Anda di halaman 1dari 21

Keterampilan

Mikro Konseling
Fredy Hartono
Ketrampilan-mikro konseling adalah
pokok dari komunikasi efektif dan
pengembangan relasi suportif klien-
konselor
KETRAMPILAN DASAR

Adalah suatu teknik yg perlu dimiliki konselor


untuk:
1. Memperkuat keinginan klien berbicara utk
berbicara ttg masalah-masalahnya
2. Memfokuskan diri pada perubahan yg dpt
berguna bagi klien
3. Menggali sisi baru dari situasi masalah
klien
KETRAMPILAN DASAR

Prasyarat dasar untuk dapat menciptakan


hubungan saling percaya (terapeutik) adalah:
– Empati
– Menghargai
– Kehangatan
– Tulus
– Mendengar Aktif
– Kongkrit
– Segera
KETRAMPILAN DASAR

• Empati: kemampuan utk dpt merabarasakan


perasaan orang lain
Empati bersifat lebih dalam daripada simpati
• Menghargai, hangat & tulus : dicerminkan
melalui komunikasi verbal dan non verbal
• Kongkrit dan segera: klien memerlukan
tindakan nyata konselor dg tidak menunda
waktu pertemuan
KETRAMPILAN DASAR

• Mendengar aktif : adalah cara untuk


memberitahu lawan bicara bahwa kita
mendengar & mengerti maksudnya
• Mendengar aktif menuntut kita untuk bersikap
responsif, baik verbal maupun non verbal
• Diharapkan dg sikap kita ini, klien lebih
terbantu utk mendengarkan dirinya sendiri,
menerima dirinya sendiri dan menghargai
keputusan-keputusannya
• Mendengarkan aktif
• Mengajukan pertanyaan
• Hening
• Perilaku non-verbal
Mendengarkan aktif
• Mendengarkan adalah memperhatikan apa-
apa yang ditampilkan dan diucapkan orang
lain (non verbal dan verbal)
• Melihat bahwa ada kemungkinan
ketidaksesuaian antara ucapannya dan
perilakunya ( Listening not hearing/
mendengarkan bukan mendengar)
– Kontak mata (sesuaikan dengan budaya).
– Menunjukkan perhatian,misal mengangguk.
– Mendorong pembicaraan diteruskan, misal “Mm-hmm”,
“Ya”.
– Memperkecil pengalihan perhatian, misal televisi, telefon,
bising.
– Jangan kerjakan sesuatu selagi konseling.
– Haragai perasaan klien, misal
“Nampaknya anda merasa sedih”.
– Jangan menginterupsi klien tanpa tujuan
– Tanyakan hal yang tidak dimengerti
– Jangan mengambil alih & menceritakan diri anda sendiri
– Ulangi butir-butir penting dari diskusi dengan kata yang
sama artinya untuk menunjukkan bahwa anda mengerti apa yang
disampaikan klien (parafrasi, merefleksikan perasaan, memperjelas,
menyimpulkan
Beberapa keahlian
dalam mendengarkan
aktif :

• Paraphrasing (reflection of Content)


Merefleksikan kembali hal-hal yang telah dikatakan klien dengan
mengambil inti permasalahannya dengan cara yang lebih jelas
dan menggunakan kata-kata yang berbeda
• Reflection of feeling
Merefleksikan kembali hal-hal yang telah dirasakan klien dengan
mengambil inti perasaan dengan cara yang lebih jelas dan
menggunakan kata-kata yang berbeda
• Seeing, Hearing and Feeling
Setiap orang unik dengan kapasitasnya yang berbeda-beda :
Visual-Auditory-Kinaesthetic
– Anda mengatakan ……..”
– “Dengan kata lain, ……………”
– “Anda merasa …….. karena ………..”
– “Nampaknya anda …….Apa yang
terjadi? Apa yang sedang dipikirkan?”
– “Nampaknya perasaan anda
…..karena …..?”
– “Kalau tidak salah, anda …., apakah
begitu?”
– “Seperti yang saya dengar, anda
……”
- Bentuk-bentuk kata-kata yang dapat di ekspresikan :
Visual : “saya melihat apa yang kami maksud ...”
“ saya dapat gambaran ........”
“ saya bayangkan kamu .......”
Pendengaran : “ saya dengan apa yang anda katakan”
“ keseimbangan antara keduanya”
“Harmonisasi adalah penting bagi saya”
Gerakan : “saya rasa bahwa anda menjadi .......”
“ saya rasa anda sedang tidak nyaman
dengan
keputusan anda ...........”
“ saya mengerti bahwa anda merasa ...........”
Mengajukan
pertanyaan

• Pertanyaan yang efektif pada orang lain sangat bergantung


kepada kemampuan anda untuk mendengarkan secara
cermat
• Pertanyaan bisa merupakan upaya klarifikasi dan
menyamakan pandangan juga dalam memulai pembicaraan
• Pertanyaan tertutup berguna ketika ingin mencari informasi
secara spesifik dan ketika anda dan orang yang diajak
berkomunikasi mengerti mengenai konteks pembicaraan.
• Pertanyaan terbuka biasanya dimulai dengan “apa”,
“bagaimana” , “yang mana”, “kapan” , “siapa” dan “mengapa
Pertanyaan Tidak Mengandung Bias

• Jangan sugestif
“Apakah anda tidak menganggap bahwa bermain komputer lebih baik
dibandingkan bermain basket”
• Jangan memberikan kemungkionan jawaban yang terlalu
sempit
“ Makanan apa yang kamu sukai : Bakso, Padang atau Warteg “
• Jangan menilai
“ Wahh, anda orangnya suka buat masalah ya…”
• Jangan membuat pra-anggapan dan praduga
Pertanyaan Tertutup

– Pertanyaan tertutup membatasi jawaban klien


• • Misal “Apakah anda melakukan seks aman?”
• • Misal “ Tahukah anda cara menggunakan
kondom?”
– Pertenyaan tertutup membuat jawaban
menjadi singkat dan seringkali membutuhkan
pengajuan pertanyaan lebih banyak
Pertanyaan Terbuka
– Pertanyaan terbuka membutuhkan jawaban lebih dari satu
kata
• • Misal “Apa kesulitan yang dihadapi ketika melakukan seks
aman?”
• • Misal “Bagaimana reaksi anda jika menerima hasil tes HIV
positif?”
– Pertanyaan terbuka dimulai dengan ..“apa”,
“dimana”, “bagaimana” atau “Kapan”. Dengan demikian
klien merasa diberi kesempatan meneruskan
pembicaraannya dan memutuskan kearah mana
pembicaraan berlangsung
Hening
– Memberikan waktu bagi klien untuk berpikir akan
apa yang diucapkannya
– Memberi kesempatan klien merasakan
pengalamannya
– Meredakan perasaan klien
– Memberi kesempatan klien mempertimbangkan
ambivalensinya tentang berbagi rasa
– Memberi klien kebebasan memilih apakah akan
terus atau berhenti
Mengisi Pertanyaan Kemudian
mendiskusikannya
• Apakah dalam menanyakan kepada orang lain
apa yang mereka rasakan dan fikirkan tentang
suatu permasalahan anda melakukannya
dengan pertanyaan yang terbuka ?
• Kalau ada kesempatan untuk melakukan
pertanyaan terbuka saya akan ingin seklai
melakukannya pada situasi seperti :
• Kalau ada kesempatan untuk melakukan
pertanyaan terbuka saya akan ingin seklai
melakukannya pada situasi seperti
Perilaku non-verbal
– Perhatian Penting :Cara menyampaikan
pembicaran, bukan apa yang disampaikan!
– Sebagian besar komunikasi adalah non
verbal
– Waspada akan :
• • Komunikasi konselor-klien
• • Komunikasi klien-konselor
Bahasa Tubuh Paralinguistic
• Gestur • Tarikan nafas
• Ekspresi wajah • Hembusan nafas
• Postur • Berdehem, suara tak
• Orientasi tubuh menyenangkan
• kedekatan tubuh/ jarak • Perubahan nada suara
• Kontak mata • Perubahan volume suara
• Mirroring • Kelancaran bicara
• Menghilangkan pembatas • Senyum gugup
(misal meja)
Terimakasih Atas
Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai