Anda di halaman 1dari 28

Departemen Keperawatan Jiwa

STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi

Teknik komunikasi terapeutik

Khrisna Wisnusakti, Ns
.
Pengertian KOMTER
 Komter (Komunikasi Terapeutik) merupakan hubungan
interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan ini
perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama
dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien
(Stuart, GW : 1998).
 Komter adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang
untuk tujuan terapi (Suryani, 2005).
Tujuan Komter
 Mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih positif atau
adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien, yang meliputi
:
 Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan
diri.
 Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak
superfisial dan saling bergantung dengan orang lain.
 Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis
 Rasa identitas personal yg jelas dan peningkatan integritas diri.
Prinsip Dasar Komter
 Hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik
yg saling menguntungkan.
 Perawat harus menghargai keunikan klien.
 Semua komunikasi harus dapat menjaga harga diri pemberi
maupun penerima pesan.
 Komunikasi yang menciptakan (trust) harus dibina terlebih
dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan
alternatif pemecahan masalah
Karakteristik helper
Roger dlm Stuart (1998)
 Kejujuran (trustworthy)
 Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
 Bersikap positif
 Empati bukan simpati
 Mampu melihat permasalahan dari kaca mata klien
 Menerima klien apa adanya
 Sensitif terhadap perasaan klien
 Tidak mudah terpengaruh masa lalu (klien/prwt)
Tahapan komter
 Pra Interaksi
 Interaksi
 Orientasi
 Kerja
 Terminasi
 Post Interaksi
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 Questioning - Eksploration
 Listening - Sharing perception
 Restating - Theme identifying
 Clarification - Humor
 Reflection - Reinforcement
 Focusing
 Silence
 Informing vs advice
 Summerizing
 Reframing
Lanjutan ………

 Exploration
 Sharing perception
 Theme identifying
 Humor
 Reinforcement
Teknik komter yg kurang tepat
 Memberikan jaminan
 Memberikan penilaian
 Memberikan komentar klise
 Memberi saran
 Merubah pokok pembicaraan
 Defensif
Questioning
 Merupakan teknik yang dapat mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
 Pertanyaan fasilitatif vs non-fasilitatif
 Pertanyaan terbuka vs tertutup
 Inapropriate quantity question
 Inapropriate quality question
Listening

 Nilai terapeutik : mengkomunikasikan kepada klien tentang


minat dan penerimaan perawat secara non verbal (Stuart,
G.W)
 Selama listening perawat tetap berrespon.
Restating

 Mengulang kembali pikiran utama yang telah diekspresikan


oleh klien.
 Hal ini menunjukkan bahwa perawat sedang mendengarkan
dan memvalidasi, menguatkan dan mengembalikan perhatian
klien pada sesuatu yang telah diucapkan klien.
 K : ‘ Saya benci adik saya…. Saya pusing..’
 P : ‘ Bapak benci adik bapak?
Clarification

 Menjelaskan kembali ide atau pikiran klien yang tidak jelas


atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya.
 Nilai terapeutik : membantu mengklarifikasi perasaan, ide,
dan persepsi klien serta memberikan kejelasan tentang
hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien dengan
tindakannya.
 P : ‘Maaf, saya kurang paham tentang apa yang bpk sampaikan
tadi, bisa lebih diperjelas?’
Reflection

 Mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi


pembicaraan kepada klien.
 Hal ini digunakan untuk memvalidasi pengertian perawat tg
apa yang diucapkan klien dan menekankan empati, minat, dan
penghargaan thd klien.
 Tidak sekedar mengulang kata-kata klien.
 Reflection of content vs reflection of feeling.
Focusing

 Tujuan : memberi kesempatan kpd klien untuk membahas


masalah inti dan mengarahkan komunikasi klien pada
pencapaian tujuan.
Silence

 Memberikan kesempatan pada klien sebelum menjawab


pertanyaan perawat.
 Silence memberikan kesempatan kpd perawat dan klien
untuk mengorganisasikan pikiran masing-masing.
 Beda dengan listening.
Informing vs advice

 Merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk klien.


 Membantu mengajarkan aspek-aspek yang relevan dengan
perawatan diri dan penyembuhan klien.
 Keputusan ada di tangan klien (berbeda dengan advice)
Summarizing

 Merupakan teknik komunikasi yang membantu klien


mengeksplorasi poin penting dari interaksi perawat-klien.
 Teknik ini membantu perawat dan klien untuk memiliki
pikiran dan ide yang sama saat mengakhiri pertemuan.
P : ‘ Kalau boleh saya simpulkan…..’
‘ Dari pembicaraan kita tadi berarti…..’
Dsb.
Reframing
 Mengubah cara pandang : untuk memberikan cara pandang
lain sehingga klien tidak melihat sesuatu atau masalah dari
aspek negatifnya saja.
 Cth :
K : ‘Saya sebel sama anak saya… Sedikit-sedikit saya, apa-apa
saya… Saya capek Sus hidup bgini terus…’
P : ‘Oh… dari pembicaraan ibu saya menangkap bahwa ibu
sangat berarti ya untuk anak ibu..’
Eksploration
 Untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam
masalah yang dialami klien.
Cth :
K : ‘kalau lagi kesal biasanya sy mengurung diri di kamar’
P : ‘hmm.. Sewaktu mengunci diri di kamar apa yg anda
lakukan?’
K : ‘saya menangis…’
P : ‘ selain menangis, apa ada hal lain yang anda lakukan?’
Dst.
Sharing Perception
 Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan
atau pikirkan.
 Dilakukan ketika ada perbedaan bhsa verbal dan non verbal
klien
 Cth : ‘Anda tersenyum, tapi saya merasakan anda sedang
marah pada saya, apa itu benar?’
Mengidentifikasi tema
Menangkap tema dari pembicaraan klien
Untuk meningkatkan pengertian dan menggali masalah penting.
Cth : ‘ Dari tadi saya perhatikan anda banyak bercerita tentang
kekecewaanmu karena ditolak pacar. Apa menurut anda hal
itu penting untuk kita diskusikan?’
Humor
 Meningkatkan kesadaran mental dan kreativitas, serta
menurunkan tekanan darah dan nadi.
Reinforcement
 Meningkatkan harga diri dan menguatkan perilaku klien.
 Dapat menggunakan bahasa verbal maupun non verbal
Teknik Komunikasi yang kurang tepat
 Memberi jaminan
 ‘Jangan khawatir.. Bpk pasti bisa sembuh..’
 Memberikan penilaian
 ‘Menurut saya bapak terlalu kasar’
 Memberi komentar klise
 ‘Lumayan…’, ‘Bagus’, ‘Laki-laki ga boleh nangis, harus tegar…’
 Memberi saran
 ‘Sebaiknya anda minta cerai saja..’
 Mengubah pokok pembicaraan
 ‘O ya… Bapak dulu suka musik?… Bapak di Band megang
apa??? Punya alat musik apa aja Pak?’
 Defensif
 K : ‘Suster..tadi makan siangnya ga enak..’
 P : ‘ Tau gak, makanan di RS ini paling enak dibanding RS lain
tau..’
Hambatan dalam Komter
 Resistens
 Transferens
 Counter-transferens
 Pelanggaran batasan
 Pemberian hadiah
~SALAM SEHAT JIWA ~

Anda mungkin juga menyukai