = BERARTI INSTRUMEN PENELITIAN COCOK MENGUKUR


APA YANG INGIN DIUKUR,

RELIABEL = INSTRUMEN PENELITIAN KONSISTEN, BILA


DIBERIKAN KUESIONER YANG SAMA PADA ORANG YANG
SAMA PADA WAKTU YANG BERBEDA , JAWABANNYA SAMA.
Penyusunan Kuesioner
Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Manfaat/Kegunaan Kuesioner : 1)membantu petugas lapangan
(interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal yang
perlu ditanyakan kepada responden; 2)petugas lapangan bisa
secara sistematis dan berurutan dalam mengajukan
pertanyaan; 3) pertanyaan yang diajukan kepada responden
oleh masing-masing petugas lapangan dapat diseragamkan,
sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama
lainnya.
Prinsip Penyusunan Kuesioner
1 Prinsip Penulisan Kuesioner
 a. Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan
b. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
c Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup , positif /negatif
d Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions)
e Pertanyaan tidak menggiring responden
f Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa
g Pertanyaan tidak panjang dan berbelit
h Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik atau
dari hal yang mudah menuju hal yang sulit
i Gunakan teknik skala yang relevan , seperti : rating scale (graphic rating
scales, itemized rating scale, comparative rating scale); attitude scale
(linkert scale, semantic differential).
PRINSIP PENYUSUNAN KUESIONER

2. Prinsip Pengukuran
Kuesioner sebagai instrumen penelitian, maka
sebelum kuesioner diberikan kepada responden
harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dulu.
3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu
dirancang dan didesain lebih menarik agar
responden senang dan serius dalam
menjawab/mengisinya.

Anda mungkin juga menyukai