Disusun Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
2018
Pendahuluan
sudah didiskusikan sejak lama di bidang Psikologi selama kurang lebih 60 tahun yang
lalu. Di bidang Psikologi sering membahas tentang Apa yang membuat orang
ditingkatkan? Apa yang bisa kita pelajari dari orang dewasa kreatif yang akan
membantu kita membesarkan lebih banyak anak kreatif? Apakah kreativitas itu
kreativitas diperoleh? Apakah kreativitas itu bawaan? Apa yang terjadi dalam pikiran
ketika seseorang menciptakan? Apa syarat untuk produksi kreatif? Apa yang
Apakah kreativitas itu kegiatan soliter atau komunitas?. Ketika kita mempelajari
Proses berpikir kreatif terkait dengan keinginan untuk mengekspresikan dari dalam
diri pribadi. Proses berpikir kreatif ini sering muncul jika kita sedang dalam situasi
yang mendesak. Proses kreatif dapat muncul dimana saja, kapan saja, dan dalam
bidang apapun yang kita kerjakan apakah bidang dalam hal pertukangan kayu di
2
matematika, menciptakan, menjadi wirausaha , menjadi atlet, memasak, menjahit,
membangun, mendesain semua nya pasti membutuhkan kreativitas. Dalam chapter ini
No Kemampuan
1 Memiliki motivasi tinggi
2 Ingin membuat sesuatu sesuai bidang yang diminati
3 Penghargaan tertinggi bukan terletak pada uang atau hadiah melainkan
kesenangan yang dilakukan ketika membuat atau melakukan suatu kegiatan
yang diminati. artinya menghargai sebuah proses
4 Dalam memandang sesuatu mempunyai pandangan luas
5 terkadang sering menggunakan intuisi (pemahaman yang secara tiba-tiba
datang begitu saja)
No Aspek Keterangan
1 Kepribadian Cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain.
2 Kemampuan proses berpikir, kemampuan dalam hal memecahkan
kognitif masalah, pengambilan keputusan
3 Bakat kemampuan yang dimiliki seseorangs sejak lahir
4 Faktor Lingkungan teman, keluarga, tetangga, lingkugan sekolah
5 Motivasi diri sesorang atau dari luar
Dalam chapter ini membahas apa yang akan menghambat ketika kita berusaha
merubah diri (melakukan transformasi diri) menjadi lebih kreatif dalam bertindak
diantara :
3
Pada bab selanjutnya dibahas tentang lima sikap inti yang tampaknya dimiliki oleh
Dalam chapter buku ini membahas tentan disiplin diri.Dispilin diri akan
mengantarkan kita pada kesuksesan. Dispilin sendiri berari melatih diri, batin dan
sikap kita dalam menaati tata tertip secara tertib dan teratur secara
berkesinambungan. Dispilin diri akan terasa manfaatnya ketika kita akan mencapai
sebuah impian atau cita - cita yang ingin gapai. Kita harus mendisiplin kan diri untuk
mengerjakan hal - hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Di chapter ini
dijelaskan bagaimana cara membentuk disiplin diri salah satunya adalah Melakukan
apa yang perlu diperioritaskan, apabila ada tugas maka dikerjakan sedikit demi
sedikit dan dilakukan setiap hari (tidak menunda).Berikut adalah cara bagaimana
No Cara
1 Mendiskusikan displin diri dengan siswa, bagaimana kunci suskes dalam
melakukan suatu kegiatan misalnya diet, melakukan kegiatan yang ingin
dikuasai, dalam pekerjaan
2 Membuat penetapan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
3 merancang sebuah angan - angan
4
4 kerjakan tugas sedikit demi sedikit dan terproses. Bisa dibantu dengan
menggunakan bagan , mind map, daftar.
berilah siswa kalender, sehingga siswa dapat memerika bahwa siswa tersebut
telah menyelesaikan langkah-langkahnya.
5 Hilangkan hal hal yang perlu dihindari dalam menanamkan sikap inti dari
displin diri :
a. Apa gunanya semua ini ? → tidak mau berusaha
b. Mengapa repot ? → tidak mau mencoba
c. Saya tidak cukup baik → pesimis
d. Mari kita lakukan nanti → menunda
e. Saya akan pekerjaan ini nanti, saya akan melakukan sesuatu yang
lain sebelum melakukannya → mengerjakan kegiatan yang bukan
menjadi prioritas
6 Buat deadline kapan siswa tersebut akan mengerjakan dan mengumpulkan
tugas
7 Dalam menilai hasil siswa yang dilihat adalah proses kerja keras yang
dilakukan, bukanhanya dari hasil produk yang dikerjakan siswa tersebut.
B. SIKAP KETERBUKAAN
Dalam chapter ini sikap keterbukaan yang dimiliki oleh orang yang memiliki
Berikut ini adalah cara guru dalam menanamkan sikap keterbukaan bagi siswa :
No Cara
1 Ciptakan iklim → berikan waktu bagi siswa untuk menyesuaikan diri
dengan akitvitas yang ada. Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
2 kembangkan sikap tidak menghamiki, menerima saran atau usulan yang
berasal dari siswa berkaitan dengan proses pembelajaran
3 Perlambat segalanya dan beri siswa waktu untuk menjelajahi detail kecil →
jangan terburu- buru ketika dalam menyampaikan kegiatan proses
pembelajaran, biarkan siswa memahami secara utuh.
5
4 Jangan berikan contoh, supaya siswa dapat berpikir dan menganalisis
menurut versinya sendiri. Barulah jika ada kesulitan kita memberikan
contoh.
5 Ketika memulai suatu materi pembelajaran, bisa menggunakan gambar,
objek, lagu, karya fungsional yang mewakili materi yang akan disampaikan.
Sehingga siswa menjadi tergerak untuk berpikir tentang tujuan, fungsi,
makna yang mewakili dari hal / unit yang akan dipelajari
6 Membawa benda-benda yang asing bagi siswa. Mainkan dua puluh
pertanyaan tentang apa tujuan objek itu. Contoh: Peralatan dapur tua.
7 Rasakan objek dengan mata tertutup dan hubungkan ke ide-ide abstrak
6
D. SIKAP INTI TOLERANSI UNTUK AMBIGUITAS
Toleransi istilah untuk ambiguitas berasal dari penelitian yang dilakukan oleh IPAR
itu Kelompok (Lembaga Pengkajian Kepribadian dan Penelitian) pada 1950-an.
Secara historis, konsep toleransi terhadap ambiguitas terkait dengan gagasan otoriter
karakter (Fromm). Bagaimana ide toleransi terhadap ambiguitas terkait dengan
kepribadian kreatif, adalah bahwa pencipta harus dapat melihat domain tanpa
prasangka kuat, dan harus dapat bertindak tanpa mengetahui apakah jawabannya
“benar,” dan tanpa tergantung pada otoritas. Tujuan toleransi terhadap ambiguitas
diperlukan agar tidak terlalu fokus pada satu solusi. dengan menggunakan strategi
berpikir kritis.
7
S-4 Menjelajahi pikiran S-13 mengklarifikasi S-30 Meneliti atau
perasaan yang masalah, mengevaluasi
mendasarinya kesimpulan, atau asumsi
dan perasaan keyakinan
pikiran yang mendasarinya
8
S-21 Membaca dengan
kritis:
mengklarifikasi atau
mengkritik teks
S-23 Pembuatan
interdisipliner
koneksi
S-26 Penalaran
secara dialektik:
mengevaluasi
perspektif,
interpretasi, atau
teori
9
E. SIKAP UTAMA KEPERCAYAAN KELOMPOK
Kepercayaan diperlukan di antara anggota kelompok. Setiap tim atau ansambel
memiliki budaya sendiri. Seseorang harus mencari "kecocokan."
No Cara
1 Tetapkan kode perilaku di ruang kelas Anda. Itu adalah kode dikembangkan
oleh kelompok pada awal keberadaannya, dan tidak dipaksakan dari atas.
2 Model perilaku yang mendukung. Siswa akan meniru Anda
3 Hanya membahas masalah kelompok dalam diskusi kelompok.
6 Ketika pola perilaku sosial negatif mulai berkembang, segera bertindak untuk
mengubah pola itu dengan membawa orang itu ke samping dan
mendiskusikannya dengan dia secara pribadi.
POIN-POIN UTAMA
1. Inti Sikap disiplin diri membutuhkan latihan yang konstan dan teratur dalam
bidang kreativitas di mana orang kreatif ingin bekerja.
2. Sikap Inti dari Kenaifan, atau Keterbukaan terhadap Pengalaman
mensyaratkan seseorang perhatikan hal-hal kecil, jeda, dan renungkan, dan
buka indra ke dunia.
3. Sikap Inti Pengambilan risiko mengharuskan seseorang mengambil beberapa
peluang, dan menjelajah ke wilayah baru di bidang kreativitas, yang dia coba
baru dan mungkin hal yang menakutkan.
4. Sikap Inti Toleransi terhadap Ambiguitas mensyaratkan bahwa seseorang
tidak menyita pada solusi untuk masalah, dan menyadari bahwa tidak ada
jawaban yang benar, hanya saja jawaban sementara terbaik.
5. Sikap Inti Kepercayaan Kelompok mengharuskan pemimpin dan kelompok
berlatih saling menghormati, tanpa pengkhianatan atau hukuman.
10
6. Setiap sikap inti ini telah dipraktikkan oleh pencipta nyata, dan dapat
dilakukan dipraktekkan oleh kelompok, individu, dan oleh guru yang ingin
menanamkan kreativitas ke dalam kurikulum.
11