DIAJUKAN OLEH
YUDHI SUSANTO
1511308231122
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN BEBAN KERJA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
YUDHI SUSANTO
1511308231122
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Skripsi
i
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
Yudhi Susanto
1511308231122
Ns.Linda Dwi Novial Fitri.,M.Kep.,Sp.Kep.Jiwa Ns. Joanggi W Harianto, M.Kep DR. Hj.
Nunung Herlina, S.Kp. M.Pd
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
ii
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN BEBAN KERJA DENGAN
TINGKAT STRES PERAWAT KAMAR BEDAH RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
SAMARINDA
Susanto1, Herlina2
INTISARI
Latar Belakang : Perawat kamar bedah adalah salah satu perawat yang membawa
perspektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat kamar bedah bertanggung jawab
secara klinis dan berfungsi sebagai scrub nurse (instrumenator) atau perawat sirkulasi.
Perawat kamar bedah memiliki kemahiran dan tanggung jawab dalam melakukan asuhan
keperawatan, baik asuhan keperawatan pre operatif, intra operatif, maupun post operatif.
tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul. .
Hal ini menyebabkan ketegangan dan kejenuhan dalam menghadapi pasien, teman
sejawat, tekanan dari pimpinan, selain itu juga perawat harus dituntut tampil sebagai
perawat yang baik oleh pasien, beban kerja yang tinggi dan iklim kerja yang tidak
mendukung. Berdasarkan hasil riset menyatakan bahwa 50,9% perawat Indonesia
mengalami stres kerja sering pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja yang
terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insentif yang tidak memadai. asil studi
pendahuluan didapatkan data di Rumah Sakit Umum A. Wahab Sjahranie Samarinda
terdapat Kamar Bedah terdiri dari 26 kamar operasi dengan jumlah perawat sebanyak 77
orang. Rata-rata jumlah operasi setiap hari sebanyak 55 operasi. Tahun 2015 jumlah
operasi sebanyak 921 pasien (Data Kamar Bedah RSUD AW. Sjahrani Samarinda,
2015). Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap perawat kamar bedah
mengenai stres kerja dari 10 orang di Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie
Samarinda maka didapat hasil 7 orang perawat mengalami stres dengan gejala memiliki
motivasi / semangat rendah, kelelahan fisik, kurang konsentrasi, kejenuhan dan sulit
tidur.. Hasil wawancara juga menemukan bahwa adanya iklim kerja yang tidak
mendukung dengan teman sejawat dimana kurangnya kerjasama antara perawat dan
juga terjadi konflik antara perawat. Berdasarkan fenomena yang terjadi dan uraian
tersebut peneliti tertarik meneliti “Hubungan antara iklim organisasi dan beban kerja
dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan beban kerja
dengan tingkat stres perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Metode : Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan desain Deskriptif Korelasional
dengan pendekatan Cross Sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini dengan cara Total Sampling dengan sampel 92 orang. Pengolahan
dan analisa data menggunakan analisa bivariat dengan uji statistik Chi Square dengan
taraf signifikan α 0,05 dan CI 95 %.
Hasil : Analisis hubungan antara iklim organisasi dengan stress kerja dilakukan dengan
menggunakan rumus Chi Square dengan taraf signifikan α 5% dengan nilai p = 0,000
< α 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan
(bermakna) antara Iklim Organisasi dengan Stres Kerja di Kamar Bedah RSUD. A Wahab
Sjahranie Samarinda.Analisis hubungan antara beban kerja dengan stress kerja
dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Square dengan taraf signifikan α 5%
dengan nilai p = 0,000 < α 0,05 dan nilai X2hitung 56.152 > X2tabel = 7.815, sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) antara
Beban Kerja dengan Stres Kerja di Kamar Bedah RSUD. A Wahab Sjahranie Samarinda.
Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan antara iklim organisasi dengan tingkat stres
perawat kamar bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda ditunjukkan dengan nilai p
value 0.000. Ada hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres perawat kamar
bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda ditunjukkan dengan nilai p value 0,000.
Kata kunci : iklim organisasi, beban kerja, kamar bedah, tingkat stress.
iii
1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Susanto1, Herlina2
ABSTRACT
Background : The surgery nurse is one of the nurses who brings a unique perspective in
the interdisciplinary team. The surgery nurse is clinically responsible and serves as
a scrub nurse (instrumentator) or circulating nurse.The surgical nurse has the skills and
responsibilities in nursing care, whether preoperative, intraoperative, or post
operative nursing care . the duties and responsibilities of the surgery nurses are not light
to bear. . This causes tension and boredom in the face of patients, peers, pressure from
the leadership, and nurses should also be required to appear as good nurses by patients,
high workload and unfavorable working climate. Based on the results of research states
that 50.9% of Indonesian nurses experience work stress is often dizzy, tired, no rest
because workload is too high and time-consuming, low salaries and incentives are not
adequate. preliminary study was obtained data at General Hospital A. Wahab Sjahranie
Samarinda there is Room of Surgery consists of 26 operating room with number of
nurses counted 77 person. The average number of operations each day is 55
operations. In 2015 the number of operations was 921 patients (Data Room of Surgical
Hospitals AW Sjahrani Samarinda, 2015). Based on interviews conducted by researchers
on nurses operating room about work stress from 10 people at Regional General Hospital
A. Wahab Sjahranie Samarinda 7 results obtained the nurses experiencing stress with
symptoms have low motivation / spirit, physical fatigue, lack of concentration, saturation
and difficult sleep. . Interviews also found that there was an unfavorable working climate
with peers where there was a lack of cooperation between nurses and conflicts between
nurses. Based on the phenomenon that occurs and the description of researchers
interested in researching "The relationship between organizational climate and workload
with stress levels nurses operating room RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Research Purpose : to know relation between organizational climate and work load with
stress level nurse surgery room of RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Result : Analysis of correlation between organizational climate with work stress is done
by using Chi Square formula with significant level α 5% with value p = 0,000 <α 0,05, so
Ho is rejected and Ha accepted which means there is significant relation (meaning)
between Climate Organization with Working Stress in RSUD Surgeon Room. A Wa hab
Sjahranie Samarinda.Analisis relationship between workload with stress work done
using Chi Square formula with a 5% significance level α with p = 0.000 <α 0,05 and
X2 count value 56 152> X 2 table = 7815, so that Ho ditola k and Ha accepted which means
there is a significant relationship (meaningful) between Workload with Working Stress in
RSUD Surgeon Room. A Wahab Sjahranie Samarinda.
iv
stress levels Hospital operating room nurse Sjahranie Samarinda A. Wahab showed
with p value of 0.000.
v
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN BEBAN
KERJA DENGAN TINGKAT STRES PERAWAT KAMAR
BEDAH RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
SAMARINDA
DIAJUKAN OLEH
YUDHI SUSANTO
1511308231122
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2017
vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Judul…………………………………………………………. i
Halaman Pengesahan…………………………………………………...iv
Motto...……………………….……………………………………………..v
Kata Pengantar…………….……………………………………………. vi
Daftar Tabel…......................................................................................x
Daftar Gambar......................................................................................xi
Daftar Lampiran………………………………………………………….xii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian…………………………….…………………..7
A. Telaah Pustaka………………………………………………… 11
E. Hipotesis Penelitian…………....………………………………..57
vii
BAB III METODE PENELITIAN
4. Definisi Operasional…………..………………………………...61
5. Instrumen Penelitian…………………………………………....62
B. Pembahasan……………………………………..……………...84
C. Keterbatasan Penelitian……………………...……………….102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………….....……………………..103
B. Saran……………………………………………..………………104
DAFTAR PUSTAKA…...………………………………………………...107
LAMPIRAN – LAMPIRAN………………..…………………………….133
BIODATA PENELITI………………………………..…………………..134
viii
THE
berusaha
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
antara iklim organisasi dan beban kerja dengan tingkat stres perawat kamar
yang peneliti miliki. Namun berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat peneliti selesaikan dan hadir di tengah-
tengah kita sekarang. Atas bimbingan, pengarahan dan bantuan yang telah
diberikan, maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih
Kalimantan Timur
3. Ibu Hj. Nunung Herlina, S.Kp. M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
proposal skripsi .
5. Istri dan Anak yang selalu memberi cinta dan dukungan yang tak
terhingga
setia, yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu mendukung
baik secara moril, materi, maupun spiritual yang tak terhingga harganya.
x
7. Semua pihak yang terkait dalam membantu penyelesaian skripsi ini yang
karena itu peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak yang
penelitian.
Peneliti
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sejawat, tekanan dari pimpinan, selain itu juga perawat harus dituntut
tampil sebagai perawat yang baik oleh pasien, Berbagai situasi dan
1
kerja perawat disebabkan kondisi yang dihadapi perawat
pelayanan klinis, stres kerja dapat terjadi karena beban kerja yang
perencanaan dalam karir dan prestasi (Evan, 2002 ; Mac Vicar 2003,
teknologi baru. Perawat harus memiliki memori, kognitif, dan skill yang
2
elektif dan emergensi, karena kondisi lingkungan kamar bedah rentan
dan kulit yang terluka cairan lain yang mungkin menularkan penyakit
(Virus Hepatitis B), TB (Tubercle Bacillus) paru dan patogen lain, oleh
2010).
perawat kamar bedah takut atau cemas karena terinfeksi oleh pasien
HIV dan hepatitis rerata 3,2 dan 58%. Hal tersebut disebabkan
kontaminasi dengan cairan ekskresi dari pasien, darah, luka dari jarum
suntik, beban kerja yang tinggi dan iklim kerja yang tidak mendukung.
bedah, hal ini disebabkan jenis operasi yang dilakukan, jenis operasi
3
tubuh sehingga dapat memperlama waktu operasi (Boradero, et al.,
bekerja dengan berdiri selama 8 jam tanpa istirahat, hal tersebut dapat
dengan dokter dan teman sejawat lainnya, hal ini disebabkan konflik
dokter menjadi faktor terbesar stres perawat kamar bedah, hal ini
dokter bedah kepada perawat kamar bedah yang paling sering terjadi
4
pertukaran informasi terganggu di tempat kerja (Rosenstein &
O’Daniel dalam Berland et al, 2007). Dan hal ini dapat menjadi konflik
antara profesi, terutama dokter dan perawat (Mc Vicar, 2003 dalam
2007).
istirahat karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji
5
Rata-rata jumlah operasi setiap hari sebanyak 55 operasi. Tahun 2015
jumlah operasi sebanyak 921 pasien (Data Kamar Bedah RSUD AW.
kejenuhan dan sulit tidur. Penyebab stres perawat yaitu beban kerja
perawat yang ada, jadwal operasi yang padat dan pekerjaan operasi
Sjahranie Samarinda.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Samarinda
7
D. Manfaat Penelitian
bedah.
3. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
8
hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja di
chi square.
9
Muhammadiyah sebesar (P) 0,165 (*p<0,05; p=0,033), dengan
sebesar 0,021**. (3) beban kerja (P) 0,167 (*p<0.05; p=0,030) dan
10
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Iklim Organisasi
yang ada atau dihadapi oleh manusia yang berada di dalam suatu
tugas-tugas keorganisasiannya.
organisasi”.
pekerjaannya.
Iklim tidak dapat dilihat dan disentuh, tapi iklim ada dan
12
organisasi. Agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat
tersebut.
Lingkungan Eksternal
13
dasar, atau perusahaan industri minyak kelapa sawit di
eksternal organisasi.
14
kinerja.
15
memerlukan keputusannya dilegimitasi oleh anggota organisasi
tidak diharapkan.
sendiri
16
pencapaian tujuan organisasi. Perasaan komitmen kuat
tujuannya.
17
pelaksanaan tugas dengan baik, tujuan yang telah ditentukan
B. Stres Kerja
18
mendefinisikan stres kerja sebagai kondisi ketegangan yang
19
yang tidak kooperatif (Hasibuan, 2006).
teratur.
cenderung menyendiri.
tidak saja datang dari satu macam pembangkit stres saja tetapi
meliputi kerja shift, jam kerja yang panjang, peran yang ambigu
20
dan konflik peran, dan terpaparnya petugas kesehatan terhadap
21
stres tersebut terdiri beberapa bagian yang dapat bercermin dalan
22
tugas tidak menggunakan keterampilan dan/atau potensi
2001).
23
Berdasarkan hasil penelitian juga mengindikasikan
24
batasan teorganisasi (conflict reorganization boundaries)
atau orang lain yang dinilai penting bagi dirinya, serta (4)
25
3) Perkembangan karir
(Munandar, 2001).
26
interpersonal yang buruk (adanya konflik interpersonal)
5) Pengawasan atasan
tugas.
27
kebutuhan, nilai-nilai, pengalaman lalu, keadaan kehidupan
(Greenberg, 2002)
28
relatif bebas dari rasa mendesak, mereka tidak selalu harus
organisasi
29
dengan konflik keluarga-pekerjaan dapat mengarah pada
30
kurangnya staff perawat yang kompeten (understaffing) serta
31
kelompok umur yang secara psikologis masih labil, sedangkan
antara usia muda dan usia tua. Pada usia lebih tua sering
(Hodson, 19977).
32
ditulis, perpindahan perawat dari tempat lain, situasi krisis akut
4. Jenis Stres
sebagai perasaan yang baik atau buruk (Quick dan Quick, 1984) :
33
adanya stres, perawat merasa perlu mengerahkan segala
stres mencapai titik optimal atau stres tingkat sedang, karena stres
34
Stres kerja juga mempunyai dampak terhadap individu dan
35
seseorang. Biomechanical measure, merupakan metode pengukuran
indikator stres kerja yaitu yang diukur melalui gejala fisik, gejala
katagori yaitu ringan skor 16-32, sedang skor 33-48 dan berat skor
49-64.
Beban Kerja
1. Pengertian
36
mendefinisikan beban kerja perawat adalah suatu kegiatan/aktivitas
layanan kesehatan.
tertentu.
37
daripada gambaran sensus tahun sebelumnya, yang
keperawatan
38
c. Indikator Beban Kerja
39
terlalu sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena
40
saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat,
(Ilyas, 2002).
41
Menurut Ilyas (2002), Subjek pengamatan pada teknik
kerja.
b. Perhitungan Kualitatif
1) Gejala fisik
a) nafas memburu
b) tangan lembab
c) merasa panas
d) otot-otot tegang
42
2) Gejala mental
b) jengkel
c) salah paham
d) tak berdaya
e) gelisah
f) merasa gagal
membuat keputusan
secara tepat besarnya beban kerja mental yang dialami. Selain itu
43
yang lainnya antara lain pengukuran cairan dalam tubuh, kecepatan
tidak sebanding dengan hasilnya yang belum tentu akurat. Dari sini
Scoring).
44
dan tidak membutuhkan banyak waktu serta biaya. Peneliti cukup
pengukuran.
NASA-TLX.
45
b. Pemberian Rating
∑(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
𝑠𝑘𝑜𝑟 =
15
46
e. Interpretasi Skor
ini berupa tingkat beban kerja yang dialami oleh pekerja. Hasil
1. Pengertian
47
kesejahteraan dan kesehatan pasien sebelumnya, selama dan
dioperasi
dioperasi
dan keluarganya
keluarganya
tanggung gugat
48
q. Mengukur efektifitas dari asuhan keperawatan perioperatif
tim bedah yang terdiri dari dokter ahli bedah, dokter anastesi,
a. Registered Nurse
keperawatan.
9) Membuat dokumentasi
49
Fungsi “circulating” tidak dapat didelegasikan kepada
registered nurse.
mempertahankan homeostasis.
50
d. Anesthesia Care Provider (ACP)
sakit setempat).
e. Patient Educator
pengobatan
efisien.
51
3. Spesifikasi Perawat Kamar Bedah
terdiri atas:
a. Perawat Bedah I
b. Perawat Bedah II
d. Perawat Bedah IV
52
pengetahuan dan keterampilan spesifik untuk memberikan
e. Perawat Bedah V
D. Penelitian Terkait
53
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Suryaningrum dengan judul
sebanyak 175 perawat. Alat ukur terbukti valid dan reliabel untuk
54
kerja dan dukungan sosial terhadap stres kerja perawat RS PKU
pekerjaan, factor stress kerja yang bersumber pada individu dan factor
55
Kondisi Intrinsik Pekerjaan :
- Kondisi fisik pekerjaan
- Beban kerja
- Tekanan waktu
- Resiko/Bahaya fisik
- Iklim organisasi
56
F. Kerangka Konsep Penelitian
Iklim Organisasi
- Dimensi supportive
- Dimensi collegial
(pertemanan)
- Dimensi Intimate Stres Kerja Perawat
- Stres Fisik
Beban Kerja - Stres Psikologis
- Mental Demand (MD) - Stres Perilaku
- Physical Demand (PD)
- Temporal Demand (TD)
- Performance (OP)
- Frustation Level (FL)
- Effort (EF)
G. Hipotesis Penelitian
57
1. Ho : Tidak ada hubungan antara iklim organisasi dengan tingkat
Sjahranie Samarinda
Samarinda
58
59
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
yang akan kita lakukan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
sebanyak 92 orang.
2. Sampel
59
yaitu mengambil seluruh populasi sebagai sampel penelitian,
1. Waktu Penelitian
penyusunan laporan kurang lebih tujuh bulan yaitu sejak bulan Mei
2. Tempat Penelitian
60
D. Definisi Operasional
61
E. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
2010). Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti yang diambil dari teori/
a. Bagian A
b. Bagian B
62
baku dari Robbins (2002). Sementara untuk kuesioner iklim
unfavourable.
63
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini variabel yang akan
1. Validitas
keterangan :
r = Koefisien korelasi
= Sigma/Jumlah
Y = Korelasi Y atas X
64
Keputusan uji :
2. Reliabilitas
k b2
r 1 2
k 1 1
Keterangan :
r = reliabilitas instrumen
Keputusan uji:
TLX.
65
3. Hasil Uji Instrumen
66
G. Teknik Pengumpulan Data
7. Membuat kesimpulan
67
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
a. Editing
b. Coding
misal pada penelitian ini pada jenis kelamin laki-laki diberi kode
c. Processing / Entry
68
data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner
d. Tabulating
2. Analisa Data
software komputer.
a. Analisa Univariat
(Hastono, 2006)
F
P = x 100%
∑n
Keterangan:
69
Untuk mendapatkan nilai dari variabel independen
beberapa nilai yang akan dipakai yaitu mean dan median. Nilai
sebagai berikut:
D = normalita data
70
hasil perhitungan menunjukkan nilai signifikan > α 0,05, maka
iklim organisasi.
b. Analisa Bivariat
(𝑂−𝐸)2
𝑥2 = ∑ 𝐸
Keterangan :
x ² = statistik chi square
O = Observasi
E = Expected atau hasil yang diharapkan
71
Setelah didapatkan x² hitung, kemudian nilai x² tabel dengan
df = ( b – 1 ) ( K -1 )
b = jumlah baris
k = jumlah kolom
Jika p value > α (0,05) maka Ho gagal ditolak, artinya tidak ada
72
I. Jalannya Penelitian
perizinan penelitian.
2016.
73
8. Sidang skripsi untuk mempresentasikan hasil penelitian
J. Etika Penelitian
1. Informed Consent
penelitian.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
penelitian.
74
75
BAB IV
antara iklim organisasi dan beban kerja dengan tingkat stres perawat
TLX yang diadopsi dari Hancock dan Meshkati (2008) dan kuesioner yang
sudah baku dari Robbins (2002), adapun hasil penelitian dapat dijelaskan
sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
75
operasi IBS sering penuh dengan pasien – pasien bangsal
a. Umur Responden
77
Tabel 4.1.
Karakteristik Berdasarkan Umur Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Tabel 4.2.
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
78
Jumlah 92 100
Sumber : Data Primer
c. Pendidikan Responden
Tabel 4.3.
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
15 orang (16.3%).
79
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh
Tabel 4.4.
Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
a. Iklim Organisasi
80
Tabel 4.5.
Karakteristik Berdasarkan Iklim Organisasi Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
b. Beban Kerja
Tabel 4.6.
Karakteristik Berdasarkan Beban Kerja Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
81
Berdasarkan table 4.6. diatas diperoleh gambaran dari
c. Stres Kerja
Tabel 4.7.
Karakteristik Berdasarkan Stres Kerja Responden
di Kamar Bedah RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
82
variable terikat dalam penelitian ini menggunakan analisis Chi
Table 4.8.
Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Stres Kerja
Perawat di Kamar Bedah RSUD. A Wahab Sjahranie
Samarinda
Stress kerja
Iklim Total P
Organisasi Ringan Sedang Berat value
N % N % N % N %
83
dengan taraf signifikan α 5% dengan nilai p = 0,000 < α 0,05,
Samarinda.
Table 4.9
Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat
di Kamar Bedah RSUD. A Wahab Sjahranie Samarinda
Stress kerja
Beban Total
Ringan Sedang Berat P value
kerja
N % N % N % N %
84
berat, sedangkan dari 56 responden yang menyatakan beban
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Iklim Organisasi
85
aspek keterdukungan yang menyatakan perawat dikamar bedah
secara konsekuen.
86
perawat senior sehingga ada perasaan kurang enak untuk
melakukan teguran.
87
mempengaruhi seseorang dalam melakukan tugas-tugas
keorganisasiannya.
Iklim tidak dapat dilihat dan disentuh, tapi iklim ada dan
88
organisasi yang kemudian mendorong motivasi karyawan.
kinerja.
b. Beban Kerja
89
berat, 7 responden (50%) mengalami beban kerja sedang dan
ringan.
90
pekerjaan yang dilakukan. Pada aspek Frustation (FR)
pekerjaan.
91
Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan
c. Stres Kerja
92
orang (30.1%) dan hanya 22 orang (23.9%) menyatakan stres
kerja ringan.
rumah sakit lain dan rumah sakit luar daerah di sekitar daerah
93
dan mengelola paket alat pembedahan selama tindakan
Widodo, 2010).
94
terlalu sering lembur, kurang kesempatan mendapat pelatihan
prestasi (Evan, 2002 ; Mac Vicar 2003, Parikh et al, 2004 dalam
Azizpour, 2013).
dengan gejala fisik dan psikologis serta perilaku. Hal ini dapat
saya merasa otot leher, bahu dan punggung kaku saat bekerja
95
tekanan waktu dan pengalaman tinggi dalam melaksanakan
2. Analisis Bivariat
96
masalah di kamar bedah sehingga memberikan respon yang
97
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mendukung
Bacillus) paru dan patogen lain, oleh karena itu, perawat kamar
98
perawat kamar bedah, hal ini disebabkan jenis operasi yang
99
perawat kurang kompeten dalam melakukan tugasnya dan
& O’Daniel dalam Berland et al, 2007). Dan hal ini dapat
100
yang tinggi dapat disebabkan sebagian besar perawat masih
perawat dengan beban kerja berat dan stress berat yaitu 72.7%
101
tidak kuat lagi untuk bekerja, menjadi putus asa, keluar atau
tidak ada istirahat karena beban kerja yang terlalu tinggi dan
2010).
102
kemampuannya sehingga perawat tersebut tidak mampu
3. Keterbatasan Penelitian
a. Rancangan Penelitian
103
104
BAB V
A. Kesimpulan
104
6. Ada hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres perawat
B. Saran
bedah.
105
3. Bagi peneliti
106
107
Tabel 3.1 Jadual Penelitian
Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
Proposal
2 Proses Bimbingan
Proposal
3 Sidang proposal
penelitian
4 Revisi proposal
penelitian
5 Pelaksanaan
penelitian
6 Penyusunan hasil
penelitian
108
DAFTAR PUSTAKA
Kingdon et all (2007) recently reviewed the subject of combining CBTI and
medication to treat patients with schizophrenia
Berland et all (2007) Toll like receptor 7 dependant loss of B cell tolerance
in pathogenic autoantibody knockin mice
Wirawan (2007) Budaya dan Iklim organisasi teori aplikasi & penelitian –
Salemba Empat Jakarta
Indriyani (2009) pengaruh konflik peran ganda & stress kerja terhadap
kinerja terhadap kinerja perawat wanita rumah sakit, tesis program
magister manajemen universitas.
Lannasari. (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres kerja
perawat dalam pelaksaan asuhan keperawatan pasien. 5 (1) 4-5.
Akdon & Ridwan (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk
Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Kepada Yth,
Di-Tempat
Dengan hormat,
Peneliti
Yudhi Susanto
NIM. 151130823112
Lampiran 2
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak bersifat negatif dan tidak merugikan
bagi saya dan keluarga serta segala informasi yang saya berikan dijamin
kerahasiaannya. Saya berharap pada hasil penelitian ini akan menjadi bahan
masukan bagi semua kalangan kesehatan, karena itu jawaban yang saya
berikan adalah yang sebenarnya.
Kepada Yth,
Di-Tempat
Dengan hormat,
Peneliti
Yudhi Susanto
NIM. 151130823112
Lampiran 2
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak bersifat negatif dan tidak merugikan
bagi saya dan keluarga serta segala informasi yang saya berikan dijamin
kerahasiaannya. Saya berharap pada hasil penelitian ini akan menjadi bahan
masukan bagi semua kalangan kesehatan, karena itu jawaban yang saya
berikan adalah yang sebenarnya.
ANGKET PENELITIAN
Iklim Organisasi
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Aspek yang dinilai
SS S R TS STS
ANGKET PENELITIAN
Iklim Organisasi
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Aspek yang dinilai
SS S R TS STS
Umur
Missing 0 0 0 0 0
Mean 34,03 1,58 1,66 9,15 1,42
Median 33,00 2,00 1,00 8,00 1,00
Mode 35 2 1 4 1
Std. Deviation 8,693 ,496 ,853 5,831 ,496
Minimum 21 1 1 1 1
Maximum 57 2 3 25 2
Percentiles 10 25,00 1,00 1,00 3,00 1,00
Statistics
Statistics
Page 123
60 3,00 2,00 3,00 3,00
70 3,00 2,80 4,00 3,00
80 3,00 3,00 4,00 4,00
90 3,00 3,00 6,00 4,60
Page 124
Frequency Table
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 1 1,1 1,1 1,1
22 3 3,2 3,2 4,3
23 3 3,2 3,2 7,5
24 1 1,1 1,1 8,6
25 7 7,5 7,5 16,1
26 8 8,6 8,6 24,7
27 4 4,3 4,3 29,0
28 2 2,2 2,2 31,2
29 2 2,2 2,2 33,3
30 3 3,2 3,2 36,6
31 6 6,5 6,5 43,0
32 6 6,5 6,5 49,5
33 6 6,5 6,5 55,9
34 1 1,1 1,1 57,0
35 9 9,7 9,7 66,7
36 2 2,2 2,2 68,8
37 1 1,1 1,1 69,9
38 5 5,4 5,4 75,3
39 2 2,2 2,2 77,4
40 4 4,3 4,3 81,7
42 4 4,3 4,3 86,0
46 1 1,1 1,1 87,1
47 1 1,1 1,1 88,2
48 3 3,2 3,2 91,4
49 1 1,1 1,1 92,5
50 1 1,1 1,1 93,5
51 1 1,1 1,1 94,6
53 2 2,2 2,2 96,8
55 2 2,2 2,2 98,9
57 1 1,1 1,1 100,0
Total 93 100,0 100,0
Page 125
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 39 41,9 41,9 41,9
Perempuan 54 58,1 58,1 100,0
Total 93 100,0 100,0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DIII 55 59,1 59,1 59,1
DIV 15 16,1 16,1 75,3
S1 23 24,7 24,7 100,0
Total 93 100,0 100,0
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 1,1 1,1 1,1
2 5 5,4 5,4 6,5
3 6 6,5 6,5 12,9
4 11 11,8 11,8 24,7
5 8 8,6 8,6 33,3
6 2 2,2 2,2 35,5
7 9 9,7 9,7 45,2
8 8 8,6 8,6 53,8
9 8 8,6 8,6 62,4
10 6 6,5 6,5 68,8
11 4 4,3 4,3 73,1
12 8 8,6 8,6 81,7
13 2 2,2 2,2 83,9
14 2 2,2 2,2 86,0
16 1 1,1 1,1 87,1
18 3 3,2 3,2 90,3
20 1 1,1 1,1 91,4
22 5 5,4 5,4 96,8
Page 126
24 2 2,2 2,2 98,9
25 1 1,1 1,1 100,0
Total 93 100,0 100,0
Page 127
Iklim Organisasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Mendukung 54 58,1 58,1 58,1
Kurang Mendukung 39 41,9 41,9 100,0
Total 93 100,0 100,0
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 37 39,8 39,8 39,8
Berat 56 60,2 60,2 100,0
Total 93 100,0 100,0
Stres Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 22 23,7 23,7 23,7
Sedang 43 46,2 46,2 69,9
Berat 28 30,1 30,1 100,0
Total 93 100,0 100,0
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-25 tahun 15 16,1 16,1 16,1
26-30 tahun 19 20,4 20,4 36,6
31-35 tahun 28 30,1 30,1 66,7
36-40 tahun 14 15,1 15,1 81,7
41-45 tahun 4 4,3 4,3 86,0
46-50 tahun 7 7,5 7,5 93,5
51-55 tahun 5 5,4 5,4 98,9
56-60 tahun 1 1,1 1,1 100,0
Total 93 100,0 100,0
Page 128
Masa Kerja Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-5 tahun 17 18,3 18,3 18,3
6-10 tahun 33 35,5 35,5 53,8
11-15 tahun 23 24,7 24,7 78,5
16-20 tahun 11 11,8 11,8 90,3
21-25 tahun 7 7,5 7,5 97,8
26-30 tahun 2 2,2 2,2 100,0
Total 93 100,0 100,0
Stres Kerja
Page 129
Iklim Organisasi * Stres Kerja Crosstabulation
Total
Iklim Organisasi Mendukung Count 54
% within Iklim Organisasi 100,0%
% within Stres Kerja 58,1%
% of Total 58,1%
Kurang Mendukung Count 39
% within Iklim Organisasi 100,0%
% within Stres Kerja 41,9%
% of Total 41,9%
Total Count 93
% within Iklim Organisasi 100,0%
% within Stres Kerja 100,0%
% of Total 100,0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 22,951 2 ,000
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,23.
Page 130
Beban Kerja * Stres Kerja Crosstabulation
Stres Kerja
Ringan Sedang Berat Total
Beban Kerja Ringan Count 22 15 0 37
% within Beban Kerja 59,5% 40,5% 0,0% 100,0%
% within Stres Kerja 100,0% 34,9% 0,0% 39,8%
% of Total 23,7% 16,1% 0,0% 39,8%
Berat Count 0 28 28 56
% within Beban Kerja 0,0% 50,0% 50,0% 100,0%
% within Stres Kerja 0,0% 65,1% 100,0% 60,2%
% of Total 0,0% 30,1% 30,1% 60,2%
Total Count 22 43 28 93
% within Beban Kerja 23,7% 46,2% 30,1% 100,0%
% within Stres Kerja 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 23,7% 46,2% 30,1% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 52,228 2 ,000
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,75.
Page 131
Kepada Yth.
BAAK STIKES Muhammadiyah Samarinda
Di
Samarinda
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sehubungan dengan pembuatan Skripsi bersama ini kami mohon diterbitkan surat
pengantar untuk keperluan diatas dengan data sebagai berikut :
Nama : Yudhi Susanto
NIM : 1511308231122
Prodi : S1 Keperawatan
Judul : HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN BEBAN KERJA
DENGAN TINGKAT STRES PERAWAT KAMAR BEDAH RSUD A.
WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
Tujuan Surat : Direktur Rumah Sakit AWS Samarinda
Tembusan :
Jenis Surat : Ijin Penelitian
Demikian surat ini kami sampaikan, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Mengetahui Pemohon
Koordinator M.A Skripsi Mahasiswa
Page 132
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITAN
NIM : 1511308231122
Menyatakan bahwa penelitian yang saya tulis ini benar – benar hasil karya
saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Yudhi Susanto
NIM. 1511308231122
ii
ii