Anda di halaman 1dari 39

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KESADARAN DIRI PERAWAT
KOMUNIKASI DALAM TAHAPAN ASKEP

Ns. Fajar Rinawati, S.Kep., M.Kep. Sp. Kep.J


KONSEP
Komunikasi terapeutik: komunikasi yang
direncanakan secara sadar, tujuan dan
kegiatannya difokuskan untuk
penyembuhan klien.
Dalam hal ini perawat menggunakan diri
sebagai alat dalam menangani dan
merubah perilaku klien.
Fungsi Komunikasi
Terapeutik:
Untuk mendorong dan
menganjurkan kerjasama antara
perawat dan pasien melalui
hubungan perawat dan pasien.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Gerakan tubuh
Jarak saat berinteraksi
Sentuhan
Diam
Volume & nada suara
Gerakan Tubuh: sikap tubuh, ekspresi
wajah, dll. Tersenyum, kontak mata, sedikit
membungkuk saat bicara, tidak melipat
tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak
memasukkan tangan ke saku.
Jarak Saat Berinteraksi. ruang
intim: 50 cm, ruang pribadi: 50-120 cm
(tidak dibatasi meja atau jeruji), ruang
konsultasi: 275-365 cm.
Sentuhan. misal: bersalaman,
menepuk bahu/mengacungkan
ibu jari/tepuk tangan untuk
memberikan pujian, memegang
tangan pasien pada saat pasien
sedih/menangis.
Diam. Dapat memfasilitasi pasien
dalam mengekspresikan pikiran &
perasaannya.
Volume & Nada Suara. Misal pada
lansia digunakan volume suara tinggi
dengan nada rendah.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendengar aktif
Pertanyaan terbuka
Restating
Refleksi Focusing
Klarifikasi/validasi Sharing persepsi
Diam
Identifikasi Tema
Humor
Teknik Pengertian Contoh

Mendengar Proses aktif Mempertahankan


Aktif menerima kontak mata,
informasi & menganggukkan
mempelajari kepala, posisi badan
respon seseorang sedikit
terhadap pesan membungkuk ke
yang diterima arah klien.
Pertanyaan Mendorong klien “Apa yang Ibu
Terbuka untuk menyeleksi pikirkan pagi ini?”
topik yang akan
dibicarakan
Teknik Pengertian Contoh

Restating Mengulangi pikiran K: “Suster, saya tadi


utama yang malam tidak dapat tidur.”
diekspresikan klien P: “Apakah ibu
dengan mengalami kesulitan
menggunakan kata- tidur?”
kata sendiri.
Reflecting/ Mengulangi kembali K:”Apakah menurut
refleksi apa yang dibicarakan suster saya harus
klien. memaafkan suami saya?”
P:”Bagaimana menurut
Ibu, apakah lebih baik
memaafkan suami Ibu?”
Teknik Pengertian Contoh

Klarifikasi Berupaya “Saya belum jelas


/validasi menyampaikan dengan yang Mbak
ide/pikiran klien yang maksudkan. Bisa
tidak jelas dan meminta Mbak Tuti jelaskan
klien menjelaskan kembali?”
kembali.
Focusing Komunikasi yang “Saya rasa kita harus
dilakukan untuk membicarakan lebih
membatasi area diskusi lanjut tentang
sehingga menjadi lebih masalah yang terjadi
spesifik dan dimengerti antara Mbak Tuti
dengan suami.”
Teknik Pengertian Contoh

Sharing Meminta klien “Mbak Tuti


persepsi memastikan tersenyum, tetapi
pemahaman perawat saya merasa Mbak
mengenai apa yang lien sangat jengkel dengan
pikirkan. saya.”
Diam Tidak ada komunikasi Duduk bersama klien,
verbal, memberikan mengkomunikasikan
kesempatan klien untuk perhatian dan peran
mengutarakan perawat secara non
pikirannya. verbal.
Teknik Pengertian Contoh

Identifikasi Menyatakan isu “Saya perhatikan dari


tema atau masalah yang cerita Mbak tadi, Mbak
terjadi berulang selalu dikecewakan oleh
kali pria. Menurut Mbak,
apakah hal ini yang
menjadi masalah?”
Humor Pengeluaran energi “Setelah Mbak mandi,
melalui lelucon saya jadi ingin mandi juga,
karena setelah mandi
Mbak kelihatan cantik
seperti artis
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Perawat: “Selamat pagi Ibu...perkenalkan saya


suster Ani, apakah benar ini dengan Ibu
Fitri?:
Klien: “Benar”
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Perawat: “Apa yang Bapak rasakan saat ini?


Apakah Bapak lemes?”
Klien: “Iya suster”
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Perawat: “Ibu...hari ini saya akan melakukan


pemasangan infus. Tujuannya adalah untuk
menambah cairan di tubuh Ibu, karena Ibu
kekurangan cairan. Apakah Ibu bersedia?”
Klien: “Iya suster.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:
Perawat: “Baik Ibu...tadi saya sudah
melakukan penjelasan tentang makanan
yang harus dihindari pada kasus Hipertensi.
Coba...Ibu ulang kembali makanan apa saja
yang harus dihindari? Apakah boleh makan
pindang?”
Klien: “Tidak boleh suster.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Klien: “Suster...saya sedih karena saya divonis


kena kanker payudara”
Perawat: “Ooo...Ibu tidak perlu sedih, karena
di luar sana masih banyak yang lebih parah
dari Ibu.”
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Klien: “Suster...saya takut suster,”


Perawat: “Ibu tidak usah takut, karena operasi
ini harus Ibu jalani”
Coba Analisa Percakapan Berikut:

Klien: (klien menceritakan semua masalahnya


dengan Suaminya, kemudian berkata)
“Bagaimana ya Suster... Saya harus bersikap?
Saya bingung”
Perawat: “Menurut Ibu...apa yang harus Ibu
lakukan jika suami Ibu melakukan hal
tersebut?”
ANALISA DIRI
Analisa diri: dasar utama perawat untuk
dapat memberikan askep yang berkualitas
& membina hubungan yang harmonis &
terapeutik.
1. Kesadaran Diri
2. Klarifikasi Nilai
3. Eksplorasi Perasaan
4. Kemampuan menjadi Model
UNSUR KETERANGAN

Kesadaran Kemampuan untuk berfikir tentang


diri proses berfikir itu sendiri. Kemampuan
individu untuk memahami perasaan,
perilaku & pikiran diri sendiri.
Klarifikasi Suatu metode dimana seseorang dapat
nilai menemukan nilai-nilainya & menentukan
nilai pribadi serta bagaimana nilai
tersebut dapat digunakan dalam
mengambil keputusan.
UNSUR KETERANGAN

EksplorasiAgar perawat terbuka & sadar terhadap


perasaan perasaannya sehingga ia dapat
mengontrol perasaannya.
Kemampua Menggunakan diri sebagai alat melalui
n menjadi contoh perilaku yang ditampilkan.
model
peran
TAHAPAN HUBUNGAN
1.Pra Interaksi
2.Orientasi/Perkenalan
3.Kerja
4.Terminasi
TAHAP PRA-INTERAKSI
Tahap persiapan sebelum perawat bertemu &
berkomunikasi dengan klien.
Perawat harus mengeksplorasi diri:
“Apakah saya akan marah atau melukai bila bertemu
klien yang bersikap kasar?”
“Apakah saya takut terhadap tanggungjawab ini?”
“Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu klien?”
“Apakah saya cemas apabila berhadapan dengan klien?”
TAHAP ORIENTASI

Perawat & klien pertama kali bertemu.


Kunci utama: terbina hubungan saling
percaya, komunikasi terbuka,
memahami penerimaan & merumuskan
kontrak.
TAHAP KERJA

Tahap paling banyak dilakukan.


Tugas perawat: melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan.
Perubahan perilaku yang adaptif
merupakan tanda bahwa tujuan telah
tercapai.
FASE TERMINASI

Tahap perpisahan dimana perawat akan


mengakhiri interaksinya:
1. Terminasi sementara
2. Terminasi menetap/akhir
Tugas Perawat dalam Setiap Tahap
Hubungan
Tahap Tugas
Pre-interaksi • Mengeksplorasi perasaan, fantasi &
ketakutan diri.
• Menganalisa kekuatan &
keterbatasan sikap profesional
perawat.
• Mengumpulkan data tentang klien.
• Merencanakan pertemuan pertama
dengan klien
Tahap Tugas
Perkenalan/ori • Menentukan penyebab klien mencari
entasi pertolongan.
• Membina hubungan saling percaya,
penerimaan & komunikasi terbuka.
• Mengidentifikasi masalah klien.
• Mengkaji perasaan, pikiran &
tindakan klien.
• Menjelaskan tujuan bersama klien.
• Membuat kontrak secara timbal
balik.
Tahap Tugas
Kerja • Mengeksplorasi stressor yang sesuai.
• Mendukung pengembangan daya
tilik diri klien & penggunaan
mekanisme koping yang konstruktif.
• Menangani tingkah laku penolakan.
Terminasi • Menyediakan realita perpisahan.
• Melihat kembali kemajuan terapi &
pencapaian tujuan.
• Saling mengeksplorasikan perasaan
penolakan, kesedihan & kemarahan.
Pedoman Komunikasi

Tahap Kegiatan
Pre-interaksi • Mengumpulkan data klien.
•Mengekplorasi perasaan,
fantasi & ketakutan.
• Membuat rencana
pertemuan dengan klien.
Tahap Kegiatan
Orientasi • Memberi salam & tersenyum pada klien.
• Melakukan validasi.
• Memperkenalkan nama perawat.
• Menanyakan nama panggilan klien.
• Menjelaskan tanggungjawab perawat & klien.
• Menjelaskan peran perawat & klien.
• Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
• Menjelaskan tujuan.
• Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan interaksi.
• Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap Kegiatan
Kerja • Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya.
• Menanyakan keluhan klien.
• Memulai kegiatan dengan cara yang baik.
• Melakukan kegiatan sesuai rencana.
Terminasi • Menyimpulkan hasil kegiatan.
• Memberikan reinforcement positif.
•Merencanakan tindak lanjut.
• Melakukan kontrak selanjutnya.
• Mengakhiri kegiatan dengan baik.
Komunikasi Tahap Pengkajian
 Identitas klien
 Keluhan Utama Orientasi
Kerja
 Riwayat penyakit sekarang Terminasi
 Riwayat penyakit yang lalu
 Status kesehatan terakhir: obat-obatan, alergi, dll
 Riwayat keluarga: penyakit keturunan dan menular
 Riwayat psikososial: orang terdekat, hubungan sosial,
kejadian tidak menyenagkan, dll
 Genogram
 Pemeriksaan fisik: kulit-kuku, kepala-leher, thoraks,
abdomen, genitalia, ekstremitas,
Komunikasi Tahap
Diagnosa & Perencanaan

 Jelaskan diagnosa atau masalah keperawatan yang


dialami klien dengan bahasa sederhana (bisa lebih
dari satu)
 Diskusikan apa yang paling dirasakan dan
putuskan mana yang akan diselesaikan terlebih
dahulu
 Susun rencana keperawatan yang akan dilakukan
bersama
Komunikasi Tahap Implementasi

 Lakukan implementasi dengan tepat dan empati


 Perhatikan kondisi dan keadaan serta kenyamanan
klien
 Perhatikan privasi klien
 Perhatikan respon klien
Komunikasi Tahap Evaluasi

 Lakukan terminasi dengan baik dan jelas


 Evaluasi subjektif dan objektif
 Susun rencana tindak lanjut, baik untuk klien
maupun perawat
 Kontrak berikutnya

Anda mungkin juga menyukai