KOORDINATOR BLOK
Khrisna Wisnusakti, S.Kep., Ners., M.Kep.
Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan terapi modalitas pada klien dengan
gangguan jiwa
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar Isolasi Sosial
2. Menjelaskan Konsep Asuhan keperawatan pada isolasi sosial
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 29 tahun di bawa bapaknya ke IGD RSJ, dengan keluhan pasien
selama di rumah sudah 2 bulan yang lalu sering melamun, tidak mau bergaul dengan teman-
teman nya dan tidak mau kuliah. Sejak 2 minggu yang lalu pasien tampak ngobrol sendiri,
tertawa sendiri dan kadang-kadang menangis tanpa sebab. Bapaknya merasa kasihan
dengan kondisi tersebut sehingga pasien dibawa ke RSJ. Pada saat dikaji, pasien terlihat
menyendiri dan sering melamun. Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain karena
klien sulit memulai pembicaraan dengan orang lain sehingga klien lebih suka diam. Kontak
mata klien kurang, klien jika ditanya menjawab seperlunya.
Pertanyaan :
1. Apakah diagnosis utama pada klien?
2. Apakah Faktor Presipitasi pada diagnosis diatas?
3. Apakah faktor predisposisi pada diagnosis tersebut?
4. Jelakan tanda dan gejala pada kasus diatas?
5. Bagaimana Asuahan Keperawatan pada kasus diatas?
Kata kunci:
Diam, Menyendiri,
Isolasi Sosial
1. Pengertian Isolasi Sosial
Keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dg org lain
2. Faktor Presipitasi
Menurut Direja (2011), terjadinya ganggua hubungan sosial juga dapat ditumbuhkan oleh
faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1) Faktor eksternal
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh faktor sosial
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadi akibat ansietas atau kecemasan
untuk mengatasinya.
3. Faktor Predisposisi
A. Biologi
B. Psikologis
1. Intelegensi
a) Riwayat kerusakan struktur di lobus frontal dimana lobus tersebut
berpengaruh kepada proses kognitif
b) Suplay oksigen dan glukosa terganggu
2. Keterampilan verbal
a) Tidak ada komunikasi, komunikasi tertutup, gagap, riwayat kerusakan yang
mempengaruhi fungsi bicara
3. Moral
a) Riwayat tinggal dilingkungan yang dapat mempengaruhi moral individu,
mis : lingkungan keluarga yang broken home, konflik.
4. Kepribadian
Mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, menutup diri
C. Sosial Budaya
1. Usia
a) Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender
b) Riwayat ketidakjelasan identitas dan kegagalan peran gender
3. Pendidikan
c) Pendidikan rendah
d) Riwayat putus dan gagal sekolah
4. Pendapatan
e) Penghasilan rendah
5. Pekerjaan
f) Pekerjaan stresful
g) Pekerjaan resiko tinggi
6. Status sosial
h) Tuna wisma, kehidupan terisolasi
7. Latar belakang budaya
i) Tuntutan sosial budaya tertentu
j) Stigma masyarakat
13) Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur).
a. Identitas
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa pubertas.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang menyebabkan pasien di bawa ke rumah sakit, biasanya akibat
Faktor predisposisi sangat erat dengan faktor etiologi yaitu keturunan, endokrin,
d. Psikososial
1) Genogram
Orang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya terkena skizofrenia
adalah 7-16 persen, bila keduanya menderita, kemungkinan terkena adalah 40-68 persen,
bila saudara tiri yang terkena, kemungkinannya terkena adalah 0,9-1,8 persen dan
Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun dan berdiam
diri.
4) Spiritual
Pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,
resleting tak terkunci, baju tak di ganti, baju terbalik sebagai manifestasi kemunduran
kemauan pasien.
2) Pembicaraan
4) Emosi
Emosi dangkal
5) Afek
Cenderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mantap menatap lawan bicara dan
diam.
7) Persepsi
9) Kesadaran
luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyamanan
(secara kualitatif).
10) Memori
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan dan selalu
Pada permulaan, penderita kurang memperhatikan diri dan keluarganya, makin mundur
sendiri sangat menurun dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian dan istirahat
tidur.
Kepustakaan
Stuart, G W. (2013). Principle and practice of psychiatric nursing.9th ed. Philadephia: Mosby
Elsevier.
Yusuf, Fitryasari dan Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.