Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Operasi


Kode Mata Kuliah : EKMA 4215
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Deddy Barnabas Lasfeo,MT
Nama Penelaah : Nenah Sunarsih, SE., M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Saudara mahasiswa Universitas Terbuka

Salam jumpa dalam Tugas Mandiri 1, tutorial online


Manajemen Operasi, mengacu pada Modul 1, Modul 2,
Modul 3, dan Modul 4 dari BMP.

1 Deskripsikan dan jelaskan operasional sebagai fungsi 35 Modul 1


transformasi

2 jelaskan manfaat metode CFD (quality function deployment) 15 Modul 2

Sebutkan dan jelaskan empat tipe tata letak


3 25 Modul 3
Sebutkan dan jelaskan empat manfaat teknik perbaikan
kuliatas diagram sebab akibat Modul 4
4 25

* coret yang tidak sesuai


BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 1

Nama Mahasiswa :Angela


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :042892698


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215/ Manajemen Operasi


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 21/ Jakarta


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2019/2020 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


1. Deskripsikan dan jelaskan operasional sebagai fungsi transformasi

Operasi merupaka proses transformasi masukan menjadi keluaran dengan memperbesar nilai
tambah. Manajamen operasional merupakan pengembangan dan pengadministrasian kegiatan
yang ada dalam proses transformasi sumber daya menjadi produk dan jasa. Manajer operasional
adalah orang yang mengawasi proses transformasi tersebut. Pada perusahaan manufaktur
mengahasilkan produk yang nyata sementara pada perusahaan jasa menghasilkan produk berupa
layanan pada pelanggan.

Masukan meliputi masukan yang tampak meliputi bahan baku,mesin,peralatan,tenaga kerja,


manajemen dan modal serta masukan yang tidak tampak. Semua masukan di transformasikan
menjadi keluaran yang berupa produk atau barang dan jasa. Proses transformasi biasa dilengkapi
kegiatan umpan balik untuk memastikan bahwa output yang di dapatkan sesuai dengan yang
dikehendaki. Untuk itu diperlukan manajer operasional untuk mengawasi proses transormasi
yang dilakukan secara efisien akan menghasilkan keluaran yang memberikan nilai tambah.

2. Jelaskan manfaat metode QFD (quality function deployment)

1. Mengurangi biaya
Pengurangan biaya dapat terjadi karena produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga tidak ada pengulangan pekerjaan atau pembuangan
bahan baku karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pelanggan.
Pengurangan biaya dapat dilakukan dengan pengurangan biaya pembelian bahan baku,
pengurangan biaya overhead atau pengurangan upah, penyederhanaan proses produksi, dan
pengurangan pemborosan (waste)

2. Meningkatkan Pendapatan

Dengan pengurangan biaya, hasil yang akan kita terima akan lebih meningkat, produk dan jasa
yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan

3. Pengurangan waktu produksi

QFD adalah kunci dalam pengurangan biaya produksi karena QFD membuat tim pengembangan
produk atau jasa untuk membuat keputusan awal dalam proses pengembangan. Caranya dengan
membantu mengurangi perubahan dan mengurangi biaya pelaksanaan produksi karena
pengulangan kegiatan.

Sementara itu menurut Sullivan (1986) manfaat lainnya adalah:

1. Customer-focused yaitu mendapatkan masukan dan umpan balik dari pelanggan


mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Time-efficient yaitu mengurangi waktu desain dan pengembangan produk maka akan
memfokuskan pada kebutuhan dan harapan pelanggan
3. Time-oriented yaitu menggunakan pendekatan yang beorientasi pada kelompok karena
semua keputusan didasarkan pada konsensus dan keterlibatan semua orang dalam diskusi
4. Documented-oriented yaitu dengan menggunakan data dan dokumentasi yang berisi
semua proses, seluruh kebutuhan dan harapan pelanggan serta digunakan untuk informasi
yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu.
3. Sebutkan dan jelaskan empat tipe tata letak
Menurut Krajewski et al. (2007), pada umumnya terdapat empat tipe tata letak, yaitu (1) aliran
fleksibel (flexible flow); (2) aliran lini (line flow); (3) campuran (hybrid); dan (4) posisi tetap
(fixed position). Aliran fleksibel merupakan tata letak yang mengatur sumber daya (karyawan
dan peralatan) lebih didasarkan pada fungsinya daripada berdasar pelayanan atau produk.

1. Tata Letak Aliran Fleksibel

Tata letak ini digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan pelanggan (front office)
dan job process dengan aliran kerja beragam, volume rendah dan kastemisasi tinggi. Tata letak
aliran fleksibel ini paling sesuai bila kegiatan operasi dilakukan intermittent dengan berbagai tipe
pelanggan atau perusahaan manufaktur yang memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda.
Keunggulan tipe tata letak fleksibel adalah diatur secara linier, menggunakan peralatan yang
bersifat umum dan sumber daya sedikit, lebih fleksibel dalam menangani perubahan dalam
bauran produk, karyawan lebih ahli dalam pengetahuan teknis dan peralatan yang multifungsi.
Tantangan dalam tata letak aliran fleksibel ini adalah pengaturan tata letak yang memudahkan
proses sehingga tidak menimbulkan kekacauan. Tata letak proses berusaha meminimalkan waktu
perpindahan antar departemen yang berdampak pada biaya.

2. Tata Letak Aliran Lini

Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki aliran
kerja linier dan tugas yang berulang-ulang. Setiap stasiun atau pusat kerja (work stasion) atau
departemen diatur sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran, seperti bentuk L, O, S atau
U. Tata letak ini disebut dengan lini produksi atau lini rakitan.

Tipe tata letak ini sangat terspesialisasi dan sumber daya modal tinggi. Bila volumenya
tinggi, keuntungan tata letak aliran lini adalah dalam hal kecepatan tingkat pemrosesan,
persediaan lebih rendah, waktu tidak produktifnya rendah untuk perubahan dan penanganan
bahan atau material. Tatangannya adalah mengelompokkan kegiatan- kegiatan ke dalam stasiun-
stasiun kerja dan mencapai tingkat hasil yang diinginkan dengan sumber daya terbatas. Tata letak
ini juga sering disebut dengan tata letak produk dengan proses yang bersifat kontinyu.

Keunggulan tata letak produk ini adalah persediaan bahan baku dan barang dalam proses
rendah, pelatihan karyawan tidak terlalu diutamakan, biaya variabel per unit rendah, dan waktu
persiapan mesin tidak terlalu lama. Sedangkan kelemahan tata letak produk ini adalah
fleksibilitas rendah, unit produk yang dihasilkan banyak, dan terhentinya sebagian proses akan
menghambat proses produksi secara keseluruhan.

3. Tata Letak Campuran

Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dengan proses lini.Tata
letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi pabrikasi dan
rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat dari bahan mentah
dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi rakitan komponennya dirakit menjadi produk
akhir. Manajer operasi juga menciptakan tata letak campuran dalam memperkenalkan sel dan
otomasi yang fleksibel seperti system pemanufakturan fleksibel. Suatu sel merupakan dua atau
lebih stasiun kerja yang ditempatkan saling berdekatan dengan beberapa bagian atau model
diproses dengan aliran lini. Sedangkan bila sel satu karyawan dan beberapa mesin disebut
teknologi kelompok.

4. Tata Letak Posisi Tetap

Tipe tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufakturan dan jasa dengan lokasi tetap,
sementara karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak ini digunakan bila
produk yang dihasilkan sulit dibawa, seperti gedung, lokomotif, bendungan, dan sebagainya.
Heizer dan Render (2008) mengelompokkan tipe tata letak seperti berikut :

1. Tata letak kantor mengatur posisi karayawan, peralatan dan aliran informasi.
2. Tata letak eceran mengalokasikan ruang yang ada untuk mengatur barang dan jarak antar
rak untuk menanggapi perilaku pelanggan.
3. Tata letak gudang mengatur kesesuaian ruang dan penanganan barang.
4. Tata letak posisi tetap mengatur kebutuhan tata letak yang besar dan berat, seperti
bangunan dan kapal.
5. Tata letak berorientasi proses berkaitan dengan volume rendah, variasi produksi tingkah
atau produksi intermittent.
6. Tata letak sel kerja mengatur mesin dan perlatan berfokus pada produksi produk tunggal
atau sekelompok produk yang berhubungan.
7. Tata letak yang berorientasi produk mencari personil dan mesin terbaik yang digunakan
dalam produksi secara terus-menerus atau produksi berulang.

4. Sebutkan dan jelaskan empat manfaat teknik perbaikan kuliatas diagram sebab akibat

Manfaat diagram sebab akibat tersebut antara lain:

1. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas


produk atau jasa lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan dapat mengurangi
biaya.
2. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian
produk atau jasa dan keluhan pelanggan.
3. Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.
4. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan
keputusan dan melakukan tindakan perbaikan

Selain digunakan untuk mencari penyebab utama suatu masalah diagram sebab
akibat juga dapat digunakan untuk mencari penyebab minor yang merupakan bagian dari
penyebab utamanya. Penerapan diagram sebab akibat lainnya misalnya dalam menghitung
banyaknya penyebab kesalahan yang mengakibatkan terjadinya suatu masalah,
menganalisis penyebaran pada masing-masing penyebab masalah dan menganalisis proses.
Untuk menghitung penyebab kesalahan dilakukan dengan mencari akibat terbesar dari
suatu masalah. dari akibat tersebut dijabarkan dalam beberapa penyebabutama lalu dicari
masing-masing penyebabnya secara mendetail.

SUMBER :EKMA 4215 MODUL 1-4

Anda mungkin juga menyukai