Anda di halaman 1dari 11

TUGAS CHAPTER 1

Creativity for 21 st Century Skills

Dosen Pengampu: Prof. Dr Herminarto Sofyan M.Pd

Mata Kuliah : Organisasi dan Manajemen PTK

Disusun Oleh :

SRI ASTIKA ISHAK (18702251002)

REZA RAMADHAN (18702251008)

Kelas PTK Vokasi A

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA

2018
Pendahuluan

Dalam Chapter I ini mengatakan bahwa pembahasan mengenai kreativitas

sudah didiskusikan sejak lama di bidang Psikologi selama kurang lebih 60 tahun yang

lalu. Di bidang Psikologi sering membahas tentang Apa yang membuat orang

menjadi kreatif? Bagaimana kreativitas diukur? Bagaimana kreativitas dapat

ditingkatkan? Apa yang bisa kita pelajari dari orang dewasa kreatif yang akan

membantu kita membesarkan lebih banyak anak kreatif? Apakah kreativitas itu

bakat? Apakah kemampuan kreativitas? Apakah kreativitas itu domain? Apakah

kreativitas diperoleh? Apakah kreativitas itu bawaan? Apa yang terjadi dalam pikiran

ketika seseorang menciptakan? Apa syarat untuk produksi kreatif? Apa yang

menghambat produksi kreatif? Apa kontribusi pengaturan sosial terhadap kreativitas?

Apakah kreativitas itu kegiatan soliter atau komunitas?. Ketika kita mempelajari

tentang kreativitas maka akan berhubungan berkaitan dengan 4P yaitu Proses,

Produk, People, dan Pengaruh lingkungan.

Dalam dunia pendidikan sekarang lebih terfokus pada pembelajaran yang

menerapkan keterampilan abad 21 dan diantaranya adalah keterampilan kreativitas.

Proses berpikir kreatif terkait dengan keinginan untuk mengekspresikan dari dalam

diri pribadi. Proses berpikir kreatif ini sering muncul jika kita sedang dalam situasi

yang mendesak. Proses kreatif dapat muncul dimana saja, kapan saja, dan dalam

bidang apapun yang kita kerjakan apakah bidang dalam hal pertukangan kayu di

ruang bawah tanah, menari, akting, menggambar, menyanyi, melakukan sains,

2
matematika, menciptakan, menjadi wirausaha , menjadi atlet, memasak, menjahit,

membangun, mendesain semua nya pasti membutuhkan kreativitas. Dalam chapter ini

disebutkan ciri orang yang kreatif adalah :

No Kemampuan
1 Memiliki motivasi tinggi
2 Ingin membuat sesuatu sesuai bidang yang diminati
3 Penghargaan tertinggi bukan terletak pada uang atau hadiah melainkan
kesenangan yang dilakukan ketika membuat atau melakukan suatu kegiatan
yang diminati. artinya menghargai sebuah proses
4 Dalam memandang sesuatu mempunyai pandangan luas
5 terkadang sering menggunakan intuisi (pemahaman yang secara tiba-tiba
datang begitu saja)

Beberapa aspek yang diperlukan dalam mengembangkan kreativitas seseorang :

No Aspek Keterangan
1 Kepribadian Cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain.
2 Kemampuan proses berpikir, kemampuan dalam hal memecahkan
kognitif masalah, pengambilan keputusan
3 Bakat kemampuan yang dimiliki seseorangs sejak lahir
4 Faktor Lingkungan teman, keluarga, tetangga, lingkugan sekolah
5 Motivasi diri sesorang atau dari luar

Dalam chapter ini membahas apa yang akan menghambat ketika kita berusaha

merubah diri (melakukan transformasi diri) menjadi lebih kreatif dalam bertindak

diantara :

No Aspek yang perlu dihindari


1 takut untuk mencoba
2 ketidakpedulian terhadap dari diri atau lingkungan sekitar
3 penolakan terhadap saran dari sekitar
4 tidak menerima kritik dari orang lain

3
Pada bab selanjutnya dibahas tentang lima sikap inti yang tampaknya dimiliki oleh

orang-orang kreatif yaitu :

Bab Sub Bab Materi


A Sikap inti disiplin diri
B Sikap keterbukaan terhadap pengalaman;
C sikap inti pengambilan risiko;
D sikap inti Toleransi untuk Ambiguitas;
E sikap inti Grup Trust.

A. SIKAP INTI DALAM DISPLIN DIRI

Dalam chapter buku ini membahas tentan disiplin diri.Dispilin diri akan

mengantarkan kita pada kesuksesan. Dispilin sendiri berari melatih diri, batin dan

sikap kita dalam menaati tata tertip secara tertib dan teratur secara

berkesinambungan. Dispilin diri akan terasa manfaatnya ketika kita akan mencapai

sebuah impian atau cita - cita yang ingin gapai. Kita harus mendisiplin kan diri untuk

mengerjakan hal - hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Di chapter ini

dijelaskan bagaimana cara membentuk disiplin diri salah satunya adalah Melakukan

apa yang perlu diperioritaskan, apabila ada tugas maka dikerjakan sedikit demi

sedikit dan dilakukan setiap hari (tidak menunda).Berikut adalah cara bagaimana

guru menanamkan sikap inti dari displin diri :

No Cara
1 Mendiskusikan displin diri dengan siswa, bagaimana kunci suskes dalam
melakukan suatu kegiatan misalnya diet, melakukan kegiatan yang ingin
dikuasai, dalam pekerjaan
2 Membuat penetapan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
3 merancang sebuah angan - angan

4
4 kerjakan tugas sedikit demi sedikit dan terproses. Bisa dibantu dengan
menggunakan bagan , mind map, daftar.
berilah siswa kalender, sehingga siswa dapat memerika bahwa siswa tersebut
telah menyelesaikan langkah-langkahnya.
5 Hilangkan hal hal yang perlu dihindari dalam menanamkan sikap inti dari
displin diri :
a. Apa gunanya semua ini ? → tidak mau berusaha
b. Mengapa repot ? → tidak mau mencoba
c. Saya tidak cukup baik → pesimis
d. Mari kita lakukan nanti → menunda
e. Saya akan pekerjaan ini nanti, saya akan melakukan sesuatu yang
lain sebelum melakukannya → mengerjakan kegiatan yang bukan
menjadi prioritas
6 Buat deadline kapan siswa tersebut akan mengerjakan dan mengumpulkan
tugas
7 Dalam menilai hasil siswa yang dilihat adalah proses kerja keras yang
dilakukan, bukanhanya dari hasil produk yang dikerjakan siswa tersebut.

B. SIKAP KETERBUKAAN

Dalam chapter ini sikap keterbukaan yang dimiliki oleh orang yang memiliki

sikap kreatif seperti :

No Ciri sikap kreatif dalam hal sikap keterbukaan


1 Memiliki kemampuan untuk memperhatikan dan mengomentari perbedaan
secara detail
2 Mereka dapat membuat sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang
baru.Membuat sebuah karya- karya kreatif dengan cara yang belum pernah
dilakukan sebelumnya.
3 peka terhadap lingkungan sekitar

Berikut ini adalah cara guru dalam menanamkan sikap keterbukaan bagi siswa :
No Cara
1 Ciptakan iklim → berikan waktu bagi siswa untuk menyesuaikan diri
dengan akitvitas yang ada. Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
2 kembangkan sikap tidak menghamiki, menerima saran atau usulan yang
berasal dari siswa berkaitan dengan proses pembelajaran
3 Perlambat segalanya dan beri siswa waktu untuk menjelajahi detail kecil →
jangan terburu- buru ketika dalam menyampaikan kegiatan proses
pembelajaran, biarkan siswa memahami secara utuh.

5
4 Jangan berikan contoh, supaya siswa dapat berpikir dan menganalisis
menurut versinya sendiri. Barulah jika ada kesulitan kita memberikan
contoh.
5 Ketika memulai suatu materi pembelajaran, bisa menggunakan gambar,
objek, lagu, karya fungsional yang mewakili materi yang akan disampaikan.
Sehingga siswa menjadi tergerak untuk berpikir tentang tujuan, fungsi,
makna yang mewakili dari hal / unit yang akan dipelajari
6 Membawa benda-benda yang asing bagi siswa. Mainkan dua puluh
pertanyaan tentang apa tujuan objek itu. Contoh: Peralatan dapur tua.
7 Rasakan objek dengan mata tertutup dan hubungkan ke ide-ide abstrak

C. SIKAP INTI PENGAMBILAN RESIKO


Pengambilan risiko pada orang-orang kreatif telah diperhatikan sejak kreativitas
mulai dipelajari dimana pengambilan risiko memungkinkan seseorang untuk
mencoba hal-hal baru dalam mencoba bentuk, gaya, atau subjek baru dan memiliki
keberanian untuk tersandung, gagal, dan, setelah ditolak, untuk mencoba lagi.
.Berikut ini Cara guru dapat menanamkan sikap inti pengambilan risiko
No Cara
1 Menciptakan suasana kelas yang mendorong kebebasan untuk mengambil
risiko intelektual dan kreatif. Ini sejalan dengan intinya sikap kepercayaan
kelompok. Siswa harus mendiskusikan apa artinya mengambil risiko
2 Tunjukkan pengambilan risiko (Ceritakan kisah Anda sendiri tentang kapan
Anda mengambilnya risiko, mirip dengan cerita di atas)
3 Cobalah olahraga baru bersama di mana tidak ada yang akan menjadi bintang,
mungkin iceskating, ski, atau golf. Bersenang-senanglah dengan itu.
4 Mintalah siswa melakukan penilaian mandiri
5 Tetapkan penugasan “proses” yang tidak bertingkat
6 Pastikan siswa melihat rubrik yang akan digunakan dievaluasi.
7 Gunakan kontrak belajar.
8 Gunakan Thoughtlogs.
9 Jadikan tempat di kamar Anda sebagai "zona aman" yang kreatif.
10 Lakukan kegiatan saling percaya
11 Berikan izin untuk menjadi konyol

6
D. SIKAP INTI TOLERANSI UNTUK AMBIGUITAS
Toleransi istilah untuk ambiguitas berasal dari penelitian yang dilakukan oleh IPAR
itu Kelompok (Lembaga Pengkajian Kepribadian dan Penelitian) pada 1950-an.
Secara historis, konsep toleransi terhadap ambiguitas terkait dengan gagasan otoriter
karakter (Fromm). Bagaimana ide toleransi terhadap ambiguitas terkait dengan
kepribadian kreatif, adalah bahwa pencipta harus dapat melihat domain tanpa
prasangka kuat, dan harus dapat bertindak tanpa mengetahui apakah jawabannya
“benar,” dan tanpa tergantung pada otoritas. Tujuan toleransi terhadap ambiguitas
diperlukan agar tidak terlalu fokus pada satu solusi. dengan menggunakan strategi
berpikir kritis.

Tabel Daftar Strategi: Dimensi Pemikiran Kritis


A. Strategi Afektif B. Kognitif Strategi C. Kognitif Strategi –
Makroabilitas Microskills
S-1 Berpikir S- 10 S-27 Membandingkan dan
secara mandiri Pemurnian generalisasi cita-cita yang kontras
dan menghindari dengan latihan yang
penyederhanaan sebenarnya
berlebihan

S-2 Mengembangkan S-11 S-28 Berpikir tepatnya


wawasan Membandingkan situasi tentang berpikir:
ke dalam egosentrisitas analog: mentransfer menggunakan kritis
atau wawasan ke konteks baru kosa kata
sosiosentrisitas

S-3 Berolahraga S-12 S-29 Memperhatikan


fairmindedness Mengembangkan signifikan
seseorang Perspektif : persamaan dan
menciptakan atau dif
menjelajahi keyakinan ,
argumen, atau teori

7
S-4 Menjelajahi pikiran S-13 mengklarifikasi S-30 Meneliti atau
perasaan yang masalah, mengevaluasi
mendasarinya kesimpulan, atau asumsi
dan perasaan keyakinan
pikiran yang mendasarinya

S-5 Berkembang S-14 Klarifikasi dan S-31 Membedakan


kerendahan hati intelektual menganalisis relevan dari
dan menangguhkan arti kata-kata fakta yang tidak relevan
pertimbangan atau frasa

S-6 Berkembang S-15 Mengembangkan S-32 Membuatnya masuk


keberanian intelektual kriteria akal
untuk evaluasi: kesimpulan,
memperjelas nilai-nilai dan prediksi, atau
standar interpretasi

S-7 Berkembang S-16 Mengevaluasi S-33 Memberikan alasan


itikad baik intelektual kredibilitas dan
atau integritas sumber dari mengevaluasi bukti
informasi dan dugaan fakta

S-8 Berkembang S-17 Mempertanyakan S-34 Mengenali


intelektual secara mendalam: kontradiksi
ketekunan membesarkan dan
mengejar
root atau signifikan
pertanyaan

S-9 Berkembang S-18 Menganalisa atau S-35 Menjelajahi


keyakinan pada alasan mengevaluasi implikasi dan
argumen, konsekuensi
interpretasi,
keyakinan, atau teori

S-19 Menghasilkan atau


menilai solusi

S-20 Menganalisa atau


mengevaluasi tindakan
atau
kebijakan

8
S-21 Membaca dengan
kritis:
mengklarifikasi atau
mengkritik teks

S-22 Mendengarkan secara


kritis:
seni diam
dialog

S-23 Pembuatan
interdisipliner
koneksi

S-24 Berlatih Socrates


diskusi:
mengklarifikasi dan
mempertanyakan
keyakinan,
teori, atau
perspektif
S-25 Penalaran
secara dialogis:
perbandingan
perspektif,
interpretasi, atau
teori

S-26 Penalaran
secara dialektik:
mengevaluasi
perspektif,
interpretasi, atau
teori

9
E. SIKAP UTAMA KEPERCAYAAN KELOMPOK
Kepercayaan diperlukan di antara anggota kelompok. Setiap tim atau ansambel
memiliki budaya sendiri. Seseorang harus mencari "kecocokan."

Cara guru dapat menanamkan sikap inti dari kepercayaan kelompok

No Cara
1 Tetapkan kode perilaku di ruang kelas Anda. Itu adalah kode dikembangkan
oleh kelompok pada awal keberadaannya, dan tidak dipaksakan dari atas.
2 Model perilaku yang mendukung. Siswa akan meniru Anda
3 Hanya membahas masalah kelompok dalam diskusi kelompok.

4 Berlatihlah memberikan umpan balik (lihat di atas) yang tidak menghakimi.

5 Berlatih membuat komentar positif tentang individu.

6 Ketika pola perilaku sosial negatif mulai berkembang, segera bertindak untuk
mengubah pola itu dengan membawa orang itu ke samping dan
mendiskusikannya dengan dia secara pribadi.

7 Saat menginstruksikan atau memfasilitasi diskusi, gunakan siswa nama, dan


dengan tulus memuji peserta secara individu atas nama mereka kontribusi
untuk meningkatkan tingkat umum diri dan rasa hormat lainnya.

POIN-POIN UTAMA
1. Inti Sikap disiplin diri membutuhkan latihan yang konstan dan teratur dalam
bidang kreativitas di mana orang kreatif ingin bekerja.
2. Sikap Inti dari Kenaifan, atau Keterbukaan terhadap Pengalaman
mensyaratkan seseorang perhatikan hal-hal kecil, jeda, dan renungkan, dan
buka indra ke dunia.
3. Sikap Inti Pengambilan risiko mengharuskan seseorang mengambil beberapa
peluang, dan menjelajah ke wilayah baru di bidang kreativitas, yang dia coba
baru dan mungkin hal yang menakutkan.
4. Sikap Inti Toleransi terhadap Ambiguitas mensyaratkan bahwa seseorang
tidak menyita pada solusi untuk masalah, dan menyadari bahwa tidak ada
jawaban yang benar, hanya saja jawaban sementara terbaik.
5. Sikap Inti Kepercayaan Kelompok mengharuskan pemimpin dan kelompok
berlatih saling menghormati, tanpa pengkhianatan atau hukuman.

10
6. Setiap sikap inti ini telah dipraktikkan oleh pencipta nyata, dan dapat
dilakukan dipraktekkan oleh kelompok, individu, dan oleh guru yang ingin
menanamkan kreativitas ke dalam kurikulum.

11

Anda mungkin juga menyukai