Anda di halaman 1dari 5

ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian isolasi sosial


Isolasi social merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi dengan
orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan
untuk berbagai rasa, pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam
berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan
mengisolasi diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai pengalaman.

B. Faktor penyebab isolasi sosial


1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
Faktor herediter(keturunan )
Gangguan fungsi persyarafan : trauma(kecelakaan),tumor,
Pengaruh virus atau bakteri
(meningitis),penggunaan narkoba
b. Faktor psikologis
Pola asuh : manja,broken home( pada peralihan remaja akan
tampak)

konsep diri : pada ibu hamil jika terganggu fikirannya akan berdampak
pada janinnya

c. Sosial budaya
Kemiskinan,perkawinan,tingkat pendidikan,politik

2. Faktor presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat di timbulkan oleh faktor internal
dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat di kelompokan sebagai
berikut:
a. Faktor Eksternal
Contohnya adalah stressor soaial budaya, yaitu stree yang ditimbulkan
oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
b. Faktor Internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sress terjadi akibat anxietas
atau kecemasan yang berkepanjangan dan terjadinya bersama dengan
keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. Anxietas ini dapat
terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak
terpenuhinya kebutuhan individu.

C. Tanda dan gejala


1. Objektif
a. Pasien Diam
b. Pasien Tidak mau bicara
c. Pasien Menyendiri
d. Pasien Tidak mau berinteraksi
e. Pasien Tampak sedih
f. Ekspresi pasien datar

2. Subjektif
a. Pasien mengatakan merasa kesepian
b. Pasien mengatakan bosan
c. Pasien mengatakan di tolak dalam masyarakat
D. Pohon masalah isolasi sosial

HALUSINASI

Akibat

ISOLASI
SOSIAL
penyebab

HDR

E. Daftar diagnosa masalah pada isolasi social


1. Isolasi sosial
2. Halusinasi
3. Harga diri rendah

F. strategi pelaksanaan(SP) pasien isolasi social


1. SP pasien
SP1
a. Bina hubungan saling percaya
b. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
c. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan oramg
lain
d. Diskusikan keuntungan pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan
mereka
e. Diskusikan kerugian dengan hanya mengurung diri
f. Jelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan
g. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain,ajarkan secara bertahap
h. Masukan ke jadwal harian

SP2

a. Evaluasi sp1 (berinteraksi dengan orang lain)


b. Latih pasien untuk berinteraksi dengan 2-3 orang
c. Masukan ke jadwal harian

SP3

a. Evaluasi SP1 dan SP2


b. Latih pasien untuk berinteraksi secara bertahap dengan 4-5 orang
c. Masukan ke jadwal harian

SP4

a. Evaluasi SP1,SP2,dan SP3


b. Latih pasien untuk berbicara saat melakukan kegiatan social (berbelanja ke
warung,mengirim surat ke kantor pos)
c. Masukan ke jadwal harian

2. SP keluarga
SP1
1. Diskusikan maslah yang dihadapi dalam merawat pasien
2. Jelaskan tentang isolasi soaial
3. Gunakan media seperti liflet dalam menjelaskan
4. Jelaskan cara merawat pasien isos
5. Latih 2 cara merawat berkenalan saat melakukan kegiatan harian
6. Masukan ke djadwal harian
Sp2
1. Evaluasi sp1 keluarga dalam merawat atau melatih pasien berkenalan dan
berbicara
2. latih keluarga untuk melatih pasien berinteraksia dengan 2-3 orang
3. Masuakan ke jadwal harian
Sp3
1. Evaluasi sp1 dan sp2 keluarga
2. Latih keluarga merawat pasien dengan cara berinteraksi dengan dengan 4-5 orang
secara bertahap
3. Masuka ke jadwal harian
Sp4
1. Evaluas sp1.sp2 dan sp3
2. Ajrkan keluarga untuk melatih pasien bicara saat melakukan kegiatan social
3. Latih keluarga untuk mencegah kekambuhan pada pasien

Anda mungkin juga menyukai