UNIVERSITAS TERBUKA 1. Operasi sebagai fungsi transformasi ialah proses transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan memperbesar nilai tambah. Manajemen operasional merupakan pengembangan dan pengadministrasian kegiatan yang ada dalam proses transformasi sumber daya menjadi produk. Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melaksanakan proses transformasi dari input menjadi output. Input merupakan seluruh sumber daya yang diperlukan/digunakan contohnya manusia, mesin, material, modal, metode, energy dsb. Sementara Output berupa barang jadi, barang setengah jadi, ataupun sebuah jasa. Proses transformasi biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan bahwa output yang didapatkan sesuai dengan yang dikehendaki.
2. Manfaat Utama QFD:
a. Mengurangi Biaya Pengurangan ini terjadi karena produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga tidak ada pengulangan pekerjaan atau pembuangan bahan Baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Pelanggan. Pengurangan biaya dapat dicapai dengan pengurangan biaya pembelian bahan Baku, pengurangan biaya overhead atau pengurangan upah, penyederhanaan proses produksi, dan pengurangan pemborosan (waste). b. Meningkatkan Pendapatan Dengan pengurangan biaya, hasil yang kita terima akan lebih meningkat. Dengan menggunakan quality function deployment, produk atau jasa yang dihasilkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. c. Pengurangan Waktu Produksi QFD akan membuat tim pengembangan produk atau jasa untuk membuat keputusan awal dalam proses pengembangan. Ada beberapa cara ketika QFD dapat mengurangi waktu produksi antara lain QFD membantu mengurangi perubahan- perubahan dan QFD membantu mengurangi biaya pelaksanaan produksi karena pengulangan kegiatan.
Manfaat selain disebutkan di atas:
Fokus Pelanggan, Karena QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan. Efisiensi Waktu, QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas. Orientasi Kerja Sama Tim, Oleh karena semua keputusan pada dalam proses QFD didasarkan konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming. Maka, QFD sangat membentuk kerja sama tim Orientasi pada Dokumentasi, Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan
3. Tipe tata letak menurut Krajewski:
a. Aliran Flexible. Tata letak Aliran Flexible digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan pelanggan (front office) dan job process dengan aliran kerja beragam, volume rendah dan kustomisasi tinggi. Tata letak ini paling sesuai apabila kegiatan operasi dilakukan intermittent dengan berbagai tipe pelanggan atau perusahaan manufaktur yang memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda. Keunggulan tipe tata letak fleksibel adalah diatur secara linier, menggunakan peralatan yang bersifat umum dan sumber daya sedikit, lebih fleksibel dalam menangani perubahan dalam bauran produk, karyawan lebih ahli dalam pengetahuan teknis dan peralatan yang multifungsi. Tantangan dalam tata letak aliran fleksibel ini adalah pengaturan tata letak yang memudahkan proses sehingga tidak menimbulkan kekacauan. Tata letak proses berusaha meminimalkan waktu perpindahan antar departemen yang berdampak pada biaya. b. Aliran Lini. Tata letak aliran Lini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki aliran kerja linier dan tugas yang berulang-ulang. Setiap stasiun atau pusat kerja (work stasion) atau departemen diatur sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran, seperti bentuk L, O, S atau U. Tata letak ini disebut dengan lini produksi atau lini rakitan. Tatangannya tata letak ini adalah mengelompokkan kegiatan- kegiatan ke dalam stasiunstasiun kerja dan mencapai tingkat hasil yang diinginkan dengan sumber daya terbatas. Tata letak ini juga sering disebut dengan tata letak produk dengan proses yang bersifat kontinyu. Keunggulan tata letak produk ini adalah persediaan bahan baku dan barang dalam proses rendah, pelatihan karyawan tidak terlalu diutamakan, biaya variabel per unit rendah, dan waktu persiapan mesin tidak terlalu lama. Sedangkan kelemahan tata letak produk ini adalah fleksibilitas rendah, unit produk yang dihasilkan banyak, dan terhentinya sebagian proses akan menghambat proses produksi secara keseluruhan. c. Campuran/Hybrid. Tata letak campuran mengombinasikan elemen- elemen dari proses yang berbeda dengan proses lini.Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi pabrikasi dan rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi rakitan komponennya dirakit menjadi produk akhir. Manajer operasi juga menciptakan tata letak campuran dalam memperkenalkan sel dan otomasi yang fleksibel seperti system pemanufakturan fleksibel. Suatu sel merupakan dua atau lebih stasiun kerja yang ditempatkan saling berdekatan dengan beberapa bagian atau model diproses dengan aliran lini. Sedangkan bila sel satu karyawan dan beberapa mesin disebut teknologi kelompok. d. Posisi Tetap Tipe tata letak tetap digunakan dalam perusahaan manufakturan dan jasa dengan lokasi tetap, sementara karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak ini digunakan bila produk yang dihasilkan sulit dibawa, seperti gedung, lokomotif, bendungan, dan sebagainya. Heizer dan Render (2008) mengelompokkan tipe tata letak seperti berikut: Tata letak kantor mengatur posisi karayawan, peralatan dan aliran informasi. Tata letak eceran mengalokasikan ruang yang ada untuk mengatur barang dan jarak antar rak untuk menanggapi perilaku pelanggan. Tata letak gudang mengatur kesesuaian ruang dan penanganan barang. Tata letak posisi tetap mengatur kebutuhan tata letak yang besar dan berat, seperti bangunan dan kapal. Tata letak berorientasi proses berkaitan dengan volume rendah, variasi produksi tingkah atau produksi intermittent. Tata letak sel kerja mengatur mesin dan perlatan berfokus pada produksi produk tunggal atau sekelompok produk yang berhubungan. Tata letak yang berorientasi produk mencari personil dan mesin terbaik yang digunakan dalam produksi secara terus-menerus atau produksi berulang. 4. Pada tahun 1943 diagram sebab-akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa sehingga sering disebut diagram Ishikawa. Diagram ini menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah. Manfaat Diagram ini adalah sebagai berikut: a. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya. b. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan pelanggan. c. Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada ataupun yang direncanakan. d. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.