Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT

“UMI BAROKAH”
Jl. Prof. DR. Soeharso No. 6 Tegalrejo, Boyolali
Telp. & Fax (0276) 321452, E-amail : rsumibarokah09@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMI BAROKAH BOYOLALI


NOMOR : 036/ SK/ RSUB/ V/ 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMI BAROKAH


NOMOR 003/ SK/ RSUB/ V/ 2014 TENTANG PEMBERLAKUAN PERATURAN
INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAF BYLAWS)
RUMAH SAKIT UMI BAROKAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMI BAROKAH

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola klinis yang baik
(clinical governance) perlu adanya Peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff By Laws) untuk mengatur penyelenggaraan profesi
medis dan mekanisme kerja Komite Medik Rumah Sakit Umi
Barokah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Peraturan Internal
Staf Medis (Medical Staff By Laws) Rumah Sakit Umi Barokah.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007
tentang Ijin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 56 Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMI BAROKAH


TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMI BAROKAH NOMOR 003/ SK/ RSUB/ V/
2014 TENTANG PEMBERLAKUAN PERATURAN INTERNAL
STAF MEDIS (MEDICAL STAF BYLAWS) RUMAH SAKIT UMI
BAROKAH

KESATU : Perubahan Atas Keputusan Direktur Rumah Sakit Umi Barokah


Nomor 003/ SK/ RSUB/ V/ 2014 Tentang Pemberlakuan Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) Rumah Sakit Umi
Barokah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan
ini.

KEDUA : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Boyolali
Pada tanggal : 7 Mei 2018

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMI BAROKAH

dr. Dwi Rakhmawati, Sp.KK


RUMAH SAKIT
“UMI BAROKAH”
Jl. Prof. DR. Soeharso No. 6 Tegalrejo, Boyolali
Telp. & Fax (0276) 321452, E-amail : rsumibarokah09@gmail.com

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS


(MEDICAL STAFF BY LAWS)

Rumah Sakit Umi Barokah adalah Rumah Sakit Umum Swasta Tipe D yang
terletak di Kabupaten Boyolali. Rumah Sakit Umi Barokah memiliki unggulan
pelayanan di bidang Pelayanan Kesehatan Spesialistik Ibu dan Anak yang
didukung oleh layanan spesialistik lain: anestesi, bedah, penyakit dalam, kulit dan
kelamin, THT, syaraf, radiologi, urologi, orthopaedi, dan gigi mulut.
Peraturan internal staf medis (medical staff by laws) di Rumah Sakit Umi
Barokah Boyolali mengatur struktur tata kelola, tugas, fungsi, hak dan kewajiban
staf medis, serta hal-hal lain terkait pelaksanaan pelayanan medis. Peraturan ini
ditunjukan untuk menjaga konsistensi mutu pelayanan di RS Umi Barokah dan
keselamatan pasien, serta untuk menjaga hubungan yang harmonis sinergis antara
dokter - rumah sakit - pasien. Serta sebagai upaya tercapainya Visi dan Misi RS
UMI BAROKAH yaitu:
• Visi : Sebuah rumah sakit yang di cintai masyarakat.
• Misi :
1. Memberikan pelayanan paripurna yang terjangkau masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme petugas untuk mendukung
terwujudnya pelayanan yang paripurna.
3. Menyediakan sarana prasarana untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna.
Staf medis adalah dokter profesional yang memiliki surat tanda registrasi,
surat kompetensi dari kolegium di bidangnya, dan mendapatkan legitimasi
kewenangan klinis dari RS Umi Barokah beserta penerbitan Surat Ijin Praktek
(SIP).
Dokter memiliki kebebasan profesi dalam mengambil setiap keputusan klinis
pada pasien. Dalam melakukan pemeriksaan dan prosedur penegakan diagnosis,
memutuskan tindakan medis baik operatif maupun non operatif, pemberian obat –
obatan, edukasi dan konseling kepada pasien harus dilakukan atas kebebasan atau
kemandiriannya sendiri dan tidak boleh atas pengaruh atau tekanan pihak lain. Hal
tersebut tetap terikat dengan kode etik, standar profesi, standar kompetensi.
Pengorganisasian dokter kelompok staff medis adalah berdasarkan
spesialisasinya. Pengorganisasian staf medis tersebut berlandaskan pada ketentuan
yang tercantum dalam Pasal 29 ayat 1 huruf r Undang - Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
722/Menkes/SK/VII/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital By Laws) bahwa setiap rumah sakit berkewajiban menyusun dan
melaksanakan peraturan internal rumah sakit.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan internal ini akan diatur melalui
Surat Keputusan Direktur RS Umi Barokah, maupun surat tertulis resmi lainnya.

BAB I
KETENTUAN UMUM

PENGERTIAN
1. Staf Medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis
yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu di unit pelayanan rumah sakit.
2. Unit pelayanan adalah rawat jalan, rawat inap, gawat darurat / rawat darurat,
rawat intensif, kamar operasi,kamar bersalin, radiologi, laboratorium,
rehabilitasi medis.
3. Pelayanan medis bersifat pelayanan spesialis luas: penyakit dalam, obstetri dan
ginekologi, bedah dan anak, beserta: kulit dan kelamin, syaraf, telinga hidung
tenggorokan, orthopaedi, urologi, radiologi, orthodontia.
4. Pelayanan subspesialistik/ konsultan: mengikuti kebutuhan dan ketersediaan
dengan tidak menghilangkan kewenangan kompetensi spesialistik yang juga
dimiliki oleh staf medis yang sama sebelum memiliki kompetensi
subspesialistik.
5. Pelayanan medis umum: dokter, dokter gigi.
6. Pelayanan medis spesialis di atas dapat ditambah berdasarkan kebutuhan.
7. Unit kerja adalah tempat staf medis menjalankan profesinya.
8. Kelompok staf medis (KSM) adalah gabungan dua atau lebih staf medis
berdasar spesialisasinya. Dimungkinkan membentuk kelompok staf medis
bukan berdasar jenis spesifik spesialisasinya namun digabung dalam wadah
khusus yakni bedah atau non bedah bila hanya ada satu staf medis dalam
bidang spesialisnya.
9. Komite medis (Komed) adalah wadah profesional medis dalam melakukan
evaluasi dan kontrol mutu dan kinerja pelayanan medis. Serta berfungsi dalam
kredensial-rekredensial, evaluasi etik dan disiplin kerja, yang anggotanya
berasal dari kepala kelompok staf medis dan atau yang mewakili.

BAB II
NAMA, TUJUAN, TANGGUNG JAWAB

NAMA
1. NAMA : RUMAH SAKIT UMI BAROKAH
2. LOKASI : Jln Prof. Dr. Soeharso, No.6, Tegalrejo, Boyolali
3. TELEPON : (0276) 321452
4. TIPE :D

TUJUAN
Peraturan Internal Staf Medis (Medical staff by laws) mempunyai tujuan
sebagai berikut :
Tujuan Umum :
Sebagai pedoman bagi rumah sakit dalam melakukan penjaminan keselamatan
pasien dan mutu pelayanan medis dan di Rumah Sakit UMI BAROKAH
Tujuan Khusus :
1. Tercapainya Visi dan Misi Rumah Sakit UMI BAROKAH, yaitu:
• Visi : Sebuah rumah sakit yang di cintai masyarakat.
• Misi :
1. Memberikan pelayanan paripurna yang terjangkau masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme petugas untuk mendukung
terwujudnya pelayanan yang paripurna
3. Menyediakan sarana prasarana untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang peripurna
2. Tercapainya kerjasama yang baik antara staf medis di dalam KSM, maupun
antar KSM.
3. Tercapainya kerjasama yang baik antara staf medis dengan paramedis dan
tenaga administratif.
4. Tercapainya kerjasama yang baik antara staf medis dengan manajemen rumah
sakit. Khususnya dalam membangun sistem tata kelola yang baik secara
internal maupun eksternal serta kaitannya dengan tanggung jawab terhadap
amanah yang telah diberikan oleh pemilik RS UMI BAROKAH.
5. Tercapainya optimalisasi layanan medis umum, spesialistik, maupun
subspesialistik.
6. Menjadi landasan dalam pengembangan baik teknologi, keilmuan, maupun
layanan di RS UMI BAROKAH.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hal di atas serta melakukan
perbaikan tiap waktu dengan tujuan peningkatan mutu pelayanan medis.
8. Evaluasi kinerja pribadi maupun dalam struktur KSM dan Komed RS UMI
BAROKAH.
9. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, alih teknologi,
penelitian dan pengembangan dalam bidang medis.
10. Mengusulkan rencana kebutuhan staf medis kepada Direktur RS UMI
BAROKAH.
11. Memberikan pertimbangan tentang rencana pemeliharaan/ pengadaan
peralatan dan penggunaan alat kesehatan serta pengembangan pelayanan
medik kepada Direktur RS UMI BAROKAH.
12. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di rumah sakit.
13. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunaan alat
kedokteran di rumah sakit.
14. Melaksanakan pengabdian masyarakat terkait bidang kesehatan.
15. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin kerja, serta mengatur
kewenangan klinis anggota staf medis di RS UMI BAROKAH.
16. Memberikan rekomendasi kepada Direktur tentang kerjasama antara Rumah
Sakit dan institusi lain yang terkait dengan pengembangan rumah sakit dan
layanan kedokteran.

BAB III
PENGANGKATAN STAF MEDIS

1. Pengangkatan staf medis baru dilakukan atas inisiatif usulan dari KSM dan
atau Direktur RS UMI BAROKAH.
2. Dilakukan rapat KSM untuk membuat usulan kepada Direktur RS UMI
BAROKAH.
3. Direktur RS UMI BAROKAH mempelajari usulan tersebut. Usulan yang
sesuai akan ditindak lanjuti dengan pemanggilan terhadap calon staf medis
kepada Direktur, KSM, dan Komite Medik.
4. Kredensial dilakukan setelah disepakati oleh ketiga unsur tersebut dan
memenuhi syarat administratif.
5. Kredensial dilakukan oleh Sub-Komite Kredensial-rekredensial dari Komite
Medik.
6. Rekomendasi Komite Medik kepada Direktur RS UMI BAROKAH atas hasil
kredensial kemudian dikeluarkan untuk menerima atau tidak menerima.
7. Direktur dapat menerima atau tidak menerima Staf Medis tersebut atas
landasan hasil kredensial, atau berdasarkan preferensi pribadi atas persetujuan
pemilik RS UMI BAROKAH.

BAB IV
KATEGORI STAF MEDIS

Kategori staf medis Rumah Sakit UMI BAROKAH terdiri dari :


1. Staf medis spesialistik bedah
a. Staf medis Obstetri dan Ginekologi.
b. Staf medis Bedah Umum.
c. Staf medis Urologi.
d. Staf medis Orthopaedi dan Traumatologi.
e. Staf medis THT.
f. lain-lain menyesuaiakan kebutuhan.
2. Staf medik spesialistik non-bedah
a. Staf medis Anak
b. Staf medis Penyakit Dalam
c. Staf medis Kulit dan Kelamin
d. Staf medis Syaraf
e. Staf medis Radiologi
f. lain-lain menyesuaiakan kebutuhan
3. Staf medis umum, meliputi dokter umum dan dokter gigi.

• KSM dibentuk oleh minimal 2 staf medis yang sama bidang spesialisasinya,
bila hanya ada satu maka dimasukkan dalam KSM sesuai kategori.
• Kepala KSM dapat merangkap sebagai sekretaris maupun anggota.
• Staf Medis yang memiliki kualifikasi sub-spesialis/ konsultan dapat
mengerjakan bidang sub-spesialisasinya berdasar ketersediaan sarana dan
prasarana tanpa menghilangkan kewenangan klinis spesialisasinya dan tetap
masuk dalam KSM sesuai spesialisasinya.
BAB V
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

Kewenangan Klinis
1. Melaksanakan pemeriksaan, penegakan diagnosis, menatalaksana secara
operatif maupun non operatif, menentukan prognosis, menentukan
monotoring serta rehabilitatif.
2. Melaksanakan promosi, prediksi, dan prevensi terhadap problem medis.
3. Melaksanakan edukasi, konseling dan informed consent.
4. Menyusun tim serta pengorganisasian alat dan kerja sarana prasarana yang
mendukung pelaksanaan kinerja klinis.
5. Menyusun standar pelayanan medis serta operasional, clinical pathway
(alur klinis) serta panduan baku lainnya terkait dengan berkoordinasi atau
atas perintah Direktur RS UMI BAROKAH.
6. Melaksanakan kewajiban administratif terhadap rekam medis serta
administrasi lainnya seperti: pengaturan tugas rawat jalan, pengaturan tugas
rawat inap, pengaturan visite, pertemuan klinik, presentasi kasus kematian,
prosedur konsultasi, dan lain lainnya.
7. Kewenangan klinis yang dimiliki seorang staf medis diberikan oleh
Direkstur RS UMI BAROKAH berdasarkan masukan dari Komite Medis
dengan Sub-Komisi Kredensial-Rekredensial serta mempertimbangkan
kompetensi spesialistik maupun subspesialistik yang diberikan oleh
Kolegium masing-masing.

BAB VI
PEMBINAAN

Pembinaan Staf Medis RS Umi Barokah


1. Peningkatan kompetensi
a. Formal
b. Informal
- In house training
- Workshop, seminar, simposium, pelatihan, dll yang ter-rekognisi oleh IDI,
Perkumpulan Seminat di bidang spesialisasi masing-masing, dan ataupun
Kolegium masing-masing. Baik dalam maupun luar negeri.
2. Reward dan punishment
- Reward : Peningkatan kesejahteraan sesuai Peraturan Rumah Sakit maupun
fasilitas pelatihan maupun pendidikan yang diatur secara khusus dalam surat
keputusan maupun peraturan RS UMI BAROKAH lainnya.
- Punishment :
Ringan Teguran secara lisan
Sedang Rapat Komite Medik, melalui rapat Sub-Komisi Etika dan
Disiplin Profesi. Surat Peringatan beserta sangsi yang dicantumkan
Berat Diberhentikan atau mengundurkan diri.

BAB VII
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIS

1. Komite Medik yang diangkat serta diberhentikan oleh Direktur RS UMI


BAROKAH untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun, dengan susunan terdiri dari Ketua,
Wakil ketua, Sekretaris dan anggota
a. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Komite Medik diangkat dan ditetapkan
oleh Direktur RS UMI BAROKAH dan berasal dari staf medis RS UMI
BAROKAH.
b. Pegawai administratif yang membantu tugas administratif adalah karyawan/
karyawati RS UMI BAROKAH yang bertanggung jawab terhadap staf medis
yang mendelegasikan pekerjaan administratif kepadanya, dan tidak termasuk
dalam struktur resmi Komite Medik.
2. Staf Medis
a. Seluruh dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter sub-spesialis/
konsultan yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP) di RS UMI BAROKAH dan
mendapatkan kewenangan klinis masing-masing yang ditetapkan oleh Direktur
RS UMI BAROKAH.
b. Kelompok Staf Medis KSM dibentuk oleh minimal 2 staf medis yang sama
bidang spesialisasinya, bila hanya ada satu maka dimasukkan dalam KSM
sesuai kategori.
c. Kepala KSM dapat merangkap sebagai sekretaris maupun anggota.
d. Staf Medis yang memiliki kualifikasi sub-spesialis/ konsultan dapat
mengerjakan bidang sub-spesialisasinya berdasar ketersediaan sarana dan
prasarana tanpa menghilangkan kewenangan klinis spesialisasinya dan tetap
masuk dalam KSM sesuai spesialisasinya.
e. Dalam hal hanya ada satu dokter dalam KSM, maka yang bersangkutan
bergabung dengan KSM kategorikal bedah, non-bedah, umum.
3. Penugasan staf medis oleh Direktur RS UMI BAROKAH dilengkapi dengan
perjanjian kerja sama.
4. Staf medis RS Umi Barokah diangkat oleh Direktur RS Umi Barokah dan
menjalankan tugas fungsinya hingga SIP berakhir.
5. Staf medis RS Umi Barokah berada di bawah KSM dan bertanggung jawab
kepada Direktur RS UMI BAROKAH dan manajemen terkait.

BAB VIII
RAPAT

1. Rapat KSM dilaksanakan minimal 1 kali dalam 6 bulan atau atas dasar kebutuhan.
2. Rapat Komite Medik dilaksanakan minimal 1 kali dalam 6 bulan atau atas dasar
kebutuhan.
3. Rapat Direksi dan Komite Medik dilaksanakan atas dasar kebutuhan.
4. Rapat/ pertemuan lain atas dasar kebutuhan atas persetujuan atau inisiatif Direktur
RS UMI BAROKAH.

BAB IX
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS

1. Kerahasiaan pasien disesuaikan dengan kode etik kedokteran dan peraturan


perundangan yang berlaku.
2. Pemberitahuan informasi medis menggunakan inform consent, maupun sarana
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB X
PENGAWASAN

1. Pelaksanaan pengawasan terhadap etik dan peningkatan mutu pelayanan


dilaksanakan oleh SPI (Satuan Pengawas Internal) serta Komite Medik yang
diatur melalui peraturan lainnya
2. Tugas SPI
a. Mengawasi pelayanan medis dan penunjang medis
b. Ketatausahaan meliputi kepegawaian, hukum, humas, pemasaran
c. Kendali mutu dan kendali biaya
d. Sarana prasarana dan kerapian

Pemilik RS UMI BAROKAH memiliki prosedur kontrol dan pengawasan


tersendiri terhadap kerja RS secara keseluruhan, kontrol terhadap keuangan serta hal
lain terkait operasional rumah sakit, pengadaan alat, asuransi kesehatan, aspek
medikolegal, dan hal lainnya yang akan diamantkan pada Manajemen RS UMI
BAROKAH, dengan Direktur RS UMI BAROKAH sebagai Penanggungjawab Utama.

BAB XI
KETENTUAN DAN PERUBAHAN

1. Perubahan Medical Staff By Laws dilaksanakan apabila ada perubahan peraturan


dan perundangan terkait. Atau sesuai kebutuhan atas inisiatif Direktur RS UMI
BAROKAH dan dengan persetujuan Pemilik RS UMI Barokah.
2. Penyusunan Medical Staff By Laws dilakukan oleh Manajemen RS UMI
BAROKAH atas masukan dari Komite Medik dan KSM, dapat dengan
membentuk tim khusus maupun murni dari unsur manajemen, dengan persetujuan
Pemilik RS UMI BAROKAH.
3. Mekanisme perubahannya adalah
a. Pertemuan tim penyusun.
b. Melakukan legal audit.
c. Penyusunan draft medical staf by laws
d. Pembahasan draft Medical staf by laws
e. Penyempurnaan draft Medical staf by laws
f. Finalisasi Medical staf by laws
g. Pengesahan
h. Sosialisasi
i. Monitoring dan evaluasi
BAB XII
PENUTUP

Peraturan ini dikerjakan oleh seluruh staf medis RS UMI BAROKAH tanpa
kecuali. Hal-hal yang menyangkut teknis dan detail pelaksanaan diatur dalam peraturan
lainnya. Bila ditemukan kekurangan atau kesalahan pada peraturan ini akan dilakukan
perubahan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Boyolali, 7 Mei 2018

Direktur
RS UMI BAROKAH

dr. Dwi Rakhmawati, Sp.KK

Anda mungkin juga menyukai