PENGERTIAN KONSELING
Tujuan Konseling
Tujuan Konseling
menurut buku
Munurut Para Ahli
Komunikasi
(Gibson,Mitchell
Dalam Praktik
&Basille)
Kebidanan
TUJUAN KONSELING
1. Tujuan Perkembangan
Klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya serta mengantisipasi hal hal
yang akan terjadi pada proses tersebut (seperti perkembangan kehidupan.
sosial,pribadi,emosional,kognitif,fisik dan sebagainya)
2. Tujuan Pencegahan
Konselor membantu klien menghindari hasil hasil yang tidak diinginkan.
3. Tujuan Peningkatan
Klien di bantu oleh konselor untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan.
4. Tujuan Perbaikan
Klien di bantu mengatasi dan atau menghilangkan perkembangan yang tidak diinginkan.
5. Tujuan kognitif
Menghasilkan pondasi dasar pembelajaran dan keterampilan
kognitif.
6. Tujuan Fisiologis
Menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk hidup sehat.
7. Tujuan Psikologis
Membantu mengembangkan keteramplan sosial yang baik,belajar
mengontrol emosi mengembangkan konsep diri positif dan
sebagainya.
PROSES DAN LANGKAH
LANGKAH KONSELING
Menurut Namora Lumongga Lubis, proses konseling pada dasarnya sifatnya
sistematis.
Sebaiknya konselor memperoleh data mengenai diri klien melalui wawancara
pendahuluan (intake interview).
LANGKAH-LANGKAH
KONSELING
Langkah-langkah konseling terbagi menjadi tiga bagian:
A. Pendahuluan (Langkah Awal)
Merupakan langkah penting dalam proses konseling kebidanan,
keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam
proses konseling kebidanan
Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah :
1. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
3. Menentukan alasan klien minta pertolongan
4. Membina rasa percaya (Trust), penerimaan dan
melakukan komunikasi.
5. Membuat kontrak bersama.
6. Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien.
7. Mengidentifikasi masalah klien.
8. Merumuskan tujuan bersama klien
B. Bagian Inti atau Pokok (Langkah Inti)
Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih
salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut.
Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-
benar sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil
dengan baik.
Tugas bidan pada langkah inti adalah sebagai berikut :
1. Mengeksplorasi stressor yang tepat.
2. Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan
pemakaian koping mekanisme yang konstruktif.
3. Mengatasi penolakan perilaku maladaptif.
4. Memberikan beberapa alternatif yang dipilih klien.
5. Merencanakan tindak lanjut dari alternatif pilihan.
C. Bagian Akhir (Langkah Akhir)
Merupakan kegiatan akhir dari konseling yang meliputi
pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan. Langkah ini merupakan
langkah penutupan dari pertemuan dan penetapan untuk pertemuan
berikutnya.
Tugas bidan pada langkah akhir adalah :
1.Menciptakan realitas perpisahan.
2.Membicarakn proses terapi dan pencapaian tujuan.
3.Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan (kehilangan),
sedih, marah dan perilaku lain.
4.Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling.
5.Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut
dengan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
PENDEKATAN AUTHORITATION ATAU
DIRECTIVE (CONCELOR CENTERED)
Pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor.
Pada pendekatan ini konselor membantu memecahkan masalah klien.
Tujuan utama dari metode ini adalah membantu klien mengganti tingkah laku
emosional dan impulsif dengan tingkah laku yang rasional.
PENDEKATAN NON-
DIRECTIVE (CLIENT
CENTERED)
Pada pendekatan ini klien diberi kesempatan untuk memimpin proses konseling
dan memecahkan masalahnya sendiri.
Ciri-ciri pendekatan non-directive:
1.Klien bebas untuk mengekspresikan dirinya
2.Klien menerima,mengetahui,menjelaskan,mengulang lebih secara objektif
pernyataan pernyataan dari klien
3.Klien ditolong untuk makin mengenal diri sendiri
4.Klien membuat asal-usul yang berhubungan dengan pemecahan masalahnya.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah mengurangi ketergantungan klien
PENDEKATAN EDETIC
Konselor menggunakan cara yang
baik sesuai dengan masalah konseli
PENDEKATAN REALITAS
BENTUK PERUBAHAN
PERILAKU KARENA
DALAM PENERAPAN
PENDEKATAN ANALISIS INSTITUSIONALNYA
TRANSAKSIONAL MERUPAKAN TIPE
DIGUNAKAN DALAM KONSELING PENGONDISIAN PERAN
INDIVIDUAL,TETAPI LEBIH YANG TIDAK KETAT.
COCOK DALAM KONSELING
KELOMPOK
Pendekatan behavioral
Metode ilmiah yang
digunakan dalam terapi ini Pendekatan
dalam memodifikasi perilaku Psikoanalisis
melalui lingkungan yang Dalam melakukan pendekatan ini
direkayasa sehingga dapat konselor mengetahui bahwa klien itu
terjadi proses belajar dalam mempunyai jiwa yang sebagian besar
hal merubah perilaku. ada di alam bawah sadar.Jadi apabila
melakukan pendekatan dengan cara
ini konselor akan melakukannya
dengan hati hati karena bersangkutan
dengan penjiwaan atau kecemasan
dari klien tersebut.
BERFOKUS PADA KONDISI
PENDEKATAN MANUSIA,SUATU SIKAP
EKSISTENSIAL YANG MENEKANKAN PADA
HUMANISTIK PEMAHAMAN ATAS
MANUSIA ALIH ALIH SUATU
SISTEM TEKNIK TEKNIK
YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMPENGARUHI KLIEN
PENDEKATAN GANGGUAN EMOSI
RATIONAL EMOTIF TERJADI DISEBABKAN
THERAPHY (RET) PIKIRAN PIKIRAN
SESEORANG YANG
BERSIFAT IRASIONAL
TERHADAP PERISTIWA
DAN PENGALAMAN
YANG DI LALUINYA.
HAMBATAN-HAMBATAN
KONSELING KEBIDANAN
FAKTOR INDIVIDUAL
KETERIKATAN BUDAYA
merupakan faktor individual yang
dibawa seseorang dalam
melakukan interaksi. Orientasi ini
merupakan gabungan dari :
(c) faktor sosial pada sejarah
keluarga relasi, jaringan sosial,
peran dalam masyarakat, status
sosial;
(d) bahasa.
FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN INTERAKSI
tujuan dan harapan terhadap komunikasi
sikap terhadap interaksi
(c) pembawaan diri terhadap orang lain
(d) sejarah hubungan
FAKTOR SITUASIONAL.
KOMPETENSI DALAM
MELAKUKAN PERCAKAPAN
Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua
belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi
adalah :
(d) salah pengertian.
BENTUK LAYANAN KONSELING DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN
Bentuk konseling dalam praktik kebidanan dibedakan menjadi 6 macam,
yaitu;
1. Konseling remaja dan kesehatan reproduksi remaja
2. Konseling Ibu Hamil
3. Konseling Pada Ibu Bersalin
4. Koseling Ibu Nifas
5. Konseling pada bayi
6. Konseling KB
KONSELING REMAJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Konseling tahap I
Konseling tahap II
Konseling Tahap IV