Anda di halaman 1dari 59

Outhorized Eyet Hidayat Modified By Omay Rohmana

PENGERTIAN HUBUNGAN TERAPEUTIK

Menurut As Homby (2009) terapeutik merupakan kata


sifat yang dihubungkaan dengan seni dari
penyembuhan
Terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi
proses penyembuhan
Mampu terapeutik berarti seseorang mampu melakukan
atau mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau
ekspresi yang memfasilitasi proses penyembuhan
TUJUAN HUBUNGAN TERAPEUTIK
(STUART, 2009)
Meningkatkan kesadaran diri, penerimaan diri dan
kehormatan diri
Meningkatkan Identitas dan integritas pribadi yang jelas
Kemampuan untuk membentuk keintiman, saling
ketergantungan, hubungan interpersonal, dengan
kapasitas memberi dan menerima kasih sayang
Mendorong fungsi dan meningkatkan kemampuan
mencapai kebutuhan yang memuaskan dan mencapai
tujuan pribadi yang realistik
Tujuan Hubungan Terapeutik
12 NOVEMBER 2019

(Stuart, 2009)

Membantu klien utk memperjelas & mengurangi


perasaan & fikiran serta dpt mengambil tind utk
mengubah situasi.
Mengurangi keraguan, membantu mengambil
tind yg efektif.
Mempengarhi org lain, lingk dan dirinya sendiri
VARIABEL YG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
Kebudayaan Kejadian-kejadian di luar
Nilai individu
Sosialisasi keluarga ttg
Status sosial komunikasi
Keadaan emosi Bentuk hubungan
Orientasi spiritual Konteks hub saat ini
Pengalaman internal Isi pesan
PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Hubungan yang sangat bermakna antara pasien dan


penolong profesional.
Pendekatan berpusat pada pasien
Dipengaruhi dan diarahkan oleh profesional
Kom yg direncanaan & dilakukan utk membantu
penyembuhan / pemulihan klien.
PERBEDAAN ANTARA SOCIAL
SUPERFICIALITY DAN THERAPEUTIC
INTIMACY
Komponen Social superficiality Therapeutik intimacy
Hubungan

Saling membuka diri Bervariasi K: membuka diri


P: membuka diri untuk
mendorong tujuan
terapi

Fokus percakapan Tidak diketahui oleh Diketahui oleh perawat


peserta dan klien

Ketepatan dari topik Sosial, bisnis, umum, Pribadi dan relevan


impersonal untuk perawat dan klien
PERBEDAAN ANTARA SOCIAL
SUPERFICIALITY DAN THERAPEUTIC
INTIMACY
Komponen Social Therapeutik
Hubungan superficiality intimacy

Penghargaan Tidak diakui Diakui penuh


terhadap
kebaikan
individu

Perpisahan/
terminasi Terbuka/ spesifik
tertutup
PERBEDAAN ANTARA SOCIAL
SUPERFICIALITY DAN THERAPEUTIC
INTIMACY
Komponen Hubungan Social superficiality Therapeutik intimacy

Hubungan Ketidakterlibatan dan Keterlibatan dan


pengalaman dan topik penggunaan dari penggunaan dari
pengetahuan yang pengetahuan
tidak langsung langsung

Orientasi waktu Masa lalu dan masa Saat ini


depan
Klien membagi
Saling berbagi perasaan dan diberi
Penggunaan perasaan perasaan yang tidak semangat oleh
enak perawat
MANFAAT / KEGUNAAN
KOMUNIKASI TERAPETIK

Mendorong & menunjukan kerja sama


antara pwt dg klien
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan,
mengkaji masalah & mengevaluasi tind yg
dilakukan pwt.
PENGHAMBAT KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

Kurangnya perencanaan perawat


Sedikitnya data yang dikumpulkan ttg klien
Dx keperawatan dan kriteria hasil yg tdk sesuai
Kurangnya penghargaan terhadap klien
KOMUNIKASI NON VERBAL

 Jarak komunikasi
 Posture and gait
 Ekspresi wajah
 Pergerakan tangan dan isyarat
 Isyarat vokal
 Isyarat Obyek
 Sentuhan
JARAK KOMUNIKASI

Jarak intim: s.d. 18 inchi.


Jarak personal: 18 inchi s.d. 4 feet
Jarak sosial-konsultatif: 9-12 feet
Jarak publik: 12 feet atau lebih
MENDENGARKAN DENGAN PENUH
PERHATIAN
Upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal
yang sedang dikomunikasikan
Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan
Perhatikan klien ketika sedang bicara
Pertahankan kontak mata
Sikap tubuh yg sesuai
Hindarkan gerakan yang tidak perlu
Anggukkan kepala (pembicaraan penting)
Condongkan tubuh ke arah lawan bicara
MENUNJUKKAN PENERIMAAN
Tidak berarti menyetujui
Bersedia mendengarkan tanpa menunjukkan keraguan
Sikap perawat yang menerima:
Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan
Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian
Memastikan bahwa isyarat non verbal cocok dengan komunikasi
verbal
Menghindarkan berdebat, mengekpresikan keraguan
MENANYAKAN PERTANYAAN
YANG BERKAITAN

Tujuan untuk mendapatkan informasi


yang spesifik mengenai klien.
MENGULANG UCAPAN KEMBALI KLIEN
DENGAN MENGGUNAKAN KATA-KATA SENDIRI

Perawat memberikan umpan balik sehingga klien


mengetahui bahwa perasaannnya dimengerti dan
mengharapkan komunikasi berlanjut
Contoh:
Klien: “Saya tidak dpt tidur, sepanjang malam
saya terjaga”
Perawat : “Bapak mengalami kesulitan untuk tidur
?.”
MENGKLARIFIKASI

Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk


mengklarifikasi dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting
dalam memberikan pelayanan keperawatan

Contoh: “Apakah yang bapak maksud dengan


…..”
“Dapatkah bapak jelaskan kembali
tentang……”
MEMFOKUSKAN

Tujuannya untuk membatasi bahan pembicaraan


sehingga lebih spesifik dan dimengerti
Perawat tidak seharusnya memutuskan pembicaraan
klien ketika menyampaikan masalah penting, kecuali
jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru

Contoh; “Hal ini kelihatannya penting, mari kita


bicarakan dahulu.”
MENYATAKAN HASIL OBSERVASI

Perawat perlu memberikan umpan balik


kepada klien dengan menyatakan hasil
pengamatannya, sehingga diketahui apakah
pesan diterima dengan benar
Perawat menguraikan kesan yang
ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien
MENYATAKAN HASIL OBSERVASI

Perawat menguraikan kesan yang


ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien

Contoh: “bapak tampak tegang” atau


“bapak tampak tidak tenang
apabila bapak…..”
MENAWARKAN INFORMASI

Tambahan informasi memungkinkan


penghayatan yang lebih baik bagi klien
terhadap keadaannya
Perawat tidak boleh memberikan nasihat
kepada klien ketika memberikan informasi,
tetapi memfasilitasi klien untuk membuat
keputusan
DIAM

Memberikan kesempatan kepada klien untuk


mengorganisasi pikirannya
Perlu ketrampilan dan ketepatan waktu
Diam terutama berguna pada saat klien harus
mengambil keputusan
MERINGKAS

Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah


dikomunikasikan secara singkat
Manfaat: mengingat topik yang telah dibahas sebelum
melanjutkan pembicaraannya berikutnya dan
membantu perawat mengulang aspek penting dalam
interaksinya

Contoh : “Selama 15 menit ini saya dan bapak telah


membicarakan tentang……”
MEMBERIKAN PENGHARGAAN
Menunjukkan tentang perubahan yang terjadi, menghargai klien sebagai manusia
seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai
individu
Jangan berlebihan

Contoh:
“Ibu nampak cocok sekali dg baju kuning ini.”
MENAWARKAN DIRI

Klien mungkin belum siap untuk


berkomunikasi secara verbal dengan orang
lain sehingga teknik komunikasi ini harus
dilakukan tanpa pamrih
MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA
KLIEN UNTUK MEMULAI PEMBICARAAN

Memberi kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan

Contoh: “Adakah sesuatu yg ingin bapak


bicarakan?”
atau”Apa yg sedang bapak
pikirkan?”
MENGANJURKAN UNTUK
MENERUSKAN PEMBICARAAN
Teknik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang
mengidentifikasi bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan
tertarik dengan apa yang dibicarakan selanjutnya
Contoh: “Teruskan….”, “ ....kemudian……”,
“Coba ceritakan kepada saya ttg hal tersebut”.
MENEMPATKAN KEJADIAN DAN
WAKTU SECARA BERURUTAN

Mengurutkan kejadian secara teratur


Menuntun klien dan perawat untuk melihat kejadian berikutnya sebagai akibat
kejadian yang pertama
Contoh:
“Apakah yg terjadi sebelum dan sesudah kejadian
tersebut?” atau “Kapan kejadian tersebut terjadi?”
MENGANJURKAN KLIEN UNTUK
MENGURAIKAN PERSEPSINYA
Klien merasa bebas untuk menguraikan persepsinya kepada perawat.
Ketika menceritakan pengalamannya, perawat harus waspada akan timbulnya gejala
ansietas

Contoh:
“ Ceritakan pada saya bagaimana perasaan bapak
saat akan dioperasi.”
REFLEKSI
Menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai
bagian dari dirinya

Contoh:
Klien: “Apakah menurut bapak saya harus
mengatakan kepada dokter?”
Perawat: “Apakah menurut bapak sendiri harus
mengatakannya?”
PRA INTERAKSI
Eksplorasi perasaan diri, fantasi,
ketakutan.
Analisa kekuatan dan kelemahan
profesional
Mengumpulkan data yang mungkin.
Merencanakan pertemuan pertama
dengan klien
KOMPONEN PRA INTERAKSI
 Evaluasi diri
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu saudara
mengevaluasi diri:
 Apa pengetahuan yang saya miliki tentang keperawatan jiwa?
 Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya
pasien?
 Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan pasien?
 Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak,
marah, atau inkoheren?
 Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan pasien?
 Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien?
 Jika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara-cara
berhubungan dengan pasien, konsultasi dengan tutor, diskusi
dengan teman sekelompok.
 Bagaimana tingkat kecemasan saya?
 Jika cemas ringan, laksanakan interaksi.
 Jika cemas sedang sampai berat, konsultasi dengan tutor dan
tunda kontak dengan pasien sampai saudara dapat mengatasi
kecemasan.
KOMPONEN PRA INTERAKSI
 Penetapan perkembangan interaksi dengan pasien.
Beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menetapkan tahap
perkembangan interaksi dengan pasien.
 Apakah saat ini pertemuan/kontak pertama?
 Apakah pertemuan lanjutan?
 Apa tujuan pertemuan ini? Pengkajian / observasi / pemantauan / tindakan keperawatan /
terminasi?
 Apa tindakan yang akan saya lakukan?
 Bagaimana cara melakukannya?
KOMPONEN PRA INTERAKSI

 Rencana interaksi
 Siapkan rencana percakapan yang akan saudara lakukan pada saat berinteraksi dengan
pasien.
 Tehnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuan saudara
melakukan interaksi dengan pasien. Hal ini berhubungan dengan tahapan interaksi yang
akan dilakukan.
 Tehnik observasi apa yang perlu saudara lakukan selama berhubungan dengan pasien.
 Apa langkah-langkah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukan sesuaikan dengan
Stbapakr Operasional Prosedur (SOP).
12 NOVEMBER 2019

Tahap Orientasi
Tahap orientasi dilaksanakan pada awal
pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan tahap
orientasi adalah mengevaluasi kondisi pasien,
memvalidasi rencana yang telah Perawat buat
sesuai dengan keadaan pasien saat ini dan
mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. Umumnya
dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama pasien.
PERKENALAN ATAU ORIENTASI

Menentukan alasan masuk


Membina hub slg percaya, penerimaan, dan komunikasi terbuka.
Membuat kontrak
Eksplorasi perasaan, pikiran dan tindakan klien
Identifikasi masalah klien
Menetapkan tujuan dg klien
12 NOVEMBER 2019

PERKENALAN ATAU ORIENTASI

Memberi salam
 Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malam atau sesuai dengan latar belakang
sosial budaya spiritual pasien, disertai dengan mengulurkan tangan untuk jabatan
tangan. Pasien gangguan jiwa mungkin tidak menjawab salam dan uluran tangan
saudara.
 Memperkenalkan diri perawat
Nama saya Eyet Hidayat, saya senang dipanggil Eyet
 Menanyakan nama pasien
Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? senang panggil apa? (Misalkan pasien senang
dipanggil Tuti).
PERKENALAN ATAU ORIENTASI

b. Mengevaluasi kondisi pasien.


Bagaimana perasaan Tuti saat ini? Atau, apa keluhan Tuti?
Memvalidasi dan mengevaluasi keadaan
pasien

Bagaimana perasaan Tuti hari ini?atau Coba Tuti


ceritakan perasaannya hari ini!
Adakah hal yang terjadi selama kita tidak bertemu?
Coba ceritakan.
Apakah Tuti sudah coba cara-cara yang telah kita
bicarakan kemarin (sebutkan cara yang telah
dibahas pada pertemuan sebelumnya).
PERKENALAN ATAU ORIENTASI

c. Menyepakati kontrak/pertemuan.
Kesepakatan tentang pertemuan terkait dengan
topik tindakan yang akan dilakukan serta
kesediaan pasien untuk bercakap-cakap, tempat
bercakap-cakap, lama percakapan.
KOMPONEN KONTRAK PERTAMA
1) Topik/tindakan/kegiatan yang akan dilakukan
 Untuk menanyakan kesediaan pasien:
 Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang ... (sesuaikan dengan keluhan atau
perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak ragu perawat dapat menambahkan):
 Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau kita bercakap-cakap … menit
 Di mana kita akan bercakap-cakap, bgmn kalau kita bercakap-cakap di ….
 Pada umumnya fokus percakapan pd pertemuan pertama adalah pengkajian
keluhan utama. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan keluhan utama.
KOMPONEN KONTRAK KE 2 DST
1) Topik/tindakan/kegiatan
 Sesuai dengan janji kita yang lalu kita akan bertemu hari ini jam …..(sebutkan sesuai
perjanjian). atau
 Tuti masih ingat apa yang akan kita bicarakan/lakukan sekarang? atau
 Bagaimana kalau sekarang kita latihan ... (sebutkan sesuai rencana).
 Di mana kita akan bercakap-cakap ?, bgmn kalau di ….
 Berapa lama kita bercakap-cakap, bgmn kalau … menit
 “Baiklah sekarang kita akan bicara tentang … di … selama … menit.
12 NOVEMBER 2019

Tahap kerja
Tahap kerja merupakan inti hubungan
perawat pasien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai.
FASE KERJA

Eksplorasi stresor yg relefan


Meningkatkan kemampuan insight dan
menggunakan mekanisme koping
konstruktif klien.
Mengatasi perilaku resisten
FASE KERJA
Contoh komunikasi untuk tindakan melatih mengontrol halusinasi:
 Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara agar tidak mengganggu Tuti. Salah satu
adalah menghardik atau tidak memperdulikan suara-suara itu, caranya katakan: “pergi,
jangan ganggu saya, saya tidak mau dengar”.
 Coba Tuti lakukan. (Jika pasien dapat melakukan berikan pujian). “Bagus, Tuti sudah
dapat melakukannya. Coba ulangi lagi!”
 “Bagus sekali!”
12 NOVEMBER 2019

Tahap terminasi
Tahap terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien.
Terminasi dibagi dua yaitu: terminasi sementara dan terminasi akhir.
FASE TERMINASI
Terminasi sementara
 Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan pasien. Saat
terminasi sementara perawat akan bertemu lagi dengan pasien pada waktu yang
telah ditentukan, misalnya: satu atau dua hari berikutnya. Pada terminasi perawat
melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada tahap kerja
berupa evaluasi subyektif dan obyektif, memberikan anjuran pada pasien (tindak
lanjut) terhadap tindakan yang telah dilakukan dan membuat perjanjian (kontrak)
untuk pertemuan berikutnya.
FASE TERMINASI

Contoh komunikasi:
Evaluasi hasil
Evaluasi subyektif:
Bagaimana perasaan Tuti setelah latihan ini?
Evaluasi obyektif:
Coba Tuti ceritakan, apa saja yang sudah kita bicarakan tadi!
Tuti tadi telah bagus melakukannya.
FASE TERMINASI

Tindak lanjut
Supaya Tuti tidak lupa dan Tuti terbiasa ....... Tuti harus latihan. Berapa kali sehari Tuti mau
latihan ? ... Jam berapa saja ? ...., (sesuai dg topik yg tl di pelajari dan dipraktikan)
Saya akan terus mengobservasi keadaan Tuti setelah dilakukan tind tadi.
FASE TERMINASI

Kontrak yang akan datang


 Waktu: Kapan kita bertemu lagi?
Bagaimana kalau ?, kebetulan jam … ada jadwal tindakan …
bgmn kalau kita ketemulagi jam …
 Topik : Sesuai jadwal sy akan melakukan tind ...
Bagaimana kalau kita bicara tentang …
 Tempat : Kita akan bertemu di sini lagi. Sampai jumpa.
 Assalamu’alaikum.
FASE TERMINASI

b. Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien dan keluarganya telah teratasi masalahnya /
klien menjelang pulang / pwt tdk akan melakukan askep lagi.
FASE TERMINASI

Contoh komunikasi:
1. Evaluasi hasil
 Evaluasi subyektif:
 Bagaimana perasaan Tuti setelah kita bercakap-cakap beberapa kali selama ....
 Evaluasi obyektif:
 Coba sebutkan apa saja kemajuan yang telah Tuti capai selama ini ?
 Saya melihat Tuti sudah dapat melakukan ………(sebutkan sesuai hasil observasi pada tiap
diagnosa keperawatan).
FASE TERMINASI
2. Tindak lanjut
Apa rencana kegiatan Tuti selanjutnya?
Saya menyarankan supayaTuti melakukan … setiap ….
Jadi jadwal yang telah kita buat, laksanakan terus ya !
3. Eksplorasi perasaan
Saya sudah selesai praktik di sini saya akan kembali ke cirebon, nanti ada yang
menggantikan saya utk merawat Tuti. Bagaimana perasaan Tuti ? Sudah siap kan ?
12 NOVEMBER 2019

 Malasah utama
 Proses terjadinya masalah :
1. Pengertian / definisi
2. Penyebab :
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor prasipitasi
3. Manifestasi klinik
4. Akibat
 Pohon masalah
 Masalah dan data yang harus dikaji
 Diagnosis keperawatan
 NCP
 Daftar Pustaka
A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien
Dx Kep
Tujuan
Tindakan keperawatan
B. Strategi Komunikasi
Orientasi: Salam terapeutik, Evaluasi /
validasi, Kontrak
Kerja
Terminasi: Evaluasi, Tindak lanjut, Kontrak
yad

Anda mungkin juga menyukai