Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AyuPuspaLestari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042171134

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215/ManajemenOperasi

Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung

Masa Ujian : 2020/21.2(2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Operasi sebagai fungsi transformasi ialah proses transformasi masukan
(input) menjadi keluaran (output) dengan memperbesar nilai tambah.
Manajemen operasional merupakan pengembangan dan pengadministrasian
kegiatan yang ada dalam proses transformasi sumber daya menjadi produk.
Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang
melaksanakan proses transformasi dari input menjadi output. Input
merupakan seluruh sumber daya yang diperlukan/digunakan contohnya
manusia, mesin, material, modal, metode, energy dsb. Sementara Output
berupa barang jadi, barang setengah jadi, ataupun sebuah jasa. Proses
transformasi biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk
memastikan bahwa output yang didapatkan sesuai dengan yang
dikehendaki.

2. Manfaat Utama QFD:


a. Mengurangi Biaya Pengurangan ini terjadi karena produk yang
dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan sehingga tidak ada pengulangan pekerjaan atau pembuangan
bahan Baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
oleh Pelanggan. Pengurangan biaya dapat dicapai dengan pengurangan
biaya pembelian bahan Baku, pengurangan biaya
overhead atau pengurangan upah, penyederhanaan proses produksi, dan
pengurangan pemborosan (waste).
b. Meningkatkan Pendapatan Dengan pengurangan biaya, hasil yang kita
terima akan lebih meningkat. Dengan menggunakan quality function
deployment, produk atau jasa yang dihasilkan akan lebih dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
c. Pengurangan Waktu Produksi QFD akan membuat tim pengembangan
produk atau jasa untuk membuat keputusan awal dalam proses
pengembangan. Ada beberapa cara ketika QFD dapat mengurangi
waktu produksi antara lain QFD membantu mengurangi perubahan-
perubahan dan QFD membantu mengurangi biaya pelaksanaan
produksi karena pengulangan kegiatan.

Manfaat selain disebutkan di atas:


 Fokus Pelanggan, Karena QFD memerlukan pengumpulan
masukkan dan umpan balik dari pelanggan.
 Efisiensi Waktu, QFD dapat mengurangi waktu pengembangan
produk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang
spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas.
 Orientasi Kerja Sama Tim, Oleh karena semua keputusan pada
dalam proses QFD didasarkan konsensus dan dicapai melalui
diskusi mendalam dan brainstorming. Maka, QFD sangat
membentuk kerja sama tim
 Orientasi pada Dokumentasi, Salah satu produk yang dihasilkan
dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua
data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan
perbandingannya dengan persyaratan pelanggan

3. Tipe tata letak menurut Krajewski:


a. Aliran Flexible. Tata letak Aliran Flexible digunakan pada kantor yang
langsung berhubungan dengan pelanggan (front office) dan job process
dengan aliran kerja beragam, volume rendah dan kustomisasi tinggi. Tata
letak ini paling sesuai apabila kegiatan operasi dilakukan intermittent
dengan berbagai tipe pelanggan atau perusahaan manufaktur yang
memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda. Keunggulan tipe tata
letak fleksibel adalah diatur secara linier, menggunakan peralatan yang
bersifat umum dan sumber daya sedikit, lebih fleksibel dalam menangani
perubahan dalam bauran produk, karyawan lebih ahli dalam pengetahuan
teknis dan peralatan yang multifungsi. Tantangan dalam tata letak aliran
fleksibel ini adalah pengaturan tata letak yang memudahkan proses
sehingga tidak menimbulkan kekacauan. Tata letak proses berusaha
meminimalkan waktu perpindahan antar departemen yang berdampak
pada biaya.
b. Aliran Lini. Tata letak aliran Lini digunakan pada pabrikasi (back
office) dan proses lini yang memiliki aliran kerja linier dan tugas yang
berulang-ulang. Setiap stasiun atau pusat kerja (work stasion) atau
departemen diatur sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran,
seperti bentuk L, O, S atau U. Tata letak ini disebut dengan lini produksi
atau lini rakitan. Tatangannya tata letak ini adalah mengelompokkan
kegiatan- kegiatan ke dalam stasiunstasiun kerja dan mencapai tingkat
hasil yang diinginkan dengan sumber daya terbatas. Tata letak ini juga
sering disebut dengan tata letak produk dengan proses yang bersifat
kontinyu. Keunggulan tata letak produk ini adalah persediaan bahan baku
dan barang dalam proses rendah, pelatihan karyawan tidak terlalu
diutamakan, biaya variabel per unit rendah, dan waktu persiapan mesin
tidak terlalu lama. Sedangkan kelemahan tata letak produk ini adalah
fleksibilitas rendah, unit produk yang dihasilkan banyak, dan terhentinya
sebagian proses akan menghambat proses produksi secara keseluruhan.
c. Campuran/Hybrid. Tata letak campuran mengombinasikan elemen-
elemen dari proses yang berbeda dengan proses lini.Tata letak campuran
digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi pabrikasi dan
rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat
dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi
rakitan komponennya dirakit menjadi produk akhir. Manajer operasi juga
menciptakan tata letak campuran dalam memperkenalkan sel dan otomasi
yang fleksibel seperti system pemanufakturan fleksibel. Suatu sel
merupakan dua atau lebih stasiun kerja yang ditempatkan saling
berdekatan dengan beberapa bagian atau model diproses dengan aliran
lini. Sedangkan bila sel satu karyawan dan beberapa mesin disebut
teknologi kelompok.
d. Posisi Tetap Tipe tata letak tetap digunakan dalam perusahaan
manufakturan dan jasa dengan lokasi tetap, sementara karyawan dan
peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak ini digunakan bila
produk yang dihasilkan sulit dibawa, seperti gedung, lokomotif,
bendungan, dan sebagainya. Heizer dan Render (2008) mengelompokkan
tipe tata letak seperti berikut:
 Tata letak kantor mengatur posisi karayawan, peralatan dan aliran
informasi.
 Tata letak eceran mengalokasikan ruang yang ada untuk mengatur
barang dan jarak antar rak untuk menanggapi perilaku pelanggan.
 Tata letak gudang mengatur kesesuaian ruang dan penanganan
barang.
 Tata letak posisi tetap mengatur kebutuhan tata letak yang besar
dan berat, seperti bangunan dan kapal.
 Tata letak berorientasi proses berkaitan dengan volume rendah,
variasi produksi tingkah atau produksi intermittent.
 Tata letak sel kerja mengatur mesin dan perlatan berfokus pada
produksi produk tunggal atau sekelompok produk yang
berhubungan.
 Tata letak yang berorientasi produk mencari personil dan mesin
terbaik yang digunakan dalam produksi secara terus-menerus atau
produksi berulang.
4. Pada tahun 1943 diagram sebab-akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru
Ishikawa sehingga sering disebut diagram Ishikawa. Diagram ini
menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukan hubungan
antara akibat dan penyebab suatu masalah. Manfaat Diagram ini adalah
sebagai berikut:
a. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan
perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan
sumber daya, dan dapat mengurangi biaya.
b. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan
ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan pelanggan.
c. Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada ataupun yang
direncanakan.
d. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam
kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai