Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TATA RUANG PERKANTORAN

Disusun oleh :
1. Rionaldi ( 2107810070035 )
2. Afif Firdaus ( 2107810070018 )
3. Luqman Maulana Al M. ( 2107810070003 )

OAA-10B

Office Administration Automatization


T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, dan terus dapat menimba ilmu di LP3I College Karawang. Penulisan makalah ini
merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Perencanaan Tata Ruang Perkantoran......................................................................................5
B. Penyusunan Perabotan Perkantoran.........................................................................................6
C. Persyaratan Lingkungan Fisik Perkantoran................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberhasilan suatu perusahaan, tidak hanya ditentukan oleh SDM saja,
melainkan ada faktor lain yang perlu mendapat perhatian salah satunya yaitu
lingkungan tempat kerja. Design tempat kerja yang sesuai dengan proses
bisnis organisasi akan mendorong terjadinya efisiensi dan efektivitas fungsi
organisasi sehingga dapat mencapai tujuan tersebut colleagues. Salah satu
tantangan dalam melakukan perancangan fasilitas khususnya untuk tempat
kerja adalah cara memperhitungkan dampak yang diperoleh setelah
perancangan tempat kerja dilakukan. Karena tidak seperti perancangan
fasilitas manufaktur yang dapat diperhitungkan nilai dari meningkatnya
produksi atau menurunnya defect produk sebagai dampak perancangan
tersebut, dampak perancangan fasilitas kantor lebih kepada intangible, perlu
dilakukan suatu perhitungan terhadap factor - faktor lain yang lebih tangible
sehingga dapat dilakukan perhitungan yang lebih riil untuk menilai tingkat
keberhasilan dari perancangan fasilitas tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan tata ruang perkantoran?
2. Bagaimana penyusunan perabot perkantoran yang baik?
3. Apa saja persyaratan lingkungan fisik perkantoran?

1.3. Tujuan
1. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Modern Office
Administration
2. Untuk Mengetahui Perencanaan Tata Ruang Perkantoran
3. Untuk Mengetahui Penyusunan Perabot Perkantoran yang baik
4. Untuk Mengetahui Persyaratan Lingkungan Fisik Perkantoran
BAB II PEMBAHASAN

A. Perencanaan Tata Ruang Perkantoran


Perencanaan tata letak kantor yang baik bisa disebut juga dengan
istilah office layout. Pada dasarnya tata letak perkantoran adalah penentuan
kebutuhan ruang untuk menyiapkan susunan yang praktis dari faktor fisik yang
dianggap dibutuhkan bagi pelaksanaan kerja di perkantoran. Atau juga bisa
didefinisikan sebagai cara penyusunan perabotan dan juga peralatan pada luas
lantai yang tersedia. Jadi, tata letak perkantoran adalah pengaturan dan penyusunan
seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat
yang tepat, sehingga pegawai bisa bekerja dengan nyaman, baik, bebas, dan
leluasa untuk bergerak. Hal tersebut tentunya akan tercapai efisiensi kerja.

Terdapat 2 rumusan yang berkaitan dengan pengertian dari tata letak perkantoran,
yaitu sebagai berikut :

1. Penataan kantor sebagai penyusunan alat perlengkapan dan perabotan pada


luas yang tersedia.
2. Penataan kantor adalah penentuan tentang berbagai kebutuhan ruang dan
penggunaan secara detail dari sebuah ruang. Hal tersebut bertujuan untuk
penggunaan suatu susunan yang praktis dari berbagai faktor pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang seminimal mungkin.

Tata letak perkantoran harus direncanakan diatas kertas sebelum menempatkan


perabotan, mesin dan sebagainya ke posisinya. Suatu garis besar ruangan
digambar menurut skala pada kertas segi empat yang memperlihatkan posisi pintu,
jendela dan penghalang seperti pilar, penopang dan radiator. Blok atau potongan
kecil kertas berwarna yang dipotong menurut skala untuk mengambarkan meja
kerja, lemari arsip, mesin, lemari, dan sebagainya dapat disusun dan diatur ulang
pada rancangan tersebut hingga tata letak ruang yang sesuai diperoleh. Rancangan
tersebut harus diuji secara tuntas, dengan menandai arus normal kerja dari satu juru
tulis ke juru tulis yang lain, dan gerakan yang mungkin harus dibuat oleh para juru
tulis diantara meja kerja mereka dan lemari arsip atau peralatan lain. Sewaktu
merencanakan tata letak perkantoran yang baru, pandangan staf harus didengar.
Mereka mungkin mempunyai gagasan yang berguna dan mereka lebih mudah
menerima rencana akhir apabila mereka, atau wakil mereka, ikut serta dalam
perkembangannya.

Dua hal yang harus di perhatikan dalam merencanakan tata ruang kantor :

1. Ruangan
Dalam perencanaan kantor, ruang yang memadai harus disadiakan bukan
hanya untuk  menempatkan perabotan dan peralatan lain, tetapi juga
memungkinkan pergerakan yang mudah dari satu bagian ke bagian ruangan
yang lain.
2. Pelayanan
Tata ruang harus memperhatikan perlengkapan pelayanan umum, terutama
kabel listrik, kabel telepon dan kabel yang menghubungkan terminal apa pun
jenisnya dengan komputer. Fleksibilitas yang besar dapat diperoleh dengan
memasukan kabel kedalam saluran di bawah lantai atau di atas langit-langit.
Yang belakangan ini kurang dianjurkan karena sambungan yang ditarik dari
atas tidak sedap dipandang  dan mungkin rentan terhadap kerusakan yang
tidak disengaja.

Tata ruang kantor yang ergonomi menurut Wingjosoebroto adalah pengaturan dan
tata letak fasilitas kerja untuk mencari gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti
halnya dengan pengaturan gerakan material handling dan disesuaikan dengan aliran
kegiatan dan gerakan yang efisien. Jadi yang di maksud tata ruang kantor yang
ergonomi adalah pengaturan tempat kerja, penyusunan perabot dan perlengkapan
dengan menggunkan gerakan yang efektif, efisien, nyaman dan aman, disesuaikan
juga dengan kebutuhan tubuh manusia, pekerjaan, dan lingkugan kerjanya sehingga
mendapatkan kerja yang lebih optimal.

B. Penyusunan Perabotan Perkantoran


Penyusunan Perabot Kantor.

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik maka harus ditunjang dengan
fasilitas yang disediakan, fasilitas-fasilitas yang cocok memberikan bantuan yang
besar kepada efisiensi kantor. Dengan adanya tekhnologi mutakhir yang digunakan
dalam penyelesaian tugas kantor, bukan berarti tenaga manusia tidak diperlukan
lagi. Perusahaan yang modern memiliki fasilitas perkantoran yang lengkap, sehingga
dapat memberikan bantuan kepada karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan
juga meningkatkan aktivitas kerja serta kemampuan karyawan.

1. Perabot Kantor
Beberapa fasilitas yang harus disediakan dalam kantor adalah perabot kantor
dan mesin kantor.Perabot kantor meliputi meja tulis, kursi, rak, lemari, serta
perabot lainnya. Diantara perabot kantor yang biasa mendapatkan perhatian
khusus adalah meja tulis dan kursi, karena perabot tersebut pasti dimiliki oleh
setiap kantor.Untuk memilih perabotan yang akan digunakan maka harus
meperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang pelu diperhatikan dalam
memilih perabotan kantor yakni :
a) Harus menghemat ruang lantai
b) Tinggi meja dan kursi harus sepadan.
c) Tidak begitu berat, agar mudah dipindah-pindahkan.
d) Harus ada ruangan yang cukup dibawah untuk memberihkan.
e) Fungsinya harus berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
f) Keawetan, perkakas dari logam adalah lebih awet ketimbang perkakas
dari kayu.
g) Resiko kebakaran, perabotan dari logam lebih baik ketinbang perabot
dari kayu terhadap bahaya kebakaran.
Pengadaan meja tulis kantor juga harus memperhatikan persyaratan sebagai
berikut :
a) Mulai permukaan sampai ke lantai tidak seluruhya tertutup. Bagian
bawahnya mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka, dengan demikian
peredaran udara dapat berlangsung dengan lancar dan bagian kaki
karyawan tidak terasa panas. Meja kerja yang terbuka bawahnya
memudahkan pembersihan lantai.
b) Permukaan meja tidak perlu berkilauan sehingga menyilaukan mata
pegawai yang memakainya. Permukaan meja juga tidak boleh
berwarna hitam atau gelap, sebaiknya diberikan warna yang muda
atau terang. Pertentangan warna meja yang gelap dengan kertas
berwarna putih, mudah melelahkan warna.
c) Luas meja tidak perlu terlampau berlebihan. Permukaan meja yang
terlampau luas umumnya tidak seluruhnya dipakai untuk bekerja.
Bahkan seringkali digunakan untuk menumpuk berkas-berkas atau
benda-benda lainnya yang harus disimpan dalam lemari atau rak
sendiri.
Sebagaimana pengadaan meja tulis, maka untuk pengadaan kursi juga harus
memperhatikan persyaratan khusus, yaitu :
a) Kursi dapat diatur tinggi rendahnya sehingga cocock bagi
pemakai.
b) Kursi harus kokoh, sebaiknya kerangka terbuat dari baja.
c) Kursi sebaiknya disesuaikan dengan bentuk badan orang, yaitu
bagian yang diduduki menyerupai sadel sehingga berat badan
terbagi merata dan pegawai yang duduk merasa enak. Tapi
tempat duduk hendaknya berbentuk bulat.
d) Kursi harus mempunyai penyangga belakang, sehingga dapat
menunjang punggung pemakainya.

Penyusunan perabot kantor sangat mempengaruhi pelaksanaan


pekerjaan dalam suatu kantor. Penyusunan perabotan yang tidak tertata
rapi akan menyulitkan karyawan dalam beraktifitas, kantor juga tidak akan
terlihat rapi dan bersih sehingga kenyamanan dalam bekerja akan sulit
didapatkan oleh pegawai. Untuk menyusun perabot kantor perusahaan
juga harus memperhatikan azas- azas dalam tata ruang kantor, salah
satunya adalah mempergunakan segenap ruang. Mempergunakan
segenap ruang yang ada bukan berarti ruang kantor diisi penuh dengan
alat dan perabot kantor, tetapi alat dan perabot kantor ditempatkan
dengan memperhatiakan arus garis lurus, penerangan, ventilasi, dan arah
sumber cahaya, sehingga pegawai merasa puas dan dapat bekerja
dengan baik. Pada PT. TELKOM UNER I, perabotan yang dipilih
ukurannya sama dan juga terbuat dari bahan yang kokoh. Untuk ruangan
terbuka digunakan meja bersekat sehingga memudahkan karyawan untuk
saling berkomunikasi namun tidak meganggu rekan kerja yang berada
disampingnya. Meja dan kursi yang digunakan dipilih warna yang sama
ataupun warna yang serasi. Meja kerja bersekat dan ada juga yang tidak
memiliki sekat. Tidak ada meja kerja yang menghadap ke sumber cahaya.
Tiap sekat meja diberikan ruang agar mudah berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Untuk lemari arsip diletakkan di pinggir ruangan sehingga
tidak menghalangi pergerakan karyawan dan juga dapat tersusun dengan
rapi. Lemari arsip ada yang terbuat dari kayu dengan kaca transparan dan
ada juga yang berupa laci-laci bertingkat yang terbuat dari besi.

C. Persyaratan Lingkungan Fisik Perkantoran


Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan fisik yang harus pula diperhatikan
dan diatur sebaik-baiknya oleh setiap manajer perkantoran yang modern. Sebagai
contoh di negara Inggris saat 1963 telah ditetapkan sebuah undang-undang tentang
kantor-kantor (The Offices Act) yang antara lain menetapkan persyaratan linhkungan
fisik (physical conditions) yang harus diusahakan pada setiap kantor. Persyaratan itu
meliputi hal-hal yang berikut:

1) Kebersihan
Bangunan, perlengkapan dan perabotan harus dipelihara kebersihannya.
2) Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai. Ruang kerja harus
menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap petugas (3,7 m2)
3) Suhu udara yang layak harus dipertahankan dalam ruang kerja (minimum
16oC atau ± 61oF)
4) Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan
dalam ruang kerja.
5) Penerangan cahaya
Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus diusahakan, sedang
perlengkapan penerangan dirawat sepatutnya.
6) Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet dan sebagainya harus disediakan untuk para petugas serta
dipelihara kebersihannya.
7) Fasilitas cuci
Ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan
handuk harus disediakan seperlunya.
8) Air minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau
tempat penampungan khusus.

9) Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian
yang basah.
10) Tempat duduk
Petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu.
11)Lantai, gang dan tangga
Lantai harus dijaga agar orang tidak mudah tergelincir, tangga diberi
pegangan utnuk tangan, dan bagian-bagian yang terbuka diberi pagar.
12)Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang
memakainya harus cukup terlatih.
13)Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa
atau          memindahkan          beban berat yang dapat
mendatangkan        kecelakaan.
14)Pertolongan pertama
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak atau lemari obat untuk pertolongan
pertama maupun seorang petugas yang terlatih memberikan pertolongan itu.
15)Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk melarikan diri dari bahaya
kebakaran harus disediakan secara memadai, termasuk lonceng tanda
bahaya kebakaran.
16)Pemberitahuan kecelakaan
Kecelakaan dalam kan;tor yang menyebabkan kematian atau absen petugas
lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada yang berwajib.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan
sebagainya di dalam ruangan yang tersedia. Office layout atau penataan
ruang termasuk didalamnya penataan letak perabot kantor merupakan
prasyarat penting dari manajemen perkantoran, karena layout memberikan
banyak keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/ satuan kerja yang
bersangkutan dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
kantor (officework), aktivitas tata usaha dan mekanisme kantor dapat
mengalir secara lancar, berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja
pegawai, memberikan efek pelayanan prima kepada para pelanggan (warga
masyarakat) yang dilayani dan memberikan kesan yang menyenangkan bagi
tamu yang datang mengunjungi kantor. Ruang kerja kantor dirasakan
langsung oleh penggunanya yaitu para pegawai dan berpengaruh besar
terhadap fisik maupun psikologis mereka. Oleh karenanya kelalaian
menyusun ruang kerja  tersebut dapat menghambat produktifitas kerja kantor.

B. Saran
Perusahaan perlu melihat sisi estetika(Kesehatan) seperti pencahayaan,
warna, dan sirkulasi udara. Etika (keselarasan) seperti model ruangan tata letak
audio visual dan lain lain. Perusahaan harus memperhatikan factor factor yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan diantaranya yaitu factor tata ruang kantor.
DAFTAR PUSTAKA
https://dianhandy.blogspot.com/

https://text-id.123dok.com/

Anda mungkin juga menyukai