Anda di halaman 1dari 33

DIMENSI RESPON DAN

DIMENSI TINDAKAN
Iceu Amira DA, S.Kep.,Ners.,M.Kes
Dimensi Respon yg hrs dimiliki perawat:
Dimensi respon ialah sikap perawat secara psikologis dalam
berkomunikasi dengan klien

• Kesejatian
• Empati
• Respek/Hormat
• Konkret
• Contoh:
• Disebuah bangsal RS Ada seorang klien yang menyukai
anda sebagai perawat,, dia menanyakan nomor telpon
anda, sering memandang anda dengan mesra dan
berusaha membuat kontak badan yang sering. Dia bahkan
mengundang anda untuk makan malam........
KESEJATIAN
Adalah pengiriman pesan pada orang lain tentang
gambaran diri kita yang sebenarnya

Kesejatian dipengaruhi oleh:


A.Kepercayaan Diri
B. Persepsi terhadap orang lain
C. Lingkungan
Sebagai Perawat....?????
• Pikiran Anda: “Saya harus memberikan pelayanan yang
profesional”
• Perasaan Anda : “cakep juga neh orang, sebenarnya saya
juga suka, tapi....”
• Anda bisa saja berespon:
• Yah....Mungkin saya akan pergi dengan anda,...kita lihat
saja nanti....”(respon ini kurang tepat karena tidak ada
kejelasan didalamnya apa maksud dari perawat)

• “Diamlah Tuan...Saya Punya pekerjaan!!” (Respon ini


menunjukkan keagresifan perawat)
• “Saya senang menerima undangan anda setelah anda pulang dari RS,
Saya akan memberikan pelayanan yang baik untuk semua pasien
disini karena saya pikir saya tidak adilkalua saya menunjukkan sikap
yang berlebihan pada anda. Dapatkah anda mengerti posisi saya?”
(respon kesejatian tanpa meninggalkan profesionalisme perawat)
Empati
• Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada orang lain
dan bahwa kita telah memahami bagaimana perasaan orang lain
tersebut dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita
terlarut dalam emosi orang lain
• Beberapa aspek empati:
• Aspek Mental
Aspek mental berarti memahami orang secara emosional dan
intelektual. Kemampuan melihat dunia orang lain dengan
menggunakan paradigma orang lain tersebut
• Verbal
Kemampuan mengungkapkan secara verbal pemahaman terhadap
perasaan dan alasan reaksi emosi klien. Aspek verbal memerlukan
keakuratan (ketepatan), kejelasan dan kealamiahan (naturalness).
• Aspek non verbal
Aspek non verbal yang diperlukan adalah kemampuan menunjukkan
empati dengan kehangatan dan kesejatian.
Kehangatan
Kehangatan sangat diperlukan dalam menyampaikan empati untuk
menyampaikan kehangatan bisa secara verbal maupun non verbal.
Kondisi muka

 - Dahi : dahi tampak rileks, tidak ada kerutan


 - Mata : kontak mata yang nyaman, gerakan mata
natural
 - Mulut : mulut tampak rileks, tidak cemberut,
tidak menggigit bibir, tersenyum, rahang rileks.
 - Ekspresi : tampak rileks, tidak ada ketakutan,
kekhawatiran menunjukkan perhatian dan
ketertarikan.
Kondisi postur/sikap tubuh

• - Tubuh : berhadapan, bahu paralel dengan lawan bicara


• - Kepala : duduk atau berdiri dengan tinggi yang sama,
menganggukan kepala jika perlu
• - Bahu : mudah digerakkan tidak tegang
• - Lengan : mudah digerakkan, memegang kursi atau tembok
• - Tangan : tidak memegang atau menggengam diantara keduanya,
tidak mengetuk – ngetuk pena atau bermain dengan objek
• - Dada : nafas biasa, tidak tampak menelan
• - Kaki : tampak nyaman, tidak menendang
• - Telapak kaki : tidak mengetuk
Hal – hal yang dapat merusak kehangatan

• - Melihat sekeliling pada saat berkomunikasi dengan orang lain


• - Mengetuk – ngetuk dengan jari
• - Mundur tiba – tiba
• - Tidak tersenyum
• Hambatan untuk dapat menunjukkan kehangatan antara lain :
• Terburu – buru
• - Emosi berlebihan
• - Shock/terkejut
• - Penilaian tentang orang lain sehingga membuat kita menjadi
mengalihkan perhatian pada masalah kita sendiri.
RESPEK/HORMAT

• Perilaku yang menunjukkan kepedulian/perhatian, rasa suka dan


menghargai klien

• Perawat menghargai klien seorang yang bernilai dan menerima klien


tanpa syarat
Perilaku respek ditunjukkan dengan :

 - Melihat ke arah klien


 - Memberikan perhatian yang tidak terbagi
 - Memelihara kontak mata
 - Senyum pada saat yang tidak tepat
 - Bergerak ke arah klien
 - Menentukan sapaan yang disukai
 - Jabat tangan atau sentuhan yang lembut
KONKRET

• Perawat menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak.


Manfaat dari konkret adalah dapat mempertahankan respon
perawat terhadap perasaan klien, penjelasan dengan akurat tentang
masalah dan mendorong klien memikirkan masalah yang spesifik.
Contoh:

Klien : “Aku tidak akan punya masalah jika orang-


orang tidakmengganguku. Mereka membuat aku
marah
Perawat : “ Siapa yang membuat kamu marah?”
Klien : “Keluargaku. Orang berfikir berada dalam
keluarga besar adalah berkah. Itu adalah kutukan.”
Perawat : “apakah kamu dapat memberi saya contoh
dari seseorang yang membuat kamu marah
dirumah?”
Dimensi Tindakan
1. KONFRONTASI

• Adalah proses interpersonal yang digunakan oleh perawat untuk


memfasilitasi, memodifikasi dan perluasan dari gambaran diri orang
lain

• Tujuannya: Agar orang lain sadar adanya ketidaksesuaian pada


dirinya dalam hal perasaan, tingkah laku dan kepercayaan
• Tingkah lakunya tidak produktif

• Tingkah lakunya merusak

• Ketika mereka melanggar hak kita/hak orang lain


Faktor yg harus diperhatikan sebelum
melakukan konfrontasi:
• Tingkat hubungan saling percaya
• Waktu
• Tingkat stress klien
• Kekuatan mekanisme pertahanan diri klien
• Tingkat kemarahan klien
• Tingkat toleransi klien untuk mendengar persepsi orang lain
Kategori konfrontasi:

A. Ketidaksesuaian antara ekspresi klien terhadap dirinya (konsep


diri) dan apa yang dia inginkan (ideal diri)
B. Ketidaksesuaian antara ekspresi verbal dengan perilaku
C. Ketidaksesuaian antara ekspresi pengalaman klien tentang
dirinya dan pengalaman perawat tentang klien
Cara melakukan konfrontasi:

1. Clarify : membuat sesuatu lebih jelas untuk dimengerti


2. Articulate: Dengan mengekspresikan opini diri sendiri dengan
kata-kata yang jelas
3. Request : Permintaaan
4. Encourage : memberikan support, harapan, kepercayaan
Kasus:

Rumah kost anda sangat berantakan. Teman


sekamar anda meletakkan baju sembarangan,
buku-buku berserakan di lantai, meskipun teman
anda biasanya membersihkan kamar setiap 2
minggu sekali, dia tetap saja kembali pada
kebiasaannya itu. Anda sangat merasa tidak
nyaman dan bahkan ragu-ragu untuk mengundang
teman anda datang ketempat kost anda.
BAGAIMANA ANDA SEHARUSNYA
MELAKUKAN KONFRONTASI
TERHADAP TEMAN ANDA ???
Clarify:

• “KAMU TELAH MELETAKKAN BAJU DI ATAS TEMPAT TIDUR DAN SEMUA


BUKU-BUKUMU BERSERAKAN DI LANTAI..”

• Articulate
SAYA MERASA TIDAK NYAMAN DIKARENAKAN KAMU MEMBUAT KAMAR KITA
JADI BERANTAKAN TIDAK KARUAN
Request
SAYA LEBIH SUKA KAMU MENYIMPAN BARANG PRIBADIMU DITEMPATMU
ATAU DILEMARI

Encourage

DENGAN JALAN SEPERTI TU TERDAPAT RUANGAN YANG LUAS UNTUK KITA


DIKAMAR INI DAN SAYA AKAN MERASA BEBAS MENGUNDANG TEMAN
TANPA MERASA KHAWATIR KARENA KAMAR KITA YANG BERANTAKAN
2.Kesegeraan

• Kesegeraaan mempunyai konotasi sebagai sensitivitas perawat pada


perasaan klien dan kesediaan untuk mengatasi perasaan daripada
mengacuhkannya.
• Berespon dengan kesegeraan berarti berespon pada saat itu dan
ditempat itu
• Pasien : “Staf disini tidak peduli pada kliennya, mereka menanganai
kita seperti anak-anak bukan orang dewasa”

• Perawat: Saya heran mengapa anda merasa bahwa kami tidak


memperdulikan anda?
3. Membuka Diri

• Membuat orang lain tahu tentang pikiran, perasaan dan pengalaman pribadi
kita
• Membuka diri dapat dilakukan dengan:
Mendengar
Empati
Membuka diri
Mengecek
Kasus
Seorang ibu berkata : “minggu lalu saya merasa sangat takut ketika suami
saya plg dari RS, dia mulai batuk dan wajahnya memerah. Kemudian dia
mengalami nyeri dada. Saya pikir dia akan meninggal. Untunglah saya
melihat nitrogliserin didalam lemari, saya segera memberikan kepadanya
dan kemudian berangsur-angsur tenang. Nyerinya hilang, untunglah...
Kasus:
• Seorang ibu berkata : “minggu lalu saya merasa sangat takut ketika
suami saya plg dari RS, dia mulai batuk dan wajahnya memerah.
Kemudian dia mengalami nyeri dada. Saya pikir dia akan meninggal.
Untunglah saya melihat nitrogliserin didalam lemari, saya segera
memberikan kepadanya dan kemudian berangsur-angsur tenang.
Nyerinya hilang, untunglah...
Contoh membuka diri
• Mendengar:
anda mendengar pesan dari seorang ibu sehubungan dengan
pengalamannya

• Empati
“Saya dapat menduga betapa takutnya andakarena serangan jantung
tersebut, betapa senangnya anda ketika nitrogliserin itu bekerja
• Membuka diri
“Ayah saya mengalami nyeri yang sangat hebat juga, saya juga
mengaalami kecemasan yang sangat menakutkan, saat itu saya
merasa putus asa dan tadkpunya harapan.

• Mengecek
Apakah kamu merasakan hal yg sama minggu lalu
Emosional Katarsis

• Kegiatan ini terjadi pada saat klien didorong untuk membicarakan


hal-hal yang sangat mengganggunya untuk mendapatkan efek
terapeutik.
• Perlu kesiapan pasien untuk mendiskusikan masalahnya
• jika klien sulit mengungkapkan perasaannya, perawat perlu
mengekspresikan perasaannya jika berada pada situasi klien.
cth:
Perawat: Apa yang dulu kamu rasakan ketika kamu dimarahin bosmu
didepan banyak orang

• Klien; Ya ..aku mengerti dia mengoreksi aku, dia tipe pemarah....


• Perawat: Sepertinya kamu bertahan terhadap perilakunya..
• Klien : uh...sebel, Saya kira...(diam)
• Perawat : hal itu membuatku marah jika terjadi padaku”
• Klien: ya saya juga....seharusnya dia tidak membuat hal ini terjadi,
aku dia tahu apa yang aku rasakan
5. Bermain Peran
• Membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan
klien kedalam hubungan antara manusia dan memperdalam
kemampuannya untuk melihat situasi dari sudut pandang lain; juga
memperkenankan klien untuk mencobakan situasi yang baru dalam
lingkungan yang aman.
Tahapan bermain peran
• Mendefinisikan masalah
• Menciptakan kesiapan untuk bermain peran
• Menciptakan situasi
• Membuat karakter
• Penjelasan dan pemanasan
• Pelaksana memerankan satu peran
• Berhenti
• Anallisis dan diskusi
• evaluasi
Bermain peran
• Membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan
klien kedalam hubungan antara manusia dan memperdalam
kemampuannya untuk melihat situasi dari sudut pandang lain; juga
memperkenankan klien untuk mencobakan situasi yang baru dalam
lingkungan yang aman.
• Tahapan bermain peran
• Mendefinisikan masalah
• Menciptakan kesiapan untuk bermain peran
• Menciptakan situasi
• Membuat karakter
• Penjelasan dan pemanasan
• Pelaksana memerankan satu peran
• Berhenti
• Anallisis dan diskusi
• evaluasi
CUKUP SEKIAN

• See you tomorrow..................

Anda mungkin juga menyukai