Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

“MENGANALISIS SEL SEL KERJA”

Dosen Pembimbing:
Dr. Supardi, SE., MM., CSA., CRMP
Kelas:
Manajemen 2/A3
Nama Kelompok:
1. Ramona Dwi Kinasih (222010200129)
2. Dayuk Agustina (222010200154)
3. Naqsyadenta Afkarin (222010200180)
4. Julian Adam (222010200161)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kepada kami semua, sehingga makalah ini dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.
Makalah Strategi-Strategi Tata Ruang ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasional. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat
banyak kesalahan sehingga makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
kami terima guna untuk memperbaiki kesalahan di masa yang akan datang.Kurang dan
lebihnya kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat menjadi media belajar bagi
kami sebagai penulis dan juga bagi orang yang membacanya.

Sidoarjo, 05 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------------- 2

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB I ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4

PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------------------- 4

A. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------------------- 4

B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------------------------- 4

C. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------------------------- 4

BAB II ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 5

PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------------------------------------ 5

A. Sel-sel kerja--------------------------------------------------------------------------------------------- 5

B. SYARAT SEL KERJA ------------------------------------------------------------------------------- 6

C. Mengisi dan Menyeimbangkan Sel Kerja ---------------------------------------------------------- 6

BAB III ----------------------------------------------------------------------------------------------------- 8

PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------------------- 8

A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------------- 8

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------------------- 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin ketatnya persaingan perusahaan pada saat ini
telah membawa dampak pada perusahaan untuk terus mengembangkan penetapan strategi
keputusan manajemen operasional perusahaan, baik itu pada desain jasa, pengelolaan kualitas,
strategi penetapan proses, strategi lokasi dan strategi penetapan tata letak (plant layout).
Keputusan-keputusan tersebut dilakukan karena adanya dinamika yang terjadi dari berbagai
macam tekanan, globalisasi perdagangan dunia, perpindahan ide, produk, dan uang dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat
menyeimbangkan antara waktu, kinerja, dan hasil secara efektif dan efisien. Salah satu upaya
agar pekerjaan organisasi dapat berjalan dengan lancar adalah dengan cara menjalankan setiap
aktivitas organisasi dengan berlandaskan pada efisiensi yakni perbandingan terbaik antara
usaha yang dilakukan dengan hasil yang dicapai. Efisiensi yang berati penghematan yaitu
dalam penggunaan tenaga, pikiran, waktu, ruang, dan benda termasuk uang.
Efisien dalam konteks pengubahan sumber daya menjadi jasamaka hasilnya menjadi semakin
produktif dan nilai yang ditambahkan pada jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
Mendukung keputusan keefisiensian didalam lingkup manajemen operasional yaitu dengan
strategi tata letak ruang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tatu letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat
membantu perusahaan mencapai strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah serta
respon cepat dalam pekerjaan. Desain tata letak ruang perlu dipandang sebagai sesuatu yang
dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan dan
fleksibilitas sehingga dapat merespon dengan cepat dan mudah terhadap perubahan-perubahan
yang mungkin terjadi pada saat aktivitas perusahaan. Pengaturan tata ruang kantor yang sesuai
azas dapat pula membuat pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan dapat
membantu terciptanya suatu proses mekanisme dan mobilitas kerja yang baik pula sehingga
efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan dapat dengan mudah dicapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud sel-sel kerja dalam tata ruang?
2. Apa saja keunggulan dalam sel-sel kerja?
3. Apa saja syarat-syarat dalam sel-sel kerja?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan tujuan dari makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui sel-sel kerja dalam tata ruang.
2. Dapat mengetahui keunggulan dalam sel- sel kerja
3. Dapat mengetahui syarat-syarat dalam sel -sel kerja

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sel-sel kerja
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan
peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang
memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh,
beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga sekumpulan hatch, untuk diproses dalam sel
kerja tertentu. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang
berorientasi pada proses. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R.E. Flanders
pada tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka teknik
tersebut semakin teruji. Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin
yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur
mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam
membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja
dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume
produk berubah.
1. Mengurangi persediaan kerja proses karena sel kerja dirancang untuk menghasilkan
arus tunggal dari mesin ke mesin
2. Lebih sedikit luas lantai yang diperlukan karena lebih sedikit ruang diperluka n antara
mesih guna menampung persediaan bagi kerja proses.
3. Mengurangi bahan mentah dan persediaan barang jadi karena lebin sedikit kerja proses
memungkinkan gerakan lebih cepat bagi bahan melalui sel kerja.
4. Mengurangi biaya pekerja langsung karena peningkatan komunikasi antarpek erja, alur
material lebih baik dan penjadwalan lebih baik.
5. Kesan keterlibatan pekerjaan yang lebih tinggi dalam organisasi dan produk: para
pekerja menerima tanggung jawab tambahan bagi kualitas produk karena ia terkait
secara langsung dengan produk-produk tersebut dan sel kerja merek
6. Peningkatan perlengkapan dan penggunaan mesin karena penjadwalan lebih b aik dan
arus bahan lebih cepat.
7. Mengurangi inventasi dalam hal permesinan dan perlengkapan karena penggu naan
Lebih baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan beserta perka kas.

5
Pada contoh rumah sakit rawat jalan dengan enam departemen ini, CRAFT telah menyusun
ulang tata letak awalnya (a). Dengan biaya sebesar $20.100 menjadi tata letak baru dengan
biaya sebesar $14.390 (b). CRAFT melakukan ini dengan pengujian departemen secara
berpasangan dan sistematis untuk melihat apakah memindahkan mereka menjadi saling
berdekatan satu sama lain akan menurunkan biaya total.

B. SYARAT SEL KERJA


Persyaratan produksi selular meliputi:
1. Identifikasi produk, sering kali dengan menggunakan kode teknologi kelompok atau
yang sejenisnya.
2. Tingkat pelatihan dan fleksibilitas karyawan yang tinggi.
3. Sel kerja dibangun pertama kali oleh dukungan staf, atau karyawan yang fleksibel dan
imajinatif.
4. Pengujian (poka-yoke) terdapat pada setiap stasiun dalam sel.
Sel kerja setidaknya memiliki lima keuntungan dibandingkan dengan fasilitas lini perakitan
dan proses Pertama, karena tugas-tugas dapat dikelompokan maka pengujian dapat dilakukan
segera. Kedua, pekerja yang diperlukan lebih sedikit Ketiga, para pekerja dapat menjangkau
wilayah kerja secara lebih luas. Keempat, wilayah kerja dapat diseimbangkan secara lebih
efisien, Kelima, komunikasi ditingkatkan.
Sekitar 40% dari pabrik di Amerika Serikat yang memiliki karyawan kurang dari 100 orang
menggunakan jenis sistem selular, di mana 74% dan pabrik-pabrik besar yang disurvei telah
mengadopsi metode produksi selular. Sebagai contoh. Bayside Controls di Queens, New York.
Selama sepuluh tahun terakhir telah meningkatkan penjualannya dari $300.000 menjadi $11
juta per tahun. Sebagian besar keuntungan ini dikaitkan dengan peralihan perusahaan ini
menjadi manufaktur selular. Sebagaimana yang terlihat dalam kotak Penerapan MO, Rowe
Furnitur tadi memperoleh kesuksesan yang serupa dengan sel kerja.

C. Mengisi dan Menyeimbangkan Sel Kerja


Jika sel kerja telah memiliki peralatan yang diperlukan dalam urutan yang benar. Tugas kita
selanjutnya adalah mengisinya dengan staf dan menyeimbangkannya. Produksi yang efisien
dalam sel kerja membutuhkan pengisian staf yang tepat. Hal ini melibatkan dua langkah:
a. waktu takt yaitu laju produksi barang yang dibutuhkan untuk emenuhi permintaan
pelanggan.
b. Menentukan jumlah operator yang dibutuhkan. Artinya kita bagi waktu operasi total
dalam sel kerja dengan waktu takt.

6
Contoh Mengisi Sel Kerja :
Perusahaan Stephen Hall di Dayton membuat cermin mobil. Pelanggan besarnya termasuk
pabrik Honda yanga ada di dekatnya. Honda memesan 600 cermin untuk diantar setiap harinya,
dan sel kerja yang memproduksi cermin dijadwalkan untuk bekerja 8 jam. Hall ingin
menentukan waktu takt dan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Pendekatan Hall menggunakan
Persamaan (9-2) dan (9-3), serta mengembangkan diagram keseimbangan kerja untuk
membantu menentuka waktu untuk setiap operasi dalam sel kerjanya dan waktu totalnya.
Jawaban:
Waktu takt = (8jam x 60 menit)/600 barang = 480/600=0,8 menit = 48 detik
Maka kebutuhan pelanggan adalah satu cermin setiap 48 detik. Diagram keseimbangan kerja
menunjukkan dibutuhkan 5 operasi untuk waktu operasi total 140 detik.
Karyawan dibutuhkan = Waktu operasi total yang dibutuhkan Waktu takt
16 = (50+45+10+20+15)/48 = 140/48 = 2,91

Diagram Keseimbangan Kerja untuk Produksi Cermin


Pemahaman: Memproduksi satu barang setiap 48 detik akan membutuhkan 2.91 orang. Dengan
tiga orang operator sel kerja ini akan memproduksi satu barang setiap 46,67 detik (140 detik/3
karyawan – 46,67) dan 617 barang per hari (480 menit yang dibutuhkan x 60 detik)/46,67 detik
untuk setiap barang – 617).

Tabel sel kerja, pusat kerja dan pabrik yang terfokus


Sel Kerja Pusat Kerja yang Terfokus Pabrik yang Terfokus Sel kerja adalah pengaturan mesin
dan pekerja pada fasilitas yang pada awalnya berorientasi pada proses secara sementara. Pusat
kerja yang terfokus adalah pengaturan mesin dan pekerja pada fasilitas yang pada awalnya
berorientasi pada proses secara permanen. Pabrik yang terfokus adalah sebuah fasilitas
permanen yang memproduksi produk atau komponen pada fasilitas yang berorientasi pada
produk. Contoh: Sebuah job shop dengan mesin dan pekerja yang diatur untuk memproduksi
panel kendali yang unik sejumlah 300 unit. Contoh: Manufaktur penyokong pipa di galangan
kapal, Contoh: Pabrik yang memproduksi mekanisme jendela mobil

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi
pada proses. Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin
yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan
perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan.
Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang
sewaktu desain atau volume produk berubah. keunggulan dalam sel-sel kerja yaitu
Mengurangi persediaan kerja proses, Lebih sedikit luas lantai yang diperlukan,
Mengurangi bahan mentah dan persediaan barang, Mengurangi biaya pekerja langsung,
Kesan keterlibatan pekerjaan yang lebih tinggi dalam organisasi dan produk,
Peningkatan perlengkapan dan penggunaan mesin, Mengurangi inventasi dalam hal
permesinan dan perlengkapan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=HYgkEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=
PT4&dq=info:HT2entt

Anda mungkin juga menyukai