Anda di halaman 1dari 17

KREATIVITAS DAN KEINOVASIAN

DALAM KEWIRAUSAHAAN

1. SESY OKTAVYA (21051046)

2. RAYHAN FARINA (21051051)

3. SHERIL MAHARANI (21051067)

4. LAURENTINA SITOMPUL (21051064)


Berpikir Kreatif
Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang kebaruan (novelty), perbedaan (different), kegunaan
(utility), dan dapat dimengerti (understable). Untuk menghasilkan kebaruan, perbedaan, kegunaan, dan kemudahan,
wirausahawan selalu berpikir, merenung, mengkhayal (dreams) sehingga melahirkan ide-ide, dan gagasan-gagasan
baru, misalnya ide-ide bagaimana membuat barang baru dan berbeda, bagaimana menambah kegunaan suatu barang
dan jasa baru, bagaimana menambah manfaat terhadap suatu barang dan jasa baru, bagaimana menambah
kemudahan-kemudahan baru terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sudah ada sehingga penambahan
kegunaan, kemudahan, dan kebaruan tersebut untuk memunculkan nilai tambah baru. Bagi wirausahawan, ide,
mimpi-mimpi, dan gagasan saja tidak cukup, tetapi harus ada tindak lanjut atau usaha untuk menambah nilai-nilai
tambah baru. Jadi, tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak.

Kebiasaan berpikir merupakan kebiasaan wirausahawan untuk meraih keberhasilannya. Wirausahawan


selalu menggunakan otak kiri untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan otak kanan untuk
belajar mengembangkan keterampilan kreatif.
Menurut Zimmerer (1996), untuk mengembangkan keterampilan berpikir, seseorang menggunakan otak
kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif, digunakan otak kanan, ciri-cirinya
ialah sebagai berikut.
1. Selalu bertanya, "Apa ada cara yang lebih baik?"
2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan rutinitas.
3. Berefleksi/merenungkan dan berpikir secara mendalam.
4. Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban daripada satu jawaban yang benar.
6. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan.
7. Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovatif.
8. Memiliki keterampilan "helikopter" yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat
permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Dengan menggunakan otak kiri, menurut Zimmerer (1996: 76), ada tujuh langkah proses kreatif :
A. Persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif, dilakukan dalam bentuk pendidikan formal,
pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya. Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan
kreativitas dan. inovasi.

Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif, yaitu
mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat mempelajari sesuatu.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang lain tidak menutup
kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5. Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan persoalan.
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
B. Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan untuk dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang masalah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan pemahaman tentang
masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru
tentang suatu bidang, seseorang pertama tama harus mempelajari masalah dan memahami
komponen-komponen dasarnya. Misalnya, seorang pedagang tidak bisa menghasilkan ide-ide
baru jika ia tidak mengetahui konsep atau komponen dasar tentang perdagangan.

C. Transformasi
Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang
terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang
informasi yang terkumpul Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan
divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan di antara
beragam data dan kejadian. Sementara itu, berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan
antara data dan kejadian yang beranekaragam.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transformasi informasi ke dalam ide, yaitu
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil gambaran luasnya.
2. Susun kembali unsur-unsur situasi itu. Di samping melihat komponen-komponen masalah/isu dalam susunan
dan perspektif yang berbeda, kita harus mampu melihat perbedaan dan persamaan secara cermat.
3. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu, ingat bahwa dengan beberapa pendekatan
mungkin keberhasilan akan dicapai.
4. Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam memecahkan persoalan atau mencari
peluang.
D. Penetasan
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang
terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
Meningkatkan tahap inkubasi dalam proses berpikir kreatif dapat dilakukan dengan cara meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan masalah atau peluang secara
keseluruhan sehingga kita dapat berpikir di alam bawah sadar.
2. Sediakan waktu untuk mengkhayal. Meskipun mengkhayal seolah-olah melakukan sesuatu yang tidak berguna,
tetapi khayalan merupakan bagian terpenting dari proses kreatif.
3. Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berpikir kreatif dengan ide-ide besar pada waktu bermain atau
santai. Ide-ide besar sering muncul pada waktu bermain golf, mendengarkan musik, di kebun/taman, atau di
tempat tidur.
4. Berkhayal tentang masalah atau peluang. Memikirkan berbagai masalah sebelum tidur merupakan cara efektif
untuk mendorong pikiran Anda bekerja sewaktu tidur.
5. Kejarlah masalah atau peluang dalam lingkungan mana pun.
E. Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul secara
bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
 
F. Pengujian
Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek
percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-
ide baru yang akan diimplementasikan.
G. Implementasi
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Roger Von Oech dalam bukunya
Whack on the Side of the Head, mengidentifikasi sepuluh kunci mental dari kreativitas atau
hambatan-hambatan berkreativitas yang mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Searching for the "right" answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu jawaban atau satu solusi yang
benar dalam memecahkan suatu masalah dan tidak terbiasa dengan beberapa jawaban atau pandangan yang
berbeda.
2. Focusing on "being logical”, yaitu berfokus pada pemikiran secara logia tidak bebas berpikir secara
nonlogika dengan imajinasi dan pemikiran kreatif. Padahal, dengan berkreasi (intuisi dari Von Oech), kita
dapa berpikir bebas tentang segala sesuatu yang berbeda dan bebas berpiki secara nonlogika, khususnya
dalam fase berpikir kreatif.
3. Blindy following the rules, yaitu berlindung pada aturan yang berlaku (kaku). Kreativitas sangat bergantung pada
kemampuan yang tidak kak terhadap aturan sehingga dapat melihat cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu.
4. Constantly being practical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang membatasi ide-ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah suat hal yang tidak menentu. Padahal, anak-
anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan menciptakan cara-cara baru dalam memandang sesuatu yang lama dan
belajar tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

6. Becoming everly specialized, yaitu menjadikan sesuatu terlalu spesialisa Spesialisasi membatasi kemampuan untuk
melihat masalah lain sedangkan orang yang berpikir kreatif cenderung bersifat eksploratif das selalu mencari ide-ide di
luar bidang spesialisasi.
7 Avoiding ambiguity, menghindari ketidakjelasan merupakan hambatan untuk berpikir kreatif. Padahal,
ambiguitas bisa menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas dan mendorong untuk berpikir sesuatu yang
berbeda. Oleh karena itu, menghindari ambiguitas merupakan hambatan berpikir kreatif.

8. Fearing looking foolish, yaitu takut dianggap bodoh. Orang kadang kadang tidak mau melakukan hal baru
atau berpikir berbeda dari orang lain karena khawatir dianggap bodoh. Takut terlihat/dianggap bodoh
merupakan salah satu penghalang kreativitas.

9. Fearing mistakes and failure, yaitu takut menghadapi kesalahan dan kegagalan. Orang kreatif menyadari
bahwa mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian, mereka melihat kegagalan
bukanlah suatu akhir dari segala sesuatu, tetapi merupakan pengalaman belajar untuk meraih sukses.

10. Believing that "I'm not creative", setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut pada ketidakmampuan
untuk berbuat kreatif merupakan hambatan berpikir kreatif.
Orang kreatif biasanya memiliki pola piker sintesis dan kreatif dalam mengombinasikan input, proses, metode,
dan produk. Orang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 
1. Tertantang terhadap keadaan yang sudah ada (challenges
status quo)
2. Selalu ingin tahu (curious)
3. Memiliki motivasi diri yang tinggi (self-motivated)
4. Memiliki visi ke depan (visionary)
5. Penghibur, menyenangkan orang lain (entertains the
fantastic)
6. Berani menghadapi resiko (takes risks)
7. Suka berkeliling/berkelana.
8. Orang yang suka humor (playful/humorous)
Berinovasi
Berinovasi bagi seorang wirausahawan merupakan kunci sukses. Inovasi merupakan tindakan kewirausahaan untuk
meraih sukses dalam persaingan Melalui penelitian dan pengembangan (research and development) para
wirausahawan menemukan kebaruan, kegunaan dan kemudahan sebagai nilai tambah dan daya saing.

Dalam Wikipedia dan dimuat dalam buku Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide Menciptakan Peluang,
karya Suryana (2013: 32-33) dikemukakan bahwa secara multidimensional, inovasi memiliki beberapa makna
penting yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
 
A. Inovasi Sebagai Pembaruan (Innovation As Novelty)
Pada hakikatnya inovasi adalah pembaruan atau kebaruan yang menghasilkan nilai tambah baru bagi
penggunanya. Objek inovasi adalah nilai tambah suatu produk, atau proses, atau jasa. Inovasi selalu dinyatakan
dalam bentuk solusi teknologi yang lebih baik diterima oleh masyarakat. Kebaruan merupakan konsekuensi
dari implementasi praktis inovasi. Inovasi selalu baru. Parameter kunci dari inovasi adalah nilai tambah bagi
pengguna.
 
B. Inovasi Sebagai Perubahan (Innovation As Change)
Inovasi merupakan perubahan. Perubahan bisa dalam bentuk transformasi, difusi yang berujung
pada perubahan. Dilihat dari dimensi waktu inovasi, inovasi lebih menekankan pada objek baru
yang baru, akan tetapi sebenarnya lebih menekankan pada proses baru yang dapat mengakibatkan
objek baru. Maksudnya, inovasi diawali dengan proses baru untuk menghasilkan objek baru.
Dengan demikian, inovasi mengacu pada transformasi untuk difusi dan akhirnya untuk mengubah
sesuatu.
 
C. Inovasi Sebagai Keunggulan (Innovation As Advantage)
Inovasi adalah keunggulan. Dengan inovasi berarti kita menciptakan keunggulan-keunggulan dalam
bentuk yang baru. Inovasi bisa dalam berbagai bentuk, seperti inovasi produk, proses, metode.
teknologi, dan manajemen.
Untuk menghasilkan nilai tambah, menurut Kotler and Keller (2006) yang dimuat dalam buku Ekonomi
Kreatif, Ekonomi Baru, karya Suryana (2013: 80), ada empat jenis cara berinovasi yang dapat
dilakukan, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Dengan cara penemuan, yaitu dengan mengkreasi suatu produk, jasa atau proses yang belum pernah
dilakukan sebelumnya.
2. Dengan cara pengembangan, yaitu dengan cara pengembangan produk, jasa, atau proses yang sudah ada.
3. Dengan cara duplikasi, yaitu dengan cara peniruan produk, jasa, ata proses yang sudah ada. Duplikasi di sini
buka semata-mata mening melainkan menambah seutuhnya secara kreatif untuk memperbaiki konsep yang
ada agar lebih mampu memenangkan persaingan.
4. Dengan cara sintesis, yaitu dengan cara perpaduan konsep dan faktor. faktor yang sudah ada menjadi formulasi
baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah idea atau produk yang sudah ditemukan atau sudah dibentuk
sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Hasil Berpikir Kreatif dan Inovatif
Ada perbedaan antara hasil berpikir kreatif dan hasil berinovatif. Hasil berpikir kreatif adalah dalam bentuk
sesuatu yang bersifat imajinasi, abstrak, dan obsesi, seperti gagasan, khayalan, mimpi-mimpi, dan ide-ide.
Proses berpikir kreatif kreativitas. Kreativitas merupakan tindakan yang menghasilkan sesuatu, dan merupakan
kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya mencakup hal-hal berikut.
1. Baru (new), cirinya inovatif, belum ada sebelumnya, segar menarik, anch mengejutkan.
2. Berguna (useful), cirinya lebih enak, lebih praktis, lebih mudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan,
mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang lebih baik
atau lebih banyak.
3. Dapat dimengerti (understable), cirinya hasil yang sama dapat dimengerti dan dibuat di lain waktu.
 
Sementara itu, hasil berinovasi adalah produk barang dan jasa, metode, proses, dan cara-cara memecahkan
masalah yang sifatnya baru, berguna, dan dapat dimengerti.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai