PEDAHULUAN
Analisis pola pengobatan pada pasien gangguan bipolar diperlukan salah satunya
untuk mengetahui bagaimana pengobatan pada pasien gangguan bipolar memberikan
outcome membaik dari episode yang sedang dialami pasien. Di sisi lain, pasien gangguan
bipolar memiliki tingkat ketidakpatuhan untuk farmakoterapi yang relatif tinggi, diperkirakan
mencapai 32-45% dari pasien yang diobati (Rothbaum & Astin, 2000). Sedangkan penyakit
gangguan kejiwaan seperti gangguan bipolar memang belum mendapat perhatian yang cukup
dari banyak kalangan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka kami akan menjabarkan dan
menjelaskan gangguan kerusakan otak yang berhubungan dengan psikologi yaitu Bipolar
Disorder
BAB II
PEMBAHASAN
Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen.
Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis (biasa terdiagnosis sebagai
skizofrenia). Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen
remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia
remaja. Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka
mengambil jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan
kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini seseorang menderita
bipolar, risiko penyakit akan lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara
anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih
parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi. Orang yang berisiko
mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap
penyakit bipolar.
2.2 Tanda dan gejala Bipolar Disorder
Bipolar disorder dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda. Gejala
bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Beberapa orang lebih rentan
terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian sama antara dua jenis
episode. Beberapa gangguan mood sering, sementara yang lain hanya mengalami sedikit
selama seumur hidup.
Ada empat jenis mood episode dalam Bipolar Disorder: Mania, Hypomania,
Depresi, dan Episode Campuran. Setiap jenis mood episode bipolar disorder memiliki gejala
yang unik.
Gembira berlebihan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Menghamburkan uang
13.
14.
15.
16.
17.
Sulit tidur
18.
bipolar disorder adalah sebagai berikut: 1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah. 3. Penurunan
kebutuhan untuk tidur.
2.
3.
4.
5.
6.
Sulit konsentrasi
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan
30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.
Sebuah episode bipolar disorder campuran dari kedua fitur gejala mania atau
hypomania dan depresi. Tanda-tanda umum episode campuran termasuk depresi
dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan, insomnia, distractibility, dan pikiran
berlomba (Flight of idea). Kombinasi energi tinggi dan rendah membuat suasana hati (mood)
penderita beresiko yang sangat tinggi untuk bunuh diri.
Dalam konteks bipolar disorder, episode campuran (mixed state) adalah suatu kondisi
dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin
bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di
kepala, agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah
menjadi sebaliknya. Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap
lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi bergantian dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif
cepat. Alkohol, narkoba, dan obat-obat antipedresan sering dikonsumsi oleh penderita saat
berada pada epiode ini. Mixed state bisa menjadi episode yang paling membahayakan
penderita bipolar disorder. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan
untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa, delusion, dan hallucination. Gejala-gejala yang
diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut. 1. Selalu
berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di sekitarnya. 2.
Memiliki pandangan pribadi tentang kematian. 3. Mengkonsumsi obat-obatan secara
berlebihan dan alkohol. 4. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik,
telepon. Penderita yang mengalami gejala-gejala tersebut atau siapa saja yang mengetahuinya
sebaiknya segera menelepon dokter atau ahli jiwa, jangan meninggalkan penderita sendirian,
dan jauhkan benda-benda atau peralatan yang beresiko dapat membahayakan penderita atau
orang-orang disekelilingnya.
Gen bawaan adalah faktor umum penyebab bipolar disorder. Seseorang yang lahir dari
orang tua yang salah satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap
penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua orang tuanya mengidap bipolar
disorder, maka 50%-75%. anak-anaknya beresiko mengidap bipolar disorder. Kembar identik
dari seorang pengidap bipolar disorder memiliki resiko tertinggi kemungkinan
berkembangnya penyakit ini daripada yang bukan kembar identik. Penelitian mengenai
pengaruh faktor genetis pada bipolar disorder pernah dilakukan dengan melibatkan keluarga
dan anak kembar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10-15% keluarga dari pasien
yang mengalami gangguan bipolar disorder pernah mengalami satu episode gangguan mood.
Fisiologis
1. Sistem Neurochemistry dan Mood Disorders
Salah satu faktor utama penyebab seseorang mengidap bipolar disorder adalah
terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak. Sebagai organ yang berfungsi
menghantarkan rangsang, otak membutuhkan neurotransmitter (saraf pembawa pesan atau
isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya) dalam menjalankan tugasnya.
Norepinephrin, dopamine, dan serotonin adalah beberapa jenis neurotransmitter yang
penting dalam penghantaran impuls syaraf. Pada penderita bipolar disorder, cairan-cairan
kimia tersebut berada dalam keadaan yang tidak seimbang.
Sebagai contoh, suatu ketika seorang pengidap bipolar disorder dengan kadar
dopamine yang tinggi dalam otaknya akan merasa sangat bersemangat, agresif, dan percaya
diri. Keadaan inilah yang disebut fase mania. Sebaliknya dengan fase depresi. Fase ini terjadi
ketika kadar cairan kimia utama otak itu menurun di bawah normal, sehingga penderita
merasa tidak bersemangat, pesimis, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri yang besar.
Seseorang yang menderita bipolar disorder menandakan adanya gangguan pada
sistem motivasional yang disebut dengan behavioral activation system (BAS). BAS
Lingkungan
seseorang dengan kerentanan genetik. Peristiwa ini cenderung melibatkan perubahan drastis
atau tiba-tiba-baik atau buruk-seperti akan menikah, akan pergi ke perguruan tinggi,
kehilangan orang yang dicintai, dipecat.
2.
gangguan bipolar, itu dapat membawa pada sebuah episode dan memperburuk perjalanan
penyakit. Obat-obatan seperti kokain, ekstasi, dan amphetamine dapat memicu mania,
sedangkan alkohol dan obat penenang dapat memicu depresi.
3.
Obat lain yang dapat menyebabkan mania termasuk obat flu over-the-counter, penekan nafsu
makan, kafein, kortikosteroid, dan obat tiroid.
4.
musiman. Manic episode lebih sering terjadi selama musim panas, dan episode depresif lebih
sering terjadi selama musim dingin, musim gugur, dan musim semi (untuk negara dengan 4
musim).
5.
Hindari stres tinggi dengan menjaga situasi keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehat,
dan mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
3. Mencari dukungan
Sangat penting untuk memiliki orang yang dapat Anda berpaling untuk meminta bantuan dan
dorongan. Cobalah bergabung dengan kelompok pendukung atau berbicara dengan teman
yang dipercaya.
4. Buatlah pilihan yang sehat.
Sehat tidur, makan, dan berolahraga kebiasaan dapat membantu menstabilkan suasana hati
Anda. Menjaga jadwal tidur yang teratur sangat penting.
5. Monitor suasana hati Anda.
Melacak gejala Anda dan perhatikan tanda-tanda bahwa suasana hati Anda berayun di luar
kendali sehingga Anda dapat menghentikan masalah sebelum dimulai.
BAB III
KESIMPULAN
Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood
(alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah
bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba
antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan
(depresi) yang ekstrim. Bipolar disorder dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang
berbeda. Gejala bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Beberapa orang
lebih rentan terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian sama antara
dua jenis episode. Bipolar Disorder disebabkan oleh genetik, Fisiologis, dan lingkungan. Bagi
orang mengalami gangguan Bipolar Disorder harus bisa mengontrol diri nya sendiri agar
gangguan tersebut bisa di minimalisir yang didukung oleh lingkungan sekitarnya.