Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDRIAN

TUGAS : RINGKASAN 6&7

MODUL 6
KB 1
 Menurut Nahmias (2009), tujuan penentuan tata letak adalah:
a) Meminimalkan investasi yang dibutuhkan dalam peralatan baru.
b) Meminimalkan waktu yang diperlukan dalam produksi.
c) Menggunakan ruang yang ada secara efisien.
d) Menyediakan kenyamanan, keamanan, dan keleluasaan bagi karyawan.
e) Mempertahankan pengaturan yang fleksibel.
f.)Meminimalkan biaya penanganan bahan.
g) Membantu proses pemanufakturan dan pelayanan.
h) Membantu struktur organisasi.
 Ada dua macam pengaturan tata letak, yaitu relatif dan absolut. Tata letak relatif
sangat dipengaruhi oleh pekerjaan atau letak proses lain. Tata letak absolut
merupakan ruang khusus yang digunakan untuk satu fasilitas.
 Tata letak aliran fleksibel digunakan pada kantor yang langsung berhubungan
dengan pelanggan (front office) dan job process dengan aliran kerja beragam,
volume rendah, dan kastemisasi tinggi. Tata letak aliran fleksibel ini paling
sesuai bila kegiatan operasi dilakukan intermittent dengan berbagai tipe
pelanggan atau perusahaan manufaktur yang memiliki berbagai komponen yang
berbeda-beda.
 Tata letak aliran lini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang
memiliki aliran kerja linier dan tugas yang berulang-ulang. Manajer harus
menentukan sumber daya bagi pelayanan, produk, atau tugas individual. Setiap
stasiun atau pusat kerja (work station) atau departemen diatur sesuai jalur lini,
seperti alur cucian mobil yang dilakukan secara otomatis.
 Tata letak campuran merupakan tata letak yang mengombinasikan elemen-
elemen dari proses yang berbeda dan proses lini. Beberapa fasilitas diatur
dalam tata letak dengan aliran fleksibel dan yang lain diatur dalam tata letak lini.
Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan
operasi pabrikasi dan rakitan (assembly).
MODUL 6
KB 2
 Tata letak proses (process layouts) yang digunakan dalam perusahaan jasa
memerlukan ruang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para
pelanggan. Sebagian besar perusahaan jasa atau pelayanan menggunakan tata
letak proses. Hal ini masuk akal karena adanya variasi dalam permintaan
pelayanan. Tata letak pelayanan didesain dengan cara yang sama seperti tata
letak proses dalam perusahaan manufaktur, walaupun tujuannya berbeda.
 Tata letak kantor menghendaki pengelompokan karyawan, peralatan, dan ruang
untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan perpindahan informasi. Tata
letak kantor mempertimbangkan perpindahan informasi, baik yang dibawa oleh
individu dengan bertatap muka, melalui telepon atau komputer, dengan e-mail,
diskusi kelompok, surat, atau pembicaraan lewat telepon internal. Perbedaan
utama tata letak kantor adalah pentingnya aliran informasi. Meskipun
perpindahan informasi dilakukan secara elektronik, analisis tata letak kantor
masih memerlukan pendekatan berdasarkan tugas.
 Tata letak eceran didasarkan pada ide bahwa penjualan dan profitabilitas
bervariasi bagi pelanggan. Banyak manajer operasi eceran mencoba
memperlihatkan semua produk yang dijualnya kepada pelanggan agar dapat
meraih keuntungan yang setinggi-tingginya.
 Gudang merupakan kasus khusus karena gudang melayani berbagai
departemen yang menggunakan berbagai proses. Kegiatan gudang terpusat
pada satu lokasi. Terdapat berbagai pilihan tata letak gudang, yaitu pertama,
berbagai cara penggunaan ruangan gudang menawarkan pilihan tata letak
tambahan. Kedua, menggunakan berbagai model tata LATIHAN Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,  letak, seperti model
keluar dan kembali (the out-and-back pattern), yaitu barang dipindahkan
mondar-mandir dari dan ke dalam gudang. Kebutuhan bahan pada model ini
tergantung dari besarnya dan kebutuhan persediaan.
MODUL 7

KEGIATAN BELAJAR 1

 Memahami garis tunggu atau antrean dan mempelajari bagaimana mengelola


antrean tersebut merupakan satu bidang yang terpenting dalam manajemen
operasi. Bidang tersebut merupakan dasar disusunnya penjadwalan, desain
pekerjaan, tingkat persediaan, dan sebagainya. Pengetahuan mengenai garis
tunggu sering kali dikenal dengan teori antrean, dan merupakan alat yang sering
digunakan oleh manajer operasi jasa atau pelayanan. Antrean memang sering
kali dijumpai, seperti antre untuk mendapat pelayanan di rumah sakit, bengkel,
atau antrean mobil untuk diperbaiki atau dicuci di bengkel atau tempat cuci
mobil
 Di sektor pelayanan, kapasitas pelayanan yang disediakan mempengaruhi
tingkat permintaan yang datang. Tambahan kapasitas justru akan menambah
permintaan. Pada manajemen sektor pelayanan, tambahan kapasitas bisa
menghasilkan tambahan pelanggan terutama bila tambahan kapasitas dapat
mengurangi waktu tunggu yang berdampak pada pelanggan (Ittig, 2002). Oleh
karena itu, model antrean standar dalam manajemen operasi tidak dapat
menangkap pengaruh tersebut. Pandangan manajemen operasi akan berfokus
pada pilihan antara waktu tunggu pelanggan dan banyaknya karyawan yang
melayani pelanggan, serta berhubungan linier dengan kepuasan pelanggan.
 Manajer operasi jasa harus mengenali adanya pilihan (trade-off) yang harus
diambil antara biaya penyediaan pelayanan yang baik dan biaya antre yang
dikeluarkan pelanggan. Penyediaan pelayanan yang memadai menyebabkan
biaya pelayanan tinggi untuk membayar karyawan dan fasilitas yang
memberikan pelayanan. Sementara apabila penyedia jasa menghemat biaya
pelayanan, maka antrean akan menjadi lebih panjang, sehingga pelanggan harus
menunggu lebih lama untuk dilayani.
MODUL 7

KEGIATAN BELAJAR 2

 Model antrean ini merupakan model yang paling umum dalam membahas teori
antrean. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi adalah:
1. Kedatangan dilayani dengan first-come, first-served, setiap kedatangan
menunggu untuk dilayani dengan mengabaikan panjangnya antrean yang ada.
2. Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan sebelumnya, tetapi ratarata
banyaknya kedatangan (tingkat kedatangan) tidak berubah dari waktu ke waktu.
3. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas Poisson dan berasal
dari populasi yang tidak terbatas.
4. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan
tidak saling tergantung, tetapi rata-rata waktu pelayanan diketahui.
5. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponensial negatif.
6. Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata-rata tingkat kedatangan.
 Multichannel digunakan bila terdapat lebih dari satu server yang melayani
pelanggan dengan jenis pelayanan yang sama. Contoh pelayanan multichannel
adalah pelayanan teller atau kasir bank. Sistem multichannel mengasumsikan
bahwa kedatangan mengikuti distribusi probabilitas Poisson dan waktu
pelayanan mengikuti distribusi eksponensial. Pelayanan juga dilakukan dengan
first-come, first-served dan penyedia jasa melakukan pelayanan dengan yang
sama
 = banyaknya penyedia pelayanan atau channel
 = rata-rata tingkat kedatangan
 = rata-rata tingkat pelayanan pada setiap channel
P0 = probabilitas nol unit atau pelanggan dalam sistem

Anda mungkin juga menyukai