Anda di halaman 1dari 43

ECT & PSIKOFARMAKA

Khrisna Wisnusakti
Electro Convulsive Therapy
INDIKASI

• DEPRESI MAYOR

• MANIK

• SKIZOFRENIA
Risiko sehubungan dengan pemberian ECT

• Kematian

• Kerusakan otak

• Kehilangan memori permanen


PEMBERIAN ECT

• Satu seri terdiri dari =


• 6-12 kali (kadang-kadang diperlukan sampai 20 kali)
• Dosis : 2-3 kali per minggu
REAKSI PENDERITA
• Konvulsi yang timbul mirip epilepsi jenis grand mal
• Fase tonik sekitar 10 detik diikuti fase klonik 30-40
detik, relaksasi otot dg pernapasan yg dalam dan
keras
• Penderita tidak sadar sekitar 5 menit, ada juga yg
sampai 1 jam lebih, harus dijaga jangan sampai jatuh
atau melukai diri sendiri
• INDIKASI
Gangguan afektif tipe depresi

• KONTRA INDIKASI
Tumor intra cranial
Kehamilan
Osteoporosis
Infark miocart
Asthma brochiale
1. PERSIAPAN ECT
Tangani kecemasan dan ketidaktahuan klien tentang
prosedur ECT,(premedikasi )
Lakukan pemeriksaan fisik dan lab u/ mengidentifikasi
kontra indikasi
Menyiapkan surat persetujuan tindakan
Mempuasakan klien min 6 jam sebelum ECT
Melepas gigi palsu, kontak lensa, perhiasan atau jepit yg
dipakai klien
Memakaikan pakaian longgar,membantu mengosongkan
blast.
2. PELAKSANAAN ECT
Membaringkan klien dg posisi terlentang.
Siapkan alat
Pasang bantalan gigi
Sementara ECT dilaksanakan, tahan persendian
Setelah selesai bantu nafas dalam
3. SETELAH ECT
Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi stabil
Jaga keamanan klien
Bila sdh sadar bantu orientasi klien dg menjelaskan
apa yg sedang terjadi
Obat yg bekerja secara selektif pada
susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai
efek utama thd aktifitas mental dan
perilaku serta digunakan u/ terapi
gangguan psikiatrik.
PELAKSANA PENELITI
PENELITI

PENGELOLA
PENGELOLA
PENDIDIK
PENDIDIK
Jenis dan golongan obat
Efek terapi dan efek samping obat
Dosis dan cara pemberian obat
Indikasi dan kontra indikasi obat
Tindakan antisipasi thd efek terapi maupun
efek samping yg timbul
Tindakan rujukan bila kasus pengobatan tdk
dpt ditangani
• Manfaat minum obat
• Fungsi masing obat yang diminum klien
• Kerugian tidak minum obat
• Nama, warna, dosis,efek terapi dan efek
samping obat
• Akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
1. Kamar 6. Obat
2. Bad 7. Dosis
3. Nama 8. Cara
4. Dokter 9. Waktu
5. Pasien/orang 10.Dokumentasi
1. Anti psikosis
2. Anti depresi
3. Anti mania
4. Anti ansietas
5. Anti insomnia
6. Anti obsesi kompulsif
7. Anti panik
CHLORPROMAZINE HALOPERIDOL (haldol,
(largatil) serenase)
LEVOMEPROMAZINE SULPIRIDE (dogmatil)
(nozinan) CLOZAPINE (clozaril)
PERPHENAZINE QUETIAPINE (serequel)
(trilafon)
RISPERIDON (risperidal)
TRIFLUOPERAZINE
(stelazine)
THIORIDAZINE
(melleril)
• Memblokade dopamine – serotonin pada reseptor
pasca sinaptik neuron otak khususnya di limbik dan
sistem ekstrapiramidal

• SEROTONIN-DOPAMIN ANTAGONISTS
Sedasi dan inhibisi psikomotor:
Penurunan psikomotor, kognitif,kewaspadaan
Gangguan otonomik
Hipotensi, mulut kering, g3 irama jantung
Gangguan ekstrapiramidal
Parkinsone/EPS, akathisia/gelisah
Gangguan endokrine
Amenorrhoe
Antipsikotik
Atipikal
• Adalah antipsikotik generasi kedua
yang lebih aman dan lebih
menguntungkan dari antipsikotik
tipikal.
• Pada dosis terapeutik sangat minimal
menimbulkan gejala ext piramidal
dan hyperprolactinemia
• Dapat memperbaiki gejala positif
dan negatif dari gejala skizofrenia.
• Sangat sedikit menimbulkan
gangguan kognitif.
• Lebih ditolerir oleh pasien.
AMITRIPTYLINE SERTRALINE (zololt)
IMIPRAMINE (tofranil) FLUVOXAMINE (luvox)
MAPROTILINE FLUOXETINE (prozac,
(ludiomil) nopres)
AMOXAPINE (asendin) CITALOPRAM (cipram)
MOCLOBEMIDE TRAZODONE (trazone)
(aurorox)
• Menghambat re-uptake aminergic
neurotransmitter
• Menghambat penghancuran oleh
enzim monoamine oxidase

• Noradrenaline,serotonin, dopamine
pada sinaps neuron di SSP
Sedasi
Ngantuk, penr kewaspadaan,
kog,psikomt
Efek antikolinergik
Mulut kering, penglihatan kabur
Efek anti-adrenergik alfa
Perub EKG, hipotensi
Efek neurotaksis
Tremor, gelisah, insomnia, agitasi
HALOPERIDOL (haldol, serenase,
govotil)
CARBAMAZEPINE (tegretol)
VALPROIC (depakene)
LITHIUM CARBONATE
• Mengurangi dopamine
reseptor supersensitifity

• Meningkatkan cholinergic
muscarinic activity

• Menghambat cyclic AMP


(adenosine monophosphate)
Mulut kering,
Haus,
Gastrointestinal distress
Tremor dan kelemahan otot
Peningkatan BB
DIAZEPAM (valium, CLOBAZAM ( frisium)
metalium, lovium)
BUSPIRONE (buspar)
CHLORDIAZEPOXIDE
(arsitran,cetabrium) SULPIRIDE (dogmatil-50)
BROMAZEPIM (lexotan) HYDROXYZINE (iterax)
LORAZEPAM (ativan, CLORAZEPATE (tranxene)
merlopan,renaquil)
ALPRAZOLAM (xanax,
alganax,calmet)
• Menurunkan hyperaktif GABA – ergic neurons

• Hiperaktif sistem limbik SSP mereda

• Dopaminergic, noradrenergic, serotoninergic neurons mereda


• Sedasi
• Relaksasi otot
NITRAZEPAM CHLORAL
(mogadon, HYDRATE
dumolid) (chloralhydrat 500)
TRIOZOLAM PHENOBARBITAL
(halcion) (luminal, combinal)
ESTAZOLAM
(esilgan)
• Menghilangkan “REM Sleep”
• Meningkatkan “Delta Sleep”

• TIDUR NYAMAN TDK TERGANGGU MIMPI


BURUK
• SUPRESI SSP
CLOMIPRAMINE FLUOXETINE
(anaframin)
(prozac, nopres)
SERTRALINE (zololt)
PAROXETINE (seroxat)
CITALOPRAM
(cipram)
FLUVOXAMINE (luvox)
• Menghambat re-uptake
neurotransmiter serotonin

• Penurunan hipersentivitas
serotonergic reseptors di SSP
• Efek anti-histaminergic
• Efek anti-kolinergic
• Efek anti-adrenergic
• Efek neurotoksis
IMIPRAMINE (tofranil) SERTRALINE (zololt)
CLOMIPRAMINE PAROXETINE (seroxat)
(anafranil) FLUVOXAMINE (luvox)
ALPRAZOLAM (xanax, FLUOXETINE (prozac,
alganax, calmet) nopres)
MOCLOBEMIDE (aurorix) CITALOPRAM (cipram)
• Menghambat re-uptake serotonin pd celah sinaptik antar neuron

• Penurunan sensitivitas reseptor (down regulation) di SSP.

• Penurunan serangan panik


• Efek anti-histaminergic
• Efek anti-kolinergic
• Efek anti-adrenergic
• Efek neurotoksis
• KLIEN CURIGA
Yakinkan obat bermanfaat
Hindari sikap ragu-ragu
Tunjukan sikap jujur
Komunikasi jelas dan singkat
Berikan obat dlm kemasan yang sama
Jika ada perubahan maka diskusikan
Yakinkan obat benar-benar diminum
Jika gagal rujuk dokter.
Cont ..

• Klien perilaku mencederai diri

Lakukan pengawasan secara ketat


Beri perhatian dan dukungan agar
klien memiliki semangat hidupnya
kembali
Tingkatkan harga diri klien
Kerahkan dukungan sosial yg di
miliki oleh klien.
Tujuan pemberian obat
Proses pengobatan pada ganguan jiwa
Pentingnya pengobatan rutin dan terus
menerus
Jenis obat, efek samping dan cara
penanggulangan efek samping, dosis dan
waktu pemberian obat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai