Oleh
APRILIANI
NPM. 214117006
Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah keperawatan jiwa guna
memperoleh gelar Ners Program Studi Profesi Ners
CIMAHI
2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media massa kontemporer sering memuat permasalahan sosial dimana anak
menjadi korban. Permasalahan sosial tersebut misalnya bullying (perundungan)
yang terjadi di lingkungannya. Hal ini sangat menyedihkan, mengingat anak
seharusnya mendapatkan keamanan dan kenyamanan di lingkungan bermainnya.
Undang-undang Perlindungan Anak No. 23 Th. 2002 tentang perlindungan anak,
bab III mengenai hak dan kewajiban anak mengatakan bahwa setiap anak berhak
untuk hidup tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi (UU RI No. 35 Tahun 2014).
Fakta menunjukkan, bullying terhadap anak yang terjadi di Indonesia bukan
fenomena yang baru di lingkungan sekolah, tempat tinggal dan lingkungan
bermain anak. Menurut Ken Rigby dalam buku Ponny Retno Astuti bullying
merupakan hasrat untuk menyakiti, yang diaktualisasikan dalam aksi sehingga
menyebabkan seorang individu atau kelompok menderita. Aksi ini dilakukan
secara langsung oleh seseorang ataupun kelompok yang lebih kuat, biasanya
kejadiannya berulangkali dan pelaku tersebut melakukan bullying dengan
perasaan senang (Astuti, Ponny Retno. 2008)
Bullying juga disebut dengan istilah perundungan dan kekerasan.
Perundungan berasal dari kata merundung, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), merundung adalah mengganggu (KBBI).
Menurut Liza dalam website Liputan 6.com menyebutkan bahwa
perundungan merupakan penindasan satu atau dua orang terhadap satu atau dua
orang lain. Dalam perundungan terdapat tiga komponen yaitu ada kekuatan yang
tidak seimbang, dilakukan secara repetitif, dan memiliki intensi waktu tertentu
(Liputan6.Com)
3
jarang tindak kekerasan terhadap anak juga berujung pada terjadinya kematian
pada korban (Suyanto, Bagong. 2010).
B. TUJUAN
1. Untuk mengatahui apa itu bullying
2. Untuk mengetahui penyebab bullying
3. Untuk mengetahui Faktor Resiko Yang Terjadi Pada Pelaku Bullying
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bullying
5. Untuk mengetahui karakteristik Pelaku dan Korban Bullying
6. Untuk mengetahui Dampak perilaku bullying
7. Untuk mengetahui kondisi psikososial korban bullying
8. Untuk mengetahui pencegahan penanganan bullying
C. MANFAAT
1. Mengatahui apa itu bullying
2. Mengetahui penyebab bullying
3. Mengetahui faktor resiko yang terjadi pada pelaku bullying
4. Mengetahui bentuk-bentuk bullying
5. Mengetahui karakteristik pelaku dan korban bullying
6. Mengetahui dampak perilaku bullying
7. Mengetahui kondisi psikososial korban bullying
8. Mengetahui pencegahan penanganan bullying
5
BAB II
dan lainnya (Barboza, dkk. 2009) Umumnya anak atau remaja korban
bullying adalah anak yang pencemas, mudah cukup selalu merasa tidak
aman, pemalu, pendiam, self-esteem rendah, memiliki cacat fisik atau
mental, masalah tingkah laku, atau gangguan perkembangan neurologis
(Smokowski, dkk, 2010 dan Barboza, dkk. 2009).
Sedangkan karakteristik anak atau remaja pelaku bullying adalah
hiperakti, agresif, destruktif, menikmati dominasi atas anak atau remaja
lainnya, cenderung pemarah, mudah tersinggung dan memiliki toleransi
rendah terhadap frustrasi. Mereka juga cenderung sulit memproses
informasi sosial, sehingga sering menginterpretasikan secara keliru
perilaku anak atau remaja lain sebagai perilaku bermusuhan juga saat sikap
permusuhan itu ditujukan pada anak atau remaja lain (Smokowski, dkk,
2010 dan Barboza, dkk. 2009).
2. LITERATUR REVIEW
1) Pada penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2009) yang berjudul
“Aspek Perlindungan Anak Dalam Tindak Kekerasan (Bullying) Terhadap
Siswa Korban Kekerasan Di Sekolah (Studi Kasus di SMK Kabupaten
Banyumas)” dengan metode penelitian Kualitatif dengan menggunakan
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu.
Perhatian utama studi ini adalah melihat aspek perlindungan anak dalam
tindak kekerasan terhadap siswa di sekolah. Guna melihat bagaimana aspek
perlindungan anak dari bullying, penelitian ini akan dimulai dengan
menguraikan bentuk-bentuk bullying, dampak bullying bagi anak, dan
menguraikan aspek perlindungan anak dari bullying. Hasil penelitian ini
sebagai berikut :
a. Jenis dan wujud bullying bullying fisik menampar, menimpuk,
menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan
barang, menghukum dengan berlari keliling lapangan dan menghukum
dengan cara push up.
b. Jenis dan wujud bullying bullying Verbal, terdeteksi karena tertangkap
oleh indera pendengaran, seperti memaki, menghina, menjuluki,
meneriaki, memalukan di depan umum, menuduh, menyoraki,
menebar gosip, memfitnah dan menolak.
c. Jenis dan wujud bullying bullying Mental/Psikologis, merupakan jenis
Bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap mata. Parktik
13
3) Pada penelitian yang dilakukan oleh Monicka Putri Kusuma (2014) yang
berjudul “Perilaku School Bullying Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
Delegan 2, Dinginan, Sumberhajo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan
subjek siswa kelas IV (korban ataupun pelaku bullying). Teknik pengumpulan
data yang digunakan yakni: observasi partisipasi, wawancara semiterstruktur,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Uji keabsahan yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji credibilitydan dependability.
Uji credibilitdengan melakukan triangulasi, bahan referensi dan diskusi
dengan teman sejawat, sedangkan uji dependability dengan melakukan
bimbingan kepada dosen pembimbing.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk, karakter pelaku,
korban serta penyebab bullying.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying mewujud dalam tiga bentuk
perilaku yakni : Secara fisik (menjegal, jambak, menendang, memukul,
hingga memegang alat kelamin dan dada), verbal (berkata kasar “misuh”,
memaki, mengancam, menyoraki, mengolok-olok, mengejek, dan berkata hal-
hal jorok) dan psikologis (membuat seolah-olah temannya bersalah dan dirty
looks).
15
4) Pada penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Surya Dwipayanti dan Komang
Rahayu Indrawati (2014) yang berjudul “Hubungan Antara Tindakan Bullying
dengan Prestasi Belajar Anak Korban Bullying pada Tingkat Sekolah Dasar”.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisa data
regresi linier sederhana yang berlokasi di Kabupaten Badung, Kabupaten
Gianyar dan Kota Denpasar. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 176 orang dengan kriteria inklusi yaitu merupakan anak
Sekolah Dasar yang sedang duduk di kelas 4. 5 dan 6, dan merupakan anak
korban bullying. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster
sampling. Metode pengumpulasn data yang digunakan adalah satu kuisioner
yang mengukur tindakan bullying yang dialami oleh korban bullying dan nilai
rapor semester ganjil yang diperoleh oleh korban bullying.
Hasil Penelitian ini sebagai berikut :
Hubungan negatif antara tindakan bullying dengan prestasi belajar anak
korban bullying pada tingkat Sekolah Dasar
Terdapat perbedaan bentuk tindakan bullying yang dialami oleh korban
laki-laki dan perempuan.
5) Pada penelitian yang dilakukan oleh Iswatun Khasanah (2013) yang berjudul
“Program “SAHABAT” Sebagai Salah Satu Program Alternatif Penanganan
Bullying Pada Anak Usia Dini”. Program SAHABAT yang dilakukan untuk
penanganan Bullying mempunyai poin adalah sebagai berikut : Kasih Sayang,
Harmonis, Tanggung Jawab, Baik Budi, dan Persatuan.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fenomena perilaku bullying (perundungan) ibarat gunung es yang tampak “kecil”
di Permukaan, namun menyimpan banyak masalah yang sering tidak mudah
diketahui atau tidak disadari oleh pendidikan orang tua, masyarakat, ataupun
pemerintah. Dampak perilaku bullying baik sebagai korban maupun pelaku dapat
mempengaruhi perkembangan anak ataupun remaja dalam jangka pendek dan
panjang bahkan bisa berlanjut sampai dewasa. Berbabai alternatif solusi telah dibuat
dan berbagai alternatif program intervensi telah ditawarkan, namun pada akhirnya
keberhasilan penanggulangan perilaku bullying (perundungan) tergantung pada
komitmen semua pihak untuk melaksanakan program anti-bullying.
B. SARAN
Untuk semua pembaca yang telah membaca Literature Review yang berjudul
“Bullying Pada Anak” ataupun yang menjadikan tulisan sebagai referensi, penulis
berharap pembaca dapat membuat literature yang jauh lebih baik lagi dikarenakan
penulis menyadari banyak sekali kekurangan dari Literature Review yang berjudul
“Bullying Pada Anak” ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, RP. 2008. Meredam bullying (3 cara efektif mengatasi kekerasan pada anak).
Jakarta : PT Grasindo.
Haerah, Abu. 2012. Kekerasan Terhadap Anak. Bandung : Nuansa Cendekia.
Ponny Retno Astuti. 2008. Cara Meredam Bullying. Jakarta : PT. Gramedia
Widasarana Indonesia.
Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta :Kencana Prenanda Media
Group.
Dwipayanti, Ida Ayu Surya dan Komang Rahayu Indrawati. 2014. “Hubungan Antara
Tindakan Bullying dengan Prestasi Belajar Anak Korban Bullying pada Tingkat
Sekolah Dasar”. Jurnal Psikologi Udayana, 2014. Vol. 1, No. 2, 251-260.
Kusuma, Monicka Putri. 2014. “Perilaku School Bullying Pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri Delegan 2, Dinginan, Sumberhajo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta”.
Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri
Yogyakarta 2014.
Barboza Ge, dkk. Individual characteristics adn the multiple contexts of adolescent
bullying : An acological perspective. J Youth Adolescence. 2009; 38 : 101-21.
Doi : 10.1007/s10964-008-9271-1.
Colororso B.. Stop bullying (memutus rantai kekerasan anak dari prasekolah hingga
SMU) Jakarta : PT Ikrar Mandiri abadi; 2007.
Espalge DL, dkk. School-based of peer relationship problems. In : Altmeir B, Hansen
J, editors. The oxford handbook of counseling psychology. Ney York : Oxford
University Press; 2012. P.703-22.
Goldbaum, dkk. Developmental trajectories of victimization : Identify risk and
protective factors. J Appi School Psychology. 2003; 19 : 139-56.
Mangklara K, dkk. Bullying behaviour in schools, socioeconomic, position and
psychiatric morbidity : A cross-sectional study in late adolescents in Greece.
BioMed Central 2012; 6:8. Doi : 10.1186/1753-2000-6-8.
Mayer MJ, dkk. How safe are our schools ? Educational Reseacher 2010; 39: 16-26.
Murphy AG. Character education : Dealing with bullyinh. New York : Chelsea House
Publisher, 2009.
Smokowski PR, Kopasz KH. Bullying in School: An oerview of types, efects, family
characteristics, and intervention strategies, Children and Schools 2010; 27 :
101-10.
Smokowski, dkk. Bullying in School: An oerview of types, efects, family
characteristics, and intervention strategies, Children and Schools journal, 2010;
27 (2) : 101-9.
http://health.liputan6.com/read/2411290/anak-orang-kaya-atau-bukan-bisa-jadi-
korban-bully diakses tanggal 24 September 2017.