KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KESADARAN DIRI PERAWAT
KOMUNIKASI DALAM TAHAPAN ASKEP
Gerakan tubuh
Jarak saat berinteraksi
Sentuhan
Diam
Volume & nada suara
Gerakan Tubuh: sikap tubuh, ekspresi
wajah, dll. Tersenyum, kontak mata, sedikit
membungkuk saat bicara, tidak melipat
tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak
memasukkan tangan ke saku.
Jarak Saat Berinteraksi. ruang
intim: 50 cm, ruang pribadi: 50-120 cm
(tidak dibatasi meja atau jeruji), ruang
konsultasi: 275-365 cm.
Sentuhan. misal: bersalaman,
menepuk bahu/mengacungkan
ibu jari/tepuk tangan untuk
memberikan pujian, memegang
tangan pasien pada saat pasien
sedih/menangis.
Diam. Dapat memfasilitasi pasien
dalam mengekspresikan pikiran &
perasaannya.
Volume & Nada Suara. Misal pada
lansia digunakan volume suara tinggi
dengan nada rendah.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendengar aktif
Pertanyaan terbuka
Restating
Refleksi Focusing
Klarifikasi/validasi Sharing persepsi
Diam
Identifikasi Tema
Humor
Teknik Pengertian Contoh
Tahap Kegiatan
Pre-interaksi • Mengumpulkan data klien.
•Mengekplorasi perasaan,
fantasi & ketakutan.
• Membuat rencana
pertemuan dengan klien.
Tahap Kegiatan
Orientasi • Memberi salam & tersenyum pada klien.
• Melakukan validasi.
• Memperkenalkan nama perawat.
• Menanyakan nama panggilan klien.
• Menjelaskan tanggungjawab perawat & klien.
• Menjelaskan peran perawat & klien.
• Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
• Menjelaskan tujuan.
• Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan interaksi.
• Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap Kegiatan
Kerja • Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya.
• Menanyakan keluhan klien.
• Memulai kegiatan dengan cara yang baik.
• Melakukan kegiatan sesuai rencana.
Terminasi • Menyimpulkan hasil kegiatan.
• Memberikan reinforcement positif.
•Merencanakan tindak lanjut.
• Melakukan kontrak selanjutnya.
• Mengakhiri kegiatan dengan baik.
Komunikasi Tahap Pengkajian
Identitas klien
Keluhan Utama Orientasi
Kerja
Riwayat penyakit sekarang Terminasi
Riwayat penyakit yang lalu
Status kesehatan terakhir: obat-obatan, alergi, dll
Riwayat keluarga: penyakit keturunan dan menular
Riwayat psikososial: orang terdekat, hubungan sosial,
kejadian tidak menyenagkan, dll
Genogram
Pemeriksaan fisik: kulit-kuku, kepala-leher, thoraks,
abdomen, genitalia, ekstremitas,
Komunikasi Tahap
Diagnosa & Perencanaan