Anda di halaman 1dari 5

UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

VIOLA L LITA YOVA


NIM : 2020206203225P

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


FAKULTAS KESEHATAN
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tahun Akademik 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DENGAN KLIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Proses Keperawatan

1. DeskripsiPasien

Ny. Vina umur 28 tahun masuk ke rumah sakit jiwa tanggal 01 Desember
2021. Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian di tinggal
oleh pacar nya. Tanggal 4 Desember 2021 perawat melakukan pengkajian
dan melakukan intervensi hari pertama. Dari hasil pengkajian didapat klien
mengatakan tubuhnya gatal dan bau, belum mandi, dan terlihat kotor.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: Kebersihan diri

3. Tujuan Keperawatan pada Klien


a. Pasien mampu mandi secara mandiri
b. Pasien mampu membersihkan rambut/keramas secara mandiri
c. Pasien mampu gosok gigi secara mandiri
d. Pasien mampu memotong kuku secara mandiri

4. Rencana Tindakan Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri

SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan


melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi

a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri: mandi


b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri: mandi
c. Menjelaskan alat-alat untuk mandi
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan ganti
pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
e. Melatih pasien mempraktekkan cara mandi.
f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
B. Rencana Komunikasi Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri
1. Fase Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi, Ibu”.
“Saya suster Viola , suster suka dipanggil suster Vio, saya suster yang
bertugas pada pagi ini dari jam 08.00-14.00 WIB. Selama 1 minggu
kedepan suster akan merawat Ibu.”

b. Validasiklien
“Nama Ibu siapa? Biasanya dipanggil siapa, buk?”
“Suster lihat dari tadi Ibu menggaruk badannya. Kenapa, buk?” “Ibu,
apa tadi pagi ibu sudah mandi?”
“Kenapa, Ibu belum mandi?”

c. KontrakKerja
“Kalau begitu buk, bagaimana kalau kita bicara tentang perawatan
kebersihan diri, kira-kira waktunya 20 menit, tempatnya disini saja.
Gimana buk?”

2. Fase Kerja:
SP 1 : Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan
melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi

a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri

“Ibu berapa kali biasanya mandi?”


“Kenapa jadi seperti itu, bu?”

b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.

“Kalau begitu kita sekarang bicara tentang pentingnya mandi. Coba


Ibu pikirkan, kalau Ibu mandi, apa yang Ibu rasakan?”
“Nah, sekarang suster akan menyebutkan gunanya jika Ibu mandi.
Pertama, Ibu bersih. Kalau, yang kedua apa Ibu?”
“Coba, Ibu ingat-ingat dulu”
“Iya Ibu benar, lalu apa lagi buk?”
“Iya, Ibu bagus sekali. Terus, kalau kita tidak mandi apa akibatnya?”
“Iya, Ibu bagus sekali”

c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

“Baiklah Ibu, Sekarang coba Ibu sebutkan dulu alat-alat yang biasanya
digunakan bapak untuk mandi”
“Suster sebutkan dulu ya buk.. pertama sabun.. lalu apa lagi buk?”
“Benar buk, lalu apa lagi buk?”
“Benar sekali ibu”

d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan


ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku dan melatih
pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
“Nah ibu sudah tahu kan alat-alat untuk mandi. Sekarang suster akan
menjelaskan cara-cara mandi, sikat gigi, cuci rambut, dan potong
kuku,”

“Kita mulai dengan mandi ya buk, pertama kita guyur seluruh tubuh,
ambil sabun, tuangkan sabun ke telapaklalu gosok-gosok. Kemudian
usapkan keseluruh tubuh.”

“Sekarang pakai shampoo buk,pertama tuangkan sedikit shampoo di


telapak tangan, lalu gosok-gosok, lalu gosokkan di kepala”
“Terakhir kita guyur seluruh badan sampai shampoo dan sabunnya
hilang, ya buk.”

“Kemudian pakai handuk. Selanjutnya gosok gigi.”


“Pertama beri pasta gigi di atas sikat gigi, beri sedikit air lalu
digosokkan ke mulut dan gigi, setelah itu kumur-kumur dan buang
airnya.”

“Kalau sudah ganti baju dulu, terus kita lanjutkan dengan memotong
kuku”

“Kalau ibu melakukan kegiatan ini nanti badannya tidak gatal sama
bau lagi, buk. Tiap hari ibu jadi wangi, buk.”
“Sekarang suster praktekkan dulu, bu Vina lihat ya.”
e. Melatih pasien mempraktekkan caramenjaga kebersihan diri

“Nah sekarang kita praktekkan di kamar mandi ya bu”

f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.

“Ibu Vinatadi kita sudah selesai mempraktekkan cara menjaga


kebersihan diri, nanti Ibu mau latihan mandinya jam berapa?”
“Kalau sikat gigi?potong kukunya?”
“Baik, bukVina suster masukkan ke jadwal ya”

3. Fase Terminasi Sementara

a. Evaluasi Subjektif
“Nah, Ibu bagaimana perasaanya setelah mandi?”

b. Evaluasi Objektif
Ibu masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”

c. Tindak Lanjut
“IbuVina, tadikan sudah dibuat jadwal kapan pak ibu mau
melakukannya, besok suster cek yasudah dilakukan apa belum. Kalau
ibu sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan, nanti dijadwal suster
tulis M ya, kalau masih perlu diingatkan nanti suster tulis B ya.”

d. Kontrak Yang Akan Datang


“Kalau begitu buk, Saya akan kembali ke ruang perawat, besok saya
akan menemui ibu lagi jam 09.00 pagi untuk latihan berdandan,
tempatnya di ruangan ini saja. Bagaimana, buk?”

Anda mungkin juga menyukai