Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENITIPAN ANAK DAN

TERAPI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Penitipan Anak sudah menjadi kebutuhan orang tua baik ayah dan terutama ibu yang bekerja
mulai pagi sampai dengan sore. Kebutuhan dan kesadaran orang tua masa kini tentang
pentingnya pendidikan sejak dini memicu tumbuhnya tempat penitipan anak yang
menerapkan pelayanan mulai dari penjagaan baik fisik dan psikis. Orang tua dapat saja
mempercayakan pengasuhan anaknya pada pembantu atau nenek seperti yang telah dilakukan
para orang tua yang belum menyadari akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan usia
dini. Jika orang tua menitipkan anak pada pembantu sudah jelas yang akan terjadi hanya
pengasuhan sementara stimulasi pendidikan tidak akan tercapai karena keterbatasan
pendidikan sang pembantu. Sementara jika dititipkan pada nenek, maka anak akan cenderung
manja dan sulit diatur karena nenek terbiasa menyediakan berbagai hal yang diminta anak
agar tidak rewel. Orang tua juga dapat memilih layanan baby sitter yang berpengalaman
tetapi cenderung mahal dan biasanya juga tidak memiliki program stimulasi pendidikan yang
memadai karena sifatnya hanya pada pengasuhan

Selain itu peningkatan jumlah penyandang anak berkebutuhan khusus dari berbagai kondisi
di seluruh Indonesia meningkat sangat pesat. Dengan terbatasnya metode deteksi atau
penanganan yang belum memadai dan belum ada metode pembelajaran yang tepat, serta
minimnya informasi yang didapat oleh masyarakat awam menjadikan mereka tidak
mengetahui bagaimana ciri-ciri atau tanda dan gejala pada anak berkebutuhan khusus
sehingga tidak memperhatikan proses tumbuh kembang keturunannya dengan baik.

menghadirkan day care (tempat penitipan anak) sekaligus Terapi Anak berkebutuhan Khusus
pertama, sebagai alternatif tempat untuk menstimulasi berbagai perkembangan yang ada pada
diri anak mulai aspek fisik, psikis hingga pembentukan karakter. Tumbuh kembang anak bisa
terpantau dengan baik karena adanya program stimulasi yang terencana sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pengasuhan dan perawatan.

Kedua, sebagai alternatif tempat untuk memastikan anak berkebutuhan khusus mendapatkan
kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan selayaknya anak normal. Karena
pendidikan sesuai bagi mereka yaitu melalui sekolah luar biasa, pendidikan inklusif, serta
pendidikan layanan khusus. Program ini dalam rangka meningkatkan angka partisipasi
sekolah bagi anak berkebutuhan khusus.
TUJUAN, VISI dan MISI

a. Tujuan

Menjadikan Tempat Penitipan Anak dan Tempat Terapi yang mampu memberikan

pelayanan secara tepat guna, inovatif dan efesian dengan didukung sumber daya

yang profesional

b. Visi

Menjadi Tempat Penitipan Anak dan terapi yang prima dan menjadi kepercayaan

masyarakat secara berkualitas dan professional dengan pendekatan kekeluargaan.

c. Misi

• Tempat Penitipan Anak yang mampu memberikan pelayanan profesional


• Terpenuhinya pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus, seperti: pendidikan
formal, pendidikan kemandirian, dan latihan berupa terapi.
• Membantu anak berkebutuhan khusus agar memperoleh pendidikan layanan
khusus sesuai dengan kekhususannya masing-masing.
• Membatu orangtua untuk mengembangkan kemampuan ADL (Activity Daily
Living) anak
• Mengurangi ketergantungan anak dengan orangtua
I. Profil Usaha

Nama : ………………………….

Alamat : BTP

Bidang Usaha : Tempat Penitipan Anak dan Terapi Tumbuh Kembang Anak

Produk/ Jasa : Memberikan pelayanan Penitipan Anak dan terapi pada anak

Waktu Pelayanan :

1. Penitipan Anak : Senin – Jum’at pukul 08:00 - 15:00 WIB

2. Okupasi Terapi : Senin – Jum’at pukul 08:00 - 15:00 WIB

3. Konsultasi Dokter : Selasa dan Kamis pukul 08:00 - 12:00 WIB

4. Terapi Wicara : Senin – Jum’at pukul 08:00 - 15:00 WIB

II. Deskripsi Produk Jasa

Tempat Penitipan Anak dan Terapi Anak kebutuhan Khusus adalah

sarana pelayana jasa Pendidikan dan kesehatan yang melayani berbagai

kondisi dengan anak baik normal maupun berkebutuhan khusus, seperti

kondisi autism, ADHD, Cerebral Palsy, Down Syndrome, Gangguan Bicara

dan Pendengaran serta berbagai kondisi lainnya. Klinik ini memberikan

pelayanan seperti Okupasi Terapi dan Terapi Wicara. Okupasi Terapi

adalah profesi kesehatan yang menangani pasien/klien dengan gangguan fisik

dan atau mental yang bersifat sementara atau menetap. Dalam praktiknya

okupasi terapi menggunakan aktifitas terapetik untuk meningkatkan

komponen kinerja okupasional (senso-motorik, persepsi, kognitif, sosial dan


spiritual) dalam area kinerja okupasional (perawatan diri, produktivitas dan

pemanfaatan waktu luang), sehingga pasien/klien mampu meningkatkan

kemandirian fungsional, meningkatkan derajat kesehatan dan dapat

berpartisipasi di masyarakat. Terapi Wicara adalah profesi kesehatan yang

dilakukan oleh terapis wicara dalam memberikan jasa dan praktik kepada

masyarakat dalam membantu masalah yang berhubungan anak dengan

kebutuhan khusus yang mengalami gangguan bicara atau keterlambatan bicara

dan menelan.

III. Target Konsumen

Anak-anak dengan berbagai macam kondisi, yaitu :

1. Normal

2. Autism

3. ADHD

4. Cerebral Palsy

5. Down Syndrome

6. Gangguan Bicara dan Pendengaran

IV. Lokasi Usaha

BTP

V. Sumber Daya Manusia

Tenaga jasa yang tersedia adalah:

1. Okupasi Terapi

2. Terapi Wicara

3. Dokter

4. Psikolog

5. perawat
6. Cleaning Service

VI. Sarana Prasarana

a. Fasilitas

Ruang penitipan 2 Ruang

Ruang Okupasi Terapi 1 Ruang

Ruang Terapi Wicara 1 Ruang

Ruang media terapi 1 Ruang

Kamar mandi / toilet 2 Ruang

Tempat sholat/istirahat 1 Ruang

Pantry 1 Ruang

• Pengeluaran

Biaya tagihan listrik per-bulan Rp 4.000.0000

Gaji 1 pegawai OT per-bulan Rp 4.000.000,-

Gaji pegawai TW per-bulan Rp 4.000.000,-

Gaji dokter dan Psikolog Rp 8.000.000,-

Gaji perawat Rp 2.000.000,-

Gaji tenaga Pendidik 2 Orang Rp 4.000.000,-

Gaji tenaga kebersihan & satpam 2 org Rp 3.000.000,-

Total Rp 29.000.000

Pengeluaran setahun Rp. 348.000.000


• Harga penitipan & jasa terapi

Uang Pangkal : Rp. 5.000.000

Bulanan : Rp. 1.000.000

Per sesi : Okupasi Terapi Rp 250.000,-

Terapi Wicara Rp 200.000,-

Dokter/psikolog Rp 200.000,-

• Perkiraan pemasukan per-bulan

Uang pangkal = 5 juta

Bayar SPP = 1 juta

Biaya Uang Pangkal = Rp. 5.000.000 x 15 siswa = Rp. 75.000.000

Biaya SPP Bulanan = Rp. 1.000.000 x 15 anak = Rp. 15.000.000

*penitipan 15 anak

Biaya Terapi Okupasi = 12 x 250.000 x 10 anak = Rp. 30.000.000

Biaya Terapi wicara = 12 x 200.000 x 10 anak = Rp. 24.000.000

Dokter = 12 x 200.000 x 10 anak = Rp. 24.000.000

Psikolog = 12 x 200.000 x 10 anak = Rp. 24.000.000

• Keuntungan perbulan

Pemasukan

Uang Pangkal : Rp. 75.000.000

SPP bulanan : Rp. 15.000.000

Terapi Okupasi : Rp. 30.000.000

Terapi Wicara : Rp. 24.000.000

Dokter dan psikolog : Rp. 48.000.000


Pemasukan per bulan : Rp. 117.000.000

Pemasukan Setahun : Rp. 1.479.000.000

• Perkiraan modal Kembali

Total Investasi lahan dan bangunan 1.250.000.0000

Investor lahan dan bangunan : Rp. 500.000.000 (40 %)

Investor I : Rp. 150.000.000 (12 %)

Investor II : Rp. 150.000.000 (12 %)

Investor III : Rp. 150.000.000 (12 %)

Investor IV : Rp. 150.000.000 (12 %)

Investor V : Rp. 75.000.000 (6 %)

Investor IV : Rp. 75.000.000 (6 %)

Total Pemasukan - pengeluaran

Rp. 1.479.000.000 – Rp. 348.000.000 = Rp. 1.131.000.000

Simulasi Pembagian

Investor lahan & bangunan 40 % Rp. 452.400.000/tahun

Investor I 12 % Rp. 135.720.000/tahun

Investor II 12 % Rp. 135.720.000/tahun

Investor III 12 % Rp. 135.720.000/tahun

Investor IV 12 % Rp. 135.720.000/tahun

Investor V 6% Rp. 67.860.000/tahun

Investor VI 6% Rp. 67.860.000/tahun

Total 100 % Rp. 1.131.000.000

Simulasi di atas baru perkiraan minimal, bisa berkurang atau bisa


berlebih dari hitungan kasar

Anda mungkin juga menyukai