Anda di halaman 1dari 15

PENANGANAN NAPZA

DI KOMUNITAS

Khrisna Wisnusakti
DEFINISI

NARKOBA ADALAH
NARkotika, psiKOtropika
dan Bahan/zat Adiktif

NAPZA adalah NArkotika.,


Psikotropika dan Zat Adiktif
JENIS KETERGANTUNGAN
1. KETEGANTUNGAN FISIK
ADALAH suatu keadaan bila pasien
mengurangi atau menghentikan penggunaan
napza yang biasa digunakan, maka akan
mengalami gejala putus zat, seperti nyeri dan
tidak bisa tidur. Selain itu, pasien juga mengalami
efek toleransi terhadap zat yaitu suatu keadaan
bila pasien ingin memperoleh efek zat seperti
semula, maka ia memerlukan jumlah (dosis)
yang semakin lama semakin banyak
2. KETERGANTUNGAN PSIKOLOGIS
suatu keadaan bila pasien sudah berhenti
menggunakan napza dalam waktu singkat atau
lama, maka akan mengalami kerinduan yang kuat
sekali untuk menggunakannya kembali. Pasien akan
mencari-cari dan menggunakan segala cara untuk
mendapatkan napza tersebut, walaupun tidak
sedang mengalami gejala putus zat atau sedang di
bawah tekanan seseorang
OPIUM GANJA SEDATIF-HIPNOTIK

EKSTESI
HEROIN GANJA
PENYEBAB TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA

1. FAKTOR INDIVIDU
Ciri-ciri kepribadian yang berisiko untuk menyalahgunakan
napza adalah kepribadian dengan kondisi emosi negatif
2. FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan pergaulan yang kurang baik dapat mendorong
seseorang menyalahgunakan napza dan pengawasan dari
masyarkat yang longggar
3. FAKTOR ZAT
Zat itu sendiri memberikan kenikmatan, mudah diperoleh
dan harganya terjangkau bahkan dapat diperoleh secara
gratis
Tanda dan Gejala Intoksikasi
 
Opiat Ganja Sedatif- Alkohol Amfetamin
Hipnotik
o eforia o eforia o pengendali o mata o selalu
o mengantuk o mata an diri merah terdorong
o bicara merah berkurang o bicara untuk
cadel o mulut o jalan cadel bergerak
o konstipasi kering sempoyon o jalan o berkeringa
o penurunan o banyak gan sempoyon t
kesadaran bicara dan o mengantuk gan o gemetar
  tertawa o memperpa o perubahan o cemas
  o nafsu njang tidur persepsi o depresi
makan o hilang o penurunan o paranoid
meningkat kesadaran kemampua
o gangguan n menilai
persepsi
Tanda dan Gejala Putus Zat
 
Opiat Ganja Sedatif- Alkohol Amfetamin
Hipnotik
o nyeri o jarang o cemas o cemas o cemas
o mata dan ditemukan o tangan o depresi o depresi
hidung gemetar o muka o kelelahan
berair o perubahan merah o energi
o perasaan persepsi o mudah berkurang
panas o gangguan marah o kebutuhan
dingin daya ingat o tangan tidur
o diare o tidak bisa gemetar meningkat
o gelisah tidur o mual
o tidak bisa muntah
tidur o tidak bisa
tidur
DAMPAK

1. OPIAT
Perilaku manipulatif disebabkan karena adanya sugesti
yaitu keinginan yang kuat sekali untuk menggunakan
putau kembali.
2. GANJA
gangguan pada persepsi, sinestesia dan sindroma
amotivasional
3. SEDATIF HIPNOTIK
hilangnya kesadaran dan kurangnya pengendalian diri
yang mengakibatkan terjadinya perkelahian dan tindak
kejahatan
4. ALKOHOL
5. AMPETAMIN
No Jenis zat Akibat  
1 Heroin / putau o manipulatif
o hepatitis C
o HIV-AIDS
o over dosis
2 Ganja o gangguan persepsi
o sinestesia
o sindroma
amotivasional
o penyakit paru-paru

3 Benzodiazepin o perkelahian
o tindak kejahatan
4 Alkohol o kecelakaan
o tindak kejahatan
o gangguan lambung
o penyakit hati

5 Ekstasi / shabu- o penyakit jantung


shabu o paranoid
o kematian
PENCEGAHAN

1) Memberikan informasi dan pendidikan yang


efektif tentang napza
2) Deteksi dini perubahan perilaku
3) Menolak tegas untuk mencoba (”Say no to
drug”) atau ”Katakan tidak pada narkoba.”
PENGOBATAN
1.DETOKSIFIKASI TAMPA SUBSTITUSI
tidak diberi obat untuk
menghilangkan gejala putus zat
tersebut. Pasien hanya dibiarkan saja
sampai gejala putus zat tersebut
berhenti sendiri.
2.DETOKSIFIKASI DENGAN SUBSTITUSI
Pemberian subsitusi adalah dengan
cara penurunan dosis secara bertahap
sampai berhenti sama sekali
PEMULIHAN

1. Terapi keagamaan yaitu terapi yang dilakukan oleh


masyarakat dengan pendekatan keagamaan
2. Terapi psikososial, misalnya konseling, psikoterapi,
terapi kognitif dan perilaku, terapi kelompok, terapi
keluarga dan terapi lingkungan. Terapi psikososial ini
sudah mulai diberikan sejak pengobatan atau
detoksifikasi
3. Terapi komunitas, yaitu terapi yang dilakukan oleh
sekelompok konselor yang berasal dari pecandu yang
sudah berhenti menggunakan putau atau heroin.
Program terapi komunitas ini di dalamnya diterapkan
juga terapi-terapi lain, misalnya terapi 12 langkah.
PENGKAJIAN

1. Pasien menggunakan NAPZA


2. Jenis NAPZA yang digunakan satu atau lebih
3. Gejala intoksikasi atau putus zat
4. Penyebab menggunakan NAPZA
5. Motivasi berhenti
6. Usaha berhenti berulang kali
7. Waktu paling lama tidak menggunakan NAPZA
8. pasien mengatakan tidak mampu mengatasi
ketergantungannya
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Koping individu tidak efektif:


belum mampu mengatasi
keinginan menggunakan zat

Anda mungkin juga menyukai