1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA SELASIH MEDIKA
TENTANG
PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN
RSIA SELASIH MEDIKA
DIREKTUR RSIA SELASIH MEDIKA
Menimbang : 1. bahwa untuk kelancaran operasional pelayanan rumah sakit yang
didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang professional
dan kompeten di bidangnya, maka diperlukan Kebijakan Direktur yang
mampu mengatur tata kelola pengembangan sumber daya manusia di
rumah sakit secara efektif dan efisien untuk mencapai mutu pelayanan
rumah sakit yang berkualitas sesuai dengan misi RSIA Selasih Medika.
2. bahwa diperlukan suatu panduan Tata Kelola Staff yang baik dengan
mempertimbangkan aspek perencanaan, penatalaksanaan dan
monitoring serta evaluasi tindak lanjut terhadap tata kelola
pengembangan sumber daya manusia untuk semua ketetapan profesi
di lingkungan RSIA Selasih Medika
3. bahwa untuk menetapkan panduan yang dimaksud pada butir a dan
b diatas, perlu diterbitkan surat keputusan Direktur RSIA Selasih
Medika yang mengatur hal tersebut,
Mengingat :
1. Undang-undang RI Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-undang RI Nomor : 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang RI Nomor : 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 56 Tahun 2014 Tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
2
KESATU : Menetapkan Panduan Tata Kelola Staff RSIA Selasih Medika Tahun 2017
sesuai dengan yang tercantum dalam surat keputusan ini sebagai dasar
pedoman/panduan dalam perencanaan, penatalaksanaan, dan monitoring
serta evaluasi tindak lanjut terhadap tata kelola pengembangan sumber
daya manusia di lingkungan RSIA Selasih Medika
KEDUA : Menetapkan Panduan Tatakelola Staff di RSIA Selasih Medika ini sebagai
implementasi dari acuan kebijakan pelayanan kepegawaian dan sekaligus
petunjuk teknis pelaksanaan tata kelola staff di lingkungan RSIA Selasih
Medika
KETIGA : Hal-hal yang belum tercantum dalam kebijakan diatas akan ditetapkan
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Januari 2017
Direktur RSIA Selasih Medika
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1
SK DIREKTUR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 5
BAB II KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN ............................................. 5
BAB III PELAYANAN KEPEGAWAIAN ..................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 12
4
Lampiran :
SK Direktur : 4-06/SK DIR / RSIA - SM /I/2017
Perihal : Penetapan Kebijakan Pelayanan Kepegawaian
RSIA Selasih Medika
Tanggal : 01 Januari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan menjalankan tugas dan fungsinya
berdasarkan kebijakan-kebijakan yang telah dituangkan dan disetujui secara bersama sebagai
pedoman manajemen rumah sakit yang disahkan oleh Direktur Rumah Sakit, yang mempunyai
fungsi promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan
rehabilitasi (pemulihan), selain itu rumah sakit juga melaksanakan fungsi sosial kepada
masyarakat.
Mengingat peran dan fungsinya tersebut, dibutuhkan tatakelola sumberdaya manusia
yang efektif dan efisien dalam penetapan pola ketenagaan dan kualifikasi staff dan pendidikan
masing-masing professional tenaga kesehatan yang bekerja dilingkungan organisasi RSIA Selasih
Medika tersebut sehingga akan memberikan kontribusi secara tepat daya dan ekonomis dalam
melaksanakan keseluruhan peran rumah sakit sebagaimana dimaksud diatas.
Tatakelola yang efektif dan efisien dilaksanakan dengan serangkaian proses mulai dari
tahapan seleksi, rekrutmen, kredensialing, pengangkatan staff, evaluasi kinerja dan proses
pengembangan komunikasi efektif serta peningkatan pendidikan dan keterampilan staff yang
kesemuanya ditujukan secara efektif untuk membangun suatu budaya pengembangan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit sehingga diharapkan mampu menghindarkan rumah
sakit dari permasalahan medikolegal dan etik profesi di masa yang akan datang.
5
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
6
BAB III
KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN
1. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih Medika diusulkan oleh Direkur RS kepada Yayasan Klinik
Selasih Medika untuk disahkan sebagai visi, misi, dan motto RS serta disosialisasikan serta
dijalankan oleh Direktur sebagai Pengelola dan Karyawan sebagai Pelaksana.
2. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih Medika harus dievaluasi secara berkala minimal 5 tahun
sekali dan bilamana perlu
3. Visi, Misi dan Motto RSIA Selasih medika harus dijabarkan menjadi visi, misi dan tujuan
setiap unit kerja yang ada.
4. Struktur Organisasi RSIA Selasih Medika disusun oleh Direktur yang disetujui oleh Yayasan
Klinik Selasih Medika
5. Semua tugas, petugas, pemimpin maupun struktur organisasi harus bisa dievaluasi
efektivitasnya secara berkala sesuai kebutuhan masing-masing, mengacu kepada
pelaksanaan Hospital ByLaws yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan
persetujuan Yayasan Klinik Selasih Medika.
6. Untuk mengembangkan Organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai RSIA Sealasih
Medika harus menetapkan Rencana Strategik atau Rencana Bisnis jangka waktu
sekurangnya 1 (satu) tahun untuk jangka pendek dan 5 (lima) tahun untuk jangka
panjang.
7. Rencana Strategik harus disusun dengan menyeimbangkan 4 (empat) perspektif yang
menjadi fokus dari pengembangan organisasi, yaitu: pengembangan dan pendidikan
berkelanjutan SDM, Pengembangan Pengelolaan Pelayanan dan Instalasi, Kepuasan
Pelanggan dan Pengembangan serta Kesehatan Finansial.
8. RSIA Selasih Medika bekerjasama dengan semua instansi pemerintah atau organisasi
keagamaan atau organisasi masyarakat dan menjalin kerjasama yang sinergis. Pelayanan
yang diberikan berupa dukungan finansial atau pelayanan tertentu terhadap program dan
kegiatan pemerintah, masyarakat, dan organisasi agama atau masyarakat lainnya sesuai
dengan kesanggupan rumah sakit.
7
9. Dalam melaksanakan program kerja, setiap kepala unit kerja wajib menyelenggarakan
pencatatan dan penyimpanan data kegiatan, membuat evaluasi, melakukan analisis hasil
dan membuat laporan berkala baik secara bulanan, semester maupun tahunan, sebagai
bentuk pertanggung jawaban kepada Direktur.
10. Untuk menjaga agar arah perjalanan organisasi konsisten, terkoordinir dengan baik dan
sinkron dengan program kerja yang telah dicanangkan, setiap jenjang struktural wajib
menyelenggarakan rapat koordinasi secara periodik. Notulen hasil rapat wajib dilaporkan
kepada direktur untuk mendapat persetujuan dan sebagai tindak lanjut.
BAB IV
REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN
1. Penerimaan karyawan baru pada umumnya dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta
menurut rencana anggaran tenaga Rumah Sakit yang telah dibuat sebelum tahun anggaran
Rumah Sakit dimulai.
2. Syarat penerimaan karyawan secara umum adalah :
a. Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun atau setinggi-tingginya 40 tahun bagi yang telah
memiliki pengalaman kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan formasi pekerjaan.
b. Memiliki kesesuaian kompetensi profesi / pendidikan, kecakapan dan keterampilan
teknis kerja yang disyaratkan dalam kebutuhan formasi pekerjaan bersangkutan.
c. Memiliki kelengkapan dokumen portofolio sebagai berikut :
- Surat lamaran kerja
- Fotocopy ijasah dan transkrip nilai
- Fotocopy identitas diri (KTP) dan Pas Foto terbaru
- Fotocopy surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
- Fotocopy surat tanda registrasi tenaga kesehatan (staff klinis dan penunjang)
- Fotocopy bukti pelatihan, seminar, workshop
- Fotocopy surat pengalaman kerja bagi yang sudah bekerja
8
3. Dalam penerimaan karyawan baru, Direktur membentuk Tim Penerimaan Karyawan yang
akan membuat dan melaksanakan syarat diterimanya karyawan baru.
- Staff medis dan keperawatan rumah sakit ditentukan oleh suatu panitia sub kredensialing
komite medik atau komite keperawatan rumah sakit berdasarkan kewenangan klinik yang
telah ditetapkan oleh masing-masing organisasi profesi.
- Staff penunjang rumah sakit akan ditentukan oleh kepada bidang penunjang medik
melalui kerjasama dengan organisasi profesi dan atau melalui mitra bestari tertunjuk oleh
rumah sakit.
4. Pada keadaan tertentu Direktur bisa menerima karyawan baru atas perintah Yayasan Klinik
Selasih Medika dengan tetap mengikuti tahapan untuk menjadi karyawan tetap.
5. Keadaan tertentu tersebut adalah apabila yang bersangkutan adalah anak / kemenakan
kandung
6. Penatalaksanaan rekrutmen karyawan ditetapkan dalam peraturan tersendiri yang
ditetapkan oleh Direktur.
BAB V
PENGANGKATAN KARYAWAN
1. Untuk memantapkan hubungan kerja antara karyawan dan RSIA Selasih Medika selaku
penyedia pekerjaan, maka ditetapkan pengangkatan status kekaryawanan bagi mereka
yang dianggap memenuhi semua syarat seleksi dan
rekrutmen sebagaimana diatur dalam Bab 4 diatas dan terdiri dari jenjang pengangkatan
staff sebagai berikut :
a. Karyawan Training :
Berlaku perjanjian kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan bersifat bukan sebagai
hubungan kerja dan masih merupakan bagian dari seleksi dan penilaian kinerja karyawan di
lapangan (On The Job Trainning (OJT)) serta diberikan kepadanya hak atas penggantian
uang transport dalam 1 (satu) bulan bekerja yang disebut Take Home Payment ( THP ) atau
Take Home Salary ( THS ) Untuk keperluan dan kondisi tertentu rumah sakit dapat
9
mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tarining kerja sesuai dengan penilaian
kinerja calon karyawan bersangkutan.
b. Karyawan Kontrak :
Berlaku perjanjian kerja selama-lamanya 3 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun
dengan status pegawaI kontak yang akan dilaksanakan evaluasi per tahun dan diberika hak
atas gaji bulanan sesuai denga perjanjian kerja yang telah ditetapkan.
c. Karyawan Tetap :
Berlaku perjanjian kerja untuk waktu tidak terbatas sesuai dengan syarat masa kerja
yang ditetapkan yaitu serendah-rendahnya berusia 17 tahun dan setinggi-tingginya 58
tahun untuk jenis tenaga non medis-medis non spesialis dan maksimal 60 tahun untuk
tenaga medis spesialis dengan status pegawai tetap yang yang akan dilaksanakan evaluasi
setiap 2 (dua) tahun dan diberikan kepadanya hak atas upah bulanan setiap bulan sesuai
dengan perjanjian kerja yang telah ditetapkan bersama dan tunjangan yang ditetapkan
oleh rumah sakit
2. Karyawan adalah mereka yang telah diangkat dengan SK Direktur RSIA Selasih
Medika setelah melewati test atau seleksi atau syarat yang telah ditentukan
BAB VI
JAM KERJA DAN HARI KERJA
10
5. Pada bagian bagian / unit kerja tertentu, jam kerja bisa menyesuaikan sesuai dengan
kebutuhan
6. Dalam 1 (satu) shift, karyawan mendapatkan hak istirahat selama 30 (tiga puluh) menit
7. Dalam 1 (satu) hari kerja, karyawan Rumah Sakit bekerja dalam 7 (tujuh) jam, dalam (satu)
minggu tidak lebih dari 40 (empat puluh) jam kerja
8. Bila karyawan non struktural yang bekerja lebih dari 7 (tujuh) jam sehari, dan kelebihannya
lebih dari 1 (satu) jam, dapat diperhitungkan sebagai lembur
9. Ketentuan tentang upah lembur akan dibuat tersendiri sesuai dengan peraturan rumah
sakit.
BAB VII
ORIENTASI DAN REORIENTASI KARYAWAN
Setiap pengangkatan karyawan baru wajib dilaksanakan masa orientasi sekurang-
kurangnya 2 hari untuk program rumah sakit dan setinggi-tingginya 14 hari untuk orientasi unit
kerja yang bertujuan memberikan pemahaman dan membuka wawasan mengenai visi misi
rumah sakit, tujuan organisasi, pelayanan rumah sakit serta tugas pokok dan fungsi kerja serta
tatakelola mutu dan keselamatan pasien
BAB VIII
PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL
a) Untuk membantu tugas Direktur dalam melaksanakan fungsi pelayanan, maka Direktur
mengangkat dan atau memberhentikan pejabat struktural di masing-masing formasi
jabatan struktural dalam struktur organisasi rumah sakit dengan masa kerja sekurang-
kurangnya 3 tahun dan dapat diperpanjang kembali melalui suatu ketetapan Direktur
b) Pengangkatan pejabat struktural dilaksanakan melalui suatu mekanisme pemilihan secara
jujur dan obyektif berdasarkan pendidikan dan kualifikasi staff serta beban kerja yang
melibatkan peran dan fungsi unit kerja selaku penyedia pelayanan dan diatur melalui
prosedur yang ditetapkan oleh rumah sakit
11
BAB IX
PENGEMBANGANGAN KARYAWAN
a. Untuk meningkatkan loyalitas karyawan dan penghargaan kompetensi atau masa kerja,
maka setiap karyawan yang memenuhi syarat sebagaimana penilaian rekredensialing dapat
dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi maupun pengakuan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengan formasi yang ditetapkan oleh
rumah sakit melalui suatu surat keputusan direktur.
b. Untuk meningkatkan loyalitas, pengakuan masa kerja dan pengakuan kompetensi
karyawan, rumah sakit melakukan peningkatan pangkat-golongan secara berkala setiap 5
tahun dengan sebelumnya mengadakan serangkaian evaluasi kinerja berdasarkan daftar
penilaian kinerja karyawan (DP-3) yang dikeluarkan oleh Bagian HRD.
c. Untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi keahlian karyawan, secara berkala
rumah sakit mengadakan serangkaian kegiatan program pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan sesuai dengan kesejamanan ilmu dan pendidikan bidang bidang keilmuan
masing-masing unit pelayanan.
d. Ketentuan pelaksanaan diklat adalah sebagai berikut :
12
5. Program pendidikan berkelanjutan atas biaya karyawan sendiri dapat dilaksanakan atas
ijin tertulis dari Direktur dengan memperhatikan kepentingan rumah dengan tetap tidak
menggangugu jam kerja di rumah sakit.
6. RSIA Selasih Medika tidak menyediakan lahan praktik klinik untuk pendidikan klinis
kedokteran, keperawatan, kebidanan serta praktik klinis lainnya mengingat fungsi
rumah sakit adalah merupakan rumah sakit non pendidikan.
BAB X
PERATURAN DAN DISIPLIN KERJA
1. Setiap tenaga kesehatan yang ada di RSIA wajib menjunjung tinggi nama baik rumah sakit
dan kode etik profesi sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian di masing-masing unit
pelayanan.
2. Setiap karyawan wajib memiliki 1 (satu) nomor induk kepegawaian (NIK), SK Direktur
tentang Pengangkatan Pegawai, dan Perjanjian Kerja jika diperlukan yang merupakan
representasi data dokumen karyawan yang berisikan : Surat Lamaran, FC Ijasah dan
transkrip, FC Riwayat Hidup, FC KTP dan KK, sertifikasi diklat, dan lain-lain yang diperlukan
rumah sakit, terkecuali karyawan tetap wajib menyerahkan seluruh sertifikasi diklat asli
yang diberangkatkan rumah sakit wajib diberikan kepada rumah sakit.
3. Setiap tenaga kesehatan yang ada di RSIA Selasih Medika wajib Teregistrasi, memiliki izin
praktik, dan izin kerja yang dikeluarkan oleh organisasi profesi dan instansi terkait sesuai
dengan bidang keilmuan dan keahlian di masing-masing unit pelayanan. Pelanggaran atas
ketentuan tersebut diatas adalah sanksi pengunduran diri karyawan bersangkutan dari
RSIA Selasih Medika.
4. Bagi karyawan yang melakukan suatu pelanggaran peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
atau undang undang dari pemerintah akan mendapatkan sanksi sesuai dengan jenis
pelanggarannya
5. Jenis pelanggaran terdiri dari Ringan, Sedang , Berat
a. Pelanggaran Ringan, meliputi :
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 2 (dua) hari efektif.
13
Sering melanggar disiplin, antara lain : sering datang terlambat, sering tidak mengikuti
atau melaksanakan kegiatan kedinasan,dll.
Sering berbuat penyimpangan dari peraturan yang berlaku dan sudah 2 (dua) kali
mendapatkan teguran lisan, namun belum ada perubahan.
b. Pelanggaran Sedang, meliputi :
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 3 (tiga) sampai 5 (lima) hari kerja efektif secara
berturut-turut.
Menghasut sesama teman/rekan kerja untuk berbuat tidak baik terhadap sesama
karyawan lainnya atau terhadap Rumah Sakit.
Memiliki dan atau menghaki barang yang ditemukan di Rumah Sakit yang bukan
untuknya.
Menyalahgunakan jabatan, kesempatan dan sarana kerja, harta milik rumah sakit untuk
kepentingan pribadi
Melakukan pembangkangan terhadap perintah atasan, baik secara lisan maupun tulisan.
Sering berbuat penyimpangan dari peraturan yang berlaku dan sudah 2 (dua) kali
mendapatkan teguran ringan sebagaimana tersebut dalam ayat (1), namun belum ada
perubahan.
c. Pelanggaran Berat, meliputi :
Melakukan tindakan asusila.
Menyimpan dan atau menggunakan secara tidak sah obat-obatan narkotika /
psikotropika dan sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan Rumah Sakit.
Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 6 (enam) hari kerja efektif secara berturut-turut.
Melakukan tindakan mencemarkan nama baik Rumah Sakit.
Melakukan perbuatan tidak jujur antara lain : mencuri, berkelahi di lingkup Rumah Sakit
dengan sesama karyawan, pencurian/korupsi, membuat bukti atau pernyataan palsu,
membocorkan dokumen rahasia Rumah Sakit.
Melakukan tindakan kriminal dan sudah mempunyai keputusan hukum tetap.
Sudah mendapat teguran sedang sebagaimana tersebut dalam ayat (2) sebanyak 2 (dua)
kali berturut-turut, namun belum ada perubahan.
14
Merangkap pekerjaan ditempat lain tanpa sepengetahuan Direktur dan seijin Yayasan
Klinik Selasih Medika
Menghina, mengancam serta memfitnah, baik atasan maupun teman kerja.
Dan pelanggaran lain yang dapat dikelompokkan sebagai pelanggaran berat dengan
sepengetahuan dan persetujuan Direktur.
Karyawan yang lalai/ceroboh hingga mengakibatkan kerusakan alat
kerja/aset/inventaris rumah sakit.
Karyawan yang menghilangkan alat kerja/aset/inventaris rumah sakit.
Karyawan yang mengambil barang milik rumah sakit tanpa ijin/mencuri/menggelapkan
barang milik rumah sakit.
6. Sanksi untuk Pelanggaran Ringan berupa
a. Peringatan Lisan.
b. Peringatan Tertulis (SP).
7. Sanksi untuk Pelanggaran Ringan berupa :
Membuat daftar pernyataan tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam jangka waktu
masa SP berlaku.
8. Sanksi untuk Pelanggaran Sedang berupa :
Membuat surat pernyataan tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam jangka waktu
masa SP berlaku
9. Sanksi untuk pelanggaran berat berupa :
a. Pembebasan dari jabatan.
b. Dibebastugaskan sementara dengan syarat/skorsing selama 3 (tiga) bulan tanpa
mendapatkan hak-haknya sebagai karyawan.
c. Pemberhentian dengan hormat bukan atas permintaan sendiri.
d. Pemberhentian tidak dengan hormat.
10. Demosi adalah penurunan dari suatu kedudukan/jabatan/kepangkatan ke
kedudukan/jabatan/kepangkatan yang lebih rendah yang diikuti oleh pengurangan hak dan
kewajiban karyawan bersangkutan dan dilaksanakan sebagai bagian kebijakan Direktur
untuk program mutasi atau rotasi karyawan yang mendapatkan hukuman kedinasan.
15
11. Penilaian kinerja dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun , Penilaian kinerja yang
dimaksud meliputi penilaian kinerja profesi dan kinerja umum kepribadian yang
dilaksanakan sesuai dengan pedoman penilaian kinerja.
12. Mangkir
a. Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan izin pada hari dan jam-jam
kerja dianggap mangkir.
b. Karyawan yang mangkir 3 hari berturut-turut dianggap mengundurkan diri.
BAB XIII
PERATURAN TENTANG CUTI
1. Semua karyawan dengan status pegawai kontrak dan tetap rumah sakit, berhak
menerima atas cuti tahunan selama 12 hari kerja dengan menerima gaji, tunjangan
jabatan dan tunjangan lainnya apabila ada.
2. Cuti tahunan sebaiknya tidak diambil sekaligus pada saat diperlukan, pengecualian dalam
hal ini dapat diberikan sesuai kebutuhan.
3. Pelaksanaan cuti tahunan diatur oleh Rumah Sakit tanpa menggangu tata tertib dalam
pekerjaan di bagian yang bersangkutan dan dengan memperhatikan kepentingan
karyawan.
4. Karyawan yang bermaksud mengambil cuti tahunan terlebih dahulu mengajukan
permohonan sekurang-kurangnya 14 hari sebelumnya.
B. CUTI SAKIT
1. Cuti sakit tanpa surat keterangan dokter hanya diperkenankan untuk 1 (satu) hari dengan
ketentuan bahwa karyawan harus memberitahukan pada Rumah Sakit lewat atasannya
pada hari itu juga.
16
2. Karyawan yang mendapat cuti sakit melebihi dari 1 (satu) hari harus menyerahkan surat
keterangan yang sah dari Rumah Sakit.
3. Apabila penyelesaian menurut ayat 2 tidak dapat diterima oleh karyawan bersangkutan
maka Rumah sakit berhak mengajukan persoalan tersebut kepada tim Penguji Kesehatan
D. CUTI HAMIL
1. Cuti hamil adalah cuti yang diberikan kepada karyawan kontrak dan tetap yang hamil dan
melahirkanyang masa kerjanya lebih dari 1 tahun, apabila yang bersangkutan melahirkan,
maka dapat mengajukan cuti diluar tanggungan.
17
2. Bagi karyawan kontrak dan tetap, cuti hamil diberikan selama-lamanya 1 bulan sebelum
dan 3 bulan sesudah melahirkan dengan upah penuh (kecuali tunjangan jabatan
struktural dan fungsional karena akan diberikan kepada pejabat penggantinya).
3. Jika cuti melahirkan dan bayi meninggal dunia, maka diberikan hak kepadanya cuti 1
(satu) bulan sebelum dan 1 (satu) bulan sesudahnya dengan upah penuh sebagaimana
tersebut dalam ayat (2).
4. Jika karyawan mengalami keguguran maka akan mendapatkan cuti selama 7 (tujuh) hari
kerja dan selanjutnya diperlakukan sebagaimana layaknya kasus pasien pada umumnya.
5. Perpanjangan cuti hamil diajukan kepada Pimpinan Rumah Sakit dengan dilampiri surat
keterangan dokter yang merawat dan hal ini diperlakukan sebagai cuti sakit.
6. Setelah selesai cuti hamil maka karyawan yang bersangkutan harus bekerja kembali,
sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut.
7. Permohonan cuti hamil diajukan kepada Pimpinan Rumah sakit dengan dilampiri
surat keterangan dokter ahli kandungan yang telah ditunjuk.
E. CUTI KHUSUS
1. Cuti khusus adalah ijin khusus yang diberikan kepada karyawan untuk tidak masuk
bekerja karena peristiwa khusus.
2. Cuti khusus diberikan :
a. 3 hari kerja berturut-turut pada waktu pernikahan karyawan itu sendiri.
b. 2 hari kerja berturut-turut pada waktu istri karyawan melahirkan.
c. 2 hari kerja berturut-turut bilamana orang tua, Istri/Suami dan anak kandung
meninggal dunia.
d. 2 hari berturut-turut pada waktu pernikahan anak kandung karyawan.
3. Apabila untuk keperluan tersebut diatas diperlukan waktu yang lebih lama dari jumlah
hari yang tersebut dalam ayat 2 pasal ini, maka selebihnya akan diperhitungkan dengan
hak cuti tahunan.
4. Permohonan cuti khusus harus diajukan secara tertulis oleh karyawan yang bersangkutan
kepada Pimpinan Rumah Sakit.
18
5. Cuti khusus ini tidak mengurangi cuti tahunan maupun gaji/upah.
BAB XIV
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
19
6. Fasilitas perlindungan kerja dan hari tua, maka setiap karyawan wajib mengikuti
program jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan sesuai perundang-undangan dengan
ketentuan :
- Karyawan tetap bentuk perlindungan yang terdiri atas : Jaminan Kecelakaan Kerja,
Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun.
- Tatalaksana penanggungan premi ditentukan sesuai peraturan kebijakan BPJS
Ketenagakerjaan yang berlaku.
BAB XV
PEMBERHENTIAN KARYAWAN
20
5. PHK dikarenakan karyawan bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat maka
tidak berhak mendapatkan pesangon, penggantian masa kerja dan hanya mendapatkan
penggantian hak yang terdiri atas uang pisah dan sisa cuti tahunan yang belum diambil
yang diatur dalam ketentuan tersendiri;
BAB XVI
PESANGON, PENGHARGAAN MASA KERJA DAN PENGGANTIAN HAK
BAB XVII
PENUTUP
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Januari 2017
Direktur RSIA Selasih Medika
21