3 Mengembangkan Kreatifitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha
Kreatifitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun kemampuan ini berada dari satu orang terhadap orang lainya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreatifitas seseorang. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. Ada yang mengatakan hanya bakat misterius yang diperuntukan hanya bagi segelintir orang. Mengingat kreatifitas merupakan suatu cara pandang yang sering kali justru dilakukan secara tidak logis. Proses ini melibatkan hubungan banyak hal dimana orang lain kadang-kadang tidak atau belum memikirkanya. Menurut Edward de Bono (1970), paling tidak terdapat empat tahapan dalam proses mengembangkan kreatifitas yaitu; 1. Latar Belakang atau Akumulasi pengetahuan Kreasi yang baik biasanya didahului oleh pengumpulan informasi, hari ini meliputi: membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan dan penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang tengah digeluti. 2. Proses Inkubasi Dalam tahap ini, tidak selalu seseorang harus terus menerus terus memikirkan masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama sekali tidak ada hubungan sama masalah. Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentu dimana ia harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini untuk mencari pemecahannya. 3. Melahirkan Ide Pada tahap ini, ide atau solusi yang selama ini dicari-cari mulai ditemukan terkadang ide muncul pada saat tidak hubungan maasalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-tiba. Orang sering menyebutnya sebagai factor mereka. Disini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah dari ide tersebut. 4. Evoluasi dan Implementasi Bagian ini merupakan tahap sulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas, karena dalam tahap ini seseorang harus lebih serius, displin, dan benar-benar harus berkonsentrasi. Wirausaha yang sukses dapat mengindentifikasi ide-ide yang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia baru berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal penting lain dalam tahap ini adalah dimana wirausaha mencoba coba kembali ide-ide sampai menemukan bentuk finalnya, karena ide muncul pada tahap ketiga biasanya dalam bentuk yang tidak sempurna. Jadi masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk yang baku dan matang dari ide tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kretifitas, menurut James L. Adam (1986), ada beberapa hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreatifitas, yaitu: 1. Mengenali Hubungan Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi dan orang. Untuk membantu meningkatkan kreatifitas, Anda dapat melakukan cara pandang yang statis terhadap hubungan orang danlingkungan yang telah ada. Di sini anda coba melihat dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki instansi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini dapat memperlihatkan ide-ide, produk dan jasa yang baru. 2. Mengembangkan Persepsi Fungsional Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang, seseorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, sering secara tidak sadar anda menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang cari tidak ketemu. Cara lain, anda harus memulainya dari cara pandang yang non-konvensional dan dari perspektif yang berbeda. 3. Gunakan Nalar Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara otak kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan 1960-an. Otak kanan dipakai untuk hal-hal seperti analogi, imajinasi, dan lain-lain. Sedangkan otak kiri dipakai untuk kerja-kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya, ia saling berhubungan. Proses kretifitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap-tahap implementasi. Jika ingin lebih kreatif, anda harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua belah otak. 4. Hapuskan Perasaan Ragu-ragu Banyak kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah study pernah menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreatifitas yang dimilikinya. Contohnya banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap sesuatu, orang atau pun ide. Schumpeter dalam Echdar (2014) menyatakan bahwa wirausaha adalah factor utama penggerak pertumbuhan suatu negara dengan fungsi inovasi yang dimilikinya. Wirausaha adalah innovator, yang artinya bukan melulu investor. Wirausaha adalah orang yang mengatur pengalokasian sumber daya dalam usaha eksplorasi invensi (temuan) yang mungkin saja sudah ada sebelumnya. Wirausaha menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari penggunaan factor-faktor produk (alam, tenaga kerja, modal dan skill) Ada lima jenis inovasi yang dapat dilakukan wirausaha dalam kaitan dengan pengembangan ekonomi, yaitu: 1. Pengenalan suatu barang baru, atau perbaikan dari barang yang sudah ada. 2. Pengenalan metode produk baru. 3. Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor pada daerah baru. 4. Penciptaan/pengadaan persediaan (suplay) bahan mentah atau setengah jadi baru. 5. Penciptaan suatu bentuk organisasi industry baru. Pentingnya persoalan inovasi saat ini, juga sangat erat kaitannya dengan tuntutan atas perubahan zaman. Kini dunia telah memasuki era baru. Era industry telah berubah menuju era pasca industry dengan berbagai paradoks yang menuntut munculnya gagasan nonlinear. Oleh karena itu dalam kaitan dengan pembangunan ekonomi lokal, juga membutuhkan inovasi-inovasi baru agar pembangunan ekonomi lokal dapat berjalan dengan baik, dan bersinergi dengan pelibatan berbagai stakeholder di dalamnya, termasuk wirausaha sebagai motor penggerak inovasi dan imajinasi kreatif dengan kemampuan sistematis dan logisnya dalam menunjang pengembangan ekonomi.