Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDRIAN

MATKUL : KEWIRAUSAHAAN ( TUGAS 1 )


POKJAR : KUANSING
1. Apa peranan kewirausahaan dalam perekonomian ? ( modul 1 )
Jawab :
Ahli-ahli ekonomi ini terutama membahas kewirausahaan dan dampaknya terhadap
perkembangan perekonomian. Hingga sekarang masih banyak ahli ekonomi yang
mencoba menjelaskan wirausahawan maupun kewirausahaan, di antaranya adalah
sebagai berikut.
 Wirausahawan melaksanakan sesuatu dengan cara yang tidak lumrah dibanding
kebiasaan masyarakat umum, dan biasanya cenderung dipengaruhi oleh corak
kepemimpinan.
 Dalam masyarakat demokratis, wirausahawan merupakan ”jembatan” yang
menghubungkan bagian masyarakat nonekonomi dengan berbagai lembaga
pencari keuntungan dengan cara memuaskan lingkungan ekonomisnya.
 Para wirausahawan biasanya memiliki ciri perilaku sebagai berikut.
 Merupakan pihak yang mengambil inisiatif;
 Mengorganisasikan mekanisme sosial ekonomi, memanfaatkan situasi, dalam
mengubah berbagai sumber; dan
 Bersedia menerima kegagalan maupun risiko.
2. Jelaskan perbedaan profit seeking dan activity seeking dalam wirausahawan ? (
modul 2)
Jawab :
 Profit seeking (kegiatan mencari keuntungan) diartikan sebagai keinginan yang
kuat untuk memaksimumkan keuntungan.
 Activity seeking menjelaskan berbagai corak kegiatan yang diinginkan karena
sesuai dengan sifat para entrepreneur, misalnya kebebasan dalam melaksanakan
kerja.
3. Jelaskan tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi pada wirausahawan ? (
modul 3)
Jawab :
Berikut ini dijelaskan keempat tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
 Tahapan 1 Akumulasi Pengetahuan
Temuan yang berhasil biasanya didahului oleh proses penjajagan (investigasi) dan
proses pengumpulan informasi. Penjajagan untuk melakukan pengumpulan
informasi dilakukan melalui berbagai jenis cara, misalnya melalui bahan bacaan,
atau dengan melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang sudah berpengalaman
di bidang sejenis, atau kadang-kadang juga dengan mengikuti pertemuan ilmiah
di mana banyak berkumpul ahli-ahli yang memiliki pengetahuan serta
pengalaman yang berkaitan dengan permasalahan. Kadang-kadang juga
diperlukan informasi yang secara langsung maupun yang tidak secara langsung
berkaitan dengan permasalahan yang dipelajari. Proses penjajagan biasanya
memberikan beragam informasi mengenai permasalahan. Berbagai ragam
informasi ini penting bagi para Entrepreneur, yang memerlukan pemahaman
mendasar mengenai seluruh aspek yang berkaitan dengan pengembangan suatu
produk, jasa, ataupun usaha baru. Pemahaman tentang latar belakang
permasalahan sering kali diperoleh dari (1) bahan bacaan, (2) kelompok atau
asosiasi profesi, (3) mengikuti pertemuan dan seminar ilmiah, (4) mengunjungi
tempat baru, (5) melakukan diskusi dengan berbagai pihak mengenai
permasalahan, (6) majalah, surat kabar, dan jurnal, yang memuat artikel yang
berkaitan dengan permasalahan, (7) selalu mencatat informasi yang relevan, dan
(8) mencoba mengembangkan dan mempertanyakan, mempertebal rasa ingin tahu.
 Tahapan 2 Proses Inkubasi
Seseorang yang kreatif biasanya membiarkan bawah sadar mereka memikirkan
kumpulan informasi yang sudah mereka peroleh dari tahapan sebelumnya. Proses
inkubasi, atau menetasnya gagasan, sering kali terjadi pada saat yang tidak
diduga, misalnya pada saat mereka sedang sibuk mengerjakan kegiatan yang
sebenarnya tidak berkaitan dengan permasalahan, atau sedang berada di kamar
mandi ataupun di jamban. Mengabaikan permasalahan, dan membiarkan bawah
sadar kita yang bekerja menyusun berbagai informasi yang sudah dimiliki
menjadi suatu kesimpulan bersifat kreatif. Bahkan ada pihak yang mengatakan
bahwa proses kreatif itu juga bisa terjadi di saat seseorang sedang tidur. Karena itu,
sering kali nasihat bagi seseorang yang mengalami frustrasi menghadapi
permasalahan yang seakan-akan tidak terpecahkan adalah agar orang tersebut
membawa masalah sampai tidur! Beberapa langkah yang sering kali dianggap
merangsang terjadinya proses inkubasi adalah (1) mengerjakan kegiatan rutin
yang tidak memerlukan pemikiran seperti menyapu halaman, mencuci piring yang
kotor, dan sebagainya; (2) berlatih dengan waktu yang teratur; (3) mengikuti
berbagai jenis permainan, seperti olahraga; (4) memikirkan permasalahan sebelum
pergi tidur; (5) melakukan meditasi; dan (6) duduk santai pada waktu-waktu
tertentu secara teratur.
 Tahapan 3 Memunculkan Gagasan
Tahapan ini sering kali dianggap sebagai periode yang paling menggairahkan,
yaitu tahapan di mana gagasan ataupun jawaban yang dicari seseorang ternyata
bisa muncul. Karena merupakan tahapan di mana gagasan muncul, maka tahapan
ini sering disebut ”tahapan eureka”. Banyak pihak yang menganggap tahapan ini
sebagai satusatunya tahapan kreativitas. Seperti juga pada proses inkubasi,
gagasan baru yang bersifat inovatif sering kali muncul pada saat yang tidak
terduga, misalnya pada satu seseorang sedang mengerjakan kegiatan yang tidak
ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang dipikirkan solusinya.
Sehingga, seakan-akan gagasan itu muncul tiba-tiba entah berasal dari mana.
Sering kali, jawaban terhadap sesuatu muncul secara bertahap pada pikiran
seseorang, perlahan tetapi pasti seseorang tersebut sebenarnya sedang merumuskan
jawaban bagi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, sering kali memang
sulit untuk menentukan kapan tahapan inkubasi berakhir dan dilanjutkan dengan
mulainya tahapan memunculkan gagasan. Untuk mempercepat proses
memunculkan gagasan ini, perlu rangsangan melalui (1) mimpi atau berangan-
angan mengenai hasil kegiatan yang diharapkan, (2) mempraktekkan hobby yang
relevan dengan permasalahan, (3) bekerja dalam lingkungan yang tidak tergesa-
gesa, (4) menempatkan atau menganggap permasalahan bukan sebagai sesuatu
yang paling penting, (5) menyediakan buku catatan dekat dengan tempat tidur,
sehingga bisa segera mencatat gagasan yang muncul pada saat tengah malam
ataupun saat bangun tidur, dan (6) sengaja mengambil masa istirahat pada saat
sedang sibuk bekerja.
 Tahapan 4 Evaluasi dan Implementasi
Tahapan ini sering kali dianggap sebagai tahapan yang paling sulit dalam sebuah
proses kreatif karena untuk melaluinya diperlukan keberanian yang besar, disiplin
diri, dan juga daya tahan yang tangguh. Entrepreneur yang berhasil biasanya
mampu menemukan gagasan yang memang memungkinkan untuk dikerjakan
karena keterampilan yang dimiliki Entrepreneur tersebut memang memadai untuk
mewujudkan (mengimplementasikan) gagasan tersebut. Akan tetapi, yang lebih
penting bagi Entrepreneur adalah memiliki daya tahan sehingga mereka tidak
menyerah apabila harus berhadapan dengan hambatan bersifat sementara dalam
mewujudkan gagasan. Biasanya, para Entrepreneur mengalami berulang kali
kegagalan sebelum akhirnya berhasil mewujudkan gagasan mereka. Dalam proses
tersebut sering kali dijumpai Entrepreneur yang akhirnya ternyata mengambil arah
yang sangat berbeda, bahkan berlawanan, dari gagasan mereka semula. Juga bisa
dijumpai Entrepreneur yang menemukan gagasan baru yang lebih memungkinkan
untuk diwujudkan pada saat ia berusaha untuk mewujudkan gagasan yang lebih
awal. Dengan demikian, salah satu bagian penting dari tahapan ini adalah
penyempurnaan gagasan sehingga berhasil menjadi bentuk atau wujud akhir.
Karena gagasan biasanya muncul dari tahapan sebelumnya dalam bentuk yang
masih kasar, selanjutnya gagasan tersebut perlu diperbaiki, dan juga diuji, sebelum
akhirnya mencapai wujud akhir.

Anda mungkin juga menyukai