Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI DAN KONSELING

DOSEN PEMBIMBING :
ASKRENIING
KELOMPOK

1) DARNI
2) JUMARIA
3) LELI ASRIANI
4) VERONIKA KURNIA
5) YUANIARTI EKASAPUTRI
6) TENTI BISTAMIDA
UPAYA UNTUK MENGATASI
KESULITAN KLIEN DALAM
KONSELING
Pengertian konseling
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada klien. Dengan melakukan
konseling berarti tenaga kesehatan (bidan) telah membantu klien dalam
memutuskan suatu persoalan kesehatannya sehingga membuat klien merasa
puas dan percaya diri.

Konseling juga mempengaruhi interaksi antara tenaga kesehatan (bidan)


dan klien dengan cara meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah
ada. Namun seringkali konseling diabaikan dan tidak dilaksanakan dengan
baik karena tenaga kesehatan (bidan) tidak mempunyai waktu dan mereka
tidak mengetahui bahwa dengan konseling klien akan lebih mudah
mengikuti nasihat. Teknik konseling yang baik dan informasi yang memadai
harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang kunjungan
klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada.
 
•  

Konseling adalah proses komunikasi antara seseorang (konselor)


dengan orang lain. (Depkes RI, 2000:32).

 
Tujuan dan fungsi
konseling
Tujuan konseling adalah membantu klien melihat
permasalahannya supaya lebih jelas sehingga klien
dapat memilih sendiri jalan keluarnya.
Fungsi konseling adalah :
•Pencegahan : mencegah timbulnya masalah kesehatan.
•Penyesuaian : membantu klien mengalami perubahan biologis,
psikologis, kultural dan lingkungan .
•Perbaikan : perbaikan terjadi bila ada penyimpangan perilaku klien
•Pengembangan : meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
serta peningkatan derajat kesehatan.
Hal yang harus diperhatikan
dalam konseling adalah :
•Sikap Konselor (Bidan) menurut “Rogers”, yaitu :
•Acceptance(Menerima) : Konselor menunjukkan sikap menerima, sehingga konseli
merasa tidak ditolak, diacuhkan, didikte, tapi melainkan konseli merasa bahwa ia
diterima sebagai dirinya sendiri. Terima klien dengan sikap terbuka dan apa adanya.
Konselor memperhatikan tanpa pamrih, tanpa menguasai klien. Tulus dan ikhlas.
Konselor harus menghargai konseli, apapun yang dikatakan konseli. Beri kesempatan
pada klien untuk mengemukakan keluhan-keluhannya
•Iklim psikologis, suasana percakapan : Iklim psikologis, tindakan, perilaku, sikap dari
orang lain yang mempunyai dampak terhadap diri kita. Contoh : bidan otoriter
kepada klien
•Sikap tidak menilai
• Sikap percaya terhadap konseli
•Alam pikiran dari konseli ?dilihat dari dalam diri konseli sendiri
Harapan bidan setelah
dilaksanakan konseling adalah
kemandirian klien dalam :
Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali
masalah, merumuskan pemecahan masalah, menilai
hasil tindakan dengan tepat.
Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi
masalah kesehatan.
Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah.
Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah
kesehatan.
Mengatasi Klien yang Marah

• Merujuk klien yang berpotensi melakukan kekerasan kepada


profesional yang berpengalaman.
• Mendorong klien untuk mengarahkan kemarahannya kepada
target khayal yang sesuai di kursi kosong.
• Mendorong klien untuk mencurahkan kemarahanya secara ver
bal.
•Mengajarkan relaksasi.
• Mengajari klien cara menggantikan keyakinan irrasional
dengan positive self-talk, cara
berbuat asertif, mendengarkan ordan cara mencari solusi.
Mengatasi klien yamg depresi
Orang yang normal pun mengalami depresi.  Kadang-
kadang depresi diakibatkan oleh “blocked anger”.
Depresi perlu ditangani oleh spesialis bila sangat mendalam
atau berkepanjangan.
Untuk banyak klien yang mengalami depresi,
direkomendasikan proses konseling biasa.dan Untuk klien
yang mengalami depresi kronis: refleksi perasaan yang terus-
menerus dapat kontra-produktif; tetapkan tujuan sesi
konseling dan kendalikan proses konseling; lakukan
konfrontasi; dorong klien melakukan kegiatan; dan sesi
konseling sebaiknya berlangsung singkat.
Perilaku bidan dalam melaksanakan
tugas sebagai komunikator maupun
konselor dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu :
 
1. Aspek Kognitif,
2. Psikomotorik,
3. Afektif.
 
Ada 3 langkah pokok konseling
yang harus dilaksanakan yaitu :
(a) Pendahuluan, menciptakan kontak mengumpulkan
data klien untuk mencari tahu penyebabnya;
(b) Bagian inti/ pokok , mencari jalan keluar dan
menentukan jalan keluar yang harus dipilih;
(c) Bagian akhir, penyimpulan dari seluruh aspek kegiatan
dan merupakan tahap penutupan untuk pertemuan
berikutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai