Kepala (Inspeksi)
- Tulang tengkorak dibelakang dan diatas telinga dengan cukup
keras.
Adanya Kraniotabes yaitu pelunakan tabula eksterna tulang
tengkorak. Positif bila teraba seperti menekan bola pingpong.
Normal ditemukan sampai usia 6 bulan. Abnormal jika ditemukan
pada pasien rakitis, sifis, hipervitaminosis A dan hidrosefalus.
Kepala (Palpasi)
KEPALA
PERKUSI INSPEKSI
1. Simetris/asimetris:
Ptosis Palpebra
Lagoftalmus
Nistagmus
Fotofobia
HIDUNG
Inspeksi:
2 Simetris
atau
tidak
Adanya
kelainan atau 3
tidak
Kelainan
Warna mukosa bibir anemia
pada mulut
menyebabkan warna pucat,
3
sianosis akan menjadi biru
keabu-abuan.
Letaknya
Tumbuhnya lambat
atau tidak
Next..
Halitosis
Peradangan gusi ditandai
bau mulut tidak sedap bengkak, nyeri,
disebabkan karena hygiene gigi
dan mulut kurang bersih,
muntah
Kering/tidak Kotor/tidak LIDAH
DAY DAY
2 4
DAY DAY DAY
1 3 5
Warna dan
2
bau sekresi
telinga
Nyeri/tidak 3
Next..
• Adanya tortikolis: kelainan posisi kepala yang miring ke satu sisi dan
terputar ke sisi yang lain akibat pemendekan pada M.
Sternokleidomastoideus. Kelalinan ini dapat bawaan atau di dapat
• Adanya kaku kuduk
• Bull neck : edema pada leher belakang (difteria), infeksi local
Palpasi :
• Massa di leher —SOMEONE FAMOUS
adanya pembesaran kelenjar getah bening. Bila lebih dari 1 cm : abnormal
adanya pembesaran kelenjar tiroid, ditemukan pada hiperaktifitas tiroid,
keganasan atau goiter.
Tiroid yang besar dan licin : adanya hiperplasia tiroid
Adanya nodul pada tiroid : mengarah pada keganasan
Tiroid yang membesar dan ada sensasi nyeri: adanya tiroiditis
THORAX
Inspeksi
Tentukan :
• Batas paru-jantung
• Batas paru-hati : iga VI depan
• Batas diafragma: iga VIII - X belakang. Bedakan antara suara sonor dan redup.
Auskultasi
• Tentukan suara dasar dan suara tambahan : Suara dasar :
vesikuler. (Suara vesikuler I:E 2:1)
Suara tambahan : ronki, wheezing.
ABDOMEN
● 1. INSPEKSI
2. PALPASI
Palpasi dilakukan dengan cara: anak disuruh bernafas
dalam, kaki dibengkokkan di sendi lutut, palpasi
dilakukan dari kiri bawah ke atas, kemudian dari
kanan atas ke bawah. Apabila ditemukan bagian
yang nyeri, dipalpasi paling akhir.
3. PERKUSI
Jika normal akan
terdengar suara timpani.
Dilakukan untuk 4. AUSKULTASI
menentukan udara dalam ● Perhatikan suara peristaltic, normal akan
terdengar tiap 10 – 30 detik.
usus atau adanya cairan
● -Bila dengan perut diketuk: frekuensi dan
bebas / ascites. intensitas bertambah
● -Nada tinggi atau nyaring: obstruksi GIT
(metallic sound)
● -Berkurang / hilang: peritonitis / ileus
paralitik
● -Bising atau bruit yang terdengar di seluruh
permukaan perut: koarktasio aorta abdomen
HATI (PENJELASAN)
Ukuran
PEMERIKSAAN) a. Pembesaran proyeksi pada kedua garis; dinyatakan
Palpasi dapat dilakukan
dengan berapa bagian kedua garis tersebut (1/3-1/2).
mono/bimanual ukur besar
hati dengan cara:
1. Titik persilangan linea b. Konsistensi, tepi, permukaan, terdapatnya nyeri tekan
medioclaviularis kanan dan
arcus aorta dihubungkan c. Normal pada anak sampai 5-6 tahun
dengan umbilikus. - Masih teraba 1/3-1/3
2. Proc. Xifoideus disambung - Konsistemsi kenyal
dengan umbilicus. Normal: - Permukaan rata
1/3 sampai usia 5-6 tahun. - Nyeri tekan negative
Perhatikan juga :
konsistensi, permukaan,
tepi, pulsasi, nyeri tekan d. Pembesaran hepar / hepatomegali
- Hepatitis, sepsis
- Anemia, thalasemia
- Gagal jantung kongestif
HATI
lanjutan
PERKUSI
Ukur rentang vertikal pekak hati pada linea midklavikularis
kanan.
Bentangan ini bervariasi, tetapi jika bunyi timpaninya menonjol, khususnya di sebelah
lateral, kemungkinan splenomegali sangat kecil. Bunyi redup yang timbul pada perkusi
limpa yang normal biasanya tersembunyi di balik bunyi redup jaringan posterior
lainnya.
Lakukan pemeriksaan untuk tanda perkusi limpa. Lakukan perkusi pada ruang sela iga
paling bawah pada linea aksilaris anterior kiri seperti terlihat dibawah ini. Biasanya
daerah ini akan menghasilkan bunyi timpani. Kemudian, minta pasien untuk menarik
napas yang dalam, dan sekali lagi laku-kan perkusi. Jika ukuran limpanya normal,
biasanya bunyi perkusi tetapt impanik..
PALPASI
Dengan tangan kiri Anda, jangkau dan lingkari tubuh pasien untuk menyangga
serta mengangkat dinding iga kiri bawah dan jaringan lunak didekatnya ke atas.
Dengan tangan kanan diletakkan di bawah margo kosta, lakukan penekanan ke
dalam ke arah limpa. Mulailah palpasi pada daerah yang cukup rendah
sehingga tangan Anda berada di sebelah bawah limpa yang mungkin
membesar. (Lagipula, jika tangan Anda berada di dekatmargo kostalis,
gerakannya mungkin tidak cukup jauh untuk menjangkau daerah di bawah
dinding iga). Minta pasien untuk menarik napas dalam. Coba untuk meraba
bagian tepi limpa ketika struktur ini bergerak menyentuh ujung jari-jari tangan
Anda. Perhatikan setiap nyeri tekan yang terjadi,lakukan penilaian terhadap
kontur limpa dan ukur jarak antara titik terendah limpa dan margo kostalis kiri.
Pada sebagian kecil orang dewasa yang normal,ujung limpa dapat diraba.
Penyebabnya meliputi diafragma yang letaknya rendah dan mendatar seperti
pada penyakit paru obstruktif kronik, dannurunan diafragma yang terjadi
karena inspirasi yang dalam.
PALPASI
GINJAL • Berpindahlah ke sisi kiri pasien.
• Tempatkan tangan kiri Anda dengan hati-hati pada kuadran kiri atas,
di sebelah lateral muskulus rektus dan sejajar dengan ototini.
(PENJELASAN)
(PEMERIKSAAN)
Normal : tidak teraba kecuali neonatus
Palpasi :
jari telunjuk di letakan pada angulus
Pembesaran ginjal dimana diraba dengan cara
kostovertebratalis dan menekan keras ke atas,
“ballotement” (juga untuk meraba masaa retroperit):
akan teraba ujung bawah ginjal kanan. Tangan
Caranya letakan tangan kiri di post tubuh pasien dengan
kanan mengangkat abdomen anak yang
jari telunjuk di anglus kostovertebrata- jari ini kemudian
telentang. Jari-jari tangan kiri diletakan di bagian
menekan organ/ massa ke atas dan tangan kanan
belakang sedemikian hingga jari telunjuk di
melakukan palpasi secara dalam dari anterior, merasa
angulus kostovertebralis kemudian tangankanan
organ/ massa menyentuh kemudian jatuh kembali
di lepaskan. Waktu abdomen jatuh ke tempat
pembesaran ginjal:
tidur, ginjal teraba oleh jari-jari tangan kiri.
Hidronefrosis, polikistik, hematoma, trombosis vena
renalis abses perinefritis.
Inspeksi
Inspeksi bagian klitoris, labia dirstribusi
mayora dan minora. Perhatikan rambut dan
adanya masa inguinal. inspeksi
Epispadia pada anak apakah ada
perempuan ditunjukkan dengan sekret yang
adanya terbelahnya mons pubis keluar.
dan klitoris dan uretra
membuka dibagian dorsal.
Inspeksi muaa uretra pada
penis:
Epispadia apabila muara
uretra keluar dari bagian atas
penis. Hipospadia apabila
muara uretra keluar dari
bagian bawah penis (di sekitar
gland penis, di batang penis,
perineum ataupun skrotum)
Pada bayi normal,
testis sudah berada
di skrotum, pantau
bilamana testis
belum turun ke
dalam skrotum,
biasanya akan turun
Inspeksi dan palpasi skrotum sebelum usia 3 bulan.
dan testis:
Fimosis apabila adanya lubang Pembesaran skrotum bisa
preputium yang kecil sehingga disebabkan karena adanya
kesulitan ditarik di bagian cairan, gas atau masa padat. Bila
gland penis, hal ini skrotum tidak dapat di dorong ke
menimbulkan kesulitan atau atas kearah kanalis inguinalis
gangguan berkemih kemungkinan adanya hydrocele.
Pada anak perempuan,
pemeriksaan rektal
sangat berguna untuk
menemukan nyeri tekan
atau massa. Nyeri tekan
yang ditemukan dalam
Pemeriksaan rektal pada anak dapat dilakukan dengan pemeriksaan rektal
posisi anak berbaring pada sisi tubuhnya atau dalam pada seorang anak
posisi litotomi. Perhatikan kepadatan umum bokong dan biasanya menunjukkan
kesimetrisan lipatan gluteal. Kaji tonus sfinkter anal keadaan infeksius atau
dengan merangsang refleks anal. Sentuhan perlahan inflamasi sebagai
pada area anal menyebabkan kontraksi cepat nyata penyebabnya, seperti
dari sfinker anal eksterna. Perhatikan adanya kulit abses atau apendisitis.
tambahan (skin tag) di daerah anus, biasanya ditemukan
pada penyakit usus inflamatori.
Tulang Belakang
Pemeriksaan : Penjelasan :
•perhatikan posisi tubuh anak •Lordosis defiasi tulang belakang
saat berdiri, duduk dan kearah anterior.
berjalan Pada bayi dengan •Kifosisis posisi yang berlawanan
posisi terlentang dan tengkurap dengan lordosis (kearah posterior) .
•Perhatikan adanya lordosis, •Skoliosis adalah tulang belakang
kifosis dan skoliosis. melengkung ke samping.
•Perhatikan apakah ada kaku •Spasme otot leher dikaitkan dengan
leher kondisi gangguan pada sistemm syaraf
•Perhatikan apakah ada massa ataupun non neurologis seperti artritis
di bagian tulang belakang reumatoid.
•Benjolan dibagian medial tulang
belakang, disertai tumbuhnya rambut
kemungkinan adanya spina bifida.
Pemeriksaan neurologis : Refleks patologis.
Penjelasan :
Pemeriksaan :
•Reflek babinski positif apabila
ada reaksi ekstensi ibu jari kaki
•Reflek babinski dan jari jari kaki yang lain terbuka
Menggores permukaan menyebar.
plantar kaki dengan alat •Reflek babinski ini pada bayi usia
yang sedikit runcing sampai 18 bulan masih dikatakan
•Reflek oppenheim nora, namun apabila masih
Menekan sisi pergelangan menetap kemugkinan adanya lesi
kaki bagian medial piramidal.
•Reaksi yang terjadi pada
pemeriksaan reflek openheim
sama dengan babinski.
Meningeal Sign
Pemeriksaan : Penjelasan :
Thank you
Any question?