Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN PERKANTORAN DAN ASET DAERAH

Tentang

PENGARUH TATA LENGKAP RUANG DALAM MENINGKATKAN EFESIENSI


KERJA DI PERKANTORAN

Dosen pengampu:MUHAMMAD IPTIDAIYAH SE,M.M

Disusun oleh:

SATRIA SAN JAMADI : 2101005

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS MBOJO BIMA (UMBO)

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah PENGARUH TATA LETAK RUANG DALAM MENINGKATKAN EFSIENSI
KERJA DI PERKANTORAN ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
yang berjudul PENGARUH TATA LETAK RUANG DALAM MENINGKATKAN EFSIENSI KERJA
DI PERKANTORAN ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah PENGARUH TATA LETAK RUANG DALAM
MENINGKATKAN EFSIENSI KERJA DI PERKANTORAN ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah PENGARUH TATA LETAK RUANG DALAM MENINGKATKAN
EFSIENSI KERJA DI PERKANTORAN ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
A.Pengertian tata ruang kantor.................................................................................

B.Tujuan Pengaturan tata ruang...............................................................................

C.Tahap-tahap Menentukan Tata Ruang Agar Terstruktur.......................................

D.Langkah-langkah Dalam Menyusun Tata Ruang..................................................

E. Prinsip-prinsip Tata Ruangan................................................................................

F.Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap kinerja.............................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
    Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu penunjang sistem kerja yang harus
diperhatikan dalam perkantoran. Di Indonesia, banyak sekali terdapat perkantoran dengan skala
produktivitas besar, menengah dan kecil dengan sistem tata ruang yang sangat bervariasi, dimana masing-
masing sistem saling berhubungan dalam menunjang proses kerja.
    Kondisi tata ruang kantor dapat memberikan pengaruh terhadap hasil kerja karyawan disuatu perusahaan
yang nantinya akan memberikan dampak tersendiri pada perusahaan tersebut. Seperti letak tata ruang yang
kurang tepat dan suasana lingkungan perkantoran yang kurang nyaman, ataupun prosedur kerja yang belum
sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri, sehingga hal ini dapat membuat karyawan cepat lelah, rasa
malas dan suntuk serta kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan, mengulur waktu, pemborosan biaya
dalam penggunaan alat tulis kantor (ATK) serta rasa bosan yang terus menerus. Hal ini dapat menjadi suatu
permasalahan yang sulit dihindari apabila perusahaan tidak segera mungkin merubah sistem dan
menjadikannya lebih baik lagi.
    Tata ruang kantor yang baik dan efisien tidak tercipta dengan sendirinya, melainkan hasil dari perencanan
yang tepat dari seseorang atau tim yang bertanggungjawab dalam merancang ruang kantor dan mereka harus
memahami dulu bahwa pemakaian ruang suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus dan
berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.

B.Rumusan Masalah

1.Pengertian tata ruang kantor

2.Tujuan Pengaturan tata ruang

3.Tahap-tahap Menentukan Tata Ruang Agar Terstruktur

4. Langkah-langkah Dalam Menyusun Tata Ruang

5. Prinsip-prinsip Tata Ruangan

6.Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap kinerja


BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Tata Ruang Kantor


    Ada beberapa ahli yang mengutarakan pengertian Tata Ruang, diantaranya George R. Terry yang
menyatakan sebagai berikut : “ Office layout is the determination of space requirement and the detailed
utilization of this space in order to provide a practical arrangement of the physical factors considered
necessary for the execution of the office work within reasonable cost “ (tata ruang kantor adalah penentuan
mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaannya secara terperinci dari ruangan tersebut
untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang layak).  Dengan kata lain, arti tata ruang kantor dapat juga dinyatakan 
sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat,
sehingga pegawai dapat bekerja dengan mudah, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak sehingga tercapai
efisiensi.
    Istilah Tata Ruang Kantor sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga
Layout saja. Tata Ruang Kantor adalah pengaturan perabotan , mesin, dan sebagainya di dalam ruangan
yang tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefenisikan Tata Ruang Kantor diantaranya sebagai berikut:
“Lingkungan fisik atau Tata Ruang Kantor adalah suatu yang berada di sekitar pekerja yang meliputi
cahaya, warna, udara, suara serta musik yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan “ (Moekijat 1995:135)
    Sedangkan menurut The Liang Gie (2000:220) lingkungan fisik merupakan segenap faktor fisik, yang
bersama-sama merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu tempat kerja.
    Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie menyatakan “Tata Ruang Kantor adalah
penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk
menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja
perkantoran dengan biaya yang layak” (1988:200)
    Bahkan ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa lokasi fisik atau Tata Ruang tempat orang bekerja mempunyai
pengaruh terhadap produktivitas dan sikap antara karyawan yang satu dan yang lainnya.

2.  Tujuan Pengaturan Tata Ruang


Apabila dirinci maka manfaat tata ruang kantor antara lain adalah:
1.    Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja dapat dipersingkat.
2.    Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3.    Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien.
4.    Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu,
atau oleh suara bising lainnya.
5.    Menciptakan kenyamaan bekerja bagi para pegawai.
6.    Memberikan kesan yang baik terhadap para pengunjung.
7.    Mengusahakan adanya keleluasaan bagi:
a.    Gerakan pegawai yang sedang bekerja.
b.    Kemungkinan pemanfaatan ruangan bagi keperluan lain pada waktu waktu    tertentu.
c.    Kemungkinan perkembangan dan perluasan kegiatan di kemudian hari. (Komarudin, 1985:163)

3.  Tahap-tahap Menentukan Tata Ruang Agar Terstruktur


    Adapun tahap-tahap menentukan tata ruang agar terstruktur, yaitu :
1.    Perhatikan rencana jalan masuk, jendela dan kondisi yang tidak dapat dirubah.
2.    Buatlah rencana ruang kantor yang menggunakan skala.
3.    Tentukan jumlah dan ukuran dari semua perlengkapan dan perabotan dan sediakan model dari semua
perlengkapan.
4.    Bicaralah dengan atasan (Kepala Seksi/First Line Manager) mengenai ruangan yang diperlukan untuk
tiap pegawai.
5.    Buatalah perencanaan dengan prinsip-prinsip tata ruang.
6.    Perhatikan semua pegawai dan pekerjaan, letaknya dan sarana penunjang. Ajukan pada pimpinan untuk
mendapat persetujuan.

4.  Langkah-langkah Dalam Menyusun Tata Ruang


    Sebelum dimulai membuat konsep menyusun tata ruang, maka terlebih dahulu perlu diketahui langkah-
langkah menyusun tata ruang antara lain adalah; mengetahui hubungan satuan yang melaksanakan kegiatan
administrasi dengan satuan-satuan kerja lainnya.
    Mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak rahasia) dan dengan segenap pekerjaan, tentukan urut-
urutan pekerjaan, serta ketahui jumlah pegawai yang terlibat:
1.    Satuan pekerjaan yang melayani publik ditempatkan pada tempat yang mudah didatangi orang luar
tanpa mengganggu satuan kerja lainnya.
2.    Satuan-satuan yang satu sama lain saling berhubungan erat, diupayakan untuk dikelompokkan pada satu
tempat.
3.    Satuan yang mengerjakan semua kegiatan administrasi, diupayakan ditempatkan di tengah-tengah
(strategis).
4.    Satuan yang tugas pekerjaannya menimbulkan suara gaduh, diletakkan jauh dari satuan kerja yang
membutuhkan ketenangan.
Membuat gambar denah ruangan dengan memakai skala, cantumkan panjang dan lebar ruangan yang
bersangkutan, serta beri tanda, tempat pintu, jendela dan lain-lain.
Susunan letak meja kursi pegawai dan perabot lainnya, gunakan kertas warna-warni dengan ukuran tertentu,
serta beri nomor kode masing-masing.
Menyusun denah konsep tata ruang dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan yang disebabkan
oleh:
1.    Penambahan atau pengurangan pegawai.
2.    Penambahan/penggantian perabot/alat kerja.
3.    Perubahan penyelasaian prosedur kerja.
4.    Perubahan atau pengurangan struktur organisasi.
5.    Penambahan atau pengurangan atau perubahan pekerjaan.

5. Prinsip-prinsip Tata Ruangan


    Ada beberapa prinsip tata ruangan, yaitu :
1.    Aliran pekerjaan yang sederhana yang membatasi mobilitas pegawai dan menghemat kertas seminimum
mungkin.
2.    Ruang lantai harus bebas dari rintangan.
3.    Meja dapat dengan mudah dilihat oleh pimpinan.
4.    Perlengkapan kerja berada di dekat penggunanya.
5.    Jumlah jalan atau koridor yang memadai dan luasnya juga memadai.
6.    Pastikan semua meja mendapatkan penerangan yang cukup.
7.    Mesin bersuara gaduh  harus dipisahkan dari ruangan.
8.    Tata ruang harus menyenangkan.
7.Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap kinerja
Lingkungan kerja dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja
merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-
hari (Agus Ahyari, 1986 : 128).  Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan fisik maupun non fisik.
Lingkungan Fisik perusahaan meliputi kedaaan penerangan, keadaan sirkulasi udara dan Tata Ruang.
Sedangkan lingkungan non fisik meliputi suasana kerja, keamanan dan lain-lain. Dengan lingkungan kerja
yang baik dapat membuat karyawan merasa nyaman dan betah dalam bekerja, sehingga mendorong
karyawan bersemangat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Begitu juga sebaliknya lingkungan kerja
yang tidak layak dan tidak sesuai dapat mengganggu karyawan dalam bekerja.
    Tata ruang kantor juga termasuk didalam lingkungan kerja. Tata ruang yang baik mendukung suatu
metode untuk membenahi dan menyusun alat-alat perkantoran dan perlengkapan didalam ruangan yang
bertujuan untuk memberikan sarana bagi karyawan. Tata ruang kantor merupakan suatu segi yang paling
dekat dengan pelaksanaan kerja karyawan sehari-hari. Dengan tata ruang yang baik akan membantu
mekanisme / arus pekerjaan berjalann lancar, ketentraman, kesenangan dan kegairan kerja menjadi idaman
setiap karyawan dan idaman itu bisa diperoleh jika penyusunan tata ruang kantor itu baik (Didi Wahyu
sudirman, 1981 : 59).
    Adanya lingkungan kerja yang nyaman, khususnya tata ruang kantor yang baik akan memberikan
dorongan kepada karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan
untuk lebih berprestasi terhadap pencapaian tujuan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kantor yang baik bukan berarti harus mewah dan serba mahal akan tetapi juga perlu memperhatikan dari
beberapa  sisi. Beberapa sisi ini artinya perusahaan perlu melihat sisi Estetika (kesehatan) seperti
pencahayaan, warna dan sirkulasi udara. Sisi Etika (keselarasan) seperti model ruangan, tata letak, audio
visual dan lain-lain. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja
karyawan diantaranya yaitu faktor tata ruang kantor. Tata  ruang yang baik sangat penting diperhatikan oleh
perusahaan  karena mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan yang bekerja dalam perusahaan.Jurnal
ilmiah ini membahas tentang lingkungan fisik tata ruang kantor yang memberikan dampak positif bagi
peningkatan kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan dokumentasi
yang diharapkan dapat menghasilkan jurnal ilmiah yang memberikan konsep tata ruang yang baik untuk
meningkatkan kinerja karyawan.

B.SARAN – SARAN

1.    Perusahaan dalam menyusun tata ruang kantor harus memperhatikan jenis pekerjaan, jumlah karyawan,
arus kerja dan kebutuhan setiap karyawan karena semua merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan
dan berkelanjutan.
2.    Kondisi lingkungan kerja yang baik dapat memberikan pengaruh positif terhadap psikologis karyawan
sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dan berprestasi dalam melakukan pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari, 1986 : 128

Didi Wahyu sudirman, 1981 : 59

George R. Terry

Moekijat 1995:135

Komarudin, 1985:163

The Liang Gie (2000:220)

http://sandijundira.blogspot.com/2014/01/makalah-pengaruh-tata-ruang-kantor.html
http://wwww.corner-desk.org
http://www.guardian.co.uk

Anda mungkin juga menyukai