Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK KONSELING PADA ANAK USIA SEKOLAH & REMAJA

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat


TANTANGAN ANAK & REMAJA DI ERA GLOBALISASI

• Budaya yang tergerus zaman


• Menjadi yang “seharusnya” atau “sebaiknya”

• Kompetisi

• Tekanan peers dan lingkungan


• Tekanan sekolah dan orangtua
MASALAH YANG BANYAK DIALAMI ANAK USIA SEKOLAH &
REMAJA
• ACADEMIC PROBLEM
• KESEHATAN REPRODUKSI
• STATUS GIZI
• KEBERSIHAN DIRI
• NAFZA
• DEPRESSION
• FREE SEX  HIV
• MEROKOK
• KEKERASAN DAN CEDRA
• GADGET
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Beberapa masalah diatas biasanya keluhan disampaikan oleh
orangtua/anak secara tidak langsung

• Tidak semua anak/remaja nyaman dengan orang dewasa yang


baru mereka temui, terutama tenaga kesehatan.

• Konseling biasanya diberikan setelah asesmen


PENGERTIAN

• Konseling adalah proses yang terjadi antara KLIEN dan


seorang konselor yang membantu klien untuk
memahami apa yang telah terjadi kepada mereka.

• Konseling kesehatan remaja adalah konseling yang


diberikan oleh konselor kepada seorang klien remaja
atau kelompok remaja yang membutuhkan teman
bicara untuk mengenali dan memecahkan masalahnya
Tujuannya “
Adalah untuk membantu klien untuk
meringankan bebannya dan kembali rasa percaya
dirinya.

Selama konseling, seorang klien didorong untuk


dapat menyatakan perasaan mereka. Pemikiran
dan perasaan yang tetap dan tak terungkapkan
cenderung menjadi semakin akut dan dapat
menimbulkan masalah jangka panjang
• Konseling menawarkan tempat yang aman untuk
berbicara tentang hal-hal yang sulit.
• Klien sering merasa sulit untuk berbicara dengan
orang yang peduli mereka, padahal mereka ingin
dibantu.
• Konseling menawarkan kesempatan untuk
melakukan kepercayaan internal dan perasaan
eksternal dan karena itu lebih dapat diatur.
• Konseling dapat memberikan pengertian pada klien
bahwa hubungan itu adalah sangat berharga
• Dalam konseling, mereka memiliki
beberapa kekuasaan dan dapat membuat
pilihan atas apa yang ia lakukan.

• Konseling juga dapat memberikan suatu


hubungan dengan konselor di mana
mereka lebih dapat dipercaya.
Konseling Melibatkan Beberapa Hal
• hubungan yang interaktif
• kolaborasi
• memiliki keterampilan
• memberi penguatan positif
• mendukung secara emosional
Kriteria Konseling
• Fokus pada masalah klien, jangan balik menceritakan masalah kita
• Percakapan dua arah
• Terstruktur : menyambut, membahas, membantu menetapkan
pilihan, mengingatkan
• Bertujuan membantu klien u/ mengenal dirinya, memahami
permasalahannya, melihat peluang & mencari alternatif
penyelesaiannya
• Memerlukan kemampuan melakukan komunikasi interpersonal
• Dilakukan dalam suasana yg menjamin rasa aman & nyaman
TUGAS KONSELOR
• SEBAGAI PENDENGAR YANG BAIK
• MENINGKATKAN KEWASPADAAN REMAJA TERHADAP INFORMASI YANG
KURANG BERTANGGUNG JAWAB
• MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KESEHATAN REMAJA
• MENEMUKAN SEDINI MUNGKIN MASALAH KESEHATAN YANG DIALAMI REMAJA
• MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH REMAJA SESUAI DENGAN KEMAPUAN
• MEMBERIKAN INFORMASI/PENGETAHUAN YANG BENAR TENTANG KESEHATAN
REMAJA
• MERUJUK KEAHLI YANG TERKAIT DENGAN MASALAH REMAJA PADA KASUS
DILUAR KEMAMPUAN
Karakter Konselor
– Empati (empathy)
– Sehat secara Psikologis
– Open-mindedness
– Dapat dipercaya
– Probing ( menggali lebih dalam )
– Sungguh-sungguh/ikhlas (genuineness)
– Rasa hormat (respect)
– Konkrit (concreteness)
– Hangat (warm)
– Kompeten
KEMAMPUAN APA SAJA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH KONSELOR
1. PENGETAHUAN
TERUTAMA TERKAIT DENGAN KESEHATAN REMAJA
2. SIKAP
EMPATI, KONGRUENSI. PENERIMA TANPA SARAT
3. KETERAMPILAN
MENDENGAR DAN MEMPELAJARI
KOMUNIKASI NON VERBAL DAN VERBAL
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
• Hormati mereka
• Katakan tidak tahu jika memang tidak tahu pertanyaan yang
diajukan klien
• Menghargai pendapat
Gaya Bertanya
• Tidak dengan gaya interogasi atau yg membuat klien
merasa tertekan
• Tidak terkesan menggurui
• Tidak dianjurkan dengan gaya formal karena akan
membuat jarak
• Sebaliknya jangan terlalu cepat akrab
• Tidak bersifat menghakimi
KETERAMPILAN DASAR DALAM
KONSELING MELIPUTI:
I. Mendengar aktif
– kemampuan untuk mendengar apa yg dikatakan oleh
klien baik secara verbal maupun non verbal,
memahaminya dan mengkomunikasikan pemahaman itu
dg menunjukkan empati kepada klien

– Mendengar secara aktif juga dapat memberikan respon yg


tepat kepada klien
• Bagian mendengar aktif adalah :
 Hadir

Komunikasi non verbal maupun verbal


- Kontak mata dan ekspresi wajah yg sesuai
- Hindari penghalang
- Sentuhan yang wajar
- Luangkan waktu
- Bahasa yang sederhana
Lanj. mendengar aktif …

 Parafrase
 mengucapkan kembali isi dari pernyataan klien
dengan menggunakan kata yang mirip

 tujuan parafrase mengkonfirmasi kepada klien


bahwa konselor mengerti apa yg dikatakan oleh
klien.
Lanj. mendengar aktif …
 Refleksi Perasaan

 Ekspresi konselor thd perasaan klien, verbal maupun non


verbal
 Konselor mencoba mengetahui emosi klien dan merespon
untuk menunjukkan pemahaman tentang kondisi emosi
klien
 Konselor menggunakan tehnik merefleksikan perasaan dan
mengekspresikan perasaan klien
 Pada refleksi perasaan, elemen yang menjadi fokus adalah
emosi klien
 Refleksi perasaan membantu konselor untuk :
 Memahami apakah konselor sudah memahami
emosi klien

 Membawa masalah yg ada pada klien tanpa klien


merasa terpaksa
 Refleksi perasaan membantu klien untuk :
Mengetahui bahwa konselor memahami
perasaannya

Meningkatkan kesadaran tentang perasaan


klien

Mempelajari hubungan antara perasaan dan


perilaku
Lanj. Mendengar aktif …
 Rangkuman

 Menyatukan bersama-sama apa yg sudah


dibicarakan
 Menyiapkan klien untuk berpindah dari suatu
tahapan perubahan ke tahapan perubahan
selanjutnya
 II. Prosesing
• Dilakukan konselor bersama klien diantara
mendengarkan dan memberikan respon kepada klien

• Pada prosesing konselor harus dapat mendata


katalog mental klien berupa:
Keyakinan, pengetahuan, sikap dan harapan klien
Informasi yang diberikan oleh keluarga
Observasi terhadap klien
III. Responding
• Konselor melakukan responding dg cara:
 Memberikan empati
 Melakukan interpretasi
 Hening

• Pada tahap responding konselor memberikan umpan


balik dan dukungan emosional terhadap isu yang ada
dan mengajarkan keterampilan baru
Responding
 Empati
berusaha untuk memahami perasaan, pikiran dan perilaku dari
orang lain dg berusaha untuk menempatkan diri pd posisi orang
tersebut

 Probing:
pertanyaan yg digunakan oleh konselor secara langsung untuk
mengeksplorasi situasi klien secara lebih dalam
Lanj. Responding …
 Interpretasi
konselor menerangkan isu-isu yg ada pd klien setelah
memperoleh cukup informasi
 Langkah pertama dalam interpretasi menentukan keyword yg
digambarkan atau dinyatakan berulang kali
 Menentukan dan menyatukan kembali pesan-pesan inti
 Menambahkan ide-ide untuk referensi pola pikir yang baru
 Memvalidasi ide-ide tersebut dengan klien
Lanj. Responding…
 Hening
• dapat menolong klien untuk refleksi dan melanjutkan berbagi
perasaan dg konselor

• dapat membiarkan klien merasakan adanya kekuatan dari kalimat


berupa dukungan dari konselor

• Hening akan memiliki kekuatan yg lebih apabila digabungkan dg


“kehadiran” yg adekuat dari konselor
• Selama sesi konseling minta pendapat mereka (Anak) apakah
selama sesi akan didampingi atau ingin berdua dengan
konselor saja
• Yakinkan mereka bahwa tidak ada penilaian terhadap apapun
perkataan atau sikap yang akan ditampilkan selama sesi
konseling
• Jadilah SAHABAT mereka
LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES KONSELING (SATU TUJU
)
• SALAM
MEMBANGUN HUBUNGAN UNTUK MENCAIRKAN SUASANA SUPAYA
KLIEN REMAJA MERASA AMAN DAN NYAMAN DALAM
MENGEMUKAKAN MASALAH
• TANYAKAN
MENGETAHUI SECARA MENDALAM TENTANG PERASAAN KLIEN
REMAJA, SITUASI KLIEN REMAJA DAN ALASANNYA DATANG UNTUK
MEMINTA BANTUAN SERTA MENGINDENTIFIKASI MASALAH
• UNGKAPAN
MEMBERIKAN INFORMASI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN KLIEN REMAJA

BAN TU
MENDISKUSIKAN ALTERNATIF MASALAH BESERTA KONSEKUENSINYA SEHINGGA
KLIEN REMAJA BISA MEMBUAT KEPUTUSAN.

J ELASKAN
MENJELASKAN KEPADA KLIEN REMAJA APA YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH
MENGAMBIL KEPUTUSAN, TERMASUK KONSEKUENSINYA.

U NDANG
MENGEVALUASI PROSES KONSELING APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
KLIEN REMAJA DAN UNTUK TINDAK LANJUT ATAU KEMBALI KALAU DIPERLUKAN.
KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN

• Mendengar sambil menulis atau pekerjaan yang lain


• Pandangan menerawang
• Cenderung memperhatikan penampilan
• Tidak sabar, menyela/interupsi
• Berargumentasi
• Banyak bicara atau menasihati
• Berbasa-basi
• Terlalu cepat menyimpulkan
Hal hal yang didiskusikan

• Sikap konselor pertama kali menerima kedatangan


klien remaja
• Bagaimana cara konslor menanyakan atau
menangapi yang ingin diungkapan
• Bagaimana cara konselor memberikan informasi
• Bagaimana sikap klien remaja
• Apakah keterangan yang diberikan oleh konselor
• Apakah keputusa dari hasil konseling

Anda mungkin juga menyukai