Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TENNOVRIANALDI

MATKUL : KEWIRAUSAHAAN ( TUGAS 1 )


POKJAR : KUANSING
1. Apa peranan kewirausahaan dalam perekonomian ? ( modul 1 )
Jawab :
Ahli-ahli ekonomi ini terutama membahas kewirausahaan dan dampaknya terhadap
perkembangan perekonomian. Hingga sekarang masih banyak ahli ekonomi yang
mencoba menjelaskan wirausahawan maupun kewirausahaan, di antaranya adalah
sebagai berikut.
Wirausahawan melaksanakan sesuatu dengan cara yang tidak lumrah dibanding
kebiasaan masyarakat umum, dan biasanya cenderung dipengaruhi oleh corak
kepemimpinan.
Dalam masyarakat demokratis, wirausahawan merupakan ”jembatan” yang
menghubungkan bagian masyarakat nonekonomi dengan berbagai lembaga pencari
keuntungan dengan cara memuaskan lingkungan ekonomisnya.
Para wirausahawan biasanya memiliki ciri perilaku sebagai berikut.
 Merupakan pihak yang mengambil inisiatif;
 Mengorganisasikan mekanisme sosial ekonomi, memanfaatkan situasi, dalam
mengubah berbagai sumber; dan
 Bersedia menerima kegagalan maupun risiko.
2. Jelaskan perbedaan profit seeking dan activity seeking dalam wirausahawan ? ( modul 2)
Jawab :
Profit seeking (kegiatan mencari keuntungan) diartikan sebagai keinginan yang kuat
untuk memaksimumkan keuntungan.
Activity seeking menjelaskan berbagai corak kegiatan yang diinginkan karena sesuai
dengan sifat para entrepreneur, misalnya kebebasan dalam melaksanakan kerja.
3. Jelaskan tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi pada wirausahawan ? (
modul 3)
Jawab :
Berikut ini dijelaskan keempat tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
Tahapan 1 akumulasi pengetahuan
Temuan yang berhasil biasanya didahului oleh proses penjajagan (investigasi) dan
proses pengumpulan informasi. Penjajagan untuk melakukan pengumpulan informasi
dilakukan melalui berbagai jenis cara, misalnya melalui bahan bacaan, atau dengan
melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang sudah berpengalaman di bidang sejenis,
atau kadang-kadang juga dengan mengikuti pertemuan ilmiah di mana banyak
berkumpul ahli-ahli yang memiliki pengetahuan serta pengalaman yang berkaitan
dengan permasalahan. Kadang-kadang juga diperlukan informasi yang secara langsung
maupun yang tidak secara langsung berkaitan dengan permasalahan yang dipelajari.
Proses penjajagan biasanya memberikan beragam informasi mengenai permasalahan.
Berbagai ragam informasi ini penting bagi para entrepreneur, yang memerlukan
pemahaman mendasar mengenai seluruh aspek yang berkaitan dengan pengembangan
suatu produk, jasa, ataupun usaha baru. Pemahaman tentang latar belakang
permasalahan sering kali diperoleh dari (1) bahan bacaan, (2) kelompok atau asosiasi
profesi, (3) mengikuti pertemuan dan seminar ilmiah, (4) mengunjungi tempat baru, (5)
melakukan diskusi dengan berbagai pihak mengenai permasalahan, (6) majalah, surat
kabar, dan jurnal, yang memuat artikel yang berkaitan dengan permasalahan, (7) selalu
mencatat informasi yang relevan, dan (8) mencoba mengembangkan dan
mempertanyakan, mempertebal rasa ingin tahu.
Tahapan 2 proses inkubasi
Seseorang yang kreatif biasanya membiarkan bawah sadar mereka memikirkan
kumpulan informasi yang sudah mereka peroleh dari tahapan sebelumnya. Proses
inkubasi, atau menetasnya gagasan, sering kali terjadi pada saat yang tidak diduga,
misalnya pada saat mereka sedang sibuk mengerjakan kegiatan yang sebenarnya tidak
berkaitan dengan permasalahan, atau sedang berada di kamar mandi ataupun di
jamban. Mengabaikan permasalahan, dan membiarkan bawah sadar kita yang bekerja
menyusun berbagai informasi yang sudah dimiliki menjadi suatu kesimpulan bersifat
kreatif. Bahkan ada pihak yang mengatakan bahwa proses kreatif itu juga bisa terjadi di
saat seseorang sedang tidur. Karena itu, sering kali nasihat bagi seseorang yang
mengalami frustrasi menghadapi permasalahan yang seakan-akan tidak terpecahkan
adalah agar orang tersebut membawa masalah sampai tidur! Beberapa langkah yang
sering kali dianggap merangsang terjadinya proses inkubasi adalah (1) mengerjakan
kegiatan rutin yang tidak memerlukan pemikiran seperti menyapu halaman, mencuci
piring yang kotor, dan sebagainya; (2) berlatih dengan waktu yang teratur; (3) mengikuti
berbagai jenis permainan, seperti olahraga; (4) memikirkan permasalahan sebelum
pergi tidur; (5) melakukan meditasi; dan (6) duduk santai pada waktu-waktu tertentu
secara teratur.
Tahapan 3 memunculkan gagasan
Tahapan ini sering kali dianggap sebagai periode yang paling menggairahkan, yaitu
tahapan di mana gagasan ataupun jawaban yang dicari seseorang ternyata bisa muncul.
Karena merupakan tahapan di mana gagasan muncul, maka tahapan ini sering disebut
”tahapan eureka”. Banyak pihak yang menganggap tahapan ini sebagai satusatunya
tahapan kreativitas. Seperti juga pada proses inkubasi, gagasan baru yang bersifat
inovatif sering kali muncul pada saat yang tidak terduga, misalnya pada satu seseorang
sedang mengerjakan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan yang
sedang dipikirkan solusinya. Sehingga, seakan-akan gagasan itu muncul tiba-tiba entah
berasal dari mana. Sering kali, jawaban terhadap sesuatu muncul secara bertahap pada
pikiran seseorang, perlahan tetapi pasti seseorang tersebut sebenarnya sedang
merumuskan jawaban bagi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, sering kali
memang sulit untuk menentukan kapan tahapan inkubasi berakhir dan dilanjutkan
dengan mulainya tahapan memunculkan gagasan. Untuk mempercepat proses
memunculkan gagasan ini, perlu rangsangan melalui (1) mimpi atau berangan-angan
mengenai hasil kegiatan yang diharapkan, (2) mempraktekkan hobby yang relevan
dengan permasalahan, (3) bekerja dalam lingkungan yang tidak tergesa-gesa, (4)
menempatkan atau menganggap permasalahan bukan sebagai sesuatu yang paling
penting, (5) menyediakan buku catatan dekat dengan tempat tidur, sehingga bisa segera
mencatat gagasan yang muncul pada saat tengah malam ataupun saat bangun tidur, dan
(6) sengaja mengambil masa istirahat pada saat sedang sibuk bekerja.
Tahapan 4 evaluasi dan implementasi
Tahapan ini sering kali dianggap sebagai tahapan yang paling sulit dalam sebuah proses
kreatif karena untuk melaluinya diperlukan keberanian yang besar, disiplin diri, dan
juga daya tahan yang tangguh. Entrepreneur yang berhasil biasanya mampu menemukan
gagasan yang memang memungkinkan untuk dikerjakan karena keterampilan yang
dimiliki entrepreneur tersebut memang memadai untuk mewujudkan
(mengimplementasikan) gagasan tersebut. Akan tetapi, yang lebih penting bagi
entrepreneur adalah memiliki daya tahan sehingga mereka tidak menyerah apabila harus
berhadapan dengan hambatan bersifat sementara dalam mewujudkan gagasan.
Biasanya, para entrepreneur mengalami berulang kali kegagalan sebelum akhirnya
berhasil mewujudkan gagasan mereka. Dalam proses tersebut sering kali dijumpai
entrepreneur yang akhirnya ternyata mengambil arah yang sangat berbeda, bahkan
berlawanan, dari gagasan mereka semula. Juga bisa dijumpai entrepreneur yang
menemukan gagasan baru yang lebih memungkinkan untuk diwujudkan pada saat ia
berusaha untuk mewujudkan gagasan yang lebih awal. Dengan demikian, salah satu
bagian penting dari tahapan ini adalah penyempurnaan gagasan sehingga berhasil
menjadi bentuk atau wujud akhir. Karena gagasan biasanya muncul dari tahapan
sebelumnya dalam bentuk yang masih kasar, selanjutnya gagasan tersebut perlu
diperbaiki, dan juga diuji, sebelum akhirnya mencapai wujud akhir.

Anda mungkin juga menyukai