Anda di halaman 1dari 15

MODUL 7 TATAP MUKA KE 7

PENGUKURAN: PENGGUNAAN SKALA DALAM KUESIONER:

Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mampu : 1. Menguraikan konsep pengukuran melalui skala dan kapan penggunaannya dan pada variabel mana saja. 2. Menguraikan tahapan penyusunan skala. 3. Menyebutkan contoh pengukuran skala, dengan kritik kelebihan dan kekurangannya. Materi Bahasan 1. Konsep skala 2. Teknik skala 3. Contoh-contoh skala Daftar Pustaka

1. Indriantoro & Supomo, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. BPFE
Yogyakarta.

2. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.


3. Ghozali Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi II Badan Penerbit-UNDIP Semarang.

SKALA PENGUKURAN PENDAHULUAN Teknik membuat skala tidak lain dari teknik mengurutkan sesuatu dalam suatu kontinum. Teknik membuat skala ini penting artinya dalam penelitian ilmu-ilmu social, karena banyak data dalam ilmu social mempunyai sifat kualitatif. Sehingga ada ahli yang berpendapat bahwa teknik membuat skala adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif (atribut) menjadi suatu urutan kuantitatif (variabel). Mengubah fakta kualitatif menjadi urutan kuantitatif telah menjadi kelaziman karena beberapa alasan : Ilmu pengetahuan akhir-akhir ini lebih cenderung menggunakan matematika sehingga mengundang kuantifikasi variabel. Ilmu pengatahuan semakin meminta presisi yang lebih baik, lebih-lebih dalam hal mengukur gradasi. Dalam membuat skala, item yang diukur biasanya berasal dari sampel. Dari sampel tersebut ingin dibuat inferensi terhadap populasi. Karena itu, peneliti harus benar-benar mengetahui tentang populasi beserta sifat-sifatnya, dan harus yakin bahwa sampel tersebut mewakili populasi tertentu. Skala harus mempunyai validitas, yaitu skala tersebut harus benar-benar mengukur apa yang dikehendaki untuk diukur. Skala juga harus mempunyai reliabilitas. Dengan kata lain, skala tersebut akan menghasilkan ukuran yang serupa jika digunakan pada sampel yang sama lainnya.

MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Macam-macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya variabel jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan kedalam dua kategori laki-laki dan wanita. Kedua kelompok ini dapat diberi kode 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung beberapa banyak jumlah disetiap kategori. Jadi uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang didasarkan pada counting seperti modus dan distribusi frekuensi. Berikut ini adalah contoh instrumen penelitian yang menanyakan identitas responden dengan skala nominal :

1 2 3

1. Jenis Kelamin

Pria Menikah Islam Budha

Wanita Tidak menikah Katolik Hindu Kristen

2. Status Perkawinan : 3. Agama :

4
5 Skala ordinal

Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variable kedalam kelompok, tetapi juga melakukan rangking terhadap kategori. Misal kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral, merek Aqua, Aguanna, Aquaria, dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap merek produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2 untuk rangking kedua dst. Merek Air Mineral Aqua Aquana Aquaria Aquades Ranking 1 2 3 4

Tabel ini menunjukkan bahwa merek Aqua lebih disukai daripada merek Aquana, mereka Aquana lebih disukai daripada merek Aquades. Walaupun perbedaan angka antara merek satu dengan yang lainnya sama, kita tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antar merek tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut. Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai dengan untuk skala ordinal adalah modus, median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank order correlations. Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variable nonparametrik atau variable non-metrik. Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang menggunakan skala pengukuran ordinal : Sebutkan pilihan saudara terhadap metode depresiasi aktiva tetap berwujud berikut ini dengan menyatakan angka 1,2,3 dan 4 yang menunjukkan pilihan saudara. Metode garis lurus Metode saldo menurun (nilai buku) Metode jumlah angka tahunan

Metode unit produksi Skala interval Misalnya disamping menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi terhadap merek, anda juga diminta untuk meberikan nilai (rate) terhadap preferensi merek sesuai dengan lima skala penilaian sebagai berikut : Nilai Skala 1 2 3 4 5 Preferensi Preferensi sangat tinggi Preferensi tinggi Preferensi moderat Preferensi rendah Preferensi sangat rendah

Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merek air mineral yang mendapat ranting 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita

tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merek yang mendapat rating 5 nilainya lima kali preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi. Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang mengukur construct sikap terhadap pekerjaan yang menggunakan skala interval. 1. Mohon Bapak/Ibu memberi tanggapan terhadap 3 (tiga) butir pertanyaan berikut ini sesuai dengan persepsi. Bapak/Ibu terhadap pekerjaan di tempat kerja dengan memilih (melingkari) salah satu diantara pilihan jawaban yang tersedia. STS 1. 2. 3. Pekerjaan yang saya lakukan mendorong saya untuk kreatif Pekerjaan saya merupakan pekerjaan yang membosankan Secara keseluruhan saya merasa TS N S SS

puas dengan pekerjaan saya Catatan : 1. STS = sangat tidak setuju, 4. Skala rasio Skala rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dpat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya. Jadi transformasi yang valid skala rasio adalah sebagai berikut : Yt = bY0 Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan Umur Amir dua kali umur Tono adalah valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai. Variabel yang diukur skala interval dan disebut variable metrik. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut, sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai 2. TS = tidak setuju, 3. N = netral S = setuju, 5. SS = sangat setuju.

uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala ratio. Nilai uang sebesar 1 juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari orang yang memiliki berat badan 35 kg. Skala ratio banyak digunakan dalam penelitianpenelitian akuntansi dan manajemen keuangan. Contoh : Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan skala rasio. 1. Beberapa total penjualan bersih perusahaan Bapak/Ibu dalam setahun : Kurang dari Rp. 500 juta Antara Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar Lebih dari Rp. 1 milyar s.d. Rp. 100 milyar Lebih dari Rp. 100 milyar 2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di departemen/bagian Bapak/Ibu Kurang dari 50 orang Antara 50 orang s.d 100 orang Lebih dari 100 orang tetapi kurang 150 orang Lebih dari 200 orang 3. Berapa jam rata-rata dalam satu minggu yang Bapak/Ibu perlukan untuk mengerjakan tugas pokok dengan menggunakan komputer ? ..jam. Gambar : Skala Pengukuran Skala Kategori Nominal Ordinal Interval Rasio Ya Ya Ya Ya Tipe Pengukuran Peringkat Jarak Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya

Perbandinga n Tidak Tidak Tidak Ya

Dari empat macam pengukuran diatas, ternyata skala interval yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial. Para ahli sosial membedakan dua tipe skala menurut fenomena sosial yang diukur, yaitu : 1) skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan kepribadian. skala sikap skala moral

test karakter skala parstisipasi sosial skala untuk mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga sosial, kemasyarakatan, dan kondisi kerumahtanggaan.

2) skala pengukuran mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial.

Metode Pengukuran Sikap (Attitude Measurement Method) Construct sikap sering digunakan dalam penelitian-penelitian bisnis. Komponen sikap dapat dijelaskan melalui tiga dimensi : (1) afektif, merefleksikan perasan atau emosi seseorang terhadap suatu obyek. (2) kognatif, menunjukkan kesadaran seseorang terahdap atau pengetahuan mengenai obyek tertentu, atau (3) komponenkomponen perilaku, menggambarkan suatu keinginan-keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan. Berikut ini metode-metode yang sering digunakan dalam pengukuran construct sikap, yaitu : Skala Sederhana, Skala Kategori, Skala Likert, Skala Perbedaan Semantis, Skala Numeris, dan Skala Grafis. Gambar : Metode Pengukuran Sikap

Skala Sederhana

Skala Kategori

Metode Pengukuran Sikap

Skala Likert

Skala Perbedaan

Skala Numerik

Skala Grafis

a. Skala Sikap Sederhana (Simple Attitude Scale) Metode pengukuran sikap yang paling sederhana adalah skala sederhana yang menggunakan skala nominal, misalnya : setuju atau tidak setuju, ya atau tidak. Tipe skala ini digunakan terutama jika kuisioner penelitian berisi relatif banyak butir pertanyaan, tingkat pendidikan responden rendah, atau alasan yang lain. Contoh : Beri tanggapan mengenai tugas-tugas di tempat kerja Anda dengan memberi tanda X atau pada jawaban : Ya ? , jika menggambarkan pekerjaan Anda , jika anda tidak dapat memutuskan
Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ? ? ? ? ?

Tidak , jika tidak menggambarkan pekerjaan Anda

1. Menarik 2. Memuaskan
3. 4. 5. Menantang Rutin Bermanfaat

Skala Kategori (Category Scale) Skala kategori adalah metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatif kategori pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternatif penilaian. Skala kategori pada dasarnya merupakan perluasan dari skala sederhana. Skala ini memberikan yang lebih banyak informasi dan mengukur lebih sensitif dimensi construct dibandingkan dengan skala sederhana. Skala kategori ini dinamakan juga skala butir penilaian (itemized rating scale) ini dapat dinyatakan dengan angka. Berikut ini adalah tipe-tipe skala kategori yang umumnya digunakan untuk mengukur sikap responden yang berkaitan dengan kualitas: contoh (1), urgensi (2), menarik (3), kepuasan (4), frekuensi (5). Contoh : 1. Menurut penilaian saudara prosedur akuntansi pengeluaran produk dari gudang di perusahaan tempat saudara bekerja.

Sangat Bagus Bagus Sedang Jelek Sangat Jelek 2. Bagaimana anda memandang kontribusi anda terhadap anggaran ? Kontribusi saya : Sangat Penting Penting Netral Kurang Penting Tidak Penting 3. Penggunaan teknologi komputer membuat pekerjaan saudara ? Sangat menarik Menarik Netral Kurang menarik Tidak menarik 4. Bagaimana pelayanan staf penjualan dari perusahaan pemasok yang selama ini menjadi mitra kerja perusahaan Bapak/Ibu ? Sangat memuaskan Memuaskan Sedang Kurang memuaskan Tidak memuaskan 5. Seberapa sering anda aktif mencari pekerjaan baru di luar tempat kerja anda sekarang? Sangat memuaskan Memuaskan Sedang Kurang memuaskan Tidak memuaskan

b. Skala Perbedaan Semantis (Semantic Differntial Scale) Skala ini dikembangkan oleh Osgood. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan jawabannya yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval. Skala perbedaan semantis merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian yang ekstrem. Dua kutub ekstrem yang dinyatakan dalam metode ini antara lain dapat berupa penilaian mengenai : baik buruk, kuat-lemah, modern-kuno. Responden diminta mengisi ruang semantis yang tersedia untuk merefleksikan seberapa dekat sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu diantara dua kutub penilaian yang ekstrem. Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengetahui sikap penilaian responden terhadap merk dagang, produk, identifikasi perusahaan, pekerjaan, individu tertentu dan dimensi construct yang lain-lain. Contoh : 1. Berilah penilaian saudara atas produk baru X dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.
Bagus Suka Menguntungkan Positif Jelek Tidak suka Tidak menguntungkan Negatif

2. Berilah penilaian saudara sejauh mana kepuasan anda terhadap profesi peneliti yang sekarang anda tekuni dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.

Profesi peneliti Menyenangkan saya Saya puas sebagai peneliti Saya cocok dengan pekerjaan peneliti

Profesi peneliti Tidak Menyenangkan saya Saya tidak puas sebagai peneliti Saya tidak cocok dengan pekerjaan peneliti

c. Skala Numeris (Numerical Scala) Skala Numeris merupakan metode yang terdiri atas 5 atau 7 alaternatif nomor untuk mengukur sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala numeris pada dasarnya tidak berbeda dengan skala perbedaan semantis, karena juga menggunakan dua kutub penilaian yang ekstrem diantara alternatif nomor. Contoh : Berilah penilaian saudara atas pertanyaan berikut ini dengan melingkari altarnatif nomor yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem. 1. Seberapa besar wewenang didelegasikan kepada para manajer untuk masing-masing kelompok keputusan berikut ini. a. Pengembangan produk baru
1 Tidak ada Pendelegasian 2 3 4 5 6 7 Didelagasikan Sepenuhnya

b. Pengalokasian anggaran 1
Tidak ada Pendelegasian

7
Didelagasikan Sepenuhnya

c. Penentuan investasi dalam jumlah besar 1


Tidak ada

7
Didelagasikan

Pendelegasian

Sepenuhnya

2. Seberapa sering pimpinan meminta pendapat atau usulan saudara ketika anggara sedang disusun?
1 Sangat sering 2 3 4 5 6 7 Tidak pernah

d. Skala Grafis (Grafic Rating Scale) Skala grafis merupakan metode pengukuran sikap yang disajikan dalam bentuk grafis atau gambar. Metode ini menyatakan penelitian responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu dengan titik atau angka tertentu yang terletak di dalam gambar atau grafik penilaian. Contoh : 1. Berilah penilaian terhadap gaya kepemimpinan atasan saudara sekarang dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia dalam gambar penilaian berikut ini.
10 Sangat Baik

Cukup

Sangat Jelek

2. Bagaimana menurut penilaian saudara terhadap metode pemasaran yang diterapkan oleh perusahan saudara selama ini. Lingkarilah pada alternatif nomor pada gambar berikut ini.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat Efisien dan Efektif

Sangat Tidak Efisien dan Tidak Efektif

e. Skala Likert (summated ratings method)

Dikembangkan oleh Rensis Likert.


Banyak digunakan dalam penelitian moral (sikap, pendapat dan persepsi). Prosedur dalam membuat skala Likert : 1. Peneliti mengumpulkan item-item yang banyak, yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. 2. Item-item tsb kemudian dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. 3. Responden diminta untuk mencek tiap item apakah ia menyenanginya (+) atau tidak menyukainya (-). Responsi tsb dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberikan skor tertinggi. 4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masingmasing item dari individu tsb. 5. Responsi dianalisa untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tertinggi dan terendah dalam skala total. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Data yang diperoleh dari skala likert adalah berupa data interval. Skala Likert umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu : (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Alternatif angka penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan 9. Contoh : 1. Ditempat saya beberapa keputusan yang penting sering dibuat oleh individual daripada kelompok
Sangat Tidak Setuju (STS) (1) Tidak Setuju (TS) (2) Tidak Pasti (TP) (3) Setuju (S) (4) Sangat Setuju (SS) (5)

2. Atasan langsung saudara sangat mendukung penggunaan teknologi komputer untuk melaksanakan tugas-tugas pokok saudara
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju

(STS) (1)

(TS) (2)

(TP) (3)

(S) (4)

(SS) (5)

Beberapa kelemahan Skala Likert : karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lain. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena f. Skala Guttman Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya tidak, benar salah, pernah tidak pernah, positif negatif dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. banyak pola response teerhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama.

Dikembangkan oleh Louis Guttman.


Mempunyai beberapa ciri penting : merupakan skala kumulatif. Mengukur satu dimensi saja dari suatu variabel yang multi dimensi, sehingga skala ini termasuk mempunyai sifat unidimesional

Disebut juga metode scalogram atau analisa skala (scale analysis) Sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal. Dua kelemahan pokok dari skala Guttman adalah : mengukur sikap terhadap objek yang komplek ataupun untuk membuat predikasi tentang perilaku objek tsb.

1) Skala Guttman bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik untuk

2) Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain. g. Skala Thurstone

Dikembangkan oleh L.L. Thurstone dari metode psikofisikal yang bertujuan


untuk mengurutkan responden berdasarkan ciri atau kriteria tertentu.

Skala Thurstone disusun dalam interval yang mendekati sama besar (equal
appearing interval) Prosedur dalam membuat skala Thurstone 1. Peneliti mengumpulkan beratus-ratus pernyataan yang dipikirkan berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Pernyataan-pernyataan tsb kemudian dikumpulkan dan diminta untuk dinilai oleh 50-300 juri yang bekerja secara independen. 3. Juri diminta mengelompokkan pernyataa-pernyataan tsb dalam 11 kelompok, dan memberi skor 1 sampai 11. yang paling relevan diberi skor 1 dan yang paling tidak relevan diberi skor 11. 4. Pernyataan yang nilainya sangat menyebar dibuang sedangkan pernyataanpernyataan yang mempunyai nilai yang agak bersamaan dari para juri digunakan dalam membuat skala. Nilai skala dari tiap pernyataan dihitung, yaitu median dari nilai-nilai yang telah diberikan oleh juri. Hasil dari skala Thurstone adalah sejumlah pertanyaan, biasanya kira-kira 20 buah, yangmana posisi pertanyaan-pertanyaan tsb telah diketahui berdasarkan penilaian juri. Kekurangan dari skala Thurstone : 1. Terlalu banyak yang perlu dikerjakan untuk membuat skala oleh para juri. 2. Jika item yang disuruh cek pada responden jumlahnya lebih dari 2 maka nilai untuknya pada skala adalah median dari nilai-nilai yang terdapat pada skala yang telah dibuat. 3. Nilai pada skala yang dibuat para juri sangat dipengaruhi oleh sikap si juri sendiri terhadap masalah yang disuruh nilai.

Anda mungkin juga menyukai