Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

STUDI KASUS
SEPARATED ANXIETY DISORDER

Psikologi Pendidkan

Disusun Oleh :
Muhammad Rahmadhani (201910230311436)
Alfaiyini Hidayati Abdullah (201910230311463)
Muhammad Ridho F (201910230311485)
Hugo Sulthan A (201910230311492)
Taufik Daeng Permadi (201910230311498)

Dosen Pengampu :
Sadia Mewar S.Psi, M.Si

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
1. Definisi Separated Anxiety Disorder
Hampir semua anak usia dini baik laki-laki maupun perempuan pasti akan
mengalami situasi dimana dia merasa cemas saat berpisah baik dengan orangtua nya atau
dengan pengasuhnya. Kecemasan berpisah ini biasanya terjadi pada anak usia 2 atau 3
tahun (Lazarus et.al, 2016). Gangguan kecemasan berpisah (separated anxiety disorder)
merupakan kekhawatiran yang berlebihan ketika berpisah dengan figur lekat (Hasanah,
2013). Kekhawatiran yang berlebihan ini berkaitan dengan pikiran irasional yang akan
menimpa individu sendiri atau figur lekat seperti akan berpisah selamanya sehingga
menyebabkan ketakutan yang signifikan (Dabkowska, 2011; Lask, 2013). Berbagai
ekspresi cemas mungkin ditunjukan anak saat masa penyesuain tersebut seperti
menangis, meminta ditemani oleh ibu atau tidak mau berinteraksi dengan guru ataupun
teman sebaya (Hasanah, 2013).
2. Kronologi Kasus
Lepas dari lingkungan rumah untuk pertama kalinya, misalnya saat anak-anak
mulai menempuh pendidikan di taman ka nak-kanak, merupakan tugas yang tidak
mudah, baik bagi anak maupun bagi orangtua. ketakutan dan tegangan yang berlebihan
pada anak ketika diminta berpisah dari figur lekat utama. Saat ini banyak ditemukan
kasus kecemasan, salah satu kecemasan yang sering terjadi yaitu kecemasan berpisah.
Kasus kecemasan ini dialami oleh anak bernama Azka. Sudah semester pertama
disekolah azka terus merengek meminta ibunya supaya menunggu dirinya dan tidak mau
ditinggal oleh ibunya. Bahkan ibunya diminta dan disuruh untuk menemani untuk ikut
masuk kedalam kelas hingga pelajaran usai. Azka akan khawatir saat ibunya hilang dari
pandangannya, bahkan jika ibunya hanya sekedar pergi ke kamar mandi. Berbeda dengan
anak lain seusianya yang telah mandiri sekolah tanpa ditunggu dan ditemani oleh
orangtua nya.

3. Analisis Kasus
Berdasarkan kasus yang terjadi pada anak bernama Azka diatas, gangguan
kecemasan berpisah (separated anxiety disorder) seperti ini memang sering terjadi,
apalagi pada anak rentang usia 6-7 bulan hingga usia 3 tahun. Rasa takut yang dialami
berkaitan dengan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi (Wade & Tavris,
2007). Kecemasan merupakan suatu kondisi yang bisa dianggap normal apalagi hal itu
dapat menimbulkan suatu ancaman atau bahaya pada diri sendiri. Namun kecemasan
yang berlebihan akan mengganggu diri sendiri bahkan orang lain sebab situasi yang
mengancam tersebut belum tentu terjadi atau tidak seburuk yang dipikirkan. Hal itulah
yang terjadi pada Azka, mungkin dia berpikiran bahwa dengan dia berada dilingkungan
rumah nya atau di saat bersama ibunya Azka akan merasa aman tanpa ada hal yang
mengancam atau membuat dirinya bahaya seperti apa yang dipikirkannya. Selain itu,
mungkin pengaruh lingkungan pertemanan yang ada di sekolah membuat Azka tidak
senyaman dengan keadaan di rumah sehingga Azka tidak mau berada jauh dari ibunya.
Penyebab Separated Axiety Disorder
a) Kekhawatiran berlebihan yang berkaitan dengan pemikiran irasional.
b) Beberapa kecemasan dapat terjadi apabila ada pengalaman negatif sebelumnya.
c) Karena lingkungan pertemanan dan sekolah yang tidak nyaman.
d) Perlakuan kasar dan kurangnya kasih sayang orang tua terhadap anak. dapat
menyebabkan kecemasan pada anak usia dini.
e) Ibu yang cemas ketika hamil dapat menurunkan gennya kepada anak.
f) Anak yang memiliki kelekatan insecure cenderung mudah merasa cemas dan
kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial seperti sekolah.
g) Perceraian orangtua, orangtua yang mengalami depresi, ataupun orangtua yang
terlalu banyak terlibat dalam pengambilan keputusan anak juga menjadi faktor risiko
anak mengalami kecemasan.
Kriteria Separated Anxiety Disorder
a) Merasakan stres yang berlebihan ketika meninggalkan rumah atau berpisah dengan
figur lekat.
b) Kecemasan yang terus menerus dan berlebihan tentang kehilangan atau kecelakaan
figur lekat.
c) Merasa cemas yang berlebihan jika hal buruk terjadi seperti tersesat.
d) Menolak pergi ke sekolah atau tempat lain.
e) Merasa takut sendirian tanpa figur lekat.
f) Menolak tidur sendiri tanpa figur lekat.
g) Mimpi buruk yang berulang tentang berpisah dengan figur lekat.
h) Mengalami gejala fisik seperti pusing, sakit perut, mual dan ingin muntah saat
berpisah dengan figur lekat.
Dampak Separated Anxiety Disorder
a) Cenderung menolak untuk sekolah dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran
dibandingkan dengan anak yang bebas dari kecemasan.
b) Anak yang menolak untuk sekolah membuat anak kurang mendapat pengalaman
sehingga mempengaruhi perkembangannya.
c) Risiko terjadinya gangguan mental pada anak yang mengalami kecemasan berpisah.
Strategi atau Solusi Separated Anxiety Disorder
a) Pola asuh yang demokratis cenderung membentuk tipe kelekatan yang aman, dimana
anak yang memiliki tipe kelekatan yang aman akan lebih siap ketika berpisah
dengan orangtua.
b) Membangun kembali trust antara orangtua dan anak.
c) Menggunakan teknik fading, fa ding ini merupakan salah satu teknik dalam
modifikasi perilaku yang juga disebut dengan disensitisasi sistematis.
d) Penyuluhan dan pertemuan rutin dengan wali murid.
e) Mintalah pengertian pada pihak sekolah tentang separated anxiety disorder yang
dialami anak.
f) Lakukan permainan yang membutuhkan perpisahan.
g) Komunitas dan peer support atau dukungan teman sebaya yang dapat dilakukan
dilingkungan sekolah.
h) Lakukan refleksi.
i) Berikan hadiah atas usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

Puspitasari, Intan dan Wati, D.E. (2018) Strategi Parent School Partnership : Upaya
Preventif Separation Anxiety Disorder Pada Anak Usia Dini.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/2811 (Diakses
24 Februari 2020).
Kompas.com. (2008) Bermain, Atasi Kecemasan Anak.
https://nasional.kompas.com/read/2008/06/25/17021461/bermain.atasi.k
ecemasan.anak (Diakses 24 Februari 2020)
Anggun.Paud. (2019) Mengenal Perilaku Separation Anxiety Disorder (SAD) Pada
Anak.
http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index/2019072215
1649/Mengenal-Perilaku-Separation-Anxiety-Syndrome-SAD-pada-Anak
(Diakses 25 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai