Anda di halaman 1dari 21

RSIA SELASIH MEDIKA

PANDUAN TATA KELOLA STAFF


TAHUN 2017

RSIA SELASIH MEDIKA


JL. BINTARA RAYA NO. 05 RT 002 RW 005 KEL. BINTARA
KEC. BEKASI BARAT KOTA BEKASI
TELP. ( 021 ) 88850155 / 88850156
FAX. ( 021 ) 8844667

1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA SELASIH MEDIKA

Nomor : 4-07/SK DIR / RSIA - SM /I/2017

TENTANG
PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN
RSIA SELASIH MEDIKA
DIREKTUR RSIA SELASIH MEDIKA
Menimbang : 1. bahwa untuk kelancaran operasional pelayanan rumah sakit yang
didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang professional
dan kompeten di bidangnya, maka diperlukan Kebijakan Direktur yang
mampu mengatur tata kelola pengembangan sumber daya manusia di
rumah sakit secara efektif dan efisien untuk mencapai mutu pelayanan
rumah sakit yang berkualitas sesuai dengan misi RSIA Selasih Medika.
2. bahwa diperlukan suatu panduan Tata Kelola Staff yang baik dengan
mempertimbangkan aspek perencanaan, penatalaksanaan dan
monitoring serta evaluasi tindak lanjut terhadap tata kelola
pengembangan sumber daya manusia untuk semua ketetapan profesi
di lingkungan RSIA Selasih Medika
3. bahwa untuk menetapkan panduan yang dimaksud pada butir a dan
b diatas, perlu diterbitkan surat keputusan Direktur RSIA Selasih
Medika yang mengatur hal tersebut,

Mengingat :
1. Undang-undang RI Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-undang RI Nomor : 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang RI Nomor : 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 56 Tahun 2014 Tentang

a.Klasifikasi Rumah Sakit


5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 81 Tahun 2004 Tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
Keputusan Direktur RSIA Selasih Medika Nomor : 4-06/SK DIR / RSIA -
SM /I/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Kepegawaian RSIA Selasih
Medika

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

2
KESATU : Menetapkan Panduan Tata Kelola Staff RSIA Selasih Medika Tahun 2017
sesuai dengan yang tercantum dalam surat keputusan ini sebagai dasar
pedoman/panduan dalam perencanaan, penatalaksanaan, dan monitoring
serta evaluasi tindak lanjut terhadap tata kelola pengembangan sumber
daya manusia di lingkungan RSIA Selasih Medika
KEDUA : Menetapkan Panduan Tatakelola Staff di RSIA Selasih Medika ini sebagai
implementasi dari acuan kebijakan pelayanan kepegawaian dan sekaligus
petunjuk teknis pelaksanaan tata kelola staff di lingkungan RSIA Selasih
Medika
KETIGA : Hal-hal yang belum tercantum dalam kebijakan diatas akan ditetapkan

dalam tambahan kebijakan (addendum) yang menjadi bagian tidak


terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku untuk jangka waktu 3 tahun sejak

ditandatanganinya surat keputusan ini serta akan diadakan perubahan


seperlunya bilamana dikemudian hari terdapat kekeliruan di dalam
penetapan ini

Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Januari 2017
Direktur RSIA Selasih Medika

drg. Lutfiah, MARS


Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Yayasan Klinik Selasih Medika
2. Kabag Pelayanan RSIA Selasih Medika
3. Arsip

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1
SK DIREKTUR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 5
BAB II KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN ............................................. 5
BAB III PELAYANAN KEPEGAWAIAN ..................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 12

4
Lampiran :
SK Direktur : 4-06/SK DIR / RSIA - SM /I/2017
Perihal : Penetapan Kebijakan Pelayanan Kepegawaian
RSIA Selasih Medika
Tanggal : 01 Januari 2017

PANDUAN TATAKELOLA STAFF


RSIA SELASIH MEDIKA

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan menjalankan tugas dan fungsinya
berdasarkan kebijakan-kebijakan yang telah dituangkan dan disetujui secara bersama sebagai
pedoman manajemen rumah sakit yang disahkan oleh Direktur Rumah Sakit, yang mempunyai
fungsi promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan
rehabilitasi (pemulihan), selain itu rumah sakit juga melaksanakan fungsi sosial kepada
masyarakat.
Mengingat peran dan fungsinya tersebut, dibutuhkan tatakelola sumberdaya manusia
yang efektif dan efisien dalam penetapan pola ketenagaan dan kualifikasi staff dan pendidikan
masing-masing professional tenaga kesehatan yang bekerja dilingkungan organisasi RSIA Selasih
Medika tersebut sehingga akan memberikan kontribusi secara tepat daya dan ekonomis dalam
melaksanakan keseluruhan peran rumah sakit sebagaimana dimaksud diatas.
Tatakelola yang efektif dan efisien dilaksanakan dengan serangkaian proses mulai dari
tahapan seleksi, rekrutmen, kredensialing, pengangkatan staff, evaluasi kinerja dan proses
pengembangan komunikasi efektif serta peningkatan pendidikan dan keterampilan staff yang
kesemuanya ditujukan secara efektif untuk membangun suatu budaya pengembangan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit sehingga diharapkan mampu menghindarkan rumah
sakit dari permasalahan medikolegal dan etik profesi di masa yang akan datang.

5
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari dibuatnya suatu pedoman/panduan tatakelola staff adalah :


1. Memberikan petunjuk teknis atas tatakelola seleksi penerimaan karyawan, kredensialing,
pengangkatan karyawan, orientasi karyawan dan evaluasi karyawan secara
berkesinambungan dalam melaksanakan masing-masing peran dan fungsinya sesuai
standar profesi yang ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melaksanakan fungsi pengawasan atas tatakelola kepegawaian sesuai dengan prosedur
untuk meningkatkan kualitas mutu dan kompetensi pelayanan yang dilaksanakannya sesuai
dengan profesi yang dilaksanakannya.

Tujuan dari penetapan panduan tatakelola staff adalah :


1. Melaksanakan fungsi seleksi, rekrutmen, kredensial, orientasi dan evaluasi kinerja yang
selektif untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan RSIA Selasih
Medika
2. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja, terutama dalam hal pengaturan penilaian
kinerja dan pengembangan karyawan berdasarkan hasil konditee sesuai dengan
pencapaian kinerja karyawan bersangkutan.
3. Melaksanakan perencanaan pengembangan kompetensi karyawan melalui serangkaian
program diklat sesuai prosedur yang terukur dengan standar kompetensi yang ditetapkan
dalam masing-masing profesi.

6
BAB III
KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih Medika diusulkan oleh Direkur RS kepada Yayasan Klinik
Selasih Medika untuk disahkan sebagai visi, misi, dan motto RS serta disosialisasikan serta
dijalankan oleh Direktur sebagai Pengelola dan Karyawan sebagai Pelaksana.
2. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih Medika harus dievaluasi secara berkala minimal 5 tahun
sekali dan bilamana perlu
3. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih medika harus dijabarkan menjadi visi, misi dan tujuan
setiap unit kerja yang ada.
4. Struktur Organisasi RSIA Selasih Medika disusun oleh Direktur yang disetujui oleh Yayasan
Klinik Selasih Medika
5. Semua tugas, petugas, pemimpin maupun struktur organisasi harus bisa dievaluasi
efektivitasnya secara berkala sesuai kebutuhan masing-masing, mengacu kepada
pelaksanaan Hospital ByLaws yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan
persetujuan Yayasan Klinik Selasih Medika.
6. Untuk mengembangkan Organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai RSIA Sealasih
Medika harus menetapkan Rencana Strategik atau Rencana Bisnis jangka waktu
sekurangnya 1 (satu) tahun untuk jangka pendek dan 5 (lima) tahun untuk jangka
panjang.
7. Rencana Strategik harus disusun dengan menyeimbangkan 4 (empat) perspektif yang
menjadi fokus dari pengembangan organisasi, yaitu: pengembangan dan pendidikan
berkelanjutan SDM, Pengembangan Pengelolaan Pelayanan dan Instalasi, Kepuasan
Pelanggan dan Pengembangan serta Kesehatan Finansial.
8. RSIA Selasih Medika bekerjasama dengan semua instansi pemerintah atau organisasi
keagamaan atau organisasi masyarakat dan menjalin kerjasama yang sinergis. Pelayanan
yang diberikan berupa dukungan finansial atau pelayanan tertentu terhadap program dan
kegiatan pemerintah, masyarakat, dan organisasi agama atau masyarakat lainnya sesuai
dengan kesanggupan rumah sakit.

7
9. Dalam melaksanakan program kerja, setiap kepala unit kerja wajib menyelenggarakan
pencatatan dan penyimpanan data kegiatan, membuat evaluasi, melakukan analisis hasil
dan membuat laporan berkala baik secara bulanan, semester maupun tahunan, sebagai
bentuk pertanggung jawaban kepada Direktur.
10. Untuk menjaga agar arah perjalanan organisasi konsisten, terkoordinir dengan baik dan
sinkron dengan program kerja yang telah dicanangkan, setiap jenjang struktural wajib
menyelenggarakan rapat koordinasi secara periodik. Notulen hasil rapat wajib dilaporkan
kepada direktur untuk mendapat persetujuan dan sebagai tindak lanjut.

BAB IV
REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN

1. Penerimaan karyawan baru pada umumnya dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta
menurut rencana anggaran tenaga Rumah Sakit yang telah dibuat sebelum tahun anggaran
Rumah Sakit dimulai.
2. Syarat penerimaan karyawan secara umum adalah :
a. Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun atau setinggi-tingginya 40 tahun bagi yang telah
memiliki pengalaman kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan formasi pekerjaan.
b. Memiliki kesesuaian kompetensi profesi / pendidikan, kecakapan dan keterampilan
teknis kerja yang disyaratkan dalam kebutuhan formasi pekerjaan bersangkutan.
c. Memiliki kelengkapan dokumen portofolio sebagai berikut :
- Surat lamaran kerja
- Fotocopy ijasah dan transkrip nilai
- Fotocopy identitas diri (KTP) dan Pas Foto terbaru
- Fotocopy surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
- Fotocopy surat tanda registrasi tenaga kesehatan (staff klinis dan penunjang)
- Fotocopy bukti pelatihan, seminar, workshop
- Fotocopy surat pengalaman kerja bagi yang sudah bekerja

8
3. Dalam penerimaan karyawan baru, Direktur membentuk Tim Penerimaan Karyawan yang
akan membuat dan melaksanakan syarat diterimanya karyawan baru.
- Staff medis dan keperawatan rumah sakit ditentukan oleh suatu panitia sub kredensialing
komite medik atau komite keperawatan rumah sakit berdasarkan kewenangan klinik yang
telah ditetapkan oleh masing-masing organisasi profesi.
- Staff penunjang rumah sakit akan ditentukan oleh kepada bidang penunjang medik
melalui kerjasama dengan organisasi profesi dan atau melalui mitra bestari tertunjuk oleh
rumah sakit.
4. Pada keadaan tertentu Direktur bisa menerima karyawan baru atas perintah Yayasan Klinik
Selasih Medika dengan tetap mengikuti tahapan untuk menjadi karyawan tetap.
5. Keadaan tertentu tersebut adalah apabila yang bersangkutan adalah anak / kemenakan
kandung
6. Penatalaksanaan rekrutmen karyawan ditetapkan dalam peraturan tersendiri yang
ditetapkan oleh Direktur.

BAB V
PENGANGKATAN KARYAWAN

1. Untuk memantapkan hubungan kerja antara karyawan dan RSIA Selasih Medika selaku
penyedia pekerjaan, maka ditetapkan pengangkatan status kekaryawanan bagi mereka
yang dianggap memenuhi semua syarat seleksi dan
rekrutmen sebagaimana diatur dalam Bab 4 diatas dan terdiri dari jenjang pengangkatan
staff sebagai berikut :
a. Karyawan Training :
Berlaku perjanjian kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan bersifat bukan sebagai
hubungan kerja dan masih merupakan bagian dari seleksi dan penilaian kinerja karyawan di
lapangan (On The Job Trainning (OJT)) serta diberikan kepadanya hak atas penggantian
uang transport dalam 1 (satu) bulan bekerja yang disebut Take Home Payment ( THP ) atau
Take Home Salary ( THS ) Untuk keperluan dan kondisi tertentu rumah sakit dapat

9
mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tarining kerja sesuai dengan penilaian
kinerja calon karyawan bersangkutan.
b. Karyawan Kontrak :
Berlaku perjanjian kerja selama-lamanya 3 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun
dengan status pegawaI kontak yang akan dilaksanakan evaluasi per tahun dan diberika hak
atas gaji bulanan sesuai denga perjanjian kerja yang telah ditetapkan.

c. Karyawan Tetap :
Berlaku perjanjian kerja untuk waktu tidak terbatas sesuai dengan syarat masa kerja
yang ditetapkan yaitu serendah-rendahnya berusia 17 tahun dan setinggi-tingginya 58
tahun untuk jenis tenaga non medis-medis non spesialis dan maksimal 60 tahun untuk
tenaga medis spesialis dengan status pegawai tetap yang yang akan dilaksanakan evaluasi
setiap 2 (dua) tahun dan diberikan kepadanya hak atas upah bulanan setiap bulan sesuai
dengan perjanjian kerja yang telah ditetapkan bersama dan tunjangan yang ditetapkan
oleh rumah sakit
2. Karyawan adalah mereka yang telah diangkat dengan SK Direktur RSIA Selasih
Medika setelah melewati test atau seleksi atau syarat yang telah ditentukan

BAB VI
JAM KERJA DAN HARI KERJA

1. Hari Kerja adalah Senin sampai Sabtu


2. Hari Minggu adalah Hari Libur Resmi Rumah Sakit
3. Hari-hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah juga merupakan hari libur Resmi Rumah
Sakit
4. Jam kerja rumah sakit adalah 24 jam dalam 1 (satu) hari, pada umumnya dibagi dalam 3
shift, yaitu :
a. Shift 1 ( Shift Pagi ) : Jam 07.30 s.d Jam 14.30 WIB
b. Shift 2 ( Shift Siang ) : Jam 14.30 s.d Jam 21.30 WIB
c. Shift 3 ( Shift Malam ) : Jam 21.30 s.d Jam 07.30 WIB

10
5. Pada bagian bagian / unit kerja tertentu, jam kerja bisa menyesuaikan sesuai dengan
kebutuhan
6. Dalam 1 (satu) shift, karyawan mendapatkan hak istirahat selama 30 (tiga puluh) menit
7. Dalam 1 (satu) hari kerja, karyawan Rumah Sakit bekerja dalam 7 (tujuh) jam, dalam (satu)
minggu tidak lebih dari 40 (empat puluh) jam kerja
8. Bila karyawan non struktural yang bekerja lebih dari 7 (tujuh) jam sehari, dan kelebihannya
lebih dari 1 (satu) jam, dapat diperhitungkan sebagai lembur
9. Ketentuan tentang upah lembur akan dibuat tersendiri sesuai dengan peraturan rumah
sakit.

BAB VII
ORIENTASI DAN REORIENTASI KARYAWAN
Setiap pengangkatan karyawan baru wajib dilaksanakan masa orientasi sekurang-
kurangnya 2 hari untuk program rumah sakit dan setinggi-tingginya 14 hari untuk orientasi unit
kerja yang bertujuan memberikan pemahaman dan membuka wawasan mengenai visi misi
rumah sakit, tujuan organisasi, pelayanan rumah sakit serta tugas pokok dan fungsi kerja serta
tatakelola mutu dan keselamatan pasien

BAB VIII
PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL
a) Untuk membantu tugas Direktur dalam melaksanakan fungsi pelayanan, maka Direktur
mengangkat dan atau memberhentikan pejabat struktural di masing-masing formasi
jabatan struktural dalam struktur organisasi rumah sakit dengan masa kerja sekurang-
kurangnya 3 tahun dan dapat diperpanjang kembali melalui suatu ketetapan Direktur
b) Pengangkatan pejabat struktural dilaksanakan melalui suatu mekanisme pemilihan secara
jujur dan obyektif berdasarkan pendidikan dan kualifikasi staff serta beban kerja yang
melibatkan peran dan fungsi unit kerja selaku penyedia pelayanan dan diatur melalui
prosedur yang ditetapkan oleh rumah sakit

11
BAB IX
PENGEMBANGANGAN KARYAWAN
a. Untuk meningkatkan loyalitas karyawan dan penghargaan kompetensi atau masa kerja,
maka setiap karyawan yang memenuhi syarat sebagaimana penilaian rekredensialing dapat
dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi maupun pengakuan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengan formasi yang ditetapkan oleh
rumah sakit melalui suatu surat keputusan direktur.
b. Untuk meningkatkan loyalitas, pengakuan masa kerja dan pengakuan kompetensi
karyawan, rumah sakit melakukan peningkatan pangkat-golongan secara berkala setiap 5
tahun dengan sebelumnya mengadakan serangkaian evaluasi kinerja berdasarkan daftar
penilaian kinerja karyawan (DP-3) yang dikeluarkan oleh Bagian HRD.
c. Untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi keahlian karyawan, secara berkala
rumah sakit mengadakan serangkaian kegiatan program pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan sesuai dengan kesejamanan ilmu dan pendidikan bidang bidang keilmuan
masing-masing unit pelayanan.
d. Ketentuan pelaksanaan diklat adalah sebagai berikut :

1. Pegawai tetap dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;


2. Program seminar atau workshop atau program lainnya dengan masa pelatihan 30 hari
dikenakan ketentuan Masa Kerja Wajib Aktif (MKWA) 5 tahun masa kerja aktif dan tidak
diperkenankan meninggalkan pekerjaannya selama masa MKWA;
3. Program pendidikan berkelanjutan dalam masa pelatihan 30 hari < n < 180 hari maka
berlaku MKWA dengan rumus 2N+1 dimana setiap bulan dihitung 1 tahun dan tidak
diperkenankan meninggalkan pekerjaannya selama masa MKWA;
4. Pelanggaran atas ketentuan pelaksanaan huruf (d) butir (2) s/d (3) diatas dikenakan
sanksi berupa pengembalian seluruh biaya pendidikan sebesar 10 x biaya
pendidikan/pelatihan/workshop/seminar/dan lain-lain yang terafiliasi dengan program
diklat yang telah diinvestasikan rumah sakit sebelumnya.

12
5. Program pendidikan berkelanjutan atas biaya karyawan sendiri dapat dilaksanakan atas
ijin tertulis dari Direktur dengan memperhatikan kepentingan rumah dengan tetap tidak
menggangugu jam kerja di rumah sakit.
6. RSIA Selasih Medika tidak menyediakan lahan praktik klinik untuk pendidikan klinis
kedokteran, keperawatan, kebidanan serta praktik klinis lainnya mengingat fungsi
rumah sakit adalah merupakan rumah sakit non pendidikan.

BAB X
PERATURAN DAN DISIPLIN KERJA
1. Setiap tenaga kesehatan yang ada di RSIA wajib menjunjung tinggi nama baik rumah sakit
dan kode etik profesi sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian di masing-masing unit
pelayanan.
2. Setiap karyawan wajib memiliki 1 (satu) nomor induk kepegawaian (NIK), SK Direktur
tentang Pengangkatan Pegawai, dan Perjanjian Kerja jika diperlukan yang merupakan
representasi data dokumen karyawan yang berisikan : Surat Lamaran, FC Ijasah dan
transkrip, FC Riwayat Hidup, FC KTP dan KK, sertifikasi diklat, dan lain-lain yang diperlukan
rumah sakit, terkecuali karyawan tetap wajib menyerahkan seluruh sertifikasi diklat asli
yang diberangkatkan rumah sakit wajib diberikan kepada rumah sakit.
3. Setiap tenaga kesehatan yang ada di RSIA Selasih Medika wajib Teregistrasi, memiliki izin
praktik, dan izin kerja yang dikeluarkan oleh organisasi profesi dan instansi terkait sesuai
dengan bidang keilmuan dan keahlian di masing-masing unit pelayanan. Pelanggaran atas
ketentuan tersebut diatas adalah sanksi pengunduran diri karyawan bersangkutan dari
RSIA Selasih Medika.
4. Bagi karyawan yang melakukan suatu pelanggaran peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
atau undang undang dari pemerintah akan mendapatkan sanksi sesuai dengan jenis
pelanggarannya
5. Jenis pelanggaran terdiri dari Ringan, Sedang , Berat
a. Pelanggaran Ringan, meliputi :
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 2 (dua) hari efektif.

13
Sering melanggar disiplin, antara lain : sering datang terlambat, sering tidak mengikuti
atau melaksanakan kegiatan kedinasan,dll.
Sering berbuat penyimpangan dari peraturan yang berlaku dan sudah 2 (dua) kali
mendapatkan teguran lisan, namun belum ada perubahan.
b. Pelanggaran Sedang, meliputi :
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 3 (tiga) sampai 5 (lima) hari kerja efektif secara
berturut-turut.
Menghasut sesama teman/rekan kerja untuk berbuat tidak baik terhadap sesama
karyawan lainnya atau terhadap Rumah Sakit.
Memiliki dan atau menghaki barang yang ditemukan di Rumah Sakit yang bukan
untuknya.
Menyalahgunakan jabatan, kesempatan dan sarana kerja, harta milik rumah sakit untuk
kepentingan pribadi
Melakukan pembangkangan terhadap perintah atasan, baik secara lisan maupun tulisan.
Sering berbuat penyimpangan dari peraturan yang berlaku dan sudah 2 (dua) kali
mendapatkan teguran ringan sebagaimana tersebut dalam ayat (1), namun belum ada
perubahan.
c. Pelanggaran Berat, meliputi :
Melakukan tindakan asusila.
Menyimpan dan atau menggunakan secara tidak sah obat-obatan narkotika /
psikotropika dan sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan Rumah Sakit.
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 6 (enam) hari kerja efektif secara berturut-turut.
Melakukan tindakan mencemarkan nama baik Rumah Sakit.
Melakukan perbuatan tidak jujur antara lain : mencuri, berkelahi di lingkup Rumah Sakit
dengan sesama karyawan, pencurian/korupsi, membuat bukti atau pernyataan palsu,
membocorkan dokumen rahasia Rumah Sakit.
Melakukan tindakan kriminal dan sudah mempunyai keputusan hukum tetap.
Sudah mendapat teguran sedang sebagaimana tersebut dalam ayat (2) sebanyak 2 (dua)
kali berturut-turut, namun belum ada perubahan.

14
Merangkap pekerjaan ditempat lain tanpa sepengetahuan Direktur dan seijin Yayasan
Klinik Selasih Medika
Menghina, mengancam serta memfitnah, baik atasan maupun teman kerja.
Dan pelanggaran lain yang dapat dikelompokkan sebagai pelanggaran berat dengan
sepengetahuan dan persetujuan Direktur.
Karyawan yang lalai/ceroboh hingga mengakibatkan kerusakan alat
kerja/aset/inventaris rumah sakit.
Karyawan yang menghilangkan alat kerja/aset/inventaris rumah sakit.
Karyawan yang mengambil barang milik rumah sakit tanpa ijin/mencuri/menggelapkan
barang milik rumah sakit.
6. Sanksi untuk Pelanggaran Ringan berupa
a. Peringatan Lisan.
b. Peringatan Tertulis (SP).
7. Sanksi untuk Pelanggaran Ringan berupa :
Membuat daftar pernyataan tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam jangka waktu
masa SP berlaku.
8. Sanksi untuk Pelanggaran Sedang berupa :
Membuat surat pernyataan tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam jangka waktu
masa SP berlaku
9. Sanksi untuk pelanggaran berat berupa :
a. Pembebasan dari jabatan.
b. Dibebastugaskan sementara dengan syarat/skorsing selama 3 (tiga) bulan tanpa
mendapatkan hak-haknya sebagai karyawan.
c. Pemberhentian dengan hormat bukan atas permintaan sendiri.
d. Pemberhentian tidak dengan hormat.
10. Demosi adalah penurunan dari suatu kedudukan/jabatan/kepangkatan ke
kedudukan/jabatan/kepangkatan yang lebih rendah yang diikuti oleh pengurangan hak dan
kewajiban karyawan bersangkutan dan dilaksanakan sebagai bagian kebijakan Direktur
untuk program mutasi atau rotasi karyawan yang mendapatkan hukuman kedinasan.

15
11. Penilaian kinerja dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun , Penilaian kinerja yang
dimaksud meliputi penilaian kinerja profesi dan kinerja umum kepribadian yang
dilaksanakan sesuai dengan pedoman penilaian kinerja.
12. Mangkir
a. Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan izin pada hari dan jam-jam
kerja dianggap mangkir.
b. Karyawan yang mangkir 3 hari berturut-turut dianggap mengundurkan diri.

BAB XIII
PERATURAN TENTANG CUTI

A. PEMBEBASAN DARI TUGAS KERJA / CUTI TAHUNAN

1. Semua karyawan dengan status pegawai kontrak dan tetap rumah sakit, berhak
menerima atas cuti tahunan selama 12 hari kerja dengan menerima gaji, tunjangan
jabatan dan tunjangan lainnya apabila ada.
2. Cuti tahunan sebaiknya tidak diambil sekaligus pada saat diperlukan, pengecualian dalam
hal ini dapat diberikan sesuai kebutuhan.
3. Pelaksanaan cuti tahunan diatur oleh Rumah Sakit tanpa menggangu tata tertib dalam
pekerjaan di bagian yang bersangkutan dan dengan memperhatikan kepentingan
karyawan.
4. Karyawan yang bermaksud mengambil cuti tahunan terlebih dahulu mengajukan
permohonan sekurang-kurangnya 14 hari sebelumnya.

B. CUTI SAKIT
1. Cuti sakit tanpa surat keterangan dokter hanya diperkenankan untuk 1 (satu) hari dengan
ketentuan bahwa karyawan harus memberitahukan pada Rumah Sakit lewat atasannya
pada hari itu juga.

16
2. Karyawan yang mendapat cuti sakit melebihi dari 1 (satu) hari harus menyerahkan surat
keterangan yang sah dari Rumah Sakit.
3. Apabila penyelesaian menurut ayat 2 tidak dapat diterima oleh karyawan bersangkutan
maka Rumah sakit berhak mengajukan persoalan tersebut kepada tim Penguji Kesehatan

C. CUTI SAKIT PANJANG


1. Cuti sakit panjang adalah cuti sakit yang berlangsung lebih dari 15 hari berturut-turut.
2. Cuti sakit panjang hanya dapat diberikan oleh dokter yang ditunjuk oleh Rumah Sakit.
3. Cuti sakit panjang yang berlangsung terus menerus lebih dari 3 bulan harus disahkan oleh
tim Penguji Kesehatan Rumah Sakit.
4. Setiap karyawan tetap yang mengajukan cuti sakit panjang akan mendapatkan gaji pokok
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 Pasal
93 ayat (3).
5. Penyalahgunaan cuti sakit dianggap sebagai pelanggaran dan Rumah Sakit dapat
membatalkan serta membebankan resiko pelanggaran kepada karyawan yang
bersangkutan.
6. Karyawan dengan status pegawai tetap yang mendapat cuti sakit panjang lebih dari 1
tahun dan belum dapat dipekerjakan kembali, Rumah Sakit akan memutuskan hubungan
kerja dengan memberikan uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak.
7. Karyawan yang menjalankan cuti sakit panjang untuk dapat bekerja kembali harus
menunjukkan surat keterangan dari tim Penguji Kesehatan.

D. CUTI HAMIL
1. Cuti hamil adalah cuti yang diberikan kepada karyawan kontrak dan tetap yang hamil dan
melahirkanyang masa kerjanya lebih dari 1 tahun, apabila yang bersangkutan melahirkan,
maka dapat mengajukan cuti diluar tanggungan.

17
2. Bagi karyawan kontrak dan tetap, cuti hamil diberikan selama-lamanya 1 bulan sebelum
dan 3 bulan sesudah melahirkan dengan upah penuh (kecuali tunjangan jabatan
struktural dan fungsional karena akan diberikan kepada pejabat penggantinya).
3. Jika cuti melahirkan dan bayi meninggal dunia, maka diberikan hak kepadanya cuti 1
(satu) bulan sebelum dan 1 (satu) bulan sesudahnya dengan upah penuh sebagaimana
tersebut dalam ayat (2).
4. Jika karyawan mengalami keguguran maka akan mendapatkan cuti selama 7 (tujuh) hari
kerja dan selanjutnya diperlakukan sebagaimana layaknya kasus pasien pada umumnya.
5. Perpanjangan cuti hamil diajukan kepada Pimpinan Rumah Sakit dengan dilampiri surat
keterangan dokter yang merawat dan hal ini diperlakukan sebagai cuti sakit.
6. Setelah selesai cuti hamil maka karyawan yang bersangkutan harus bekerja kembali,
sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut.
7. Permohonan cuti hamil diajukan kepada Pimpinan Rumah sakit dengan dilampiri
surat keterangan dokter ahli kandungan yang telah ditunjuk.

E. CUTI KHUSUS
1. Cuti khusus adalah ijin khusus yang diberikan kepada karyawan untuk tidak masuk
bekerja karena peristiwa khusus.
2. Cuti khusus diberikan :
a. 3 hari kerja berturut-turut pada waktu pernikahan karyawan itu sendiri.
b. 2 hari kerja berturut-turut pada waktu istri karyawan melahirkan.
c. 2 hari kerja berturut-turut bilamana orang tua, Istri/Suami dan anak kandung
meninggal dunia.
d. 2 hari berturut-turut pada waktu pernikahan anak kandung karyawan.
3. Apabila untuk keperluan tersebut diatas diperlukan waktu yang lebih lama dari jumlah
hari yang tersebut dalam ayat 2 pasal ini, maka selebihnya akan diperhitungkan dengan
hak cuti tahunan.
4. Permohonan cuti khusus harus diajukan secara tertulis oleh karyawan yang bersangkutan
kepada Pimpinan Rumah Sakit.

18
5. Cuti khusus ini tidak mengurangi cuti tahunan maupun gaji/upah.

F. HILANGNYA HAK CUTI TAHUNAN


1. Hak cuti akan hilang apabila :
a. Karyawan yang bersangkutan dalam tahun yang sedang berjalan telah mendapat cuti
sakit panjang lebih dari 30 hari berturut-turut.
b. Karyawan yang bersangkutan dalam tahun yang sedang berjalan telah menjalankan
cuti hamil.

BAB XIV
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Untuk meningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja bagi setiap karyawan,


manajemen memberikan fasilitas kesehatan, seragam kerja, jaminan perlindungan
tenaga kerja, jaminan pensiun atau hari tua dengan mengacu pada ketentuan kebijakan
manajemen rumah sakit.
2. Rumah sakit menyediakan kebutuhan APD (alat pelindung diri) bagi seluruh karyawan
yang memiliki resiko tinggi terhadap paparan infeksi dan resiko kerja sesuai dengan
kebutuhan dan standar kerja yang ditetapkan dalam standar mutu pelayanan rumah
sakit.
3. Rumah sakit menyediakan program pemeriksaan kesehatan sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun sekali untuk seluruh karyawan
4. Rumah sakit memberikan imunisasi/vaksinasi berkala untuk program pencegahan dan
perlindungan dari resiko akibat kerja/beban kerja bagi karyawan yang beresiko terkena
infeksi yaitu : perawat, gizi, CS, IGD, OK, LAB, Loundry.
5. Fasilitas kesehatan diberikan untuk karyawan yang sudah bekerja selama 2 tahun dari
berakhirnya masa training, fasilitas kesehatan dimaksud adalah pengikutsertaan staff
dalam program BPJS Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

19
6. Fasilitas perlindungan kerja dan hari tua, maka setiap karyawan wajib mengikuti
program jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan sesuai perundang-undangan dengan
ketentuan :
- Karyawan tetap bentuk perlindungan yang terdiri atas : Jaminan Kecelakaan Kerja,
Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun.
- Tatalaksana penanggungan premi ditentukan sesuai peraturan kebijakan BPJS
Ketenagakerjaan yang berlaku.

BAB XV
PEMBERHENTIAN KARYAWAN

1. Penetapan pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan melalui serangkaian Kondite


karyawan dengan mempertimbangkan dan atau memperhatikan peraturan karyawan
rumah sakit serta perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku sebagai berikut :
- Konditee karyawan dilakukan melalui serangkaian prosedur, baik peringatan lisan dan
atau peringatan secara tertulis tanpa ditegur terlebih dahulu, dan dilakukan tidak saling
berurutan mengacu kepada berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
bersangkutan;
2. PHK dapat dilakukan jika dianggap kontrak kerja habis dan rumah sakit tidak lagi
memerlukan tenaga karyawan bersangkutan dalam formasi yang ada atau untuk
menyelesaikan pekerjaan yang ada dan oleh karenanya tidak diberikan penggantian atas
pesangon, penghargaan masa kerja atau penggantian hak lainnya;
3. PHK dikarenakan pensiun/purnabhakti, maka karyawan bersangkutan berhak
mendapatkan pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak sebagaimana
diatur dalam peraturan karyawan
4. PHK dikarenakan karyawan bersangkutan mengundurkan diri maka tidak berhak
mendapatkan pesangon, penggantian masa kerja dan hanya mendapatkan penggantian
hak yang terdiri atas uang pisah dan sisa cuti tahunan yang belum diambil yang diatur
dalam ketentuan tersendiri;

20
5. PHK dikarenakan karyawan bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat maka
tidak berhak mendapatkan pesangon, penggantian masa kerja dan hanya mendapatkan
penggantian hak yang terdiri atas uang pisah dan sisa cuti tahunan yang belum diambil
yang diatur dalam ketentuan tersendiri;

BAB XVI
PESANGON, PENGHARGAAN MASA KERJA DAN PENGGANTIAN HAK

Penggantian hak sepenuhnya mengikuti Undang-Undang RI Nomor : 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan dan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan rumah sakit secara rasional
dan proporsional.

BAB XVII
PENUTUP

Pelaksanaan dari tatakelola kepegawaian di lingkungan RSIA Selasih Medika merupakan


rangkaian kegiatan penjelas dari peraturan kekaryawanan RSIA Selasih Medika Tahun 2017 dan
Kebijakan-kebijakan pelayanan kepegawaian yang terkolaborasi sehingga diharapkan akan
memberikan ketersediaan ruang regulasi tatakelola staff untuk mewujudkan pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas di RSIA Selasih Medika sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan oleh manajemen.

Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Januari 2017
Direktur RSIA Selasih Medika

drg. Lutfiah, MARS

21

Anda mungkin juga menyukai