Anda di halaman 1dari 13

F.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PPOK

KASUS:

Seorang pasien laki-laki , 49 th, datang ke IGD dengan keluhan Utama Dispneu, Demam dan batuk-batuk
disertai pengeluaran sputum sekurangkurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun, dan paling
sedikit 2 tahun. Saat dianamnesa pasien sering berkeringat, anoreksia dan Letarghi.pasien juga
mempunyai kebiasaan merokok sudah 6 tahun dan pasien profesinya sehari-hari adalah seorang
kondektur metro mini (angkutan bus Jakarta). Riwayat penyakit sebelumnya pasien menderita Bronkitis
tetapi pasien tidak pernah meminum obatnya saat dilakukan pemeriksaan fisik : TTV: TD 140/90 mmHg,
Nadi 100x/. Suhu 38.5ºC, RR: 28 x/mnt. Pemeriksaan penunjang: Foto Rontgen: kesan :Tubular shadow
berupa bayangan garis-garis yang parallel keluar dari hilus menuju apex paru dan corakan paru yang
bertambah. Lalu Dokter mendiagnosis pasien menderita PPOK jenis Bronkhitis Kronis. Pasien bertanya
kenapa bisa terkena penyakit tersebut. Lalu Dokter memberikan O2 dan Terapi Eksaserbasi akut:
Kontrimoksazol. Perawat dan dokter serta paramedic lainnya yang terkait, melakukan perawatan secara
integrasi untuk menghindari / mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut.

A) DATA FOKUS
DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF
1. Pasien sering berkeringat 1. Keluarga pasien mengatakan
2. Anoreksia pasien mempunyai kebiasaan
3. Letarghi merokok sudah 6 tahun
4. Riwayat penyakit sebelumnya : 2. Keluarga pasien mengatakan
Bronkitis, tetapi pasien tidak profesi pasien sebagai seorang
pernah meminum obatnya. kondektur metromini (angkutan
5. TTV : bus Jakarta)
TD = 140/90 mmHg 3. Pasien Laki-laki umur 49 tahun
N = 100x/menit datang ke IGD dengan keluhan
S = 38,50C utama : Dispnea, demam, dan
RR = 28x/menit batuk-batuk disertai pengeluaran
6. Pemeriksaan Penunjang : sputum sekurang-kurangnya 3
Foto Rontgen : Kesan : tubular bulan berturut-turut dalam 1 tahun
shadow berupa bayangan garis- dan paling sedikit 2 tahun.
garis yang parallel keluar dari hilus
menuju apex paru dan corakan paru
yang bertambah
7. Diagnosis dokter : Pasien menderita
PPOK jenis bronchitis kronis.
8. Dokter memberikan O2, terapi
exaserbasi akut : kontrimokxazol.
B) ANALISA DATA
NO. DATA DIAGNOSA ETIOLOGI
1. DATA SUBJEKTIF : Ketidakefektifan Sekresi berlebihan,
1. Keluarga pasien bersihan jalan napas Stupum dalam
mengatakan pasien jumlah berlebih,
mempunyai kebiasaan batuk tidak efektif
merokok sudah 6 tahun
2. Keluarga pasien
mengatakan profesi pasien
sebagai seorang kondektur
metromini (angkutan bus
Jakarta)
3. Pasien Laki-laki umur 19
tahun datang ke IGD
dengan keluhan utama :
Dispnea, demam, dan
batuk-batuk disertai
pengeluaran sputum
sekurang-kurangnya 3
bulan berturut-turut dalam 1
tahun dan paling sedikit 2
tahun.

DATA OBJEKTIF
4. TTV :
TD = 140/90 mmHg
N = 100x/menit
S = 38,50C
RR = 28x/menit
5. pasien terlihat anoreksia

2. DATA SUBJEKTIF : Defisien Volume kehilangan cairan


Cairan aktif ditandai
1. Pasien mengeluh demam dengan peningkatan
suhu tubuh,
DATA OBJEKTIF : kelemahan dan
1.TTV: peningkatan
2. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi
3. Nadi 100x/.
4. Suhu 38.5ºC,
5. RR: 28 x/mnt.
2. pasien terlihat berkeringat
3 .pasien tampak letarghi

3. DATA SUBJEKTIF : Intoleransi aktivitas Oksigenasi yang


1. Keluarga pasien tidak adekuat dan
mengatakan pasien dispnea
mempunyai kebiasaan
merokok sudah 6 tahun
2. Keluarga pasien
mengatakan profesi pasien
sebagai seorang kondektur
metromini (angkutan bus
Jakarta)
3. Pasien mengatakan mudah
lelah
DATA OBJEKTIF :
1. Pasien Laki-laki umur 19
tahun datang ke IGD
dengan keluhan utama :
Dispnea, demam, dan
batuk-batuk disertai
pengeluaran sputum
sekurang-kurangnya 3
bulan berturut-turut dalam 1
tahun dan paling sedikit 2
tahun.
2. Pasien sering berkeringat
3. Anoreksia
4. Letarghi
5. Riwayat penyakit
sebelumnya :
Bronkitis, tetapi pasien
tidak pernah meminum
obatnya.
6. TTV :
TD = 140/90 mmHg
N = 100x/menit
S = 38,50C
RR = 28x/menit

C) DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL PARAF &
DITEMUKAN TERATASI NAMA
JELAS
1. Ketidakefektifan bersihan 15 oktober
jalan napas berhubungan 2019
dengan sekesi berlebihan,
sputum dalam jumlah
berlebih dan batuk tidak
efektif (domain 11, kelas 2,
hal.384, kode 00031)
2 Defisien Volume Cairan 15 oktober
berhubungan dengan 2019
kehilangan cairan aktif
ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh,
kelemahan dan
peningkatan frekuensi nadi
(Domain 2, Kelas 5, kode
00027)
3. Risiko Intoleransi aktivitas 15 oktober
berhubungan dengan 2019
ketidakseimbangan antara
suplai atau kebutuhan
oksigen, malah pernapasan
(domain 4, kelas 4,
hal.227, kode 00094)

D) RENCANA TINDAKAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan dan Paraf & Nama
Tanggal No. Dx
(NOC) Rasional (NIC) Jelas
15 oktober NOC (Bagian 4 hal.599)
2019 Setelah dilakukan tindakan NIC Bersihan jalan
keperawatan 2x 24 jam napas, ketidak
diharapkan efektifan (bagian 6
ketidakefektifan bersihan hal.500)
jalan napas dapat teratasi
dengan kriteria hasil: Manajemen Jalan
Napas (bagian3
1. Status Pernafasan: hal.186 (3140))
1 Kepatenan Jalan Napas 1. Posisikan pasien
(bagian 3, hal. 558, (0410)) untuk
 Frekuensi pernapasan memaksimalkan
di pertahankan pada ventilasi
deviasi berat dari Rasional: pasien
kisaran noermal(1) mudah bernafas
ditingkatkan ke deviasi 2. Ajari dan awasi
ringan dari kisaran teknik batuk efektif.
normal (4) Rasional : pasien
dapat mengatasi
 Irama pernapasan batuk,dan
normal di pertahankan mempraktikan batuk
pada deviasi berat dari efektif secara
kisaran noermal(1) mandiri
ditingkatkan ke deviasi 3. Lakukan terapi
ringan dari kisaran fisioterapi dada
normal (4) Rasional: Agar
 Dispnea dipertahankan pasien tidak
pada tingkat berat(2) mengalami
ditingkatkan ke ringan ketidaknyamanan
(4) saat bernafas.
 Batuk dipertahankan 4. Lakukan penyedotan
pada skala berat (2) melalui endotrakhea
ditingkatkan ke skala atau nasotrakhea
ringan (4) Rasional : untuk
melancarkan jalan
nafas pasien.

5. Monitor status
pernafasan dan
oksigenisasi.
Rasional:
mengetahui status
pernafasan pasien

Terapi Oksigen
(bagian 3 hal.444,
kode 3320)
1. Bersihkan mulut
hidung dan sekresi
trakhea dengan tepat
Rasional : jalan
napas efektif
2. Batasi aktivitas
merokok
Rasional: mencegah
komplikasi
3. Siapkan peralatan
oksigen dan berikan
melalui sistem
humidifier
Rasional: kebutuhan
oksigen pasien
terpenuhi
4. Berikan oksigen
tambahan seperti
yang diperintahkan
Rasional: kebutuhan
oksigen pasien
terpenuhi

15 oktober NOC ( Bagian 4, hal.667) Keseimbangan Cairan,


2019 Setelah dilakukan tindakan kesiapan meningkatkan
keperawatan diharapkan NIC (Bagian 6, hal.533)
intoleransi aktivitas dapat
teratasi dengan kriteria Management Cairan
hasil: (Bagian 3, hal.157, kode
4120)
Termoregulasi (Bagian 3, 1. Monitor status
hal.564, kode 0800) hidrasi
1. Berkeringat saat panas Rasional:
dipertahankan pada mengetahui status
skala cukup tergangu kebutuhan cairan
(3) ditingkatkan ke pasien
tidak terganggu (5) 2. Monitor TTV
2. Hipertermi Rasional:
dipertahankan pada mengetahui kondisi
38,5 °C (3) pasien
ditingkatkan ke tidak 3. Berikan terapi IV
ada (5) sesuai yang
2
3. Denyut nadi Radial ditetukan
dipertahankan pada Rasional: memenuhi
sedikit terganggu (4) kebutuhan cairan
ditingkatkan ke tidak pasien
terganggu (5) 4. Tingkatkan asupan
4. Tingkat pernapasan oral (memberikan
dipertahankan pada sedotan,
banyak terganggu (2) menawarkan cairan
ditingkatkan ke tidak diantara waktu
terganggu (5) makan)
5. Dehidrasi Rasional:
dipertahankan pada meningkatkan
ringan (4) ditingkatkan kebutuhan cairan
ke tidak ada (5)
Perawatan Demam
(Bagian 3, Hal.355, kode
3740)
1. Monitor warna kulit
dan suhu
Rasional:
mengetahui suhu
pasien
2. Tingkatkan sirkulasi
udara
Rasional: sirkulasi
ruangan menjadi
lebih baik
3. Tutup pasien dengan
selimut atau pakaian
ringan.
4. Beri obat atau cairan
IV misalnya
(antipiretik, agen
antibakteri, agen anti
menggiil)
Rasional:
menurunkan suhu
pasien
5. Fasilitasi Istirahat
Rasional: istirahat
paisen tercukupi
6. Kompres Hangat
Rasional:
menurunkan demam
15 oktober NOC (bagian 4 hal.618)
2019 Setelah dilakukan tindakan Intoleran Aktivitas, risiko
keperawatan diharapkan NOC (bagian 6, hal.527)
intoleransi aktivitas dapat
teratasi dengan kriteria Manajemen Energi
hasil: (bagian 3, hal.177, kode
1. Toleransi terhadap 0180)
Aktivitas (bagian 3 1. Susun kegiatan fisik
hal.582 (0005)) untuk mengurangi
• Saturasi oksigen ketika penggunaan
3 beraktivitas normal cadangan oksigen
• Frekuensi nadi di untuk fungsi .
pertahankan pada Rasional:
cukup terganggu (3) menghindari pasien
ditingkatkan ke tidak sesak napas
terganggu (5) 2. Anjurkan pasien
• Frekuensi pernapasan mengungkapkan
dipertahankan pada perasaan secara
banyak terganggu (2) verbal mengenai
ditingkatkan ke tidak keterbatasan yang
terganggu (5) dialami.
Rasional: agar
perawat mengetahui
ketidaknyamanan
pasien

Terapi Oksigen (hal.444,


kode 320)

3. Berikan terapi
oksigen
suplementasi sesuai
kebutuhan saat
aktifitas.
Rasional: menuhi
kebutuhan oksigen
pasien
4. Bersihkan mulut
hidung dan sekresi
trakhea dengan tepat.
Rasional :
menghindari
sumbatan jalan nafas
pasien.
5. Atur dan ajarkan
pasien mengenai
penggunaan
perangkat oksigen
yang memudahkan
mobilitas.
Rasional: agar pasien
tahu penggunaan
oksigen pada dirinya

Monitor Pernafasan
(Bagian 3, hal.236)

1. Monitor keluhan
sesak nafas pasien,
termasuk kegiatan
yang meningkatkan
atau memperburuk
sesak nafas tersebut.
Rasional :untuk
mengetahui status
pernafasan yan
dialami pasien.

E) IMPLEMENTASI

Implementasi Hasil yang diharapkan


1. Ketidakefektifan bersihan 15 Oktober 2019
jalan napas 08.00
1.Memposisikan pasien untuk 1. Pasien mampu bernafas
memaksimalkan ventilasi

08.05
2.Mengajari dan awasi teknik batuk 2. Pasien mampu
efektif. memprkatekkan batuk
efektif secara mandri
08.10
3.melakukan terapi fisioterapi dada
3. Pasien mampu bernafas
08.20 dengan sedikit lega
4.melakukan penyedotan melalui
endotrakhea atau nasotrakhea 4. Sekret di trakea menjadi
hilang
08.30
5.memonitor status pernafasan dan
oksigenisasi. 5. Pernafasan dan oksigenisasi
paseien berjalan lancar

09.00
1.Membersihkan mulut hidung dan 1.ada sekret di mulut dan
sekresi trakhea dengan tepat hidung

09.20
2.Membatasi aktivitas merokok 2.Pasien mulai membatasi
untuk merokok
09.30
3.Menyiapkan peralatan oksigen 4.Memermudah pasien
dan berikan melalui sistem untuk bernafas
humidifier

10.00
4.Memberikan oksigen tambahan
seperti yang diperintahkan
2. Defisit Volume Cairan 15 Oktober 2019
Pukul 08.00
1. memonitor TTV 1. TD 140/90 mmHg,
Nadi 100x/.
Suhu 38.5ºC,
RR: 28 x/mnt.

Pukul 08.30
2. memberikan terapi IV sesuai 2.
yang ditetukan

Pukul 10.30
3. melakukan kompres Hangat 3. Pasien tampak Kooperatif

4. Tutup pasien dengan selimut atau 4. Pasien Tampak Kooperatif


pakaian ringan.

5. Fasilitasi Istirahat 5.PasienTampak senang

Pukul 12.00
6. Tingkatkan asupan oral 6. Pasien minum 1 gelas besar saat
(memberikan sedotan, menawarkan makan siang
cairan diantara waktu makan)

Pukul 12.30
7.Beri obat atau cairan IV misalnya 7. Diberikan paracetamol 1 tablet
(antipiretik, agen antibakteri, agen
anti menggiil)

Pukul 13.15
8. Monitor warna kulit dan suhu 8. Suhu 37,5 ºC

3. Intoleransi aktivitas
15 Oktober
08.00 1.pasien mampu mengurangi
1. menyusun kegiatan fisik kegiatan fisik dan penggunaan
untuk mengurangi oksigen terpenuhi
penggunaan cadangan
oksigen untuk fungsi .
08.10 2.perawat mengetahui keluhan
2. menganjurkan pasien pasien
mengungkapkan perasaan
secara verbal mengenai
keterbatasan yang dialami.

08.20
1. memberikan terapi oksigen
suplementasi sesuai 1.oksigen terpenuhi
kebutuhan saat aktifitas.
09.00
2. membersihkan mulut hidung
dan sekresi trakhea dengan 2.Tidak ada sekret di mulut dan
tepat hidung

09.00
3. mengatur dan ajarkan pasien 3.Memermudah pasien untuk
mengenai penggunaan bernafas
perangkat oksigen yang
memudahkan mobilitas.
10.00
4. memonitor keluhan sesak nafas 4.status pernafasan stabil
pasien, termasuk kegiatan yang RR= 25 x/menit
meningkatkan atau memperburuk
sesak nafas tersebut.

13.30
5.membatasi aktifitas merokok 5.Pasien mulai membatasi untuk
merokok

A) EVALUASI
No Hari / Tanggal Evaluasi Hasil Paraf & Nama
Diagnosa (SOAP) Jelas
1 15 Oktober S : Pasien mengatakan :
2019 1. Pasien mampu bernafas
2. Pasien mampu memprkatekkan batuk
efektif secara mandri
3. Pasien mampu bernafas dengan lega
4. Sekret di trakea menjadi hilang
5. Pernafasan dan oksigenisasi paseien
berjalan lancar

O:
TTV : TD = 140/90 , Nadi : 100x/menit ,
Suhu : 38,50C , RR : 28X/ menit
1.ada sekret di mulut dan hidung
2.Pasien mulai membatasi untuk
merokok
3..Memermudah pasien untuk
bernafas

A : Masalah
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
- Terapi O2
- Eksoserbasi (kontrimoksazol)

2 15 Oktober S:
2019

O: -TD 140/90 mmHg,


Nadi 100x/.
Suhu 38.5ºC,
RR: 28 x/mnt.
- Pasien tampak Kooperatif
- PasienTampak senang
- minum 1 gelas besar saat makan siang
- Diberikan paracetamol 1 tablet
- Suhu 37,5 ºC

A: Defisit Volume Cairan terasi


P: Intervensi dihentikan
3. 15 oktober 2019 S :
O:
1.pasien mampu mengurangi kegiatan fisik
dan penggunaan oksigen terpenuhi

2.perawat mengetahui keluhan pasien


1.oksigen terpenuhi
2.Tidak ada sekret di mulut dan hidung
3.Pasien mulai membatasi untuk merokok
4.Memermudah pasien untuk bernafas
5.status pernafasan stabil
RR= 25 x/menit
A: Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai