Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR

KOMUNIKASI
Defenisi Komunikasi
 Harrold D.Lasswell yang dikutip Cangara, H
(2004), menerangkan tindakan komunikasi adalah
menjawab pertanyaan “ siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui
saluran apa, kepada siapa, dan apa
pengaruhnya”.
 Duldt-Bettey yang dikutip Suryani (2006)
mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses
penyesuaian dan adaptasi yang dinamis antara
dua orang atau lebih dalam sebuah interaksi tatap
muka dan terjadi pertukaran ide, makna, perasaan
dan perhatian.
Proses komunikasi
 Komunikasi dapat efektif apabila
pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim
pesan, pesan ditindaklanjuti dengan
sebuah perbuatan oleh penerima
pesan dan tidak ada hambatan untuk
hal itu (Hardjana, 2003).
Umpan balik Ya, saya mengerti
O… dia mengerti

Decoding

Encoding
KOMUNIKATOR
KOMUNIKATOR PESAN
PESAN SALURAN
SALURAN KOMUNIKAN
KOMUNIKAN

Gangguan
UNSUR KOMUNIKASI

1. Sumber/komunikator
2. Isi pesan
3. Media/saluran
4. Penerima/komunikan
UNSUR - UNSUR DALAM KOMUNIKASI

PEMBICARA PESAN PENERIMA

UNSUR KOMUNIKASI MENURUT DAFID K.BERLO

PESA CHANNE RECEIVE


SOURCE EFEK
N L R

FEEDBACK
 SUMBER
Sumber (yang menyampaikan informasi).
Siapa dia? Seberapa luas/dalam
pengetahuannya tentang informasi yang
disampaikannya?
 Isi pesan (apa yang disampaikan).
Panjang pendeknya, kelengkapannya
perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian,
penerimanya
 Media yang digunakan. Apakah hanya
berbicara? Apakah percakapan
dilakukan secara tatap muka atau melalui
telepon, menggunakan lembar
lipat, buklet, vcd, peraga).
 Penerima (yang diberi informasi).
Bagaimana karakternya? Apa
kepentingannya? (langsung, tidak
langsung).
 Sejalan dengan keterampilan yang termuat
dalam empat unsur ditambah umpan balik
tersebut, diperlukan kemampuan dalam hal-hal
berikut:

1. Cara berbicara,
2. Mendengar
3. Cara mengamati
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan
pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu
komunikasi
FUNGSI KOMUNIKASI
1. FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL. komunikasi itu penting
membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup
untuk memperoleh kebahagian, dan terhindar dari tekanan.
2. FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF. komunikasi ekspresif
dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen
untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) terutama
melalui pesan-pesan nonverbal.
3. FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL. suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun. dalam
acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan
perilaku yang bersifat simbolik. komunikasi ritual juga bisa
ditampilkan secara ekspresif karena adanya kecintaan yang sangat
mendalam. contohnya seseorang yang berziarah ke makam
ayahnya sambil menangis tersedu-sedu karena sangat cintanya
terhadap orang tuanya.
4. FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL. komunikasi
instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakan tindakan serta
untuk menghibur.
TIPE KOMUNIKASI
 Komunikasi dengan
Dirinya (Intrapersonal
Communication)
 Komunikasi Antarpribadi
(Interpersonal
Communication)
 Komunikasi Publik
(Public Communication)
 Komunikasi Massa (Mass
Communication)
BENTUK KOMUNIKASI
 Aggressive
Communication
 Passive
Communication
(Submissive)
 Assertive
Communication
Aggressive communication
komunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain
dan cenderung untuk
merendahkan/mengendalikan/menghukum orang
lain.
ciri-ciri dari jenis komunikasi ini adalah sebagai
berikut
1. ingin kemauan dan pendapatnya diikuti
2. keras dan bermusuhan
3. ingin menang dengan segala cara
4. menyerang secara fisik atau verbal
Passive communication
komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi
agresif dimana orang tersebut cenderung untuk
mengalah dan tidak dapat mempertahankan
kepentingannya sendiri. bahkan hak mereka
cenderung dilanggar namun dibiarkan. mereka
cenderung untuk menolak secara pasif (dengan
mengomel di belakang). ciri-ciri komunikasi pasif
ini adalah sebagai berikut
1. tidak bisa ambil keputusan
2. tidak tau apa yang diinginkan
3. selalu mencari alasan atas tindakan
4. selalu mengedepankan orang lain
Assertive communication
adalah komunikasi yang terbuka, menghargai
diri sendiri dan orang lain . komunikasi asertif
tidak menaruh perhatian hanya pada hasil akhir,
tetapi juga hubungan perasaan antar manusia.
ciri-ciri komunikasi assertive adalah sebagai
berikut
1. terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan
orang lain
2. mendengarkan pendapat orang lain dan
memahami
3. menyatakan pendapat pribadi tanpa
mengorbankan perasaan orang lain
4. mencari solusi bersama dan keputusan
5. menghargai diri sendiri dan orang lain,
mengatasi konflik
6. menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi
hati-hati
7. mempertahankan hak diri
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Jenis komunikasi yang
disampaikan oleh Widjaja (2000),
Komunikasi dibagi menjadi 5
bagian, yakni:
a) Komunikasi tertulis
b) Komunikasi verbal
c) Komunikasi non verbal
d) Komunikasi satu arah
e) Komunikasi dua arah
HAMBATAN DALAM PROSES
KOMUNIKASI
1. Kurangnya penggunaan sumber komunikasi yang tepat.
2. Kurang pencernaan dalam berkomunikasi.
3. Penampilan, sikap, dan kecakapan yang kurang tepat
selama berkomunikasi.
4. Kurang pengetahuan.
5. Perbedaan harapan.
6. Kondisi fisik dan mental yang kurang baik.
7. Pesan yang kurang jelas.
8. Prasangka yang buruk.
9. Transmisi/media yang kurang baik.
Gaya Komunikasi Antara
Perawat dengan Pasien
1.Mendengar (listening), dengan mendengar perawat
mengetahui perasaan klien, memberi kesempatan lebih
banyak kepada klien untuk berbicara.
2.Pertanyaan terbuka, teknik ini memberi kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaannya sesuai kehendak klien
tanpa membatasi.
3.Mengulang, mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien, fungsinya untuk menguatkan ungkapan klien dan
memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien.
4.Klarifikasi, dilakukan jika perawat ragu, tidak jelas dengan
informasi yang diberikan klien.
5.Refleksi, merupakan reaksi perawat dengan klien selama
berlangsungnya komunikasi.
6.Memfokuskan, membantu klien bicara pada topik yang
dipilih dan yang penting serta menjaga pembicaraan tetap
menuju tujuan yaitu lebih sepesifik, lebih jelas dan berfokus
pada realitas.
7.Membagi persepsi, meminta pendapat klien tentang hal
yang perawat rasakan dan pikirkan.
8.Identifikasi tema, mengidentifikasi latar belakang masalah
yang dialami klien yang muncul selama percakapan.
9.Diam, cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan .
10.Informing, teknik ini bertujuan untuk memberi informasi
dan fakta untuk pendidikan kesehatan bagi klien.
11.Saran, memberi alternatif ide untuk pemecahan
masalah.

Anda mungkin juga menyukai