Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK KOMUNIKASI

Dinda Noviyanti
TERAPEUTIK
1810711007
Suci Meliyani 1810711008
Nur Fitria Firliani P 1810711035
Dianah Syahirah 1810711038
Cintami Nida F 1810711041
Anindita Putri S 1810711042
Rifdah Camila 1810711045
Rizcha Aristiara 1810711049
Mella Mahardika 1810711052
Rifda Hasanah Fauzi 1810711054
Fitria Magfiroh 1810711055
Nurul Septianti 1810711060
Ni Made Anggun M 1810711065
Fitrianih Azzahra 1810711069
Elfrida Juniartha 1810711093
Mendengarkan
Mendengarkan merupakan dasar utama dalam komunikasi terapeutik.
Mendengarkan adalah sutau proses yang aktif dan dinamis, karena
perawat menggunakan seluruh perhatian serta pikirannya dalam
mendengarkan dan mengobservasi ungkapan verbal dan nonverbal klien
(Antai-Otong dalam Suryani, 2015: 60)

Perawat sebaiknya memberikan kesempatan kepada pasien untuk


berbicara sehingga pasien mau menceritakan perasalahan yang di
alaminya . Perawat juga harus mampu menjadi pendengar yang kritis
apabila yang di sampaikan pasien perlu di luruskan. Sehingga pasien
merasa nyaman terhadap perawat dan terjalin lah hubungan kerja sama
di antara perawat dan pasien.
Herfira, A. & Supratman, L. P. 2017. Komunikasi Terapeutik Clinical Instructor di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat. Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 1, No. 2, hlm. 171.
Oktaria, G. 2017. Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Proses Penyembuhan Pasien Psikosis di UPT.
Bina Laras Provinsi Riau. Jom FISIP, Volume 4, No. 2, hlm. 9.
Cara untuk menjadi pendengar aktif adalah :
■ Membuat kontak mata dengan pasien dan berusaha
menatap wajah pasien ketika pasien berbicara
■ Jangan melakukan Gerakan yang tidak diperlukan, tapi
lakukan gerakan ketika merasa pasien butuh dipegang.
Misalnya mengusap punggung pasien atau menggenggam
tangan pasien.
■ Berikan jawaban saat pasien bertanya. Misalnya dengan
langsung berbicara atau hanya dengan mengganggukkan
kepala menandakan bahwa perawat mendengarkan
pasien.
■ Hadapkan atau arahkan tubuh ke pasien, dan usahakan
Sitepu, J. 2017. 17 Teknik Komunikasi Terapeutik yang benar.
untuk tidak membelakangi pasien ketika berbicara.
Diakses dari https://pakarkomunikasi.com/teknik-
komunikasi-terapeutik
Pertanyaan Terbuka
contoh pertanyaan terbuka:
Pertanyaan yang tidak • “apa yang sedang saudara Contoh pertanyaan tertutup
memerlukan jawaban “Ya” dan fikirkan ?”,
“Mungkin”, tetapi pertanyaan • “ apa yang akan kita bicarakan
har ini?’ “Apakah Anda mengalami
memerlukan jawaban yang luas,
• “Bagaimana Anda menjelaskan nyeri?”
sehingga pasien dapat
mengemukakan masalahnya, nyeri Anda?” “Pembedahan apa yang pernah
perasaannya dengan kata-kata • “Apa yang membawa Anda Anda jalani sebelumnya?”
datang keruang gawat darurat
sendiri, atau dapat memberikan “Apakah ibu sudah makan”?
hari ini?”
informasi yang diperlukan. • "saya ingin mendengar lebih
Teknik ini memberikan banyak tentang mengapa anda Agar klien merasa aman dalam
kesempatan klien untuk ddirawat disini?."
mengungkapkan perasaannya,
mengungkapkan perasaannya • "ceritakan kepada saya keluhan
anda" perawat dapat member dorongan
sesaui kehendak klien tanpa
• "apa yang anda rasakan saat dengan cara mendengar atau
membatasi,
ini?" mengatakan “saya mengerti apa
• "apa pendapat bapak / ibu?" yang saudara katakan”
MENGULANG
(RESTARTING)
• Dengan mengulang kembali ucapan klien,
perawat memberikan umpan balik, sehingga Contoh:
klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti
dan mengharapkan komunikasi berlanjut.
• Mengulang berarti perawat mengulang Klien: “Saya
perkataan klien dengan bahasa sendiri. pusing, banyak
• Mengulang berarti hanya untuk menguatkan
sekali masalah
ungkapan klien dan memberi indikasi perawat
untuk mengikuti pembicaraan, bukan untuk yang harus saya
mengklarifikasi. selesaikan.”
• Teknik ini bernilai terapeutik ditandai dengan
Perawat:
perawat mendengar dan melakukan validasi,
mendukung klien dan memberikan respon “Bapak, punya
terhadap apa yang baru saja dikatakan oleh banyak masalah?
MENUNJUKKAN PENERIMAAN

. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang


lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju.
Perawat tidak harus selalu menerima semua perilaku
klien. Perawat sebaikknya menghindari ekspresi wajah
dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju,
seperri mengerutkan kening atau menggelengkan
kepala seakan tidak percaya.
Sikap Perawat yang Menunjukkan Penerimaan
1 Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan

2 Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian.

3 Memastikan bahwa isyarat nonverbal cocok dengan komunikasi verbal.

Menghindarkan untuk berdebat, menghindarkan ekspresi keraguan, atau


4 menghindari untuk mengubah pikiran klien.

5 Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata “ya” atau “saya mengerti
apa yang bapak-ibu inginkan”.
CONTOH MENUNJUKKAN
PENERIMAAN
K : suster kemarin aku gambar muka suster
loh, tapi muka suster jadi jelek soalnya
gambarnya acak-acakan gara-gara aku
bikinnya kurang bagus.

P : (tersenyum dan menepuk bahu) wah


gapapa ko yang penting kamu sudah
berusaha, suster senang melihatnya.
klarifikasi
Fitrianih azzahra: 1810711069
 Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu
mengehentikan pembicaraan untuk meminta
penjelasan dengan menyamakan pengertian. Ini
berkaitan dengan pentingnya informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Klarifikasi
diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan
kesamaan ide, perasaan, dan persepsi.
Klarifikasi  Contoh klarifikasi:
 Klien : “Saya kurang yakin apakah bisa mengikuti
apa yang Anda sampaikan.”
 Perawat : “Apa yang Anda katakan tadi adalah.....”
Refleksi
Refleksi adalah mengarahkan kembali
ide, perasaan, pertanyaan dan isi
pembicaraan klien. Hal ini digunakan
untuk memvalidasi pengertian perawat
terhadap ungkapan klien, serta
menekankan empati, minat, dan
penghargaan terhadap klien

Contoh:
K: “Apakah menurutmu saya harus mengatakannya
Refleksi Isi kepada dokter?”
P: “Apakah menurut anda, anda harus mengatakannya?”
K: “Suami saya sudah lama tidak datang mengunjungi
Refleksi Perasaan saya, bahwa tidak menelpon saya, kalau dia datang saya
tidak ingin berbicara dengannya.
P: “Ini menyebabkan anda marah”
• Herfira, A. & Supratman, L.P. 2017. Komunikasi Terapeutik Clinical Instructor Di Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 1, No. 2, Hlm. 172
• Susilawati, N. 2015. Teknik Komunikasi Terapeutik. Diakses pada
https://novasusilawati73.wordpress.com/2015/02/20/teknik-komunikasi-terapeutik/
• RSUD Puri Husada Tembilahan. 2015. Komunikasi Terapeutik. Diakses dari
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/komunikasi-terapeutik/

Keuntungan Kerugian
• Mengetahui dan • Mengulang terlalu
menerima ide dan sering tema yang
perasaan. sama.
• Mengoreksi. • Dapat
• Memberi menimbulkan
keterangan lebih marah, iritasi, dan
jelas. frustasi.
ASERTIF

Asertif adalah kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman


mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap
menghargai hak orang lain (Lindberg dalam Nurjanah, 2001).
Prinsip Komunikasi Asertif
Pada prinsipnya asertif adalah kecakapan orang untuk berkata tidak,
1 untuk meminta bantuan atau minta tolong orang lain

Kecakapan untuk mengekspresikan perasaan-perasaan positif maupun


2 negative.

3 Kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan.


Tahap-Tahap Menjadi Lebih Asertif
Menggunakan kata ”tidak” sesuai dengan Pengungkapan komunikasi disertai
kebutuhan dengan bahasa tubuh yang tepat

Mengkomunikasikan maksud dengan Meningkatkan kepercayaan diri


jelas

Mengembangkan kemampuan mendengar Menerima kritik dengan ramah.


Memfokuskan (focusing)

 Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih
spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika
menyampaikan masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa
informasi yang baru. Perawat membantu klien membicarakan topik yang telah dipilih
dan penting.
 Contoh:
Klien : “Ya, beginilah nasib wanita yang teraniaya seperti saya. Tapi, saya pikir untuk
apa saya pikirkan sakit ini?”
Perawat : “Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu sebagai wanita”
Berbagi persepsi

Berbagi persepsi adalah meminta klien untuk memastikan


pengertin perawat tentang apa yang sedang dipikirkan dan
dirasakan oleh klien.
Penyebab Stres Selama Kehamilan
Teknik ini dapat dilakukan perawat dengan cara menanyakan kembali hal-
hal yang dirasakan belum cukup jelas tentang pikiran dan perasaan yang
klien sampaikan. Contoh kalimat yang dapat digunakan “Anda tersenyum,
tetapi saya merasakan bahwa sebenarnya anda sedang marah”.

Tujuan teknik ini adalah untuk menyampaikan pemahaman perawat


terhadap klien dan bertujuan untuk menjernihkan kebingungan
komunikasi misalnya ketika terdapat keracunan antara komunikasi verbal
dengan komunikasi non-verbal yang disampaikan klien.
IDENTIFIKASI
TEMA
Is beautiful. Less (text) is more

Your Date Here Your Footer Here 19


Identifikasi Tema (theme identification)

Identifikasi tema adalah menyimpulkan ide pokok/utama yang telah


dikomunikasikan secara singkat. Metode ini bermanfaat untuk
membantu topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada
pembicaraan berikutnya. Teknik ini penting dilakukan sebelum
melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.

Contoh:

“Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa bahwa anak-anak


dewasa dan semua telah meninggalkan Ibu sendirian di rumah.
Terkait masalah ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan untuk
mengatasi masalah?”

“Saya lihat dari semua hubungan yang anda jelaskan, anda telah
disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya?
Your Date Here Your Footer Here 20
Diam
Bagi perawat, diam berarti memberikan kesempatan klien untuk
1 berpikir dan berpendapat atau berbicara.

Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak


2 berbicara dengan orang lain, bahkan diamlah sesaat dan dengarkan
seluruh informasi yang diberikan oleh pasien.

Ketika kamu diam saat pasien berbicara, maka pasien akan merasa
3 bahwa kamu menunggu dirinya selesai berbicara dan dia akan merasa
dihormati.

Diam juga tidak boleh dilakukan terlalu lama karena akan membuat
4 pasien menjadi khawatir. Penggunaan metode diam memerlukan
keterampilan dan ketepatan waktu.
menawarkan
informasi
Dinda Noviyanti 1810711007
definisi

Penghayatan kondisi klien akan lebih baik apabila ia mendapat


informasi yang cuukup dari perawat. Memberikan informasi yang
lebih lengkap merupakan pendidikan kesehatan bagi klien. Apabila
ada informasi yang tidak disampaikan oleh dokter, perawat perlu
meminta penjelasan alasannya. Perawat dimungkinkan untuk
memfasilitasi klien dalam pengambilan keputusan, bukan
menasehatinya.
contoh:
K: suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi?
Padahal saya sudah minum obat, ini kira-kira
kenapa ya sus?
P: Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu
tubuh meningkat dapat disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya karena ada proses infeksi,
dehidrasi atau karena metabolisme tubuh yang
meningkat.
HUMOR

• Humor ini bertujuan untuk


menjaga keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi.

• Perawat harus hati-hati dalam


menggunakan teknik ini karena
ketidaktepatan penggunaan waktu
dapat menyinggung perasaan klien.
SARAN
Teknik ini tidak tepat dipakai pada fase
kerja dan tidak tepat pada fase awal
Tujuan hubungan.

Contohnya memberi saran untuk meminum


obat dengan teratur

Memberi
alternatif ide Pemberian saran yang tepat akan
memberikan timbal balik yang positif dari
untuk pemecahan pasien
masalah.

Anda mungkin juga menyukai