Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN

DESAIN
BERPIKIR
WIRAUSAHA

Roza Erda, SKM, MM, MKM


Berbagai Jenis Pola Berpikir Kewirausahaan
(Enam Topi Pikiran)

Untuk berfikir ternyada ada caranya. Seorang doktor


 bernama Edward De Bono mengungkapkan sebuah
metode berfikir yang diberi nama 6 Thingking Hats (6 Topi
Berpikir).

Topi digunakan untuk menggambarkan ke enam aspek


berpikir, karena topi merupakan suatu yag dapat dipakai
dan di lepaskan dengan mudah sebagaimana sebuah
pendapat. Dalam metode ini, seseorang tidak hanya di
latih untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalah
dalam sekuen waktu tertentu, tetpi juga di persiapkan
untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang
lain.
Topi Hitam

Topi Putih Topi Hijau

6 Topi berfikir
Edward De Bono

Topi Merah Topi Biru

Topi Kuning
Topi Putih
fasilitator bersikap netral dan objektif. Fasilitator bersikap
terbuka untuk menerima pengetahuan dan pengalaman
orang lain. Fasilitator mendorong peserta untuk memahami
fakta dan kebenaran secara bijaksana.

For Example :
Saat pemimpin rapat atau diskusi mengatakan untuk
memakai topi putih, maka setiap peserta diskusi atau rapat
akan memfokuskan pikiran pada informasi yang berkaitan
dengan permasalahan yang didapatkan.
Informasi yang dimaksud bisa berkisar dari berbagai fakta
yang dapat dipastikan kebenarannya sampai informasi
ringan.

Seperti : rumor dan pengalaman pribadi


Topi Hitam
fasilitator bersikap serius. Fasilitator tidak begitu saja
menerima masukan dari orang lain melainkan bersikap
menolak terlebih dahulu, bersikap ragu-ragu atau hati-hati,
kemudian mencari tahu (eksplorasi) lebih jauh.
Dalam menyikapi suatu persoalan, pengguna topi hitam
digambarkan sebagai aspek kritis dari pemikiran yang
hendak disampaikan.

Penilaian kritis dapat menimbulkan perdebatan yang akan


merusak harmoni sosial.

Setiap anggota harus mempertimbangkan :


Kesalahan, Aspek Negatif, Potensi, dan kekurangan-
kekurangan dari satu ide/pendapat
Topi Merah
Berarti fasilitator menggunakan pendekatan emosi untuk
mengunggah perasaan dan semangat peserta. Fasilitator
mengnakan intuisi dan prasangka untuk memahami kesulitan
atau hambatan yang dirasakan dalam belajar tujuannya
untuk meningkatkan keterlibatan peserta. Pendapat diijinkan
untuk dikeluarkan secara bebas dalam sesi ini.

For Example:
“Saya sama sekali tidak menyukai gagasan ini”
“saya merasa gagasan ini tidak akan berhasil”
:naluri saya mengatakan bahwa rencana ini sangat
berbahaya”

Setelah menyampaikan pendapat, mereka tidak perlu


memberikan alasan apapun (De Bono, 2005)
Topi Kuning
Fasilitator menggunakan cara berfikir positif dalam mengelola
proses pembelajaran agar atmosfir dlam kegiatan
pembelajaran juga berkembang positif. Dalam hal ini juga
bersikap optimis. Kalau Topi hitam mengajak melihat sisi
negatif, kalau Topi Kuning mengajak melihat sisi positif.

Fasilitator menggunakan cara rasional (intelektual) dan


membangun keragka berpikir untuk mengembangkan suatu
analisa kritis. Topi Kuningyang konstruktif cenderung
cenderung membuat gagasan kongkrit agar bisa dilakukan
sesuatu yang bermanfaat. Tapi topi kuning yang kurang
konstruktif cenderung mencari-cari peluang yang ada, bukan
mengembangkan gagasan (Seperti topi hijau)
Topi Hijau

Fasilitator menggunakan kreativitasnya untuk membangun


suasana belajar (misal membuat trik-trik tertentu, permainan,
humor, dan sebagainya). Fasilitator menghindari cara
penilaian (judgement) dan lebih mendrong suatu usaha
bertindak maju. Fasilitator suka mengembangkan alternatif
pilihan.

Fasilitator juga menggunakan cara-cara yang “Provokatif”


untuk mendorong orang lain berpikir dengan cara baru. Topi
ini menjadi simbol untuk orang yang mampu mendengarkan
dengan baik. Mnegumpulkan informasi, penilaian baik dan
buruk, aspek emosional dan kritis, maka kemudian setiap
peserta diskusi berusaha secara bersama-sama menemukan
alternatif gagasan, kemungkinan dan rancangan.
Topi Biru

Fasilitator mengendalikan proses pembelajaran agar tetap


pada rel nya. Fasilitator juga menjaga agar pembelajaran
tetap fokus atau dikelola batas-batasnya. Fasilitator selalu
mengacu pada rencana dan rancangan pembelajaran
sebagai alat kontrol.

Dengan demikian, meski dalam perbedaan


pendapat tidak perlu terjadi perdebatan yang
mengarah pada rusaknya harmoni sosial. Waktu
dalam pelaksanaan diskusi untuk membahas suatu
subjek juga akan jauh berkurang, sebab sistematika
berpikir telah diatur sedemikian rup untuk mengarah
pada solusi.
Terdapat dua Tujuan utama terhadap
keenam konsep topi berpikir :

• Menyederhanakan berpikir dengan


mengizinkan seorang pemikir
menyelesaikan suatu hal pada suatu saat

• Mengizinkan suatu peralihan dalam


berpikir.
DESAIN BERPIKIR WIRAUSAHA
Wirausaha atau Entrepreneur bukanlah sebuah
profesi, melainkan sebuah pola pikir atau
paradigma seseorang. Wirausaha itu suatu cara
pandang, yaitu bagaimana kita melakukan suatu
usaha secara mandiri sesuai dengan potensi yang
kita miliki, yaitu bagaimana kita dapat
menciptakan nilai bukan sekedar uang.
(Prawirokusumo, 1997)
Seorang Wirausaha juga akan memikirkan
bagaimana mempunyai produk yang mempunyai
nilai tambah di pasaran sehingga produknya tidak
akan tergerus oleh persaingan.

For Example:
1. Mc. Donalds , sering membuat produk yang kurang disukai masyarakat,
tetapi dengan semangat pantang menyerah dan mau belajar dengan
menghasilkan produk-produk yang lainnya sehingga menjadi sebuat
Brands yang terkenal diseluruh dunia

2. Starbucks, Bagaimana mereka mampu menciptakan minuman kopi yang


digemari para kaum berduit, sehingga menciptakan suasana nyaman
dalam warung kopi mereka dan betul-betul menjadikan usahanya itu
sebagai main product, bukan hanya sambilan.
Kreatif dan Inovatif
• Kreatif dan Inovatif adalah karakteristik personal yang
harus terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati.
Kreativitas dan inovatif merupakan dua hal yang berbeda
tetapi saling membutuhkan satu sama lain.

Menurut Zimmber, dkk (2009)


Kreativitas adalah Inovasi adalah kemampuan
kemampuan untuk untuk menerapkan solusi
mengembangkan ide-ide kreati terhadap masalah
baru dan untuk dan peluang untuk
menemukan cara-cara meningkatkan atau
baru dalam melihat memperkaya kehidupan
masalah dan peluang orang-orang.
Ciri-ciri orang Kreatif : Ciri-ciri orang inovatif:

• Memiliki banyak ide • Giat belajar dan bekerja


dan kemauan • Selalu Berorientasi

• Memiliki jiwa yang kedepan


• Kaya akan ide-ide
suka dengan
cemerlang
tantangan • Berfikir rasional dan
• Selalu mencoba berprasangka baik
dengan sesuatu yang • Menghargai waktu dan
baru menggunakannya dengan
• Memiliki jiwa yang sebaik-baiknya
professional • Suka melakuka
eksperimen-eksperimen
dan penelitian
- Mengamati sesuatu yang
dikenal
- Jangan menunda pekerjaan
- Pejamkan mata dan
biarkan pikiran Cara
mengembara meningkatkan
- Ambillah sudut pandang
orang lain kreatifitas
- Melakukan curah-gagasan
seorang
- Belaja menjadi Seorang
inovator yang baik wirausaha
- Ubahlah kebiasaan dan
citra diri

Anda mungkin juga menyukai