Anda di halaman 1dari 25

BAB IX

Komunikasi Oral
Pengertian Komunikasi Oral
Kemampuan komunikasi oral tidak hanya mencakup
kemampuan berbicara, tetapi juga mencakup
kemampuan mendengar dan menyimak

Komunikasi Oral = mendengarkan (oral A) dan bicara


(oral B).
Kapan Terjadi Komunikasi Oral
Percakapan biasa (bisnis, pergaulan, dll)
Negosiasi/lobi
Meeting
Debat
Presentasi (Demo, Seminar, Workshop, dll)
Mengajar
Wawancara
Pengumuman
Dsb
Mendengarkan
Pendengar yang baik juga merupakan pembicara yang baik

Empat bentuk tipe mendengarkan


- Mendengar isi: tujuannya memperoleh info
- Mendengar kritis : tujuannya mengevaluasi
- Mendengar empatik : untuk memahami perasaan,
kebutuhan, dan keinginan membantu
- Mendengar aktif : untuk menghargai pendapat
orang/diskusi
Menyimak
Kegiatan menyimak:
- Mendengar lewat indera
- Menafsirkan/decoding dan menyerap
- Mengevaluasi sampai terbentuk pendapat
- Mengingat/menyimpan pesan
- Menanggapi

Menyimak memberikan hasil:


- Pertukaran informasi menuju kepada keputusan kualitas
tinggi
- Menukar perasaan/membangun rasa saling memahami
Faktor Penghambat Komunikasi
Oral (I)
Intelligence:
- Orang yang kurang inteligensia biasanya kurang lancar
bicara, terputus-putus dan tidak relevan
- Orang yang tinggi inteligensia sering menggunakan istilah,
logika, bahasa asing, dsb yang tidak dimenegerti oleh
orang yang kurang inteligensia

Kultur:
- Kita sering menggunakan logat, cara berbicara, istilah,
intonasi bicara sesuai kebiasaan budaya
- Kultur yang sopan di satu suku atau daerah bisa saja tidak
sopan di suku atau daerah lain
Faktor Penghambat Komunikasi
Oral (II)
Pengetahuan:
- Perbedaan pengetahuan menyebabkan komunikasi
menjadi tidak nyambung
- Contoh: Seorang dokter membicarakan penyakit yang
diderita seorang insyinur dengan istilah kedokteran, maka
dokter tersebut harus menjelaskan secara detail agar
komunikasi berjalan lancar

Kepribadian:
- Orang yang pendiam jarang bergaul, sehingga susah bagi
orang lain untuk berkomunikasi
Faktor Penghambat Komunikasi
Oral (III)
Biologis:
- Kelumpuhan atau kekurangan pada organ berbicara dapat
menyebabkan seseorang mengeluarkan lafal yang tidak
sesuai
- Contoh: Seseorang dengan gigi ompong akan berbicara
dengan lafal yang tidak sempurna

Pengalaman:
- Semakin banyak pengalaman berbicara, terutama di depan
umum akan menghilangkan gugup atau demam panggung
- Inisiatif dan kreativitas dalam berbicara seperti
memberikan humor juga dipengaruhi oleh pengalaman
Contoh Penghambat Komunikasi
Oral (I)
Kata terlalu panjang, sehingga berbicara 5 menit dalam
bahasa English sudah menyampaikan banyak sekali
makna, contoh:
- Thank you => terima kasih
- Welcome => selamat datang
- I love you => saya cinta kamu

Selalu ada istilah asing atau kata baru yg tidak bisa


diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia
Contoh Penghambat Komunikasi
Oral (II)
hardware = barang keras
software = barang lembut
plug and play = cucuk dan main
port = lubang
joystick = batang bahagia
server= pelayan
client= pelanggan

The server provides a plug and play service for the


clients using either hardware and software joystick. Just
plug the joystick into the server port and enjoy it
Contoh Penghambat Komunikasi
Oral (III)
Kebiasaan (adat) berbicara terlalu sopan (kelebihan atau
kekurangan?), contoh:
- Terima kasih untuk tidak merokok , berarti boleh
merokok hanya saja tidak mendapatkan ucapan terima
kasih

- Pembukaan pidato atau ceramah


Tips Dalam Komunikasi Oral (I)
Kenali lawan bicara atau peserta komunikasi

Gunakan bahasa jelas, lugas, dan tepat

Berikan contoh yang baik

Gunakan kalimat seefektif mungkin

Sampaikan pesan dengan istilah yang dimengerti lawan


bicara
Tips Dalam Komunikasi Oral
(II)
Memiliki rasa humor tetapi tidak berlebihan

Tunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan

Jangan bicara terlalu lambat atau terlalu cepat

Hindari gumaman yang tidak perlu

Hati-hati dengan sikap tubuh

Hati-hati dengan ekspresi wajah dan mata


Tips Dalam Komunikasi Oral
(III)
Tips Dalam Komunikasi Oral
(IV)
Jangan terlalu argumentatif

Jangan merasa lebih baik dari lawan bicara

Jangan senang membicarakan masalah pribadi

Jangan sering mengeluh

Jangan selalu melakukan interupsi

Jangan membicarakan gosip


Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak di mana satu
pihak selalu memberikan pertanyaan dan pihak lainnya
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

Tanya-jawab pada wawancara dilakukan secara bergantian dan


memiliki tujuan tertentu
Persiapan Wawancara (I)
Tentukan tujuan:
- Mencari informasi
- Interograsi
- Recruitment
- Persuasif atau meyakinkan

Identifikasikan responden:
- Siapakah responden, mengapa dijadikan responden, dan
seberapa penting responden
- Latar belakang, seperti pendidikan, jabatan, dll
- Kesehatan (sehat atau sakit)
- Dll
Persiapan Wawancara (II)
Persiapkan isi wawancara:
- Lokasi dan waktu wawancara
- Pertanyaan wawancara
- Alat perekam wawancara
- Dll
Negosiasi
Negosiasi bersifat persusasif
(meyakinkan atau membujuk)

Keterampilan negosiasi didapatkan


dari belajar bukan bakat

Bisnis yang berhasil atau


kesuksesan bisa bermula dari
negosiasi yang berhasil

Negosiasi didapatkan dari


pengambilan peluang
Jenis-Jenis Negosiasi
Bargaining (kalah/menang)
Hanya satu pihak yang mencapai tujuan

Lose (kalah/kalah)
Kedua pihak menerima status quo

Compromized(kalah/kalah)
Ada kepentingan yang dikorbankan kedua pihak untuk
efektivitas tujuan

Collaborating(menang-menang)
Mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua pihak
Model Negosiasi
Bargaining:
- Bila ada konflik kepentingan
- Bila pihak lain memaksa
- Bila tidak perlu ada hubungan yang harmonis jangka
panjang
- Bila kita merasa kuat

Collaborating:
- Bila ada kesamaan kepentingan
- Bila pihak lain ingin kerja sama
- Bila diperlukan hubungan yang harmonis
- Bila posisi kita lebih lemah atau seimbang
Bargaining vs Collaborating
Kompetisi vs Kerjasama

Kekuatan vs kepercayaan

Distorsi komunikasi vs keterbukaan

Egois vs kepentingan bersama


Gaya Negosiasi (I)
Nego asertif:
- Menemukan kesamaan dasar sudut pandang
- Pilihan antara ketegasan atau agresi
- Bisa menang tanpa mengalahkan

Kaukus:
- Kelompok kecil informal untuk menakuti lawan
- Kaukus dilakukan bila:
Sesuatu berjalan sangat cepat
Menanggapi prakarsa lawan
Gaya Negosiasi (I)
Memainkan tempo dengan tujuan:
- Untuk menolak (dimulai dengan lamban, dihabiskan
membahas hal-hal kecil)
- Untuk menerima (dilakukan dengan cepat)
- Untuk memanfaatkan kelelahan lawan agar terjadi
kesepakatan
- Untuk konsentrasi ulang/time out (hentikan negosiasi
sementara)

Anda mungkin juga menyukai