Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT TIPE C DAN D

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 6


1. GUNAWAN
2. DWI HARTANTO
3. SAIFUDIN
4. AHMAD SYAFANDI
5. AHMAD NURSAHID
6. EKO WAHYUDI
7. MUNIA
8. NIKMATUL KHOERIYAH
9. TRI SUJARWATI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas pada mata kuliah
kebijakan pelayanan kesehatan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit Tipe C Dan D bagi penulis
dan pembaca.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga penulis dapat menyelesaiakan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk wawasan yang lebih tentang “
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Tipe C dan D”. Meskipun dalam penulisannya masih terdapat
kekurangan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kekhilafan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan untuk menambah kebaikan
dari makalah ini.

Pringsewu, Desember 2020

Penulis

Kelompok VI
DAFTAR ISI

Halaman
Judul........................................................................................................................................

Kata Pengantar........................................................................................................................

Daftar Isi.................................................................................................................................

BAB I .....................................................................................................................................

PENDAHULUAN..................................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................

1.3 Tujuan................................................................................................................................

1.4 Manfaat..............................................................................................................................

BAB II ......................................................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................................

2.1 Pengertian Rumah Sakit Tipe C Dan D................................................................................

2.2 Tugas Rumah Sakit Tipe C Dan D.......................................................................................

2.2 Fungsi Rumah Sakit Tipe C Dan D.....................................................................................

BAB III......................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputipromotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tujuan rumah sakit adalah meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil dengan menggutamakan penyembuhan dan pemulihan. Upaya
pelayanan ini dilakukan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan
serta pelaksanaan upaya rujukan.
Tugas rumah sakit adalah untuk melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
rujukan. Adapun fungsi dari rumah sakit adalah sebagai tempat untuk menyelenggarakan
pelayanan medic, pelayanan penunjang medic dan non medic, pelayanan dan asuhan
keperawatan, dan pelayanan rujukan. Selain itu juga berfungsi sebagai tempat pendidikan
dan pelatihan, sebagai tempat untuk pengembangan dan penelitian, dan sebagai
administrasi umum dan keuangan.
Ada berbagai macam tipe rumah sakit. Diantaranya adalah rumah sakit tipe C dan
rumah sakit tipe D. Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit umum yang
melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik paling sedikit empat spesialis dasar yaitu
Penyakit Dalam, Penyakit Bedah. Penyakit Kebidanan/Kandungan dan Kesehatan Anak.
Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada
spesialis penunjang medik. Minimal Spesialis Penyakit Dalam, dan salah satu dari
spesialis obstetri-ginekologi atau spesialis anak.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah rumah sakit tipe C dan D
2. Tugas rumah sakit tipe C dan D
3. Fungsi rumah sakit tipe C dan D

C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kebijakan
Pelayanan Kesehatan, dan agar pembaca tahu tentang tugas dan fungsi rumah sakit tipe C
dan D.

D. Manfaat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan menambah pengetahuan dan
wawasan tentang tugas dan fungsi rumah sakit tipe C dan D.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Rumah Sakit Tipe C dan D


I. Rumah Sakit Tipe C
Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit umum yang melaksanakan
pelayanan kesehatan spesialistik paling sedikit empat spesialis dasar yaitu Penyakit Dalam,
Penyakit Bedah. Penyakit Kebidanan/Kandungan dan Kesehatan Anak.
Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis disediakan
yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta
pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah Sakit kelas C ini adalah rumah sakit yang
didirikan di Kota atau kabupaten-kabupaten sebagai faskes tingkat 2 yang menampung
rujukan dari faskes tingkat 1 ( Puskesmas/poliklinik atau dokter pribadi ).

A. Kriteria Rumah Sakit tipe C


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 56 tahun 2014 tentang Pelayanan
yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas C paling sedikit meliputi:
(1) Pelayanan medik
Pelayanan medik paling sedikit terdiri dari:
a. Pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat, harus diselenggarakan 24 (dua puluh empat)
jam sehari secara terus menerus.
b. Pelayanan medik umum
Pelayanan medik umum, meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi
mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
c. Pelayanan medik spesialis dasar
Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
d. Pelayanan medik spesialis penunjang
Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi pelayanan anestesiologi,
radiologi, dan patologi klinik.
e. Pelayanan medik spesialis lain
f. Pelayanan medik subspesialis
g. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, paling sedikit berjumlah 1
(satu) pelayanan.
(2) Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b
meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
(3) Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 huruf c meliputi asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
(4) Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf d
meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan
umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.
(5) Pelayanan penunjang non klinik
Pelayanan penunjang nonklinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf e meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan
pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem
informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan
kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.
(6) Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:
a. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah;
b. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta;
c. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
d. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah;
e. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta;
f. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
g. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah;
h. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta;
i. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
B. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas C terdiri atas:
a. Tenaga medis
Tenaga medis paling sedikit terdiri atas:
• 9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
• 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
• 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis dasar;
• 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis penunjang; dan
• 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis gigi mulut.
b. Tenaga kefarmasian
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
• 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi
Rumah Sakit;
• 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh
paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis kefarmasian;
• 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh
paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
• 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan,
distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan
dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit.
c. Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (1) huruf c dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat
untuk 3 (tiga) tempat tidur.
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
d. Tenaga kesehatan lain
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain dan tenaga nonkesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf d dan huruf e
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
e. Tenaga non kesehatan
C. Peralatan Rumah Sakit
1. Peralatan Rumah Sakit Umum kelas C harus memenuhi standar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri
dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan,
rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi,
laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi medik, farmasi,
instalasi gizi, dan kamar jenazah.
3. Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

II. Rumah Sakit Tipe D


Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada spesialis penunjang
medik. Minimal Spesialis Penyakit Dalam, dan salah satu dari spesialis obstetri-ginekologi
atau spesialis anak.

A. Kriteria Rumah Sakit tipe antara lain :


1. Pelayanan Medik
• Pelayanan gawat darurat
Harus diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari secara terus menerus.
• Pelayanan medik umum
Meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan
keluarga berencana
• Pelayanan medik spesialis dasar
Paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) pelayanan medik spesialis dasar yang
meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan/atau obstetri dan
ginekologi.
• Pelayanan medik spesialis penunjang.
Meliputi pelayanan radiologi dan laboratorium
2. Pelayanan Kefarmasian
Meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai,
dan pelayanan farmasi klinik.
3. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Meliputi asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan
4. Pelayanan Penunjang Klinik
Meliputi pelayanan darah, perawatan high care unit untuk semua golongan umur dan
jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medic
5. Pelayanan Penunjang Non klinik
Meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas,
pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi,
pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik,
dan pengelolaan air bersih.
6. Pelayanan Rawat Inap
• Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen)
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah.
• Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh persen)
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
• Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik
swasta.

B. Sumber daya manusia (SDM)


Sumber daya manusia di rumah sakit umum kelas /Tipe D terdiri atas :
a) Tenaga Medis
• 4 (empat) dokter umum untuk pelayanan medik dasar
• 1 (satu) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
• 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar.

b) Tenaga Kefarmasian
• 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit.
• 1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu oleh
paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian.
• 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan
produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah
Sakit.
c) Tenaga Keperawatan
Dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur,
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan
pelayanan rumah sakit.

d) Tenaga Kesehatan lain


Disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

e) Tenaga Non kesehatan


Disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

C. Peralatan Rumah Sakit Umum kelas /Tipe D


Harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yaitu paling sedikit terdiri dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan,
rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi, laboratorium klinik,
pelayanan
3.2 Tugas Rumah Sakit Tipe C dan D
Rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan keadaan cacat
badan dan jiwa yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan (promotif)
dan pencegahan (preventif) serta pelaksanaan upaya rujukan.
Menurut pasal 4 UU No. 14 tahun 2019, rumah sakit mempunyai tugass memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Tugas Rumah Sakit adalah:


• Pelayanan kesehatan professional yang disediakan oleh dokter, perawat dan
tenaga ahli kesehatan lainnya.
• Pelayanan medis dan penunjang medis lainnya.
• Pelayanan medis tambahan dan penunjang medis tambahan.
• Pelayanan kedokteran kehakiman
• Pelayanan medis khusus.
• Pelayanan rujukan kesehatan.
• Pelayanan kedokteran gigi.
• Pelayanan kedokteran social.
• Pelayanan penyuluhan kesehatan.
• Pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi).
• Pelayanan rawat inap.
• Pelayanan administrasi.
• Pendidikan para medis.
• Pendidikan tenaga medis umum.
• Bantuan pendidikan tenaga medis spesialis.
• Penelitian dan pengembangan kesehatan.
• Bantuan kegiatan penyelidikan epidemiologi.
3.3 Fungsi Rumah Sakit Tipe C dan D
Menurut Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi Rumah Sakit
adalah:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai kebutuhan
medis.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Pemyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta pengaplikasian teknologi dalam
bidang kesehatan dalam memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Menurut Permenkes RI No. 159b/MenKes/Per/1998 (Wiyono, 1997), fungsi Rumah


Sakit adalah:
1. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medic, penunjang medic,
rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2. Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medic dan paramedic
3. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.
BAB III

3.1 Kesimpulan

Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis disediakan
yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta
pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah Sakit kelas C ini adalah rumah sakit yang
didirikan di Kota atau kabupaten-kabupaten sebagai faskes tingkat 2 yang menampung
rujukan dari faskes tingkat 1 ( Puskesmas/poliklinik atau dokter pribadi ).
Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada spesialis penunjang
medik. Minimal Spesialis Penyakit Dalam, dan salah satu dari spesialis obstetri-ginekologi
atau spesialis anak.

3.2 Saran

Adapun saran agar makalah ini bermannfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan
mengenai tipe rumah sakit C dan D. Makalah ini masih terdapat kekerangan dalam
penulisanny, maka penyusun mengharapkan saran-saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi
Dan Perizinan Rumah Sakit

Febri Endra Budi Setyawan, Manajemen Rumah Sakit, Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta Bina Rupa Aksara

Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua. Jakarta. Balai Pustaka

DepKes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta

Djojodibroto, Darmanto R. 1997. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Jakarta: Hipokrates

Mulyadi., 2009, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai