Khrisna Wisnusakti
Electro Convulsive Therapy
INDIKASI
• DEPRESI MAYOR
• MANIK
• SKIZOFRENIA
Risiko sehubungan dengan pemberian ECT
• Kematian
• Kerusakan otak
• KONTRA INDIKASI
Tumor intra cranial
Kehamilan
Osteoporosis
Infark miocart
Asthma brochiale
1. PERSIAPAN ECT
Tangani kecemasan dan ketidaktahuan klien tentang
prosedur ECT,(premedikasi )
Lakukan pemeriksaan fisik dan lab u/ mengidentifikasi
kontra indikasi
Menyiapkan surat persetujuan tindakan
Mempuasakan klien min 6 jam sebelum ECT
Melepas gigi palsu, kontak lensa, perhiasan atau jepit yg
dipakai klien
Memakaikan pakaian longgar,membantu mengosongkan
blast.
2. PELAKSANAAN ECT
Membaringkan klien dg posisi terlentang.
Siapkan alat
Pasang bantalan gigi
Sementara ECT dilaksanakan, tahan persendian
Setelah selesai bantu nafas dalam
3. SETELAH ECT
Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi stabil
Jaga keamanan klien
Bila sdh sadar bantu orientasi klien dg menjelaskan
apa yg sedang terjadi
Obat yg bekerja secara selektif pada
susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai
efek utama thd aktifitas mental dan
perilaku serta digunakan u/ terapi
gangguan psikiatrik.
PELAKSANA PENELITI
PENELITI
PENGELOLA
PENGELOLA
PENDIDIK
PENDIDIK
Jenis dan golongan obat
Efek terapi dan efek samping obat
Dosis dan cara pemberian obat
Indikasi dan kontra indikasi obat
Tindakan antisipasi thd efek terapi maupun
efek samping yg timbul
Tindakan rujukan bila kasus pengobatan tdk
dpt ditangani
• Manfaat minum obat
• Fungsi masing obat yang diminum klien
• Kerugian tidak minum obat
• Nama, warna, dosis,efek terapi dan efek
samping obat
• Akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
1. Kamar 6. Obat
2. Bad 7. Dosis
3. Nama 8. Cara
4. Dokter 9. Waktu
5. Pasien/orang 10.Dokumentasi
1. Anti psikosis
2. Anti depresi
3. Anti mania
4. Anti ansietas
5. Anti insomnia
6. Anti obsesi kompulsif
7. Anti panik
CHLORPROMAZINE HALOPERIDOL (haldol,
(largatil) serenase)
LEVOMEPROMAZINE SULPIRIDE (dogmatil)
(nozinan) CLOZAPINE (clozaril)
PERPHENAZINE QUETIAPINE (serequel)
(trilafon)
RISPERIDON (risperidal)
TRIFLUOPERAZINE
(stelazine)
THIORIDAZINE
(melleril)
• Memblokade dopamine – serotonin pada reseptor
pasca sinaptik neuron otak khususnya di limbik dan
sistem ekstrapiramidal
• SEROTONIN-DOPAMIN ANTAGONISTS
Sedasi dan inhibisi psikomotor:
Penurunan psikomotor, kognitif,kewaspadaan
Gangguan otonomik
Hipotensi, mulut kering, g3 irama jantung
Gangguan ekstrapiramidal
Parkinsone/EPS, akathisia/gelisah
Gangguan endokrine
Amenorrhoe
Antipsikotik
Atipikal
• Adalah antipsikotik generasi kedua
yang lebih aman dan lebih
menguntungkan dari antipsikotik
tipikal.
• Pada dosis terapeutik sangat minimal
menimbulkan gejala ext piramidal
dan hyperprolactinemia
• Dapat memperbaiki gejala positif
dan negatif dari gejala skizofrenia.
• Sangat sedikit menimbulkan
gangguan kognitif.
• Lebih ditolerir oleh pasien.
AMITRIPTYLINE SERTRALINE (zololt)
IMIPRAMINE (tofranil) FLUVOXAMINE (luvox)
MAPROTILINE FLUOXETINE (prozac,
(ludiomil) nopres)
AMOXAPINE (asendin) CITALOPRAM (cipram)
MOCLOBEMIDE TRAZODONE (trazone)
(aurorox)
• Menghambat re-uptake aminergic
neurotransmitter
• Menghambat penghancuran oleh
enzim monoamine oxidase
• Noradrenaline,serotonin, dopamine
pada sinaps neuron di SSP
Sedasi
Ngantuk, penr kewaspadaan,
kog,psikomt
Efek antikolinergik
Mulut kering, penglihatan kabur
Efek anti-adrenergik alfa
Perub EKG, hipotensi
Efek neurotaksis
Tremor, gelisah, insomnia, agitasi
HALOPERIDOL (haldol, serenase,
govotil)
CARBAMAZEPINE (tegretol)
VALPROIC (depakene)
LITHIUM CARBONATE
• Mengurangi dopamine
reseptor supersensitifity
• Meningkatkan cholinergic
muscarinic activity
• Penurunan hipersentivitas
serotonergic reseptors di SSP
• Efek anti-histaminergic
• Efek anti-kolinergic
• Efek anti-adrenergic
• Efek neurotoksis
IMIPRAMINE (tofranil) SERTRALINE (zololt)
CLOMIPRAMINE PAROXETINE (seroxat)
(anafranil) FLUVOXAMINE (luvox)
ALPRAZOLAM (xanax, FLUOXETINE (prozac,
alganax, calmet) nopres)
MOCLOBEMIDE (aurorix) CITALOPRAM (cipram)
• Menghambat re-uptake serotonin pd celah sinaptik antar neuron